NovelToon NovelToon
Cubic Plot Hole

Cubic Plot Hole

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Spiritual / Romansa Fantasi / Iblis / Kutukan / Agen Wanita
Popularitas:331
Nilai: 5
Nama Author: Keypi

Peradaban modern dengan peradaban kuno seperti berdampingan satu sama lain. April memakai kalung berbentuk kubus yang sudah dipakainya sejak masih bayi. April sering terjebak di dalam roh lubang hitam kubus yang tak dikenal asal-usulnya. Gejolak-gejolak yang dialami April saat umurnya masih sangat muda, membuatnya kehilangan arah. Jalan apa yang akan April ambil saat dirinya diambang dilema panjang?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Keypi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab XXV : Aura kejahatan mengambil alih kesadaran April!?

Babak final sudah di depan mata, penentuan peringkat 1-4 telah dimulai. April akan melawan A Chengyou, San akan melawan Ling. Tidak disangka, perasaan A Chengyou benar. April yang mengingat ucapan A Chengyou membuatnya gemetar.

April mengingat ucapannya sendiri kepada A Chengyou.

“Aku, sudah siap untuk melawan, Senior dan akan mengeluarkan seluruh kemampuanku.”

April menggelengkan kepalanya. April berjalan menaiki panggung ujian arena. Bubble tidak menyangka bahwa April akan menghadapi A Chengyou.

'Dia akan melawan Chen?'

Kika memperhatikan Bubble.

“MULAI!”

April menatap ke arah A Chengyou dengan tatapan tidak tega.

“Jangan menahannya.”

Hati April terasa sakit, rasanya sama seperti April kehilangan ayahnya.

'Senior...'

A Chengyou menyerang terlebih dahulu, April masih merenung.

“April!”

April tersadar dan melindungi dirinya sendiri dengan benangnya.

“Kenapa April?”

“Bukankah kau sudah siap melawan saya?”

A Chengyou terus menyerang April, April hanya menahan serangan A Chengyou.

“Mana ucapan tadi yang keluar dari mulut kau, April!?”

A Chengyou terus menerus mendorong April.

“Ekh!”

April berusaha menahan dirinya.

“Kau, terlalu banyak menahan dan tidak menerima kenyataan, kau lari dari diri kau sendiri. Kau, bukan April yang saya kenal!”

Hati April benar-benar terguncang. April mulai membalas serangan ke arah A Chengyou. A Chengyou terluka.

“Ukh!”

A Chengyou mengeluarkan darah. A Chengyou tersenyum.

Nafasnya terengah-engah. Memandangi A Chengyou dengan tatapan yang sangat tajam. April menggunakan teknik benang terlarangnya. A Chengyou bangkit dan mengeluarkan seluruh kemampuannya. April mengontrol benangnya dan A Chengyou juga mengontrol pedangnya. Pertarungan yang sengit antara senjata dan keduanya.

Di satu sisi, San dengan Ling juga tidak kalah sengit. San dengan tangan kosong benar membuat Ling terkejut. Gerakan yang San layangkan benar-benar gerakan terlarang yang dirinya pelajari sendiri. Benturan dari keduanya tidak terhindarkan. Suasana gedung ujian arena kali ini benar-benar sangat tegang, panas dan seru sekali.

Kasim yang menyaksikan benar-benar tidak menyangka, babak final ini benar-benar berbeda dengan babak final ujian arena 11 tahun yang lalu. Wakil Wang juga merasakan apa yang Kasim rasakan.

A Chengyou dengan April keduanya melayang. Menyerang tanpa henti. Sangat seimbang. Walaupun A Chengyou terluka, bisa menyeimbangi April. Kali ini, April benar-benar hilang kendalinya dan tidak menyadari dirinya menggunakan teknik benang terlarangnya untuk melawan A Chengyou.

April berhasil menangkap titik lemah A Chengyou segera mengunci titik lemah A Chengyou, A Chengyou yang menyadari hal itu, membuyarkan dari yang ingin April lakukan. April tidak terima. A Chengyou terjatuh. A Chengyou juga mengeluarkan jurus pedang yang bisa membuat A Chengyou kehilangan nyawanya. Terdesak. A Chengyou mengambil resiko ini. Keduanya tak terhentikan.

