Warning cerita ini sedang dalam tahap perbaikan, jadi mohon maaf jika masih terdapat kesalahan disana-sini. 🙏
Agnia tidak pernah menyangka jika kehidupan yang selama ini ia anggap baik-baik saja ternyata penuh kebohongan. Padahal Agnia selalu merasa menjadi wanita yang paling beruntung. Betapa tidak, Agnia memiliki suami yang begitu tampan, mapan, bahkan sangat romantis. Namun beberapa tahun kemudian ada perubahan pada suaminya. Cahya bertemu dengan seseorang yang dulu pernah ia cintai dimasa lalu. Meski sudah terpisah begitu lamanya, akan tetapi takdir mempertemukan mereka kembali. Hingga pernikahan kedua itu terjadi.
Bagaimana pernikahan Agnia dengan Cahya?
Bagaimana pula pernikahan Cahya dengan Zoya?
Yuk ikuti kisah mereka selengkapnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R-Niie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya tidak mewakili NovetToon itu sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Erni Handayani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
31. Jangan Ganggu Aku!
Hapyy Reading... 😊
Setelah kepergian Agnia, Bayu hanya bisa merutuki dirinya sendiri. Sebagai seorang laki-laki Bayu tidak bisa melindungi Agnia.
"Maafkan aku Agnia, aku tidak bisa melindungimu," gumam batin Bayu yang menyesali perbuatannya.
Tidak lama, terdengar seseorang membuka pintu kamar.
"Momy?" tanya Bayu yang menautkan kedua halisnya.
"Momy ingin bicara sama kamu sayang," ujar Bu Ester yang menghampiri Bayu yang sedang duduk ditepi ranjang.
"Aku mohon bu, tolong restui hubungan kami. Itu semua hanya masa lalu Agnia bu," ucap Bayu mencoba menjelaskan lagi.
"Momy tidak pernah meminta apa-apa sama kamu, tapi kali ini tolong. Momy mohon jangan temui Agnia lagi. Masih banyak diluaran sana wanita yang lebih cantik dan lebih baik dari Agnia," pinta Bu Ester.
" Tapi my! " ucap Bayu.
"Momy tidak mau tahu ya, kamu tidak boleh menemui Agnia lagi!" pekik Bu Ester sambil berlalu meninggalkan kamar Bayu.
"Aku tidak mungkin meninggalkan Agnia my, karena aku sangat mencintai Agnia. Agnia adalah wanita yang baik, dan berbeda dari wanita-wanita yang lain my, maafkan aku my,"lirih Bayu.
Kata-kata sang momy seakan menjadi cambuk bagi Bayu. Selama ini Bayu sangat menghormati dan menyanyangi ibunya. Dan Bayu tidak pernah menolak apapun yang ibunya inginkan. Tapi kali ini Bayu tidak bisa diam saja. Semua ini menyangkut kehidupannya.
"Aku harus melakukan sesuatu," gumam batin Bayu.
"Besok aku akan mengantarkan ini ke rumahmu. Tunggu aku Agnia, gumamnya lagi.
"My kenapa momy bersikap seperti itu?" tanya Pak Hars yang tiba-tiba menanyakan hal itu.
"Seperti itu gimana pih?" tanya Bu Ester yang pura-pura tidak mengerti.
"Ituloh, momy tidak seharusnya bersikap kasar sama Agnia. Kita kan memang tidak tahu kebenaran Agnia yang sebenarnya. Kok momy bisa tega-teganya bersikap seperti itu, tanpa momy tahu tentang yang sebenarnya," jelas Pak Hars.
"Jadi maksud papih, momy yang salah!" pekik Bu Ester.
"Bukan begitu juga my, tapi tidak seharusnya momy berkata seperti itu. Kan kasihan Agnia, sepertinya dia memang wanita baik-baik my," ujar Pak Hars.
"Tapi momy tetep tidak setuju sama hubungan mereka!" jelas Bu Ester yang langsung pergi meninggalkan suaminya diruang tamu.
