Tulisan ini di buat dengan hasil pemikiran othor, jika ada kesamaan dari nama, jalan cerita, atau tempat kejadian, itu tidak ada niat untuk menyamai satu karya.
Plak!! "
Tamparan keras mendarat dengan mulus di pipi seseorang .
" KAMU..!! " tunjuk Kala geram dengan gadis berhijab di depannya.
"Kenapa,, kamu tuh..laki-laki brengs*k !! Seenaknya kamu cium-cium,, dasar gendeng..!! umpat Senja sang gadis berhijab itu
Dari peristiwa di masa SMA membuat seot seorang Senja Utami membenci Kalandra Satya Bahtiar kakak seniornya yang Senja anggap sudah merendahkan harga dirinya.
Bagaimana kisah mereka selanjutnya?
Ikuti kisah nya,, jika tak suka langsung skip saja.Tak perlu tinggalkan kata-kata yang tak berguna di kolom Komentar.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puspa Arum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
# Sholat berjamaah
Saat ini Senja dan Kala berada di dalam mobil yang Kala bawa ke sebuah Hotel milik keluarganya.
Selama perjalanan tak ada sepatah katapun terucap dari keduanya, hanya ada kesunyian dan deru mesin mobil.
Menempuh perjalanan dua puluh menit, mereka sampai di sebuah hotel bintang lima.
" Sen, bangun.. kita sudah sampai." ucap Kala saat membangunkan Senja yang terlelap.
" Emm.. sudah sampai? " tanya Senja melihat sekelilingnya.
Kala keluar dari dalam mobil dan diikuti oleh Senja, Kala menyerahkan kunci mobil pada petugas, dan dengan setia Senja mengekorinya dari belakang.
" Selamat sore pak Selamat datang di Satya Hotel."
" Kamar saya sudah di siap kan? "tanya Kala.
" Sudah pak, sesuai dengan intruksi bapak.Mari saya antar ." seorang wanita dengan sopan.
" Tidak usah Indri, biar saya sendiri ke kamar saya, barang saya langsung bawa ke kamar saya." ucap Kala
Setelah itu Kala menerima kartu akses untuk masuk ke dalam kamar Hotel yang biasa keluaganya tempati.
Setelah menempelkan kartu akses untuk masuk ke kamar yang ada di depannya, Kala membukanya dengan lebar.
" Masuklah." ucap Kala mempersilahkan Senja masuk dalam kamar tersebut.
Senja masuk dalam kamar dan meneliti sekeliling ruangan itu,kamar hotel dengan perasaan kagumnya.
" Kamu bebersih dulu, setelah itu aku." ucap Kala melepas jasnya.
" I_iya.." jawab Senja dengan terbata
Senja mengambil baju ganti yang ada di dalam kopernya dan masuk dalam kamar mandi.
Setelah tiga puluh menit, Senja selesai bebersih,keluar dari kamar mandi.
Kala mendengar pintu kamar mandi terbuka dia mengalihkan pandangannya.
Kala terpaku menatap tampilan Senja yang sudah menanggalkan hijabnya, menampilkan wajah cantik alami tanpa riasan dan dengan rambutnya yang panjang, berwarna hitam yang basah.
" Aku sudah selesai, sekarang giliran kamu.. sebentar lagi magrib,aku tunggu buat sholat berjamaah." ucap Senja seraya mengeringkan rambutnya yang basah.
" I_iya ,aku mandi dulu.." jawab kala dan melangkah cepat ke dalam kamar mandi.
Senja yang melihat tingkah suaminya hanya bisa menggeleng gelengkan kepalanya.
Lima belas menit kemudian Kala keluar dari dalam kamar mandi, dan menampilkan yang membuat Senja menelan silvanya dengan kasar melihat penampilan suaminya dengan hanya dengan handuk sedang terbelit di pinggangnya, menampilkan tubuh Kala yang terlihat perut kotak-kotaknya dan bulu-bulu halus yang menghiasi sekitar dadanya.
Deg.. Deg..
Debaran jantung keduanya bermain dengan kencang, seperti berlari maraton.
" Hei.. Sen, Senja..!!" tegur Kala yang melihat Senja terbengong dengan tampilannya.
" Hahh..a_apa ?" ucap Senja dengan suara terbata sempat terpaku dengan pemandangan yang dia lihat.
" Kenapa, suka dengan tubuh ku.. hemm?" goda Kala dengan senyum miringnya.
Senja dengan cepat mengalihkan pandangannya ke arah lain.
" Apaan sih, nih..baju kamu, sudah masuk waktu magrib kita sholat jamaah." ucap Senja dengan langsung menata Sajadah untuk mereka melaksanakan sholat.
