Perjodohan untuk Aleeza.
aleeza yg terpaksa menuruti kemauan sang kakek untuk menikah dg cucu sahabatnya membuat kehidupan Aleeza berubah 180° tidak ada hari tenang dan damai lagi ia harus menghadapi sang suami yang luar biasa membuat orang darah tinggi
tak hanya itu karena mereka berdua menikah karena perjodohan mereka pun menyembunyikan pernikahannya dari publik sehingga di mata publik
Aleeza dan Albian masih single atau lajang
karena hanya ke dua kelurga besarlah yg tau tentang pernikahan mereka itu pun juga syarat dari pengantin pria dan wanita.
bagaimana kisah rumah tangga yang mereka sembunyikan itu??
jangan lupa mampir di novel pertamaku
maaf jika banyak kekurangannya
jangan lupa likenm dn dukungannya ya
terima kasih😊😊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon An ElfArmy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
31. Aku Pergi
"Dasar suami jahat Aleeza benci sangat benci denganmu mungkin lebih baik Aleeza pergi saja hiks hikks Aleeza sudah tidak kuat lagi, semoga kamu bahagia dengan mantan kekasihmu itu yang kamu rindrukan selama bertahun-tahun sedangkan aku hanya seseorang yang singhah dihatimu atu kamu yang hanya singgah dihatiku Al sangat mencintaimu meski kamu menyakitiku berkali-kali Aleeza masih sayang denganmu tapi maaf Aleeza tidak bisa tinggal bersamamu ini hadia Aleeza untuk kamu dan dia semoga bahagia selalu Suamiku tidak Al salah kamu sudah menjadi Mantan Suamiku jika kamu mentandatangi surat perceraian ini" Ucap Aleeza lirih sebelum dia pergi dia sudah meletakakan surat percerain di nakas .
Cup, mengecup kening Albian saat ini Albi tertidur pulas karena pengaruh obat tidur yang Aleeza masukan kedalam kopinya. Tanpa curiga Albi meminum kopi dari Aleeza sampai habis
Pagi-pagi sekali Aleeza pun pergi dari Aparteman Albian . Dia tidak tau harus kemana Tapi dia tidak ingin persahabat sang kakek hancur karena perpisahan ini.
"Aku mungkin egois bi, aku tidak bisa mempertahankan pernikahan yang tidak sehat ini aku tau Kau membenciku atas kesalahan yang tidak pernah aku perbuat kau mengingakari janjimu kepada kau masih mencintai dia dan sedangkan aku seperti sebuah badut di antar kau dan dia "batin Aleeza sesekali Aleeza menghapus air matanya yang mengalir membasahi pipinya langkah kakinya membawa dia disebuah Kosan kecil tempat Lani tinggal dengan koper dintangan kirinya dia terus melangkahkan kakinya.
Tok..tok..tok
"Siapa sih pagi-pagi sudah namu"grutu Lani
ceklek
Lani tampak terkejut melihat sahabatnya berdiri didepan pintunya dengan membawa koper besar ditangan kirinya matanya pun sembab karena terlalu lama menangis
"Aleeza!! kamu kenapa?, kamu kesini sama siapa? ayo masuk diluar sangat dingain" Ucap Lani panik
"Lan bolehkah aku tinggal disini untuk sementara waktu?"Tanya Aleeza
"Boleh tentu boleh, kenapa kamu bawa koper segala?, Jangan-jangan kamu??
"Aku pergi dari Aprteman Albian Lan"
"Apa"Terkejut ,Lani pun dengan cepat menutup mulut dengan kedua tangannya
"Ada apa ? kenapa sampai harus pergi dari suami kamu?
Aleeza pun menceritakan semuanya kepada Lanin tanpa ada yang dia tutup-tutupi dari kejadian waktu bulan madu sampai Albian tidur bersama dengan Selia. Dengan sesegukan Aleeza terus membuka luka dihatinya Lani yang mendengkarkan cerita dari Aleeza ikut merasakan kesedihan dari sahabatnya itu Lani juga merasa geram dan kesal kepada Albian dan Selia .
"Sudah lupakan semua itu sekarang tata kembali hidupmu lupakan suami tak berguna itu jangan menangis untuknya lagi sudah cukup Al kau menangisi dia"Ucap Lani sambil memeluk sahabatnya itu.
"Lan aku ingin meninggalkan Negara A disini terlalu banyak luka untuk aku"
"Kamu ingin pergi kemana?"
" Aku ingin pergi Kenegara M yang jarang dikunjungi orang bahkan kakak ku tidak akan menemukan aku"
"Aku akan menemanimu kemanapun kamu pergi Al, aku cuma punya kamu sahabat terbaik aku. aku juga punya sedikit tabungan disana kita bisa membangun sebuah caffe kecil untuk kita "
"Tapi jika kamu ikut aku kamu akan susah,"
"Tidak akan kamu kan pintar cari cuan, hehe"
"Dasar kamu tuh ya selalu pandai menghiburku"
"Jangan sedih lagi kita lewati semua bersama-sama"ucap Lani lembut
Di Aparteman Albian
Waktu sudah menunjukan pukul 12. 00 siang
"Euugghh, kenapa kepalaku sakit ya"ucap Albi seraya memegang kepalanya
"Ini sudah jam berapa ya?, Albi mengambil ponsel nya dan melihat jam di ponselnya betapa terkejutnya dia saat melihat jam ternyata sudah menunjukan pukul 12.00 siang. Astaga!! kenapa aku bisa kesiangan sih Johan pasti marah karena aku tidak datang meeting pagi tadi tidak biasanya aku tidur sampai jam segini"ucap Albi sambil mengusap kasar wajahnya
Saat dia ingin menaruh ponselnya dinakas tiba-tiba perhatiannya tertuju pada sebuah amplop putih yang tertuju untuknya. Albianpun mengambilnya dan membukanya isi dari Amplo putih itu ada 2 lembar kertas .