Pak Hars hanya menggeleng. Pak Hars yang sudah hidup lama bersama Bu Ester, memang sudah tahu sifat istrinya dan ia tidak ambil pusing.
Sementara di luar rumah, Agnia mencoba berlari sekuat yang ia bisa. Setelah pembicaraannya bersama Bu Ester membuat Agnia lupa akan barang-barangnya. Ketika Agnia akan memesan taksi online, ia lupa jika ponselnya berada didalam tasnya. Dan tas itu masih tertinggal dimeja makan. Karena tidak memegang uang sepeserpun, Agnia terus berjalan sekuat yang ia bisa. Setelah Agnia berjalan cukup jauh, tiba-tiba ada sebuah mobil yang mendekatinya.
"Agnia? Kamu kenapa jalan kaki di malam hari kaya gini?" tanya sesorang dalam mobil itu.
"Cahya? Ini bukan urusanmu!" pekik Agnia yang mempercepat langkahnya.
"Tapi Agnia,kamu dari mana? Mari, aku akan mengantarmu," tawar Cahya yang kebetulan melintas dijalan itu.
"Tidak perlu repot-repot," jawab Agnia.
"Tapi ini sudah malam Agnia, dijalanan sudah sepi di jam segini," ujar Cahya lagi mengingatkan.
Mendengar kata-kata Cahya, Agnia mulai merasa khawatir. Sedangkan jarak menuju ke rumahnya masih sangat jauh. Dengan sangat terpaksa Agnia pun mau diantar oleh Cahya agar lebih cepat tiba dirumah.
"Sebenarnya kamu dari mana? Kenapa jalan kaki? Kemana mobilmu?" tanya Cahya.
"Aku tadi habis dari rumah Bayu, dan tasku ketinggalan disana," jawab Agnia.
"Tapi kenapa Bayu tidak mengantarmu pulang?" tanya Cahya lagi.
"Sebenarnya.."
Dengan terpaksa Agnia menceritakan apa yang terjadi pada Cahya. Setelah mendengar cerita Agnia membuat Cahya merasa bersalah. Agnia diperlakukan seperti itu juga karena kelakuan Cahya dimasa lalu. Merasa kasihan dengan apa yang diterima Agnia, Cahya mulai berfikir.
"Sepertinya aku harus melakukan sesuatu," gumam batin Cahya.
"Kamu kenapa diem mas?" tanya Agnia yang melihat Cahya melamun.
"Tidak, tidak apa-apa," jawab Cahya.
"Maafkan aku Agnia," lirih Cahya.
"Maaf untuk apa?" tanya Agnia.
"Karena gara-gara aku, kamu diperlakukan seperti ini," lirih Cahya yang merasa bersalah.
"Aku tidak apa-apa mas," ujar Agnia lagi.
Beberapa saat kemudian akhirnya Agnia sampai dirumah. Dan Agnia segera bergegas keluar dari mobil.
"Terima kasih mas, karena sudah mengantarku," ucap Agnia setelah turun dari mobil.
"Iya sama-sama Agnia," jawab Cahya.
"Kamu tidak mampir dulu mas?" tawar Agnia.
"Tidak usah terima kasih, ini sudah terlalu malam," jawab Cahya.
"Kalau begitu aku permisi, titipkan salamku untuk Rehan," pamit Cahya.
"Oiya mas nanti aku sampaikan," jawab Agnia.
Setelah percakapan itu Cahya segera bergegas pergi dari rumah Agnia. Agnia yang baru memasuki rumahnya, langsung menuju kamar Rehan. Sudah seharian ini Agnia tidak bertemu dengan Rehan. Rasanya sangat rindu sekali. Saat memasuki kamar Rehan ternyata Rehan sudah tertidur dengan pulas.
"Maafkan ibu nak, ibu terlalu sibuk dengan urusan ibu," ujar Agnia dan mengecup pucuk kepala Rehan yang sudah tertidur pulas.
