Angela yang telah dikhianati oleh kekasihnya tiba-tiba saja ditabrak mobil dan meninggal dunia.
Apakah semua ini berakhir? Tentu saja tidak. Angela terbangun kembali di dalam sebuah dunia novel fantasi. Ia menjadi karakter sampingan!!
Karakter ini hanyak muncul sekali di novel pada halaman 71 itu saja!!
Namanya adalah SOFIA
Tubuh Sofia mempunyai sebuah penyakit yang kemudian seorang pangeran berambut emas tiba-tiba mengatakan ingin menyembuhkan penyakit di dalam dirinya. Tapi untuk balasannya Sofia harus menerima pangeran itu sebagai tunangannya.
Di sinilah terungkap, ternyata tokoh sampingan pun memiliki kisahnya tersendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bazirah1, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bella Vs Karin #1
Suasana asrama ramai di isi oleh para murid akademi sihir. Rasanya bagaikan Angela sudah lama meninggalkan semua ini, padahal hanya satu hari saja. Ia mulai berganti pakaian dan merapikan isi tasnya kembali. Namun tiba-tiba suara nyaring pintu terbuka terdengar.
Brak!
"Sofia!" Melly yang membuka pintu itu langsung masuk dan memgang pundak Angela untuk menghadap ke arahnya.
"Kau mengagetkanku Melly," ujar Angela.
"Sofia, aku dengar dari pangeran Devian kau masuk rumah sakit. Apa kau tidak papa?" tanya Melly dengan khawatir.
Dalam perjalanan pulang, Angela sudah di beritahukan mengenai keadaan di pulau Maro. Devian sudah berusaha untuk menyembunyikan kehilangan Angela dari orang sekitar, semua itu berhasil. Tapi ada satu hal yang menyulitkan, yaitu Melly. Sahabat Angela satu ini selalu menanyakan keberadaan Angela dan bagaimana keadaannya. Tentu saja Devian tidak bisa sembarangan memberitahukan alasan Angela menghilang, sehingga pilihan terakhir yang ia lakukan adalah memberitahuka bahwa Angela sedang berada di rumah sakit untuk berobat.
"Aku baik-baik saja. Coba kau lihat."
Melly memperhatikan Angela dari atas sampai kebawah berulang-ulang, setelah sesaat ia menghela napas dan berkata, "Baiklah, syukurlah kau tidak apa-apa. Lalu, apa kau akan ikut duel nanti malam?"
"Tentu saja aku ikut."
"Kau yakin? Tidak kah lebih bagus kalau kau istirahat saja."
"Aku yakin, hanya saja pada saat duel nanti aku tidak bisa menggunakan sihir terlalu banyak."
Mendengar itu menimbulkan kepanikan dalam diri Melly, "Bagaimana kau bisa ikut duel dengan keadaan seperti itu?!"
"Hei tenanglah... apa kau lupa dengan keterampilan sahabatmu ini. Kau terlalu memanjakanku," jawab Angela sembari menepuk tangan Melly untuk menenangkannya.
"Tapi... walaupun begitu lawanmu nanti akan menggunakan sihir dan juga bagaimana kalau yang kau lawan nanti lebih hebat darimu."
"Mengenai hal itu aku sudah melakukan beberapa rencana." Angela tersenyum.
"Aku akan percaya padamu."
"Bagus!"
***
Matahari telah tenggelam, suhu sudah mulai dingin dan para murid bergerombolan mulai masuk ke arena tempat duel akan berlangsung. Angela ingat di dalam buku true love, Bella nantinya akan melawan Karin. Karin yang unggul dalam hal penyerangan akan memimpin pada awal pertandingan, sedangkan Bella unggul dalam pertahanan. Banyak yang bilang bahwa kedua lawan ini sangay tidak seimbang, akan tetapi semua telah dipilih secara acak dan para murid mau tidak mau harus menerimanya.
"Bagaimana tubuhmu?" tanya Cedric yang berjalan di sebelahnya.
"Tubuhku baik-baik saja. Bagaimana denganmu, apa kau beristirahat dengan baik?" tanya Angela.
"Ya, aku beristirahat dengan baik."
"Nanti pada saat duel kau tidak boleh memaksakan diri. Kalau kau sudah merasa sakit, hentikan saja. Kau tidak boleh mangambil resiko apapun."
"Aku mengerti."
"Setelah semua ini pun kita harus menemui dokter Zacj untuk memeriksa keadaanmu kembali."
"Ah sudah lama tidak bertemu dokter Zack. Bagaimana ya keadaannya."
"Kau tidak perlu memikirkannya, dia akan selalu baik-baik saja." Cedric memberikan tatapan merajuk pada Angela, ia tidak suka ketika Angela memberikan perhatian kepada laki-laki lain.
