NovelToon NovelToon
Obsesi Tuan Adrian

Obsesi Tuan Adrian

Status: sedang berlangsung
Genre:Obsesi / CEO / Diam-Diam Cinta / Mafia / Cintapertama / Balas Dendam
Popularitas:705
Nilai: 5
Nama Author: Azona W

Di tengah gemerlap kota yang tak pernah tidur, hidup mereka terikat oleh waktu yang tak adil. Pertemuan itu seharusnya hanya sekilas, satu detik yang seharusnya tak berarti. Namun, dalam sekejap, segalanya berubah. Hati mereka saling menemukan, justru di saat dunia menuntut untuk berpisah.

Ia adalah lelaki yang terjebak dalam masa lalu yang menghantuinya, sedangkan ia adalah perempuan yang berusaha meraih masa depan yang terus menjauh. Dua jiwa yang berbeda arah, dipertemukan oleh takdir yang kejam, menuntut cinta di saat yang paling mustahil.

Malam-malam mereka menjadi saksi, setiap tatapan, setiap senyuman, adalah rahasia yang tak boleh terbongkar. Waktu berjalan terlalu cepat, dan setiap detik bersama terasa seperti harta yang dicuri dari dunia. Semakin dekat mereka, semakin besar jarak yang harus dihadapi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Azona W, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Enam Bulan Yang Menyesakkan

Angin sore berhembus kencang di Verona City, membawa sisa hujan yang belum sepenuhnya reda. Langit kelabu menekan atap-atap bangunan, seolah menambah berat yang sudah terlalu menyesakkan dada Elena.

Ia duduk di meja makan rumah tua itu, rumah besar keluarga Marcellis yang kini lebih mirip bangunan kosong. Hanya ada dua kursi yang masih tersisa, satu untuknya, satu lagi untuk ayahnya. Dulu meja ini selalu dipenuhi cahaya lilin, gelas kristal, dan tawa tamu-tamu bisnis ayahnya. Kini, hanya ada cangkir teh retak dan kertas-kertas tagihan yang menumpuk.

Elena menatap surat resmi dengan cap bank yang baru saja diselipkan lewat pintu. Kata-katanya sederhana, tapi setiap kalimat terasa seperti vonis:

“Anda memiliki waktu enam bulan untuk melunasi kewajiban. Jika tidak, properti atas nama keluarga Marcellis akan disita.”

Enam bulan.

Enam bulan untuk menyelamatkan rumah ini, satu-satunya peninggalan yang masih tersisa dari kejayaan keluarga mereka.

Tangannya bergetar saat menyentuh kertas itu. Hatinya seperti tercekik. Ia tidak hanya sedang kehilangan harta, ia sedang kehilangan sisa-sisa identitasnya, nama keluarga yang dulu disegani, dan rumah yang menyimpan semua kenangan masa kecilnya.

“Elena…” suara parau ayahnya terdengar dari ruang tamu.

Ia segera bangkit, meninggalkan surat itu di meja. Richard Marcellis terbaring di sofa, tubuhnya semakin kurus, wajahnya pucat pasi. Selang oksigen terpasang di hidungnya, suara napasnya berat, tersendat.

Elena berlutut di sampingnya, menggenggam tangan dingin itu. “Papa, kau harus istirahat. Biarkan aku yang memikirkan semua ini.”

Richard membuka mata perlahan, menatap putrinya dengan sorot mata yang dipenuhi penyesalan. “Aku sudah menjatuhkanmu ke dalam jurang ini, Elena. Seharusnya… aku menjadi pelindungmu. Tapi aku justru menghancurkan segalanya.”

“Jangan katakan begitu,” Elena menahan air mata, meski suaranya bergetar. “Papa masih ada. Itu cukup bagiku. Aku akan menemukan jalan keluar. Aku janji.”

Tapi janji itu terasa kosong, bahkan di telinganya sendiri. Karena jauh di lubuk hatinya, ia tahu semua pintu sedang ditutup rapat di depannya.

.........

Malam tiba, dan Elena berjalan keluar untuk mencari udara. Hujan sudah reda, tapi jalanan masih basah berkilau oleh lampu kota. Ia berjalan tanpa tujuan, hanya ingin menjauh sejenak dari bayangan suram di dalam rumah.

Langkahnya terhenti ketika ia melewati toko roti kecil yang dulu sering ia kunjungi bersama ibunya, Vivianne. Kenangan itu datang bagai luka lama yang disayat kembali. Ibunya pernah duduk bersamanya di kursi dekat jendela, tertawa dengan gaun indah, rambutnya disanggul rapi. Tapi semua itu berubah ketika ibunya meninggalkan mereka demi kehidupan yang lebih mewah.

Elena menutup mata, menahan sesak. Semua orang pergi. Semua orang meninggalkan aku.

Dan seakan takdir ingin mempermainkannya, suara mesin mobil yang familiar membuatnya menoleh. Di ujung jalan, sebuah sedan hitam berhenti perlahan. Lampu depannya menyorot genangan, menciptakan kilatan cahaya yang menyilaukan.

Kaca jendela mobil turun.

Mata kelam itu muncul, mata yang membuat jantung Elena berdetak tak karuan.

Adrian Valtieri.

Ia duduk di balik kemudi, jas hitamnya rapi, wajahnya tegas, dan tatapan matanya… tajam sekaligus menawan. Tatapan itu tidak hanya melihat tubuh Elena, tatapan itu seakan menembus jiwanya, menemukan ketakutan terdalamnya, lalu meremasnya tanpa ampun.

“Elena,” suaranya dalam, nyaris bergema di udara malam. “Sudahkah kau memikirkan pilihanmu?”

Elena berdiri terpaku. Tubuhnya kaku, mulutnya kering. Ia berusaha mengatur napas, menegakkan tubuhnya agar terlihat kuat. “Aku… aku hanya butuh waktu. Aku akan mencari jalan lain.”

Adrian mengangkat alis sedikit, senyum tipis tersungging di bibirnya, senyum yang lebih mirip ejekan daripada keramahan.

“Waktu? Kau sudah diberi enam bulan oleh bank. Dan kau tahu sebaik apa kemampuanmu melawan dunia ini tanpa bantuan siapa pun.”

Elena menggertakkan gigi, mencoba melawan rasa gentar yang perlahan menggerogoti keberaniannya. “Aku tidak akan menyerah begitu saja.”

Adrian tertawa kecil, tapi tawanya tidak pernah hangat. Lebih seperti nada dingin seorang pria yang sudah terbiasa menang. “Keras kepala. Sama seperti dulu.”

Kata-kata itu membuat Elena menoleh, bingung. “Dulu?”

Adrian tidak menjawab. Ia hanya menatapnya lama, lalu menutup kaca mobil. Namun sebelum mesin kembali meraung, jendela itu terbuka sedikit.

“Kau akan menyerah padaku, Elena. Entah kau menyadarinya atau tidak.”

Mobil itu meluncur pergi, meninggalkan Elena berdiri di trotoar dengan tubuh gemetar dan hati yang semakin hancur.

Ia memeluk dirinya sendiri, menatap langit yang gelap. Bayangan Adrian Valtieri kini semakin jelas, bukan hanya sebagai penagih hutang, tapi sebagai kekuatan tak terelakkan yang perlahan menariknya masuk ke dalam lingkaran kelam miliknya.

1
Mentariz
Penasaran kelanjutannya, ceritanya nagih bangeett 👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!