Penyamaran Seorang Pria Kaya Raya

Setelah menyelesaikan acara sarapan pagi yang berbeda dari hari hari sebelum nya,

Kini Bara dan Arimbi mulai duduk di atas ambal itu sambil saling berhadapan, Sebenarnya Bara ingin mengatakan identitas dirinya yang sebenarnya kepada Arimbi...

Tapi dia masih harus mengurung kan niat nya tersebut, agar berbicara terlebih dahulu kepada sang papa...

Arimbi yang melihat wajah Bara dari jarak yang dekat pun mulai tersenyum karena terpesona...

"Sayang..... aku rasa wajah mu setiap hari semakin tampan dan mempesona"

Ucap Arimbi dengan wajah malu malu,

"Benarkah...! apakah kau menyukai wajah ku ini sayang? "

Tanya Bara yang tak kalah merasa malu malu juga, walaupun dia adalah salah satu mantan penjahat kel*min, tapi tetap saja Bara tidak pernah merasakan indah nya jatuh cinta kepada seorang wanita yang dia sukai..

Karena Bara hanya menggunakan wanita malam yang menurut nya sudah teruji secara klinis dan patut untuk di gunakan...

Sedangkan berpacaran, Bara baru kali ini mencoba nya, dan langsung merasa sangat mencintai wanita yang ada di depan nya saat ini

"Iya.. aku sangat menyukai mu Bara, oya.. apakah kau disini memiliki keluarga? "

Tanya Arimbi yang mulai ingin mengetahui asal usul seorang Bara..

"Tidak... disini aku tidak memiliki keluarga, karena keluarga ku tinggal di kota A, apakah kau mau bertemu dengan mereka Arimbi? "

"Iya, jika kau mengizinkan nya, aku sangat ingin bertemu dengan keluarga mu, terutama ibu mu Bara"

Deghhh......

Bara yang mendengar perkataan Arimbi pun langsung merasa sedikit terkejut

"Ibu..... aku sudah tidak memiliki seorang ibu Arimbi, karena ibu ku telah meninggal sejak umur ku 18 tahun"

"Benarkah....!! maaf kan aku Bara, aku sungguh tidak mengetahui nya, aku kira ibu mu masih hidup"

Ucap Arimbi dengan wajah menyesal, dia sungguh tidak menyangka jika Bara juga sudah tidak memiliki seorang ibu

"Tidak apa apa sayang, jangan memasang wajah bersalah seperti itu, "

"Iya... aku sungguh tidak mengetahui nya, Bara seperti nya kita sama sama telah kehilangan sosok dari seorang ibu, oya apakah setelah ibu mu meninggal dunia, ayah mu memutuskan untuk menikah lagi? "

"Tidak Arimbi... papa ku tipe orang yang sangat setia dan cinta mati, dia tidak mau menikah lagi karena terlalu mencintai ibu ku"

"Benarkah...!! waah... ayah mu benar benar pria sejati Bara, semoga saja kau menurun juga seperti ayah mu ya"

Ucap Arimbi sedikit menyindir, membuat Bara langsung merangkul leher gadis itu dengan erat..

"Tentu saja sayang..., aku sama persis seperti ayah ku, soal sifat dan juga keahlian..., tapi..... "

"Tapi Apa...??? "

"Tapi.... aku memiliki masa lalu yang lumayan buruk Arimbi, maksud ku,.. masa lalu di saat bersama teman-teman ku"

Ucap Bara mulai bingung, dia melerai tangan nya dari pundak Arimbi dan mulai bergeser sedikit menjauh...

Sepertinya Bara ingin sekali mengatakan yang sejujurnya kepada Arimbi , agar gadis itu bisa tahu jika Bara bukan lah pria ting ting seperti dirinya...

Bara sudah sering mencuci baut nya menggunakan wanita malam yang dia sukai...

Bahkan perilakuan bejad nya itu sudah berubah menjadi sebuah kebiasaan untuk seorang Bara..

Dan kali ini Bara akan mencari wanita yang benar-benar mau menerima dia apa adanya...

Agar suatu saat nanti, jika ada seseorang yang mengatakan kejelekan nya kepada Arimbi , maka gadis itu tidak merasa terkejut serta kecewa kepada Bara..