Angela terkekeh kemudian berkata, "Kau tidak perlu secemburu itu, aku hanya menanyakan kabarnya."
"Tetap saja aku tidak suka." Tiba-tiba saja Cesric menggenggam tangan Angela dengan erat.
Angela membalas genggaman itu dan berucap, "Kau ini, aku jadi penasaran bagaimana nanti setelah kita menikah. Bisa-bisa cemburumu itu lebih besar lagi."
"Saat setelah kita menikah, tentu saja kau hanya boleh memperhatikan aku. Kau tidak beri ijin untuk memberikan perhatian kepada orang lain."
Angela hanya tertawa mendengar perkataan Cedric. Ia menyukai Cesric di bagian ini, Cedric begitu lugas dan tidak basa-basi ketika mengutarakan keinginannya. Mungkin terdengar egois, namun menurut Angela dalam ke egoisannya itu masih tersapat tolerantus yang hanya dapat Angela dan Cedric pahami.
Kini Angela sudah duduk di barisan belakang bersama Cedric dan Melly. Awalnya ia ingin duduk di paling depan agar melihat pertandingan dengan lebih jelas, namun Cedric berkata bahwa tempat itu rawan terkena serangan orang-orang yang sedang bertanding. Pada kenyataannya di daerah tempat audiens berkumpul sudah diberikan sihir pelindung, sehingga tidak mudah untuk mereka terkena serangan tersebut. Tapi tetaplah Cesric keras kepala, dengan berat hati Angela menerima apa yang dipertintahkan Cedric.
"Selamat malam para murid sekalian. Sekarang adalah waktunya untuk pelaksanaan kegaiatan pembelajaran di luar kelas kita. Untuk pemilihan lawan kalian masing-masing akan dipilij secara acak oleh alat ini."
Sebuah layar besar dengan berisikan sebuah kotak nama, kotak itu bergantian secara cepat mengganti nama yang ada di dalamnya. Lalu keluarlah nama murid yang akan duel urutan yang pertama. Hal ini berulang kali diulang ketika duel berikutnya akan di mulai.
Beberapa duel telah dilaksanakan, banyak dari para murid yang mengeluarkan semua kemampuan mereka. Bahkan ada yang secara pribadi membuat teknik sihir tersendiri, padahal bagi para penyihir di level tiga untuk membuat teknik sendiri merupakan hal yang sulit. Angela mengerti mengapa angkatan mereka lebih unggul dari angkatan yang sebelumnya.
"Menurutmu siapa yang akan bertanding setelah ini?" tanya Melly.
"Aku tidak tahu." Sebenarnya Angela tahu. Setelah ini yang akan bertanding adalah Bella dan Karin, akan tetapi ia tidak mungkin memberitahukan hal itu.
"Baiklah yang selanjutnya akan bertanding adalah...."
Di dalam kotak nama itu kembali bergerak. Semua murid sudah tegang namun pada saat bersamaan semangat melaksanakan kegiatan ini. Karena jarang bagi mereka untuk menggunakan sihir secara maksimal seperti sekarang.
"Lady Bella dan Lady Karin!!"
Semua mata langsung mengarah ke Bella dan juga Karin. Banyak dari mereka terkejut mendengar hasil nama duel yang keluar. Bagaimana tidak, sekarang ini kedua insan yang terkenal dengan permusuhannya akan bersuel di sebuah pertandingan. Mereka tidam bisa menyebutkan apakah hal ini bagus atau tidak.
"Woah... Lady Bella dan Karin akan berduel?!" kaguam Mellay, "Luar biasa!"
"Ya, kau benar ini sangat luar biasa," ujar Angela dengan antusias.
"Menurutmu siapa yang akan memenangkan ini?"
"Hmm.. mungkin Bella?"
"Menurutku lady Karin yang akan menang. Kau tahu bukan, lady Karin terkenal dengan sihir penyerangannya yang luar biasa hebat."
"Tapi bukankah lady Bella juga hebat, dia memiliki sihir bertahan yang lebih unggul."
"Sihir bertahan kurang bermanfaat di dalam duel seperti ini, apalagi lawannya adalah Lady Karin."
Angela memandang dengan bingung, "Memangnya ada apa dengan Lady Karin?"
"Nanti kau akan tahu. Perhatikanlah duel ini dari awal," ucap Mellay.
Bella dan Karin pun melangkah turun ke tengah lapangan duel. Semua orang menantikan bagaimana pertandingan yang akan berlangsung ini, mereka tahu bahwa kejadian ini pasti akan menarik.
mohon diperbaiki ya Thor, jdi yg baca ga bingung. thanks
apa-apaan ini cerita kagak kelar 🥴
aku salfok sm tulisan" yg tidak lengkap