David seorang CEO menginginkan keturunan untuk mewariskan seluruh kekayaan tapi karena berwajah cacat dan lumpuh tidak ada satupun yang mau menikah dengannya sehingga David membeli seorang gadis yang di jual oleh ayah tiri gadis tersebut.
Setelah pernikahan David dengan gadis tersebut hidup David berubah dirinya bisa berjalan dengan normal dan wajahnya kembali seperti semula bahkan semakin bertambah tampan.
Akankah cinta semakin berrumbuh seiringnya waktu atau David menceraikan istrinya sesuai surat perjanjian dan menikaho gadis lain.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayuk Triatmaja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Istrimu Cantik Tidak
Tidak terasa waktu berjalan dengan cepatnya dan usia pernikahan mereka tidak terasa sudah tiga hari dan Karen di minta tolong suaminya untuk membantu asisten Han di perusahaan miliknya.
Karen perlahan membuka matanya dan melihat wajah suaminya yang masih setia memejamkan matanya. Perlahan Karen melepaskan pelukan suaminya tapi suaminya memeluknya dengan erat membuat Karen menyentuh wajah suaminya.
" Honey aku sudah tidak tahan." Ucap Karen sambil membelai wajah suaminya tanpa ada rasa takut sedikitpun.
Suaminya yang merasakan sentuhan pipinya langsung membuka matanya dan menatap istrinya dengan tatapan bingung.
" Aku sudah tidak tahan ingin ke toilet." Ucap Karen menjelaskan.
Suaminya melepaskan pelukannya dan membiarkan istrinya pergi ke kamar mandi.
" Kenapa pikiranku selalu mesum begini ya? mendengar Karen berbicara tidak tahan membuatku berfikir tidak tahan karena ingin melakukan kegiatan suami istri tapi ternyata pergi ke kamar mandi. Aduh David kalau Karen tahu yang ada kamu malu." Ucap tuan muda David.
ceklek
" Honey mau makan apa?" Tanya Karen
" Hmm... aku ingin sarapan nasi goreng seafood apakah kamu bisa membuatnya?" Tanya suaminya
" Bisa honey, aku buatkan sarapan dulu." Ucap Karen
" Oh iya honey hampir lupa, honey mau sarapan di kamar atau di meja makan?" Tanya Karen
" Di kamar saja, bolehkah aku meminta ciuman selamat pagi?" Tanya tuan muda David.
" Boleh honey." Jawab Karen sambil tersenyum dan berjalan ke arah ranjang mendekati suaminya.
Karen duduk di ranjang dan wajahnya mendekati wajah suaminya. Tanpa ada rasa jijik atau takut Karen mencium bibir David dengan lembut.
cup
" Selamat pagi honey." Ucap Karen sambil tersenyum
" Boleh nambah lagi?" Tanya suaminya
Karen menganggukkan kepalanya tanda setuju, Karen kembali mendekati wajahnya ke wajah suaminya.
cup
Ciuman singkat tapi tuan muda David menahan tengkuk Karen dan ********** semakin lama semakin turun ke leher Karen hingga meninggalkan tanda kepemilikan di leher Karen.
" Honey.... ahhh.." Ucap Karen mendesah.
Tuan muda David melepaskan ciumannya ketika Karen kehabisan nafas membuat Karen menghirup udara banyak - banyak dan menghembuskan nafasnya. Tuan muda David hanya tersenyum melihat wajah cantik istrinya.
" Terima kasih sayang." Ucap suaminya.
Karen hanya tersenyum manis menatap wajah suaminya.
" Aku ke bawah dulu ya honey." Ucap Karen
" Yaaa.... Jangan lama - lama." Ucap suaminya.
" Ok honey." Jawab Karen
Karen meninggalkan suaminya sendirian di kamar.
" Kenapa aku semakin haru semakin mesum bila dekat dengan istriku? Aku sangat heran ketika dulu bersama wanita ular itu jantungku biasa saja aku tidak semesum ini. Akhhhhh... Karen kenapa belum ada seminggu kita hidup bersama kamu berhasil mengubrak abrik hatiku yang sudah lama membeku Sungguh aku sangat mencintaimu dan takut kehilanganmu." Ucap tuan muda David.
" Karen menuruni anak tangga menuju ke arah dapur, kepala pelayan datang menemui Karen.
" Ada yang bisa saya bantu nyonya?" Tanya kepala pelayan.
" Tuan David memintaku untuk dibuatkan nasi goreng seafood." Ucap Karen menjelaskan.
" Tuan muda David memang menyukai masakan nasi goreng seafood." Ucap kepala pelayan.
" Oh iya apa lagi yang tuan David suka?" Tanya Karen
Karen membuka pintu kulkas dan mengambil bahan - bahan yang dibutuhkan kemudian meletakkan di meja dapur untuk di olah.
" Tuan muda David bukan tipe pemilih makanan tapi yang paling suka yang tadi saya sebutkan." Ucap kepala pelayan.
