NovelToon NovelToon
Tawanan Cinta Tuan Jeremy

Tawanan Cinta Tuan Jeremy

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Obsesi / Romansa / Gangster / Office Romance
Popularitas:36.8k
Nilai: 5
Nama Author: IAS

Xeena Restitalya, hidupnya selalu tidak menyenangkan setelah ibunya meningal. Ayahnya tak pernah peduli dengannya setelah memiliki istri dan juga anak lelaki.

Xeena harus berjuang sendiri untuk hidupnya. Diusianya yang sudah 25 tahun, dia bersyukur masih diberi kesempatan bekerja di tengah sulitnya mencari pekerjaan.

Tapi siapa sangka, bos di tempat kerjanya yang baru itu begitu terobsesi kepadanya.

"Tetaplah di sisiku, kemanapun kau pergi, aku tetap akan bisa menemukanmu, Xeena."

Jeremy Suryoprojo atau Jeremy Wang, dia merupakan bos Xeena.

Pria yang selalu acuh terhadap orang lain itu tiba-tiba tertarik kepada Xeena.

Xeena yang hanya ingin hidup dengan tenang kini malah berurusan dengan bos obsesif sekaligus ketua Geng Wang.

Lalu bagaimana kehidupan Xeena setelah bertemu dengan Jeremy?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tawanan Cinta 24

Haaaah

"Kenapa Xeen? Kok kayane kamu capek banget."

Sesampainya di rumah, Xeena langsung menjatuhkan tubuhnya di sofa ruang tamu. Dia juga meletakkan belanjaannya di meja yang ada di depannya.

Hari ini, banyak hal yang terjadi dan itu cukup membuatnya lelah.

"Iyo, capek banget rasane,"sahut Xeena.

Lelah yang dirasakan sebenarnya bukan karena pekerjaannya di lantai 13. Baginya, kerja begitu bukanlah hal yang sulit karena dirinya sudah terbiasa untuk bekerja keras.

Yang menjadi pikiran gadis itu adalah tentang sikap bos nya yang dirasa semakin ke sini semakin membuatnya bingung.

Diawal-awal mungkin adalah hal biasa ketika Jeremy meminta dibuatkan kopi dan makanan setiap harinya. Akan tetapi ketika Xeena membantu pria itu dalam mengobati lukanya, membuat Xeena merasa ada hal lain.

Beberapa waktu yang lalu sebelum pulang.

Xeena masuk ke dalam ruangan Jeremy sambil membawa kotak P3K. Tanpa harus menunggu lama, dia pun membantu Jeremy mengobati luka yang ada di pipi.

"Kamu wangi, Xeen."

Degh!

Xeena jelas terperanjat ketika tiba-tiba Jeremy berkata demikian.

Wangi? Bagaimana bisa begitu. Jelas-jelas seharian ini dia bekerja dan mengasikan banyak keringat. Bukannya wangi, tapi pasti tubuhnya sudah berbau sangat asam.

"Jangan meledek, Pak. Kecut yang ada saya sekarang ini,"sahut Xeena tenang dengan masih memberi cairan obat.

Hanya tinggal menempel plester sebenarnya. Namun sesuatu yang dilakukan oleh Jeremy membuat Xeena terpaku.

"Ndak Xeen, asli kamu wangi banget."

Degh

Jantung Xeena berdetak sangat cepat ketika Jeremy mengambil beberapa rambutnya dan lalu mencium rambut tersebut.

Rambut Xeena memang panjang, tapi saat bekerja dia selalu mengikatnya agar tidak mengganggu pekerjaan.

Dan apa yang dilakukan Jeremy saat ini? Dia melepaskan ikat rambut milik Xeena itu sehingga membuat rambut itu tergerai.

"Bahkan aku masih bisa mencium wangi rambut mu,"imbuh Jeremy. Ia sungguh menghirup kuat-kuat aroma yang tercium dari rambut milik Xeena.

Sreeet

"Su-sudah selesai, Pak. Saya permisi dulu."

Xeena langsung bangkit dan peri begitu saja tanpa melihat lagi ke arah Jeremy. Dia adalah orang yang pernah berpacaran selama 2 tahun, dan apa yang dilakukan oleh Jeremy ini merupakan sebuah flirting. Ya Jeremy menggoda dirinya.

