NovelToon NovelToon
Lelaki Penuh Luka

Lelaki Penuh Luka

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:1.4M
Nilai: 4.9
Nama Author: naina dara

Jodoh seorang manusia tidak ada yang mengetahui nya begitu pun yang di alami gadis bernama alanna.

Alanna adalah gadis periang yang memiliki kehidupan yang biasa, berubah drastis saat bertemu dengan seorang lelaki pendiam misterius bernama Zack Ibrahim.

Kisah kehidupan dan cinta alanna yang penuh dengan lika-liku, pernikahan yang di dasarkan atas sebuah tragedi dan rasa bersalah.

Alanna yang mencintai zack.
Zack yang memiliki masa lalu yang membuat nya trauma untuk mencintai.
Mampukah alanna menjalani kisah cinta dan kehidupan nya bersama zack ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon naina dara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31

Alanna pulang ke rumah dan belum melihat keberadaan Zack. "Mungkin dia masih sibuk di kantor." Gumam Alanna beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan diri, selesai makan malam pun Zack belum menampakkan diri. Alanna ingin menelpon menanyakan keadaan Zack tapi merasa hal itu sedikit berlebihan mengingat dirinya yang berstatus istri tidak jelas menurut pendapat Alanna.

Merasa mungkin Zack akan pulang telat, Alanna memutuskan untuk tidak menunggu dan langsung tidur, terlebih dahulu mematikan semua lampu kamar. Alanna terbangun saat merasakan gerakan di sebelah nya. Ternyata Zack yang naik ke tempat tidur.

"Baru pulang mas ?" tanya Alanna sambil mengucek mata nya yang masih mengantuk.

"Iya, maaf membangun kan mu."

"Jam berapa ini ?"

"Jam satu pagi." Ucap Zack memperbaiki posisi tidur nya, menyamping menghadap Alanna.

"Mas sibuk sekali sampai pulang jam begini."

"Iya, dan besok bagi saya harus berangkat ke Malaysia dengan Johan mengurus proyek pembangunan hotel di sana." Jelas Zack

"Berapa hari mas pergi ?" tanya Alanna tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya.

"Paling lama mungkin tiga hari." Jawab Zack tersenyum samar mendengar nada kekecewaan dalam suara Alanna.

Alanna tidak lagi berkomentar dan memilih tidur, berbaring membelakangi Zack.

Zack mendekat kemudian memeluk Alanna dari belakang. Alanna sedikit terkejut menerima pelukan dari Zack dan memilih hanya diam. "Saya sengaja tidak mengabari mu menunggu untuk kau hubungi, tapi sampai pulang pun kau tidak menelpon ku."

"Saya merasa tidak berhak bertindak sejauh itu mas."

"Kenapa tidak ?"

"Mas pasti tahu jawabannya biar saya tidak jelas kan." Jawab Alanna. "Tidur lah mas, besok mas akan melakukan perjalanan jauh." Alanna mengalihkan pembicaraan tidak ingin membahas masalah itu lebih jauh.

Saat sarapan Zack memberi tahu orang tua tentang keberangkatan nya pagi ini.

"Jadi berapa hari kau di sana ?" tanya papa Arian.

"Paling lama mungkin tiga hari pa." Jawab Zack sambil memakan sarapannya.

"Kalian pengantin baru tapi sudah harus pisah." Mama Rani ikut berbicara.

"Tidak apa-apa ma, Alanna tidak masalah, toh juga hanya tiga hari mas Zack pergi." Alanna meyakinkan mama Rani.

"Kalau saya tidak sibuk di kampus nanti akan saya ajak Alanna jalan-jalan." Sinta menawarkan diri. "Bagaimana Alanna ?" tanya Sinta.

"Boleh." Alanna menyetujui. "Sudah lama tidak pergi keluar."

"Sebenarnya saya mau membawa Alanna hanya Alanna tidak mau." Zack berkata membuat Alanna mengerutkan kening heran dengan perkataan Zack karena seingatnya Zack tidak pernah berkata seperti itu padanya. Tapi tidak berani dia ucapkan di depan orang tua Zack.

