Penyihir Sofia

Penyihir Sofia

Berpindah

Matahari tenggelam di ufuknya memperlihatkan sedikit siluet cahaya keorenan Yang berkilau bak permata membentuk seperti jalan cahaya. Sungguh indah ciptaan yang telah di buat oleh tuhan ini, dengan melihat ini saja ia sudah merasa puas akan hidupnya seakan cahaya itu merupakan sinyal bahwa hari ini adalah hari yang terbaik. Angela berpikir ketika nanti ia di surga akankah jalan di sana akan seperti ini. Belum sempat berpikir lebih jauh ia terkekeh, tentu saja surga adalah tempat yang lebih indah dari dunia ini.

“Selamat sore Nona,” seorang laki-laki menyapa dengan tubuh kurus tinggi berkulit coklat dan timbul keriput disekiratan tubuh dan wajah yang menandakan bahwa umurnya sekarang sudah mencapai setengah abad akhir. Ia berpakaian satpam dengan alat pemukul di tangannya.

“Selamat sore pa,” Angela menyapa balik Dengan tersenyum dan bergegas masuk lift menuju lantai teratas tempat CEO berada. Ya.. Kekasihnya adalah orang yang hebat. 

Sekarang ia tidak dapat membuang waktu untuk berbincang basa-basi karena Angela ingin memberikan kejutan kepada Alex yaitu kekasihnya. Sudah Bertahun-tahun Ia berhubungan jarak jauh dengannya dikarenakan Angela berkuliah di Amerika. Sesungguhnya ia kuliah dan menyandang gelar dokter itu disebabkan orangtua Alex tidak merestui jikalau Angela tidak berkuliah di jurusan kedokteran.

Walaupun sebenaynya impianya adalah membangun toko bunga dan bahagia dengan keluarga kecilnya bersama Alex nanti. Benar, Angela sangat suka bunga. Menurutnya bunga adalah makhluk yang indah dengan berbagai bentuk dan warna. Walaupun ini tidak sesuai dengan gelar yang telah ia ambil. Pastinya impian itu sekarang tetaplah menjadi sebuah impian.

Setelah lift terbuka, langsung saja ia menuju tempat sekertaris dan ia berkata, “Aku ingin bertemu dengan Alex.”

Sekertaris tersebut memperlihatkan gerak gerik yang mencurigakan. Dimana matanya bergetar dan melirik takut kearah pintu masuk ruang CEO tersebut. Hal ini menimbulkan kecurigaan Angela. 

“Permisi. Sudah kubilang aku ingin bertemu Alex”

“Maaf Nona, Tuan Alex sedang Rapat dan anda bisa pulang sekarang dan kembali lagi nanti.”

Angela memperhatikan setiap gerak gerik sekertaris tersebut Yang memeprlihatkan gelagat orang cemas. Seharusnya mereka semua tau kalau ia merupakan kekasih Alex dan kalau demikian sekertaris ini harunya berkata kalau ia lebih baik masuk menunggu hingga rapat selesai.

Ada yang tidak beres.

“Tunggu Nona! Anda tidak dapat masuk.”

Tanpa pikir panjang Angela menerobos masuk dan matanya terbelalak melihat gambaran yang ada di depannya. Kekasihnya Alex sekarang sedang memeluk seorang wanita dan mereka berciuman dengan mesranya. Iya, mereka berciuman.

Alex yang merasa punggunya dingin sekan ada suatu hal menatapnya secara intens dari belakang. Ia pun berhati berciuman dan melihat kearah sumber tersebut. 

“Jadi ini balasanmu?”

“A-Angela?”

“Ku ulangi sekali lagi. Jadi ini balasnmu?”

Alex berjalan perlahan ke Angela sembari meperlihatkan wajah memelas.

“Kau salah paham Angela.”

“Salah paham? Haha”

“Ini tidak seperti apa yang kau pikirkan.”

Alex mencoba meraih Angela kedalam pelukannya untuk menenangkan kekasihnya. Akan tetapi Angela langsung menepis tangan itu dan berbalik lari menjauh dari gambaran yang menyakitkan ini. Ia terus berlali sekan ingin melepaskan dan kabur dari semua yang telah menimpanya. Mengapa takdir selalu suka mempermainkan dirinya. Orangtua Angela telah meninggal saat ia sekolah dasar akbit sebuah kecelakan berantai. Sehingga ia perlu tinggal bersama dengan bibinya yang berdagang jualan makanan. Bibinya bukanlah orang yang lemah lembut, setiap hari ia selalu ditentang dan dimaki-maki karena alasan yang tidak jelas.