Tak ingin wajah merahnya dilihat oleh Marwan, Xeena pun memilih untuk masuk kamar mandi yang ada di luar pantry.

"Dia, dia kenapa begitu sama aku? Apa mungkin dia suka jadii wanita itu sebagai dolanan (mainan)? Apa gek-gek aku meh didadekke (jangan-jangan aku mau dijadikan) korban selanjutnya?"

Xeena berusaha menenangkan dirinya lebih dulu. Dia harus menepis ingatan tentang apa yang Jeremy baru saja lakukan agar wajahnya yang memerah hilang dan tidak dilihat oleh Marwan ataupun yang lainnya.

Kembali ke masa sekarang, dimana Xeena duduk di ruang tamu.

"Ya udah kalau gitu, mandi makan terus istirahat. Aku wes masak itu,"ucap Melky. Dia sungguh merasa kasihan kepada Xeena. Wajah Xeena yang benar-benar lelah membuatnya tidak tega untuk bercerita soal pertemuannya dengan Deny. Melky tidak ingin beban Xeena semakin bertambah jika bercerita tentang mantan pacar dari Xeena itu.

"Maaf yo Mel, kamu malah repot."

"Koe beneran pengen tak keplak. Wes sana mandi, makan terus istirahat."

Xeena tertawa melihat wajah Melky yang kesal. Dia tahu Melky tak benar-benar kesal. Dan sebelum masuk ke kamar, Xeena lebih dulu memeluk Melky sambil mengucapkan terimakasih.

Entah bagaimana caranya ia bisa membalas kebaikan temannya itu. Meskipun Xeena tahu bahwa Melky sangat baik dan tulus padanya, namun dia ingin sekali bisa membalas semua hal baik yang telah Melky berikan padanya.

"Suatu hari, aku akan membalas semua kebaikan kamu ini, Mel,"ucapnya dalam hati.

Setelah mandi dan makan, Xeena benar-benar masuk ke kamar. Dia merebahkan tubuhnya diatas kasur yang tidak diletakkan di dipan dan hanya tergeletak di lantai saja.

Ingin cepat tidur sebenarnya, namun dia sama sekali tidak bisa memejamkan matanya. Bayangan tentang apa yang dilakukan Jeremy tadi, kembali terngiang di kepalanya.

"Duhhh kok malah kelingan (teringat) itu sih,"ucapnya kesal. Xeena mengacak rambutnya ketika kata-kata Jeremy dan perlakuannya kembali terbayang.

"Ojo-ojo (jangan-jangan) bener lagi. Aku mau dijadiin mainannya. Opo mungkin, OG yang ndak betah di lantai itu karena kena flirting sama Bos?"

Semakin banyak saja praduga yang negative yang muncul di kepala Xeena. Dia malah punya perspektif baru, yakni bosnya itu seorang playboy.

Tok tok tok

"Xeen!" panggil Melky. Xeena yang belum tidur karena pikirannya ruwet memikirkan tentang sang bos, langsung bangun dan membukakan pintu kamar.

"Ono opo, Mel (ada apa)?"

"Iku, adik mu teko (datang)."

Xeena mengerutkan alisnya. Aldo datang kemari, bagaimana bisa?

"Aku padahal ndak pernah ki ketemu sama Aldo,"ucap Melky bingung. Bagaimana Aldo bisa tahu Xeena berada di sini.

"Wes ndak apa, biar aku temuin dulu. Apa mau dia."

Xeena pun berjalan ke luar kamar. Melky memang tidak mengizinkan Aldo untuk masuk. Di dalam rumah ini tidak ada pria satu pun, jadi meskipun Aldo adalah adik dari Xeena, dia hanya mengizinkan Aldo berada di teras rumah saja.

Sraak

"Ono opo? Kenapa kamu kesini."

sreeet

Aldo mengeluarkan sebuah amplop dan meletakkannya di meja. Dia lalu mendorong amplop itu hingga berada tepat di depan Xeena.

"Opo ini?"