“Jurus Benang Panah Es!”

A Chengyou yang melihat itu ke arahnya dibawah, benar-benar serius menggunakan jurus pedang maut itu.

“Jurus Pedang Kematian!”

Benang berbentuk panah es April melukai pundak A Chengyou yang terbang menghampirinya. A Chengyou memandangi April. A Chengyou melihat bayangan ibunya yang menangis di wujud April. A Chengyou membatalkan jurus pedang maut itu.

“Nonaktifkan!”

April yang melihat A Chengyou tidak jadi menyerang April. Sedikit lagi April akan kalah, namun A Chengyou membiarkan dirinya kalah dari April.

A Chengyou tersenyum saat terjatuh.

“SENIOR!!!!”

April merasa bersalah, tubuh A Chengyou sudah penuh luka dan berdarah. April menjatuhkan dirinya dan mendekati A Chengyou.

“Pemenangnya adalah April dari kelas benang!”

April menoleh dan ekspresinya sangat terkejut bahwa dirinya menang di babak final. Bubble yang melihat A Chengyou terluka, membuatnya tidak bisa berdiam diri saja, namun ditahan oleh Kika.

“Kenapa!?”

Kika menggelengkan kepalanya.

Wajah Bubble tampak marah dengan April.

“Tolong bawa Senior ke ruang medis,”

“Tenanglah, dirinya akan baik-baik saja.”

April sangat khawatir. Pertarungan antara San dengan Ling benar-benar belum berakhir walaupun keduanya sudah kehabisan energi dan terluka.

“Sangat kuat sekali sudah seperti ini, apa yang kau inginkan?”

Ling bertanya pada San dengan tajam.

“Sepertinya, kau orang yang suka ikut campur, ya?”

Ling mengerutkan dahinya.

April yang menemani A Chengyou ke ruang medis, ditarik tangannya oleh Bubble, Kika tidak bisa menahan Bubble lagi. April terkejut.

“Hei! Chen udah baik sama kamu, kenapa kamu lukain dia di ujian arena, hah!?”

April dengan ekspresi kebingungan hanya terdiam. Tidak tahu ingin menjawab apa.

“Pergilah! Jangan dekati Chen lagi, kau ini memang tidak tahu rasa berterimakasih!”

Bubble meninggalkan April setelah menegur April dan masuk ke ruang medis. Kika mengikutinya. April melamun dan kebingungan. Aoren menghampiri April.

“Meongg~~”

April benar-benar berdiri dengan kebingungan yang tak dipahami olehnya.

***

Ruang Medis Agen Angkasa

A Chengyou membuka matanya. Disampingnya sudah ada Bubble yang menjaga A Chengyou. A Chengyou melihat ke arah Bubble.

“Chen!”

“Syukurlah, kamu sudah sadar.”

A Chengyou mengingat kejadian yang dirinya menyerang April.

“Dimana April?”

Bubble terkejut.

“Hah?”

“Apakah dia baik-baik saja?”

“Ya, dia baik-baik saja.”

“Saya harus bangun dan pengumuman peringkat akan segera diumumkan.”

A Chengyou bangun dan turun dari tempat rawat. Bubble sangat terkejut, A Chengyou hanya menanyakan pada dirinya soal kondisi April.

“Oh ya, terimakasih sudah menemani saya, kita kembali ke ujian arena.”

“Oh, ya.”

Ketiganya kembali ke Ujian Arena Agen Angkasa. San telah memenangkan pertandingan melawan Ling. Pengumuman peringkat akan dimulai. April melamun dan tidak ada tenaga setelah kejadian yang menimpanya.

“Nama pemenang ujian arena tahun ini disebut, silahkan maju ke depan langsung.”

“Juara peringkat ke-4 adalah A Chengyou, dari kelas pedang,”

A Chengyou maju ke depan. Biru mulai mundur dan meninggalkan tempat, segera melakukan misi membunuh anak perempuan yang disukai San.

“Juara peringkat ke-3 adalah April, dari kelas benang,”

Kelas benang bersorak. April maju ke depan.

“Juara peringkat ke-2 adalah Linggar, dari kelas benang,”

Kelas benang bersorak.