Melihat Rehan tertidur membuat Agnia teringat kembali pada kata-kata Bu Ester tadi. Bagai luka yang menganga, luka itu masih terasa perih. Hatinya serasa hancur. Di dekat Rehan, Agnia menangis sejadi-jadinya. Agnia tidak bisa lagi membendung air mata yang lolos dari pipinya. Agnia sangat mencintai Bayu, tapi rasanya tidak mungkin bisa bersatu.
Tak lama Rehan terbangun.
"Ibu, kenapa ibu nangis?" tanya Rehan yang terbangun dari tidurnya.
"Tidak nak, ibu tidak nangis. Ibu hanya kelilipan tadi," ujar Agnia yang menyembunyikan perasaannya.
"Ibu tidak apa-apa kan?" tanya Rehan yang mengusap pipi Agnia.
"Tidak sayang, ibu beneran tidak apa-apa," jawab Agnia yang langsung memeluk Rehan.
Entah kenapa saat memeluk anaknya membuat Agnia sedikit lega. Meski hati ingin menangis tapi Agnia berusaha untuk menahannya. Setidaknya dengan memeluk Rehan beban Agnia sedikit berkurang. Dan akhirnya Agnia tertidur dikamar Rehan.
Keesoka paginya, Agnia sudah bersiap ke kantor. Tapi semenjak kejadian kemarin membuat Agnia sebenarnya malas pergi ke kantor. Namun Agnia harus tetap bersikap profesional. Walau bagaimanapun Agnia harus melakukan tanggungjawabnya sebagai seorang pekerja.
Saat Agnia tiba dikantor, tiba-tiba seseorang memanggilnya dari belakang.
"Agnia, aku ingin bicara sama kamu," pinta Bayu.
"Tidak ada lagi yang harus dibicarakan yu, swmuanya sudah jelas," tegas Agnia dan langsung bergegas meninggalkan Bayu.
"Tapi Agnia, ini aku ingin mengembalikan tas ini," ujar Bayu yang terus mengejar Agnia dan akhirnya berhenti.
"Ya, makasih,"jawab Agnia ketus.
"Tunggu Agnia, aku masih ingin berbicara padamu," pinta Bayu yang memegang tangan Agnia.
"Sudah cukup, tidak ada yang perlu kita bicarakan lagi," jelas Agnia.
"Tapi Agnia," ujar Bayu.
"Jangan ganggu aku lagi!" pekik Agnia.
Mendengar perkataan Agnia membuat Bayu menghentikan langkahnya. Bayu tidak pernah melihat Agnia semarah ini. Mungkin ini gara-gara kejadian kemarin. Membuat Agnia sedikit keras pada Bayu.
"Maafkan aku Bayu, aku terpaksa harus bersikap seperti ini," gumam batin Agnia.
sedangkan Agnia menderita ada Bayu orang tua nya tidak merestui hanya karena janda mna karma buat Zoya dan Cahya
dalam bab ini kan perjalanan ke RS dengan ambulans, secara logika biasanya klo menghubungi ambulans pasti RS terdekat dong, tapi ini kok sampai satu jam baru tiba.
mohon maaf meskipun di dunia halu, tapi diusahakan ceritanya juga harus masuk logika.
sekali lagi maaf, aku komen untuk masukan buat author bukan bermaksud menghujat.
semoga kedepannya lebih semangat dan bisa membuat karya lain yang jauh lebih bagus lagi 🙏🙏🙏
kok aku bacanya sambil nyanyi ya... inget sama lagunya Coboy Junior
klo gak baca paragraf dibawahnya, gak tau klo itu suara bayi nangis 🤭✌
tertarik baca judulnya dan liat episodenya gak panjang.
semoga ceritanya benar-benar menarik.
aku langsung like dan subscribe ya kak... klo bagus aku vote juga
coba dikroscek ulang othor,,,sy yg salah baca atau othor'a yg salah dlm penyampaian cerita...