"Buat kamu, itu uang yang ada di rekeningku. Ndak banyak, cuma sekitar 3 juta. Kamu hidup di luar pasti susah, apalagi sebulan kemarin kamu nganggur. Pasti kamu ndak megang uang banyak. Pake ini buat biaya hidupmu sampai kamu punya kerjaan."

Haaa?

Xeena membulatkan matanya. Terkejut? iya pasti. Dia sangat terkejut melihat Aldo saat ini.

Selama ini dia tahu bahwa adik dari satu ayah tapi beda ibu tak pernah peduli dengannya. Yang ada Aldo kerap kali mengganggunya. Tapi sekarang, Aldo berlagak peduli.

Ya itulah yang Xeena rasakan. Dia merasa Aldo sok perduli terhadapnya.

"Ndak butuh, ambil aja lagi. Ntar ketahuan ibu mu, kalau duitmu abis, kamu kena omel. lagian kenapa sekarang kamu jadi peduli begini sama aku?"

"Xeen, kita memang sering gelut. Kita sering bertengkar, tapi bukan berarti aku benci kamu. Aku cuma ndak bisa dan ndak tahu caranya akrab sama kamu. Sebagai saudara, aku beneran ndak benci sama kamu. Aku ndak bakal minta kamu pulang. Kalau kamu happy di luar, lakukan aja. Aku juga ndak bakal ngasih tahu tentang keberadaan mu. Ya udah aku pergi dulu. Jaga diri baik-baik, Xeen. Dan satu lagi, hati-hati sama Deny. Dia masih berusaha buat dapetin kamu."

Diam, Xeena sama sekali tidak mengatakan apapun ketika Aldo bicara demikian. Bahkan saat Aldo sudah menghilang dari pandangannya, dia pun masih tetap dia termangu duduk di kursinya.

Sreet

Xeena melihat ke arah amplop yang adik lelakinya itu tinggalkan. Tidak terasa, air mata Xeena luruh di sana.

"Mau gimana pun, aku beneran ndak bisa benci sama dia,"gumam Xeena lirih.

TBC

1
Rita
bapak kok ra ono roso ngesakno ning anak
Rita
dudu anake tah ojo2
Rita
ya udah sih klo bikin repot knp dijemput ya sdh aja biarkan diluar
Srie Handayantie
masaa iyaa bapak tiri si sangajii inii, kalau bapak kandung setidaknya punya rasa sayang sdikit saja sama anak
Uba Muhammad Al-varo
Sangaji bukan bpknya Xeena kali,pingin/Hammer//Hammer//Hammer//Hammer//Hammer/kepalanya Sangaji
Dewi kunti
maaaaaak boleh nggak sih bpke xeena tak Jambak trus tak seret no ndalan bene keplindes truk😠😠😠😠
GiZaNyA
bapaknya Xeena emang minta digetok kok Kepala nya biar sadar sama kelakuannya ke Xeena kayak apa...
Fani Indriyani
dasar wong gendeng koe Sangaji,anak dewe ko yo tego...
Heni Mulyani
lanjut
Nayi Siti
lapor k pak bos Mel
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒌𝒂𝒔𝒊𝒉𝒂𝒏 𝑿𝒆𝒆𝒏𝒂 𝒑𝒖𝒏𝒚𝒂 𝒃𝒂𝒑𝒂𝒌 𝒅𝒖𝒓𝒋𝒂𝒏𝒂 😤😤😠
partini
wong tua ediannnn ,,eh ga ada yg jaga Tah langsung nyelonong wae
A R
pindah kontrakan aja mel. biar si manusia ikan ga muncul
Ema
Tidak punya perasaan bapaknya Xeena lihat anaknya sakit malah dingin banget sikapnya.
Azahra Rahma: betul mungkin sudah mati rasa dia
total 1 replies
Hafizah Aressha R
iyo mel.
santai wae
partini
piye to maseh,,koe kui jomblo malah makcomblangin orang
Eni Istiarsi
diih sesama jomblo juga Mas Bos ini
Rita
dadakan cosplay biro jodoh si bos
Rita
dibikin overthinking ma si bos jd g siap terima😁
Dewi kunti
si Bon ditawak2 e ky dagangan wae
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!