NovelToon NovelToon
Mainan Tuan Dimitri

Mainan Tuan Dimitri

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Fantasi / Supernatural / Perjodohan / Vampire
Popularitas:4.4M
Nilai: 4.9
Nama Author: Miss Capri

Namaku Chloe Isabel dan aku ditugaskan untuk membunuh Dimitri D’Arcy.

Demi menyelamatkan hidup saudaraku, aku menyamar sebagai seorang pelayan di Kastil D’Arcy.

Dimitri D’Arcy, namanya saja membuat semua orang bergidik. Dia sosok yang misterius. Setelah dua minggu bekerja disana, suatu malam aku memiliki satu kesempatan untuk membunuhnya.

Tapi aku gagal.

Aku kira Tuan Dimitri akan membunuhku dengan cara aneh, dia melakukan sesuatu pada leherku. Aku yang bisu tiba-tiba bisa mengeluarkan sedikit erangan, membuat kita berdua terkejut.

“Kamu adalah manusia yang unik, babu kecil.”

Aku tidak mengerti apa yang dia maksud tapi sejak itu aku menjadi mainan Tuan Dimitri.

Follow Instagram: @misscapri._

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Capri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Waktu Satu Bulan

-Kamar Chloe di Istana Rudolmuv-

[THIRD POV]

Dimitri merebahkan tubuh bagian depan Chloe di atas kasur, berhati-hati untuk tidak menyentuh punggungnya yang penuh cabikan merah. Darah mengalir keluar perlahan dan dia membasahi kain bersih dengan air dan menyeka punggungnya.

“Bayimu baik-baik saja, Dimitri?” tanya Draven dengan nada khawatir.

“Ya, aku masih bisa merasakannya di rahim Chloe. Dia tidak apa-apa… Aku lebih khawatir jika luka ini akan infeksi. Draven, tolong panggilkan Eden sekarang.”

Draven tidak mengulur waktu untuk segera pergi memanggil nenek tua itu.

Dimitri dengan lembut menggeser beberapa helai rambut yang menutupi wajah Chloe. Dia bukanlah wanita tercantik yang pernah Dimitri lihat. Tapi ada sesuatu dalam diri Chloe yang membuatnya tertarik. Aura yang dipancarkan Chloe berbeda dengan wanita yang lain.

Tentu saja, Dimitri! Dia kan wanita yang ditakdirkan untukmu! Tapi lihat, kamu menghukumnya sampai pingsan atas tuduhan yang tidak dia perbuat.

“Maaf, Chloe. Maafkan aku. Jika Tuan Petrova yang mencambukmu, dia pasti tidak akan ragu untuk melakukannya sekuat tenaga,” ucap Dimitri dalam keheningan.

“Aku percaya bukan kamu yang mencuri kalung berlian itu, Chloe. Tapi aku tidak bisa membelamu di depan tunanganku. Kamu bisa mengerti kan? Aku harus bertunangan dengan Adreana karena kesepakatan yang kubuat dengan raja.”

Hanya ada napas lemah Chloe yang memenuhi seisi ruangan.

“Mari kulihat lukanya, Dimitri… Ya ampun!” Eden masuk ke kamar dan memeriksa luka di punggung Chloe.

“Untung saja luka ini hanya menggores permukaan luar kulitnya, tidak terlalu dalam dan tidak akan meninggalkan bekas luka kalau segera diobati. Aku akan membuat obat untuknya. Perhatikan suhu tubuh Chloe, dia mungkin bisa demam malam ini.”

Eden meninggalkan mereka dan Dimitri sangat marah pada dirinya sendiri, dia hampir memecahkan sebuah cermin di meja rias.

“Hentikan, Dimitri. Walaupun kacanya hancur, itu tidak akan mengubah apa-apa… Kamu tidak berpikir jernih. Keluar lah, aku yang akan menjaga Chloe.”

