Sang pria merupakan guru baru di sekolah F, beliau mengajar pelajaran biologi untuk kelas tiga. untuk pertama kalinya sang guru terpana oleh muridnya sendiri yang duduk di bangku depan sendiri, siswi tersebut memang terkenal dengan kecerdasan dan kecantikannya, juga pendiam.
Dengan kuasanya sebagai guru pengajar mata pelajaran, serta anak dari kepala sekolah tersebut, pak Sauqi sering memberikan tugas pada Diah, sang murid yang jadi incarannya untuk mengerjakan di papan tulis. dengan begitu dia akan lebih sering memandang tubuh indah muridnya itu...
memang sungguh molek tubuh anak itu..!"batin Sauqi sambil melirik anak didiknya itu.
Namun kisah pendekatan Sauqi ke Diah tak semulus yang dia duga, terlalu banyak rintangan yang menghalanginya.
rintangan apakah itu..?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Akmalia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 31
Setelah adegan kecil kecilan di kamar Delia. Kini, baik Sauqi maupun Delia sudah berada di toko perhiasan langganan keluarga Delia. Mereka membeli cincin pernikahan, yang nantinya akan terukir nama keduanya. Tak cukup cincin pernikahan, namun, Sauqi membelikan satu set perhiasan emas sebagai mahar pernikahannya besok. Tak sedikit uang yang digelontorkan Sauqi untuk calon isterinya, namun, itu tidak jadi masalah bagi Sauqi.
Setelah dari toko perhiasan, keduanya mencari baju kebaya warna putih untuk acara akad nikah besok, di butik langganan keluarga sauqi. Pilihan sauqi jatuh pada jas warna hitam. Keduanya, sama sama mencoba nya.
"Kalian sangat serasi, coba Tante foto ya, trus Tante kirimkan ke mama kamu...!"ujar pemilik butik bernama sarah, yang kenal baik dengan mamanya Sauqi.
Kemudian Sarah, memfoto dua calon pengantin yang saat ini sangat bahagia. Lalu, dia mengirim hasil jepretannya kepada mamanya Sauqi. Sarah ini, merupakan teman SMA mamanya Sauqi, beliau seorang janda dengan dua anak. Janda sejak anak anaknya masih kecil. Beliau ditinggal mati suaminya, saat anak bungsunya usia tiga tahun. Sejak saat itu, Sarah membanting tulang pagi sampai malam, demi mencari orderan pelanggan, dan kini bisa menjadi seorang desainer sukses.
"Sudah terkirim, dan langsung dilihat oleh, mama kamu...!"kata Sarah dengan tersenyum manis pada dua calon pengantin itu.
"Terima kasih, Tante..!"ujar Sauqi dan Delia bersamaan. kemudian Sauqi bercermin di samping Delia, sembari menggamit tangan calon istrinya itu.
Kini, setelah keduanya selesai fitting baju pengantin untuk acara akad nikah, mereka berpamitan kepada pemilik butik.
"Sayang, untuk acara besok, bagaimana?"tanya Delia pada Sauqi, yang kini keduanya sudah berada di dalam mobil.
"Untuk pendaftaran nikah kita berdua, kamu jangan khawatir. Itu sudah diurus oleh anak buahku. Dan untuk dekorasi acara, aku juga sudah menyuruh orang suruhanku. Kamu, terima beres saja, sayang..!"jawab Sauqi yang selalu menggenggam tangan Delia.
"Makasih ya, sayang..!"ujar Delia, yang langsung mencuri ciuman di pipi Sauqi. Dan Sauqi hanya tersenyum manis dengan sikap manja kekasihnya. Mereka benar benar pasangan yang serasi.
Sauqi kini melajukan mobilnya ke restoran favorite nya. Dia akan mengajak Delia terakhir kalinya sebagai sepasang kekasih, karena besok pagi, mereka sudah sah sebagai suami isteri.
"Ini, kita mau kemana, sayang...?"tanya Delia, yang kurang mengerti arah jalan ini, karena sepertinya dia tidak pernah lewat jalan itu sebelumnya.
"Kita ke restoran favorite ku dulu ya, kita makan siang disana..!"jawab Sauqi, yang masih fokus menyetir. Keduanya diam, hanya lagu cinta Glenn Fredly yang melantun indah di dalam mobil, baik Sauqi maupun Delia, sama sama ikut menyanyi.
Setelah sampai di pelataran restoran, Sauqi membukakan pintu untuk Delia, dia memutari bagian depan mobilnya. Delia, memang diperlakukan bak puteri cinderella oleh Sauqi. Yang tidak boleh disakiti sedikitpun.
"Makasih, sayang..!"ujar Delia, setelah pintu dibukakan oleh kekasihnya itu. Kemudian mereka berdua sama sama masuk ke dalam restoran dengan bergandengan tangan. Saat tiba di pintu, Delia langsung melihat sosok laki laki yang dikenalnya selama ini, dia adalah Abdul Karim, guru pengawas di sekolahnya, saat Delia ujian.