"Bara.... katakan lah apa yang mau kau katakan, apakah kau memiliki masa lalu yang buruk? "

Tanya Arimbi sambil memegang wajah Bara agar mau menatap mata nya...

Bara langsung mengangguk dengan pelan, semoga saja jika dia berkata jujur maka Arimbi akan bersedia menerima dirinya...

"Arimbi..... sebenarnya... aku bukan lah seorang pria yang memiliki kepribadian yang baik"

"Maksud mu bagaimana...? "

Tanya Arimbi penasaran....

"Aku.... aku bukan pria baik Arimbi , dan aku harap kau mau menerima ku apa ada nya"

"Iya.... baiklah... tapi coba kau katakan yang sebenarnya, apakah kau seorang pecandu narkoba? "

Tanya Arimbi mulai menerka..

"Bukan..... aku tidak pernah menggunakan obat terlarang itu, tapi.... ini mungkin lebih parah lagi,

" Cepat katakan sayang, jangan membuat ku jadi mati penasaran "

"Baiklah.... Arimbi...di masa lalu aku adalah seorang pria bejat yang suka menyewa wanita malam bermerek tinggi"

"Apa......!!!!!!

Teriak Arimbi membulatkan kedua mata nya..

Bara langsung ikut terlonjak kaget saat mendengar teriakan Arimbi tersebut..

Sungguh.. Bara benar benar merasa sangat malu dan juga takut, takut jika Arimbi akan pergi meninggalkan dirinya...

" Arimbi... aku mohon kau jangan marah ya"

"Jadi.... kau sudah bukan lagi pria perjaka Bara? "

Tanya Arimbi memasang wajah sedikit kecewa...

"Iya Arimbi.... sungguh ini lah kejelekan dari diriku ini, aku... mempunyai masa lalu yang sangat buruk... tapi... aku tidak pernah mencintai seorang wanita selain diri mu Arimbi... jadi bagi ku kau adalah cinta pertama untuk ku"

"Benarkah..!! bagaimana bisa kau mengatakan jika aku adalah cinta pertama bagi mu, tapi bukan wanita pertama yang telah mencicipi burung mu, apakah kau sedang melawak saat ini Bara"

Ucap Arimbi sedikit berteriak..

"Maaf sayang... aku sungguh tidak memikirkan hal ini sebelum nya, sekarang aku hanya ingin berkata jujur kepada mu, agar kau tidak kecewa dengan ku di kemudian hari, tapi... aku mohon , kau jangan pergi meninggalkan ku Arimbi... aku sungguh sudah bertobat sekarang , dan aku hanya ingin melakukan nya dengan mu saja"

Tokkkkk......

Sebuah pukulan langsung mendarat di atas kepala Bara...

Arimbi sungguh replek melakukan nya, setelah mendengar perkataan Bara yang tanpa di filter dahulu...

"Jika kau ingin melakukan nya dengan ku, maka kau harus menikahi ku terlebih dahulu Bara"

Jawab Arimbi dengan tegas membuat Bara langsung menatap mata Arimbi dengan lama..

"Benarkah sayang....! apakah ini arti nya jika kau sudah tidak marah kepada ku lagi? apakah kau juga telah menerima kejelekan ku di masa lalu Arimbi? "

Tanya Bara dengan mata berbinar..

"Tentu saja.... setiap orang pasti memiliki masa lalu yang buruk, dan aku sangat bangga dengan mu karena kau mau berkata jujur kepada ku Bara, yang terpenting sekarang kau sudah bertobat dengan sungguh sungguh kan? "

"Iya sayang.., sumpah Demi apa pun, aku sudah bertobat sekarang, terimakasih Arimbi... aku sangat mencintaimu"

Ucap Bara langsung memeluk tubuh Arimbi dengan erat..

Arimbi pun membalas pelukan tersebut, Dias sudah menerima Bara dengan hati yang yakin...

Dan semoga saja pilihan nya kali ini tidak akan pernah mengecewakan dirinya...

"Bara... ayo kita berjuang bersama sama, agar kita bisa membuktikan kepada orang-orang yang telah menghina kita jika cinta kita berdua bisa lebih hebat dan membuat kita bisa sukses dari pada mereka"

"Pasti sayang, kita pasti akan membuktikan nya kepada seluruh dunia"

Jawab Bara mencium kening Arimbi dengan lama..