kertas pertama adalah sebuah surat. Albi pun membaca surat itu dengan perasaan yang mulai tidak enak.
isi surat :
"Albi, mungkin saat kamu sudah terbangun dan membaca surat dariku. Aku sudah tidak ada lagi disisimu. Terima kasih untuk hari-hari bahagia yang kau berikan untukku meski itu hanya sementara tapi aku bersyukur masih memiliki hari itu bersamamu dan terima kasih atas luka yang kau berikan untukku tanpa luka itu aku mungkin tidak bisa belajar jika mencintai itu sesulit ini tepatnya mencintai sesorang yang hatinya telah milik orang lain sungguh berat.
Mungkin aku terlalu kekanak-kanakan dan egois tapi aku sudah tidak bisa terus berpura-pura untuk baik-baik saja, Semoga kau bahagia dengannya dan aku berdoa yang terbaik untukmu dan dia. Terima kasih telah singgah dihatiku meski hanya sebentar saja . Oh ya selamat ya kamu sudah menjadi seorang Ayah . Aku turut bahagia untuk kalian. Dan aku sudah menyiapkan kado untukmu dengan ini tidak akan ada lagi penghalang diantara kalian.
Aleeza Ardania
Albi yang membaca surat dari Aleeza.Dia tidak bisa lagi menahan tangisannya saat dia membuka kertas yang kedua hatinya sudah semakin hancur karena kertas ke 2 adalah surat perceraian yang sudah Aleeza tandatangi .
"Kamu jahat Al kenapa kamu meningalkan aku begitu saja Aleeza aku mencintai aku tidak mencintainya tidak bisakah kau bertanya kepadaku sebelum pergi Al kenapa Aleeza kenapa"ucap Albi yang penuh emosi Albian mengamuk seisi kamarnya dia hanyarkan kamarnya seperti kapal pecah
"Kamu bodoh benar -benar bodoh kenapa tidak kamu jelasin dari awal ke Aleeza bi kenapa kamu tidak bisa percaya dengannya Albian kamu bodoh sangat bodoh, Aaarrghh"
Buugh Buugh Buugh Albian memukul tembok untuk melepaskan kemarahannya.
Ting tong ting tong
"Kenapa tidak ada yang membuka ya?,apa Tuan dan Nyonya pergi?, mungkin saja mereka pergi untuk memperbaiki hubungan rumah tangganya tapi Tuan tidak menghubungiku sama sekali jika dia tidak ingin masuk kantor biasanya selalu bilang terlebih dahulu kepadaku" Ucap Johan saat Johan ingin pergi dia mendengar seperti ada barang yang pecah.
Pyaaar Praaang Pyaaar
"Ehh tunggu itu suara apa?, apa jangan-jangan terjadi sesuatu dengan Nyonya dan Tuan"
Karena khawatir Johan pun segerah masuk kedalam Aparteman dan mencari asal suara Buuggh Pyaar Praanng.
"Tunggu itu ada dikamar Tuan dan Nyonya apa mereka sedang bertengkar?,Johan segera lari kekamar utama
Ceklek
Betapa terkejutnya dia saat melihat kamar yang semula rapi kini menjadi berantakan seperti ini pecahan kaca dimana-mana dan dia lebih terkejut melihat kondis Tuannya
"Tuan ada apa dengan anda kenapa ada seperti ini,"Tanya Johan yang penuh kekhawatiran terhadap Albian
Tatapan Albian kosong dia bahkan tidak merespon pertanyaan Johan. Ditangan Albi masih memegang surat dari Aleeza dan surat cerai sudah Albi remat-remat
"Kenapa kondisi tuan seperti ini, apa yang terjadi?"batin Johan. matanya pun tertuju pada kertas yang dipegang Albian dia segerah mengambil kertas yang berada ditanggan Albian dan betapa terkejutnya johan saat membaca isi surat itu. Apa yang dia khawatirkan akhirnya terjadi.
"Kondisi tuan sekarang lebih parah disaat dia ditinggal Nona Selia dia tidak tepuruk ini terlihat jelas keputus asaan dimata tuan dan juga penyesalannya "
"Yang lebih penting lagi Tuan menjadi ayah apa benar tuan dan Non selia .., tidak aku harus menyelidiki ini semua ini seperti sudah direncanakan"Batin Johan
"Tuan jangan seperti ini mari kita cari Nyonya bersama-sama Tuan"Ucap Johan
Albian masih tidak merespon ucapan Johan.
pikirannya kalut akan kepergian Aleeza ini menimpanya untuk yang ke2 kalinya sebelumnya selia dan kali ini Aleeza .
Dia tidak menyalahkan Aleeza tapi Albi menyalahkan dirinya sendiri.