Karen hanya menganggukkan kepalanya tanda mengerti.
" Ada yang bisa saya bantu nyonya?" Tanya kepala pelayan.
" Tidak terima kasih." Jawab Karen sambil tersenyum manis.
" Baik nyonya dan maafkan saya, saya tinggalkan nyonya di dapur." Ucap kepala pelayan sambil menundukkan kepalanya tanda hormat dan pergi meninggalkan Karen sendirian.
" Tidak apa - apa santai saja." Ucap Karen sambil tersenyum manis kembali.
Karen membuat sarapan pagi hanya membutuhkan waktu tiga puluh menit masakannya sudah jadi. Karen membawanya ke kamar dengan menggunakan nampan beserta dua gelas air mineral.
ceklek
Karen melihat suaminya sudah keluar dari kamar mandi dengan membawa handuk kecil untuk mengeringkan rambutnya yang masih agak basah. Karen meletakkan nampannya di meja dekat sofa.
" Honey, mau aku bantu mengeringkan rambut?" Tanya Karen sambil mendorong kursi roda ke arah meja rias.
" Tentu saja boleh istriku." Ucap suaminya mengubah panggilannya.
" Istriku?" Tanya ulang Karen
" Memangnya kenapa? kamukan istriku dan mulai sekarang dan seterusnya kamu panggil aku dengan sebutan suamiku." Ucap suaminya.
" Baik suamiku." Ucap Karen sambil tersenyum bahagia dan berharap pernikahannya langgeng tidak ada kata perceraian.
Tuan muda David memberikan handuk kecil ke Karen, Karen pun menerima handuknya dan mulai mengeringkan rambut tuan muda David setelah agak kering Karen meletakkan handuknya di meja rias kemudian memijat kepala tuan muda David.
Pijatan istrinya membuat rasa pusing di kepala tuan muda David seketika langsung hilang. Tuan muda David merasakan kepalanya terasa ringan dan tidak berat seperti biasanya membuat tuan muda David memejamkan matanya menikmati pijatan lembut istrinya.
" Istriku pijatanmu sangat enak membuat kepalaku terasa ringan dan tidak berat seperti biasanya." Puji suaminya.
" Terima kasih suamiku." Jawab Karen sambil tersenyum manis.
Selesai memijat kepala suaminya Karen melanjutkan memijat ke dua bahu suaminya dengan lembut.
" Istriku enak sekali pijatanmu." Ucap suaminya yang masih memejamkan matanya menikmati pijatan istrinya.
Karen lagi - lagi tersenyum setelah setengah jam memijat Karen menghentikan pijatannya.
" Suamiku, makanannya sudah matang, suamiku makan dulu ya? aku mau mandi dulu." Ucap Karen
" Aku tunggu dirimu selesai mandi." Ucap suaminya sambil membuka matanya.
" Ok. Aku ke kamar mandi dulu." Jawab Karen
" Ok. Jangan lupa hari ini ke perusahaan milikku." Ucap suaminya.
" Ok siap tuan." Jawab Karen sambil tangan Karen diarahkan ke dahinya seperti menghormat bendera.
" Pffftttt... Hahahaha... Lucu sekali kamu Karen." Ucap suaminya sambil tertawa lepas.
Karen hanya tersenyum melihat tawa lepas suaminya kemudian Karen membalikan badannya dan berjalan menuju ke arah kamar mandi.
ceklek
Karen membuka pintu kamar mandi dan memakai handuk yang menutupi sebagian tubuhnya membuat suaminya menelan salivanya dengan kasar. Karen berjalan ke arah lemari dan mengambil satu stel pakaian kantor dan berjalan ke arah kamar mandi.
" Mau kemana?" tanya suaminya.
" Mau memakai pakaian ini di kamar mandi." Ucap Karen sambil memperlihatkan pakaian yang dipegangnya.
" Pakailah di depanku karena aku ingin melihatnya." Ucap suaminya.
" Tapi..." Ucapan Karen terpotong oleh suaminya.
" Tidak ada penolakan." Ucap suaminya.
Karen menghembuskan nafasnya perlahan.
" Baiklah." Jawab Karen pasrah.
Karen membelakangi suaminya dan melepaskan handuknya kemudian memakai pakaian dalam dan pakaian kerja dengan cepat sambil meringis menahan perih bagian perutnya walau sudah hampir seminggu tapi masih terasa perih. Karen memakai pakaian kemeja warna biru laut dan memakai blazer warna hitam senada dengan celana panjangnya. Karen juga memakai jam tangan dan membawa tas yang berisi ponsel miliknya. Semua barang yang di pakai Karen semuanya barang branded pemberian suaminya.
" Suamiku, istrimu cantik tidak?" Tanya Karen sambil tersenyum.
MN yg benar ...dokter sekretaris atau dua duanya
ibunya yg ngga beres