“Dan juara peringkat ke-1 adalah Sandreas Lan, dari kelas bela diri.”

Kasim menghampiri para juara peringkat tahun ini. April memandang ke arah Kasim.

“Selamat kepada para juara peringkat tahun ini, diluar ekspetasi saya, kalian generasi yang benar-benar melampaui generasi sebelumnya. Saya harap, kalian lebih berlatih lagi dan ujian di negara ini bukanlah hal yang mudah, waktu 10 tahun mungkin masih kurang tapi saya percaya pada kalian, saat kalian remaja nanti akan bisa melakukannya dengan cukup baik,”

Kasim tersenyum.

“Berikan tepuk tangan untuk para pemenang dan kalian semuanya!”

'PROK, PROK, PROK, PROK, PROK!'

Suara tepuk tangan yang sangat meriah. San sangat senang sekali, dirinya tidak menyangka dirinya akan menang dan bisa menunjukkan kepada ayahnya. Ling senang, bisa melawan dirinya sendiri yang selalu meragukan dan ini membuktikan bahwa dirinya bisa. A Chengyou senang bisa membuktikan dirinya sendiri dan ingin melawan sistem kuno dari keluarga Dewi Pedang nya itu. April perasaan yang campur aduk, dia dulunya hanyalah anak kecil yang tinggal bersama ayahnya, keliling mengambil sampah-sampah, diangkut menggunakan gerobak kayu dengan ayahnya, sampai takdirnya mengubah nasibnya sendiri, setelah berpisah dengan ayahnya, April tinggal di Agen Angkasa, rumah April yang baru, yang awalnya tidak ingin berbicara pada siapapun, menjadi anak yang bisa membuktikan bahwa dirinya bisa. Jalannya masih panjang, melakukan ini demi mendapatkan semua jawaban yang telah dirinya tanyakan pada Kasim.

April meneteskan air matanya.

'Ayah.. aku bisa ayah..'

'Aku akan melakukan apapun demi mendapatkan jawaban dan demi ayah.'

Seisi ruangan benar-benar penuh momen haru dan bahagia.

'Kak Awa, aku akan memberitahu ini ketika kamu pulang nanti!'

***

Anak perempuan berambut ungu itu bernama Violesa, Vio. Biru melihat Vio yang sendirian di taman halaman rumahnya yang besar. Ini kesempatan Biru menghabisinya.

“Anak kecil sendirian disini itu benar-benar tidak baik, lho,”

Vio menoleh.

“Siapa kau?”

Vio merasa ketakutan.

Biru tersenyum dan mendekatinya.

Darah keluar dan melumuri gaun warna ungunya itu.

“Ekh!”

“Maafkan kakak tampan ini,”

Biru menarik pedangnya dari tubuh Vio. Vio terjatuh dan nyawanya melayang. Biru mengelap darahnya dari pedangnya itu dan meninggalkan Vio yang sudah tak bernyawa.

Malam hari

San yang ingin menelpon Vio, tiba-tiba ditodong dengan pedang di belakangnya. Biru dengan jubah warna hitam dan topeng yang menutupinya.

“Jangan bergerak. Saya mendengar kau adalah juara peringkat ke-1 di ujian arena Agen Angkasa. Bagaimana kalau kau bergabung dengan kami?”

“Siapa kau!?”

“Jika kau bergerak sedikit saja, saya akan membunuhmu disini.”

San mengepal tangannya.

“Apa yang kau inginkan? Kau tidak terima kalau saya berada di peringkat 1?”

“Justru kebalikannya.”

San terkejut.

“Katakan! Jangan bertele-tele!”

Biru tersenyum.

“Pikirkan dan putuskan, jika kau bergabung dengan kami, kau bisa membalas dendam dan mewujudkan tujuanmu.”

“Untuk apa saya balas dendam!?”

“Tenanglah.”

“Apakah kau tidak mengetahui, bahwa orang yang kamu sukai telah mati!?”

“Kau! Jangan berkata omong kosong! Akan saya bunuh kau!”

“Ooh, kau akan membunuh saya? Sangat lucu sekali.”

“Saya membantumu tapi malah membunuh orang yang kamu sukai?”