Draven menepis kepalan tangan Dimitri di udara, hendak menghantam cermin itu. Dimitri mengeluarkan sumpah serapah dari mulutnya, tapi dia berusaha menenangkan dirinya.

“Maaf, aku kesal pada diriku sendiri. Aku akan mengganti bajunya…”

Dimitri berjalan ke kasur dan perlahan membuka gaun pesta itu dari tubuhnya. Draven langsung sigap menutup pintu kamar, memberi mereka privasi.

“Aku tidak bilang padamu, Chloe. Kamu sangat cantik menggunakan gaun ini sampai aku terus menoleh ke arahmu. Seakan ada magnet yang terus membuat mataku melihatmu… Kamu juga sangat cantik semalam… Mulai sekarang kamu tidak akan memakai pakaian pelayan lagi, Chloe.”

Dimitri terus berbicara lembut pada Chloe yang masih kehilangan kesadaran. Dia memilih baju santai tipis yang memiliki kancing di belakang sehingga punggung Chloe dibiarkan terbuka.

Tidak lama kemudian, Eden masuk dengan beberapa racikan obat di tangannya.

“Ini adalah salep untuk luka dan obat untuk diminum setiap 2 kali sehari. Cukup oleskan tipis seperti ini…”

Tubuh Chloe bereaksi ketika Eden mengoleskan sedikit salep pada lukanya dan dia mengerang.

“Tahan ya, Chloe. Biar cepat sembuh…” ucap Eden.

“Sepertinya dia pingsan lagi… Bagaimana dia minum obat?” tanya Draven yang berdiri di sisi tempat tidur menyaksikan.

“Aku harus melakukan segala cara agar obat itu masuk ke tubuh Chloe.”

Eden dengan penuh konsentrasi mengoles satu demi satu goresan cambuk itu, “Sudah selesai. Besok aku akan mengolesnya lagi. Setelah dia minum obat, biarkan dia tidur dengan tenang. Kalian jangan terlalu ribut disini.”

Draven mengikuti Eden keluar dari kamar dan Dimitri perlahan mengangkat tubuh Chloe, mengambil obat itu dan memasukkannya ke dalam mulut Chloe. Banyak yang mengalir keluar tapi setidaknya ada yang terminum juga.

Setelah itu, Dimitri membaringkan tubuh Chloe kembali dan mengawasi di sampingnya. Melihat wajah Chloe yang tampak kesakitan dalam tidurnya.

Tok! Tok!

Dimitri segera membuka pintu kamar sebelum suaranya mengganggu Chloe. Adreana berdiri di depan pintu sambil tersenyum manis.

“Adreana, ada apa?”

“Maaf, Dimitri… Aku tidak bisa tenang dan ingin mengetahui kabar keponakanmu.”

Dimitri dengan cepat keluar dari kamar dan menutup pintunya pelan. Setelah itu dia menarik lengan Adreana menjauh dari kamar.

“Aku tau kamu yang melakukannya, Adreana! Jangan pura-pura khawatir dan jangan sampai kamu menyentuh dia kedua kalinya atau kamu akan menyesal.”

Adreana mendelik tak percaya, “Dimitri! Berani-beraninya kamu mengancamku? Kamu lupa kenapa kita bisa dijodohkan? Kalau tidak karena bantuan papaku, kerajaan ini bisa hancur!”

Dimitri mendengus, “Dan aku telah menepati janjiku dengan bertunangan denganmu, Adreana. Semuanya ku lakukan hanya demi bala prajurit yang dimiliki Tuan Petrova. Aku tidak peduli sama sekali denganmu.”

“Dimitri!!!” mata Adreana berubah merah, menahan amarahnya.

“Ingat, Adreana. Jangan pernah sentuh Chloe.” Dimitri hendak pergi dari hadapan gadis itu. Dia tidak tahan berada di sampingnya kecuali mereka di depan publik.