Setelah menunggu sepuluh menit Kala selesai dengan ritualnya setelah mandi dan akhirnya mereka melaksanakan ibadah sholat magrib bersama.
Untuk pertama kalinya mereka melaksanakan ibadah sholat berjamaah dengan status mereka yang sudah menikah. Ada rasa
Setelah selesai melaksanakan sholatnya Senja meraih tangan suaminya dan mencium punggung tangan suaminya dan Kala pun dengan sedikit ragu mencium kening sang istri dan mengelus kepala Senja dengan sayang..
" Sen, kita sudah menjadi suami istri..dan aku mau terus terang sama kamu,aku mau kita saling menerima pernikahan ini. Aku harap kita bisa saling menerima satu sama lain. Aku nggak mau kamu berpikir jika aku menikahi kamu karena punya tujuan jahat sama kamu." ucap Kala menggenggam tangan Senja.
Senyuman canggung terbit di bibir Senja, selama ini tak pernah ada sentuhan fisik antara dia dan lawan jenis.
"Emm.. terus tujuan kamu apa menikahi aku?" tanya Senja
" Kamu dari dulu suka banget buat aku kesal, buat masalah terus sama aku,jujur tujuan kamu apa coba nikahin aku?" tanya Senja dengan menatap wajah Kala.
" Hahaha..itu karena aku suka lihat muka kamu yang keliatan kesel sama aku,gemesin." ucap Kala dengan tawa renyahnya.
" Jahat amat sih, terus kenapa dulu suka banget tiba-tiba nekad ngelakuin itu sama aku? " tanya Senja dengan wajah yang sudah terlihat memerah.
Kala melihat reaksi sang sang istri membuat dirinya gemas dengan tingkah istrinya.
" Itu, itu apa..yang jelas kalau ngomong." ucap Kala dengan senyum tipis pura-pura tak tahu apa yang Senja tanyakan
" Ituu... ih, kamu pura-pura nggak tau pasti kan.. pokoknya itu.." ucap Senja dengan mencebikkan bibirnya.
Dengan tanpa permisi dan aba-aba Kala. memajukan wajahnya dan menangkupkan kedua tangannya dan mendaratkan kecupan singkat di bibir Senja yang sedari tadi menggodanya.
Cup..
Senja terbengong dengan kelakuan suaminya, namun.. dengan cepat dia menyadari atas semua keakuan Kala.
" Begitu, tinggal ngomong aja sama aku pengen di cium sama aku, pura-pura jual mahal. " ucap Kala meledek Senja.
Senja menatap nyalang wajah Kala yang sudah berani mencuri ciu*an lagi darinya.
" Kalaaaa.... ihhh, kenapa tiba-tiba cium ciu* sih.. " protes Senja.
Kala menutup kedua kupingnya mendengar suara Senja yang terdengar cempreng meneriakinya sambil memukul lengan tangannya sampai mengaduh.
" Itu ciu*an halal Sen, dan mulai sekarang panggil dengan sebutan yang lebih romantis sama suaminya jangan Kala.. Kala.. saja." ucap Kala santai menarik hidung mancung Senja.
" Ihhh.. sakit tahu,mau panggil apa... Bos, Pak, Tuan.? "
" Yah.. jangan gitu lah, panggilan mesra.. kayak sayang, honey, hubby, suamiku gitu.. "
" Lebay,.. eemmm..aku panggil mas boleh? " tanya Senja
" Hemmm... nggak terlalu buruk, oke.. kamu mulai sekarang panggil dengan sebutan Mas, nggak masalah." ucap Kala.
" Sudah masuk waktu sholat Isya ..sekalian kita sholat, habis itu kita makan malam yah.. " ucap Kala
" Iya.. " jawab Senja singkat.
Akhirnya mereka melaksanakan ibadah sholat isya dengan berjamaah kembali.
Ada rasa damai yang terasa dalam beberapa waktu ini mereka sama-sama berusaha untuk menjalani hidup baru mereka sebagai suami istri.
Setelah mereka melaksanakan ibadah sholat Isya, Kala dan Senja bersiap untuk makan malam diluar.
Senja yang menginginkan makan di luar, makanan sederhana di warung tenda pinggir jalan.
"Kamu yakin mau makan disini?" tanya Kala yang melihat saat dia menghentikan mobilnya di sebuah taman kota, dan banyak warung tenda yang menjajakkan makanan pinggil jalan.
" Yakin lah.. kenapa, takut sakit perut,di jin enak kok.. nggak kalah sama restaurant mewah." ucap Senja keluar dari mobilnya.
Melangkah menjauh dari mobil dan masuk kesalah satu warung tenda denga. banyak menu sederhana yang mereka jual.
Kala yang melihat tingkah Senja hanya bisa geleng-geleng kepala, pribadi sederhana Senja sedari dulu tak berubah.
Bersambung