Biru memegangi pundaknya San dan membisikkan ke telinganya.

“Orang yang kamu sukai telah dibunuh oleh salah satu orang di Agen Angkasa ini. Orang itu telah mengincarnya sudah cukup lama sekali, apakah kau tidak akan membalas dendam pada orang yang telah membunuh orang yang kau sukai!?”

San terkejut, hatinya rapuh dan air matanya berlinang.

“Tidak, tidak mungkin!”

“Hadapilah kenyataan, pikirkan dan putuskan jika kau ingin bergabung dengan kami lalu membalas dendam dan mewujudkan tujuanmu ini.”

“Saya akan memberikan waktu 10 tahun dan temuilah saya di Istana kegelapan saat kau sudah memutuskan.”

Biru menghilang dengan sekejap. San yang tidak percaya bahwa Vio telah mati oleh orang di Agen Angkasa. San menelpon ibunya Vio.

“Halo bibi.”

San menjatuhkan teleponnya. Matanya berlinang air mata. Vio benar-benar telah mati. San tidak menerima. Vio mengepal kedua tangannya.

‘Siapapun yang membunuh Vio, saya akan membunuhnya!'

***

April yang ingin menemui Kasim, tidak sengaja mendengar obrolan Kasim dengan A Chengyou.

“Pak, bagaimana saya harus memberitahu tentang ini kepada April?”

“Saya tidak ingin mengungkapkan ini padanya, tapi jika tidak memberitahu padanya, dia akan semakin menderita.”

April sangat bingung, apa maksudnya dari "dia akan semakin menderita?” April terpaksa menguping karena ini ada hubungannya dengannya.

“Lalu, saya kapan akan memberikan koper dan surat dari kak Rawa pada April?”

“Tunggu beberapa hari lagi.”

'Hah? Koper dan surat dari kak Awa?!'

“Pak, maafkan saya jika saya lancang, saya akan segera memberitahu langsung kepadanya bahwa kak Rawa telah tiada 4 bulan yang lalu.”

April sangat terkejut mendengar hal ini.

'Apa!?'

Seluruh tubuh April sangat lemas, wajahnya menjadi pucat dan tidak percaya.

Kasim menghela nafas.

“Kak Awa... Ga, ga mungkin!”

April meninggalkan kantor pribadi Kasim dan Kasim mendengar ada suara langkah kaki yang menjauh dari kantornya.

April berlari dan menuju taman Agen Angkasa.

“Dadaku sakit sekali. Ga, ga mungkin! Kak Awa tiada dari 4 yang lalu!?”

Air matanya membasahi wajahnya. Tubuhnya sempoyongan. Kepalanya sakit.

“Ga, ga mungkin!”

Nafasnya sesak. Rambut April berubah menjadi warna merah, kesadarannya memudar.

“Ga, ga mungkin kak Awa tiada!!”

Kasim dan A Chengyou mengejar suara itu dan melihat April di taman Agen Angkasa.

“April!”

Keduanya mendekati April.

Kesadaran April benar-benar samar. April melihat A Chengyou dan Kasim.

“Kalian! Katakan! Kak Awa tidak mati kan!? Hah! Jawab!”

April memegangi kepalanya. Kasim melihat warna rambut April berubah.

“April, tenanglah, saya tahu kamu pasti tidak menerima ini,”

“Aku? Kenapa harus disembunyikan, SENIOR!?”

A Chengyou meneteskan air matanya.

“Aa, sakit, kepalaku sakit sekali!”

A Chengyou memegangi tangan April. April mendorong A Chengyou.

“Ukh!”

Kasim membantu A Chengyou berdiri. Kesadaran April benar-benar diambil alih oleh aura kejahatan.

Tiba-tiba... Di alam roh kesadaran April,

Bayangan roh Rawa menghampiri April dan menenangkan April.

“April.”

April melihat ke arah suara itu berasal.

TO BE CONTINUED...

1
Keypidream
mohon supportnya ya!
Kei Kurono
Bikin penasaran!
Keypidream: terimakasih Kei Kurono sudah mau membaca novel aku. dengan dukungan ini, aku jadi semakin semangat! ditunggu chapter-chapter selanjutnya ya🤗❤️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!