“Siapa dia, Dimitri? Dia manusia biasa tapi bisa menangkis kekuatan vampir?”

Dimitri berbalik dan menggenggam dagunya erat, “Dia bukan ancaman untukmu, Adreana. Kamu akan menjadi istriku selama Tuan Petrova hidup dan setelah itu kita akan berpisah. Aku tidak suka gadis yang membawa masalah. Kamu mengerti?”

Adreana melihat tatapan mata dingin Dimitri dan dia mengangguk patuh. Adreana memang menyukai pria yang bisa mengontrol kelakuan liarnya, tidak ada yang bisa membuatnya takut, tapi Dimitri berbeda.

Itu sebabnya Adreana mau dijodohkan dengan vampir berusia 1000 tahun ini. Semakin lama seorang vampir hidup di dunia, semakin hebat kekuatannya. Adreana dapat merasakan aura gelap di sekitar Dimitri. Dia punya kekuatan yang luar biasa.

“Baiklah, Dimitri. Aku akan menjadi istri yang patuh untukmu… Tapi aku posesif dan tidak suka jika cewek lain ada di sampingmu.”

Dimitri berdecak, “Chloe tidak akan selamanya berada di sampingku. 1 bulan, hanya itu waktu yang dia punya.”

Adreana tersenyum girang, “Aku mengerti, Dimitri. Aku akan memberimu kelonggaran 1 bulan untuk bersama wanita lain. Tapi setelah itu hanya boleh ada aku di hidupmu!”

Dimitri melepaskan dagunya dan tertawa sinis, “Jangan bodoh! Kamu tidak bisa memberiku darah segar. Aku akan tetap menikmati darah wanita lain, Adreana. Dan kamu juga dapat menikmati santapanmu.”

Adreana mengepalkan tangannya, walaupun dia tidak suka jika membayangkan Dimitri minum dari leher wanita lain, tapi Adreana sendiri juga tidak dapat menahan naf*sunya jika mencium bau darah pria.

“Fine, kamu boleh minum darah wanita lain, tapi mereka tidak boleh memuaskanmu di atas ranjang! Itu adalah daerahku!”

Dimitri mengangkat satu alisnya dan menatap tubuh Adreana dari atas ke bawah, “Aku ragu kamu bisa memuaskanku, Adreana… Kita lihat saja.”

Adreana tersipu malu tapi dia kesal dengan perkataan Dimitri.

Berani-beraninya dia anggap remeh seorang Adreana! Bahkan Draven saja takluk terhadapku! Ah, tapi Draven masih seorang bayi vampir. Dia baru berumur 420 tahun, tidak bisa dibandingkan dengan Dimitri.

Dimitri masuk kembali ke kamar dan menutup pintunya tanpa basa-basi lagi, meninggalkan Adreana dengan pikirannya yang kacau dan penuh tanda tanya.

Siapa kamu sebenarnya, Chloe? Kekuatanku tidak berpengaruh dan Dimitri sangat melindungimu! Aku harus cari tau semuanya!

***

Keesokan paginya, Edric Suarez datang menjenguk Chloe. Dia sudah tidak sabar untuk mengetahui kabar anaknya, namun tidak ingin mengganggunya semalam.

“Dimitri, apa dia baik-baik saja?”

Dimitri mempersilahkan Edric Suarez masuk ke dalam kamar. “Chloe belum siuman, tapi untungnya dia tidak demam semalam. Lukanya juga sudah hampir menghilang.”

Edric melihat dengan takjub saat luka itu sudah tidak separah semalam, tanda-tanda Chloe sebentar lagi akan berubah menjadi vampir telah terlihat. Lukanya pulih dengan cepat. Tapi Edric tidak ingin orang lain tau. Dia harus merahasiakannya sampai Chloe benar-benar berubah.

“Hmm… Jadi dia keponakan yang tinggal denganmu, Dimitri?”