Begitu juga dengan Abdul Karim, dia langsung melihat sosok Delia, namun bersama seorang laki laki, padahal selama ini, Abdul Karim selalu mencari informasi tentang Delia.
"Siapa, laki laki itu..?"tanya Abdul Karim dalam hatinya. Dia penasaran akan sosok yang dekat dengan Delia. Padahal, Abdul Karim berjanji akan mendapatkan Delia, apapun caranya.
Lalu, Delia menghampiri Abdul Karim yang duduk sendiri, dengan menu di depannya yang sudah hampir habis.
"Bapak, disini juga?apa kabar...?"tanya Delia, yang akan menyalami Abdul Karim. Namun, langsung ditepis oleh Sauqi.
Sauqi merasa cemburu dengan Delia yang tiba tiba menyeret dirinya, hanya untuk menyapa seorang laki laki. Tentu saja, Sauqi langsung menunjukkan wajah masamnya. Seolah olah, dia menabuh genderang perang pada laki laki itu, yang kemungkinan seumuran dengan Sauqi.
"Sayang, kenalin...beliau ini, guru pengawas waktu aku ujian kemarin, di sekolahku, namanya bapak Abdul karim...!"terang delia, dengan sabar. Walaupun dia tahu, kalau sekarang Sauqi dalam mode off, cemburu buta.
Sauqi hanya diam saja, dia hanya mengawasi gerak gerik guru pengawas tersebut.
Namun, Abdul Karim yang berniat merebut Delia, dia langsung menjulurkan tangan kanannya, untuk menyalami Sauqi, kekasih Delia.
"Abdul Karim...!"terang Abdul Karim dengan senyum ramah nya.
Namun, reaksi Sauqi berbeda 180 derajat, dia tetap berwajah cemberut. Karena, Sauqi masih ingat, kalau Abdul Karim ini pernah mengajak Delia jalan jalan ke pantai.
"Sauqi...!"ujar Sauqi kemudian, yang mau menyebutkan namanya. Posisi tangan Sauqi masih menggandeng erat tangan Delia, dia bersikap posesif seperti ini, karena Sauqi tahu, bahwa laki laki yang ada di depannya sekarang, menyukai Delia. Sauqi memiliki firasat itu.
Firasat Sauqi memang benar adanya, Abdul Karim akan mendekati Delia, dengan cara halus. Biar Delia berpaling dari Sauqi. Pengalaman Abdul Karim akan wanita sudah banyak, dia memang termasuk biaya darat. Hal itu sangat di dukung oleh wajah gantengnya, dompet tebal, karena memiliki berbagai macam bisnis. Orang tua nya sudah kaya sejak dulu, yang merupakan seorang pengusaha restoran di berbagai negara.
Namun, Abdul Karim menjadi seorang guru, karena awalnya dia ingin mencoba coba. Akhirnya, sekarang dia keterusan, namun tidak meninggalkan bisnisnya yang lain.
"Ya, sudah pak, kami tinggal dulu ya..., silahkan bapak lanjut..!"ujar Delia, memotong tali permusuhan antara dua lelaki. Dia tidak ingin, menyakiti kekasihnya, dan Delia juga menghormati Abdul Karim.
"Loh...mau kemana?makan disini saja, bareng saya..!"tawar Abdul Karim. Dia masih tersenyum ramah kepada Delia. Abdul Karim memang berniat menggoda kekasih Delia, yang memusuhinya.
"Maaf pak, kami sudah pesan tempat sebelumnya...!"elak Delia dengan hormat. Dia merasa tidak enak pada Abdul Karim, atas sikap Sauqi, kekasihnya yang menurutnya, ke kanak Kanakan.
Akhirnya, baik Delia maupun Sauqi, kini mencari meja sendiri. Sauqi memilih tempat VIP, dia ingin tempat yang privacy. Biar tidak di ganggu oleh laki laki itu, pikir Sauqi.
Sedangkan, dari meja Abdul Karim, dia terus memperhatikan gerak gerik sepasang kekasih yang kini, masuk ke ruang VIP. Ada rasa berkecamuk dalam dadanya dan ada rasa tidak terima, bila Delia berjalan dengan pria lain.
Abdul Karim segera mengirim pesan ke Delia. Dia mau membuat janji bertemu dengan wanita pujaannya itu. Karena, Abdul Karim tidak tahu, kalau besok, Delia sudah berstatus menjadi isteri orang lain, yakni Sauqi.
Abdul Karim masih menunggu pesan balasan dari Delia. Meskipun, menu makanannya sudah habis, dia belum beranjak dari kursi nya. Abdul Karim akan menunggu sampai Delia keluar.
tiba-tiba ja ada yg menyamar 😅😅