KISAH CINTA VAMPIRE DAN GADIS SILUMAN HARIMAU

Dara hanya tertegun begitu bule tampan berjas putih itu memanggilnya.

"Bagaimana dokter tahu nama saya?" tanya Dara setengah sadar. Mengira pertemuan itu seperti mimpi.

Bule itu tersenyum.

"Aku melihatnya di kartu yang menggantung dilehermu!" jawab Alex mencari alasan.

Dara baru tersadar ada namanya di kartu pengunjung rumah sakit yang tergantung di lehernya.

"Oh, iya. Ma-maaf!"

"Berarti kamu juga tahu namaku, kan?"

Dara kembali terdiam. Di dada bule itu juga tertulis namanya.

"Dokter Alexander!" sebut Dara.

"Ya, aku dokter Alexander. Aku adalah dokter ibumu. Jadi, hari ini Nara hanya mengirimmu kesini!"

Dara akhirnya tahu kalau dokter bule itu adalah dokter ibunya.

"I-iya, dok. Maaf, ibu hanya menyuruh saya untuk mengambil obat."

"Baiklah! Jika sampai bulan depan ibumu tidak ke rumah sakit, aku sendiri yang akan mengunjunginya!"

"Dokter? Apa bisa seperti itu?"

Alex tertawa kecil.

"Tentu saja bisa. Aku selalu mengunjungi pasienku yang bandel!"

"Oh, baik. Nanti saya akan katakan kepada ibu saya. Maaf, saya permisi dulu!"

Dara berniat untuk pergi.

"Bagaimana denganmu? Apa kamu baik-baik saja? Apa kamu sering bermimpi buruk?"

Dara menghentikan langkahnya begitu mendengar perkataan dokter Alex. Bagaimana dia tahu kalau Dara sering bermimpi buruk?

"Bagaimana dokter tahu kalau saya sering bermimpi buruk?"

"Hhmmm, bagaimana ya? Mungkin dari matamu yang sepertinya kurang tidur atau dari kulitmu yang pucat. Sebaiknya jagalah dirimu baik-baik! Jangan terlambat makan dan istirahat yang cukup," jelas Alex.

Mata? Apa benar mata Dara kelihatan kalau kurang tidur? Dara pun menghadap ke dinding kaca dan mencoba bercermin.

Alex hanya tersenyum melihat tingkah Dara.

"Mataku gak kenapa-napa kok, dok. Memang sedikit kurang tidur juga sih, karena banyak tugas sekolah. Soal makan, tadi itu memang sedikit telat karena anak-anak itu!"

"Bagaimana kalau kamu ikut makan malam denganku?"

Dara kembali tertegun. Merasa kalau sudah salah dengar.

"Apa, dok? Makan malam?"

"Iya, makan malam. Jangan sampai perutmu bermasalah karena telat makan lagi!"

Dokter bule itu sangat aneh. Mereka baru pertama bertemu tapi sudah mengajak dara makan bareng!

"Ti-tidak usah, dok. Nanti saya kemalaman. Saya permisi!"

Lagi-lagi Dara berniat untuk pergi.

"Baiklah! Kita akan makan di pulau kumbang saja!"

Dara kembali mengurungkan niatnya untuk pergi. Dokter bule itu menyebutkan Tiger Island dengan sebutan lamanya yaitu pulau kumbang.

"Maksudnya, dokter akan ikut dengan saya pulang ke tiger island?"

"Yap, betul. Tapi dengan cara yang lebih cepat karena aku harus kembali ke rumah sakit!'

"Ba-bagaimana, dok?"

"Dengan itu!"

Alex menunjukkan sesuatu yang tertutup terpal.

Dara hanya bengong begitu terpal itu dilepaskan. Sebuah helikopter sudah ada di hadapannya.

"Apa kita akan naik helikopter itu?"

"Ya! Aku akan mengantarmu pulang dengan benda itu!"

Entah apa yang terjadi selanjutnya. Ketika tersadar, Dara sudah berada di dalam helikopter itu. Sementara dokter Alex yang menerbangkannya sendiri.

*****

Sementara itu, ada aktifitas mencurigakan di salah satu gudang di pelabuhan.

Beberapa orang tengah berkumpul dan membicarakan sesuatu yang serius.

"Kita harus melenyapkan para siluman harimau. Jangan sampai mereka akan bangkit lagi dan menguasai pulau ini!" ujar seorang laki-laki setengah tua dengan berpakaian parlente.

Nama laki-laki itu adalah Iskandar. Seorang dewan kota yang mengetahui tentang siluman harimau.

"Bagaimana kamu tahu soal siluman harimau?" tanya Aris yang berseragam polisi.

"Leluhurku adalah pembasmi siluman. Dulu pulau ini dikuasai oleh siluman harimau. Jangan sampai mereka bangkit lagi!"

"Ta-tapi, tanah ini memang hak mereka. Mengapa kita hatus melenyapkannya?" Doni ikut bicara. Sepertinya hanya dia yang berpikiran logis.

"Jika mereka kembali bangkit, kita tidak akan bisa hidup disini. Mereka akan memangsa manusia biasa seperti leluhur mereka dulu!"

Ternyata, Iskandar adalah keturunan manusia pembasmi siluman. Leluhurnya pernah membantai banyak siluman harimau.

"Jika itu terjadi akan menjadi masalah besar. Aku yakin pihak kepolisan tidak akan tinggal diam!" ujar Aris.

"Makanya kita akan bergerak diam-diam! Aku sudah punya rencana."

Selanjutnya, entah apa lagi yang mereka bicarakan. Ketika sedang serius, seseorang muncul. Sosok itu mengenakan jaket dan masker yang menutupi wajahnya.

"Dia yang akan bergerak. Kita hanya tinggal melihatnya saja!"

Sosok itu memberi hormat dengan membungkukkan badannya. Sebenarnya siapakah sosok itu? Apa dia yang akan membasmi siluman harimau???

*****

Helikopter yang dinaiki Dara berhenti di atas gedung sebuah rumah mewah di pinggir pantai di tiger island. Tempat itu adalah gua yang pernah ditinggali Anthony.

Kini gua itu sudah berganti menjadi villa indah yang langsung menghadap pantai.

Dara sangat terpesona dengan keindahan tempat itu. Dia baru tahu ada tempat seindah itu di kotanya.

"Apa tempat ini di tiger island?" tanya Dara penuh takjub setelah keluar dari helikopter.

"Ya! Kita sudah berada di tiger island. Sebenarnya tempat ini tidak jauh dari rumahmu," jelas Alex.

"Tapi aku gak pernah tahu soal tempat ini!"

"Itu karena tempat ini sudah terjaga sejak lama. Tidak sembarangan orang bisa kesini. Kamu adalah orang pertama yang menjadi tamu disini!"

Dara menatap dokter bule itu lekat.

"Mengapa aku jadi tamu pertama? Lalu buat apa dibangun tempat ini jika tidak boleh dikunjungi orang lain?"

Alex tersenyum tipis.

"Itu karena hanya ada satu orang yang sedang ditunggu pemiliknya!"

"Siapa dia?"

Kali ini, Alexlah yang menatap Dara lekat.

"Orang itu adalah kamu!"

Dara terpaku. Dia adalah orang yang ditunggu pemilik villa mewah itu. Siapakah dia???

*****