Dimitri terdiam sebentar dan memperhatikan pria itu dengan seksama.

“Langsung to the point saja, Edric. Kamu sendiri sudah tau kan kalau Chloe yang telah membunuh Lazarus. Apa yang akan kamu sampaikan ke Raja Azov?”

Edric tertawa kecil, “Ntah lah, Dimitri. Mungkin Raja Azov akan mengamuk karena seorang pelayan kecil dengan berani membunuh komandan perangnya, atau mungkin dia akan tertarik pada gadis ini…”

Dimitri memicingkan matanya, “Apa maksudmu, Edric?”

“Ah, tidak tidak… Itu hanya pikiranku saja… Tidak ada yang tau pasti apa yang akan diperbuat Raja Azov. Tapi aku akan berusaha semaksimal mungkin untuk meredam amarahnya. Itu sudah menjadi tugasku sebagai duta besar perdamaian.”

Dimitri mengelus pipi Chloe saat gadis itu mengerang pelan dalam tidurnya lalu berbisik pelan di telinganya.

Hmm, menarik. Dimitri tidak takut menunjukkan sisi lembutnya di hadapan orang lain terhadap anak gadisku. Sebenarnya ada maksud apa kamu begitu baik kepada anakku, Dimitri?

“Dia pasti tidak nyaman karena kalung ini. Aku akan membukanya, maaf.”

Tuan Edric menarik choker yang hanya diikat tali di belakang leher Chloe, terlepas dengan mudah sebelum Dimitri dapat mencegahnya.

Edric terkesiap, matanya membulat besar saat melihat bekas gigitan yang berada di leher Chloe.

Dia menatap Dimitri dengan wajah tidak percaya, “Bagaimana bisa?”

Dimitri mengusap wajahnya dengan satu tangan dan berjalan menghadap ke jendela.

“Aku harap kamu tidak memberitahu siapa pun tentang ini, Edric. Chloe adalah wanita yang ditakdirkan untukku.”

Edric mengepalkan tangannya, tubuhnya bergetar seakan membawanya kembali ke masa lalu, ke masa 18 tahun yang lalu saat dia masih memandang wajah indah Sofia.

“Apakah dia sedang hamil anakmu?”

Katakan tidak, Dimitri!

Dimitri berbalik menghadapnya dan dengan tatapan lembut melihat ke arah wanita yang terbaring di atas kasur.

“Ya, Edric. Dia sedang mengandung anakku.”

...----------------...

...Thank you semuanya yang uda setia support...

... ♚ Mainan Tuan Dimitri ♚...

...Like, Vote, Favorit & Comment kalian sangat berarti 🤗🥺...

1
Fr s
karya sekeran ini kenapa harus gantunggg???? kamu kerennn kaaa karyamu luar biasaaaaa
Fr s
gak ada uodatenya ka? sdh lama pun
zyila AQILA
bagus banget, karya yg menarik
Watie fadzrus
Luar biasa
Tiara Aisyah
sangat suka
lia rosa
Luar biasa
hayaa
setelah 3 tahun mampir lagi
midah 11
keren thor
Tommy Pissa
thor kapan updatenya😭😭😭
Tantri Rahayu
udah ga ada lanjutan lg ya ini ?
Ihza
luar biasa bagusnya
SevenNy
ngakak
Nuranita
ini belum endkah
Awe
bener
Silvi viranda
duh gak d lanjutin ya ini udah sekian purnama menanti
Tantri Rahayu
ini sudah ga dilanjutin lagi ya ???
bunga Seroja
lanjut thor
Yang ❤️ Yaman
duhai author favorit ku
kiranya sehat slalu dri mu
SDH tiga kali pengulangan ku bca novel mu
kapan kah ini akan berlanjut
wahai author terkasih
Asmaul Husna
ceritanya bagus
Agung Diah
semoga d'dunia nyata segala urusanmu d'lancarkan aamiin
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!