Ada suatu ketika Angela baru saja selesai mencuci semua piring yang ada di kedai makana. Bukannya dilerlakukan dengan baik tetapi bibinya malah menyiram Angela dengan air panas dan memakinya kalau kerjanya tak becus. Padahal semua pekerjaan yang telah ia lakukan sudah beres dan rapi. Luka bakar tersebut tak pernah hilang dari tubuh Angela dan itu menimbulkan trauma.

"Nona!! Jangan kearah sana!!"

Angela tidak menggubsir terikan itu ia tetap lari menuju jalan penyebrangan. Tapi suara dentuman keras terdengar dan tubuhnya sekarang terguling di tengah jalan. Rasa sakit seakan sedang diremuk dan giling dalam adonan kue menyergap tubuhnya. sekarang Angela hanya menatap langit yang semakin gelap. Padahal ia baru ingat kalau tadi saat ia berjalan, langit ini masih sangat indah.

Surga? Setidaknya jika Angela mati sekarang, ia masih bisa melihat indahnya surga.

***

Bada Angela sekarang terasa sangat ringan dan entah kenapa bagian punggunya merasakan busa empuk, bukan ini bukan busa melainkan seperti ranjang yang di isi bulu begitu lembut segingga membuat ia begitu nyaman untuk tidur. 

Tunggu?! Ranjang?!!

Dengan sekejab Angela membuka matanya, yang terlihat dari pandangannya pertama kali ada sebuah balkon unik seperti pada abad pertengahan. Terdapat ukiran cantik di pinggirannya dan membentuk sebuh desain sehingga  menyatu dengan lampu kristal yang ada di tengah.

"Nona Sofia? Anda sudah bangun?

"So-" batuk melanda beberapa kali. Tenggorokannya sekarang sekan terbakar dan begitu serat.

Siapa sofia. Itu yang sedang ia pikirkan sekarang.

"Minumlah dulu Nona," seorang wanita dengan kulit putih kusam sedang menyodorkan minuman kepadanya. 

Dapat dilihat bahwa wanita ini sedang menggunakan sebuah pakaian pelayan yang sering dipakai oleh para cosplayer jepang itu.

Angela meminum air tersebut dan tenggorokannya terasa lebih baik. Ia mgedarkan pandangannya pada sekitar. Perabotan di sini kebanyakan merupakan perabotan yang mirip barang antik. Tidak ada satupun yang mirip dengan tempat tinggalnya yang modern dan minimalis. 

Semua ini begitu membingungkan, mengapa masih ada orang yang membuang uangnya untuk membeli banrang antik untuk digunakan sehati-hari. Lebih baik membeli barang yang sudah canggih dan tentu saja kualitasnya dapat terjamin.

"Nona? Anda baik-baik saja?"

Pelayan itu bingung melihat tuannya yang sekarang seperti kebingungan. Ditambah tatapan yang menyelidik kearahnya membuat ia merinding samapai ke tulang terdalam. Seingatnya nona tidak pernah mengeluarkan tatapan seperti itu. Kenapa sekarang nonanya bertingkah sedikit Aneh.

"Anda siapa?

"Apa anda lupa.. Saya Lia, pelayan pribadi anda."

"Pelayan? Apa maksudmu?"

Lia semakin heran ia ingin bertanya tetapi ia urungka, "Benar, pelayan adalah seseorang yang melayani tuannya."

"Aku tahu. Tetapi aku tidak pernah memiliki seorang pelayan dan ini dimana. Tempat ini begitu aneh."

Tubuh Lia menegang mendengar pertanyaan dari nonanya itu. Apa sekarang nona Sofia telah menabrakan kepalanya ke suatu benda hingga membuat ia linglung? Ah atau sekarang tuannya sedang sakit parah setelah pingsan tadi sore.

"N-nona.. Apa anda lupa?"

"Lupa?"

"Ya. Apa anda ingat nama anda?"

"Tentu saja aku ingat. Namaku adalah An-... Akh!"

"Nona?!"

Angela memegangi kepalanya yang begitu sakit seperti terbakar. Saat itulah banyak tayangan yang terlihat di depannya dimana seorang wanita yang dilahirkan pada keluarga Baron  dan hidup dengan santai tanpa ada apapun yang terjadi. Kehidupannya begitu biasa saja, mendatangi pesta, pulang, belajar, makan, membaca buku, hanya hal itu saja yang ia lakukan. Namanya adalah Sofia.

"Sofia?"

Terpopuler

Comments

im3ld4

im3ld4

kalo pindah ke tubuh laki.. jadi sofian

2023-02-04

0

Silvi viranda

Silvi viranda

hai, baru baca di 2022, hehe

2022-11-01

0

holla💦

holla💦

berlari thorr bukan belali
aku salfok sm tulisan" yg tidak lengkap

2022-10-01

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!