Selesai sarapan Alanna naik ke kamar mereka, melihat dan mengecek kembali pakaian dan perlengkapan yang akan Zack bawah sebelum dirinya berangkat bekerja. Berkaca untuk terakhir kali melihat penampilan nya di cermin sebelum keluar, Alanna melihat melalui pantulan cermin, Zack yang baru masuk.

"Kapan mas berbicara pada ku tentang mas yang akan membawa ku pergi." Alanna berkata menatap Zack melalui pantulan cermin, tidak bisa lagi menahan pertanyaan yang sejak tadi di simpan di kepala nya.

"Saya memang tidak berbicara langsung seperti itu, saya sebenarnya ingin membawa mu tapi tidak mungkin saya membawa mu sedang kan kau tidak ingin orang tahu kalau kau istri ku, saya akan katakan apa pada orang yang bertemu dengan mu jika menayangkan tentang dirimu." Zack berkata membuat Alanna terdiam, balik menatap Alanna dari pantulan cermin. "Bagaimana dengan cincin nya, sudah kau pakai ?" tanya Zack kembali.

"Sudah mas." Jawab Alanna singkat tidak tahu harus berkata apa, hanya berbalik menghadap Zack dan memperlihatkan jari manis nya yang terpasang cincin kawin mereka.

"Kita selalu seperti ini kalau sedang membahas masalah ini." Zack menghela napas panjang, berjalan mendekati Alanna dan memeluk nya erat. "Mas mengerti dengan maksud mu ingin merahasiakan pernikahan ini, bahkan membantu mu agar mama dan papa tidak tahu masalah ini tapi terkadang ada di saat-saat tertentu mas merasa menyesal menyetujui keinginan mu itu." Zack berkata lembut sambil mengusap pelan punggung Alanna.

Alanna hanya diam dalam pelukan Zack. "Makasih mas dan maaf membuat mas jadi susah."

"Tidak Apa-apa Alanna." Ucap Zack melepas pelukannya dan melihat jam tangan milik nya. "Pergilah bekerja, pak Risno dari tadi sudah menunggu mu."

"Dari rumah mas langsung berangkat ke bandara ?"

"Iya, mas tinggal menunggu Johan."

"Kalau begitu Alanna pergi duluan mas." Pamit Alanna dan di balas anggukan oleh Zack.

Saat tiba di hotel seperti biasa Alanna di sibukkan dengan pekerjaan nya, kekhawatiran akan ada orang yang memperhatikan dirinya yang memakai cincin kawin ternyata berlebihan karena terbukti tidak ada seorangpun yang mengomentari bahkan pak Ariel yang sering bertemu dengan nya pun tidak menyadari.

Penat dengan pekerjaan Alanna memutuskan untuk berjalan sebentar menuju area kolam renang hotel yang lengkap dengan tempat bersantai untuk berjemur di bawah sinar matahari ataupun hanya sekedar duduk santai menikmati udara segar. Duduk sendiri di kursi santai yang sedikit jauh dari kolam, menghirup udara segar membuat Alanna sedikit merasa santai, meskipun sebenarnya tidak ingin mengakui dirinya sedikit merasa sunyi dengan Zack yang yang tidak ada di hotel. Terganggu dengan suara panggilan telepon masuk, Alanna melihat layar telepon, ternyata panggilan masuk dari Sinta.

"Hallo ?" Alanna berkata saat telepon tersambung.

"Hallo Alanna." Balas Sinta dari seberang.

"Kenapa Sinta ?"

"Istirahat siang nanti saya jemput ya ?"

"Memang nya mau ke mana ?" tanya Alanna heran.

"Kita makan siang bareng ? ada restoran baru yang sudah lama ingin saya datangi cuman belum sempat, bagaimana kamu bisa ?"

"Boleh, sudah lama tidak makan di luar." Jawab Alanna bersemangat.

"Oke nanti saya jemput di hotel."

"Kabari kalau sudah mau menjemput, nanti saya tunggu di depan pintu hotel."

"Oke." Ucap Sinta lalu memutuskan sambungan telepon. Merasa sudah lebih segar Alanna memutuskan untuk naik kembali menuju ruangan nya, menyelesaikan sedikit pekerjaan nya sebelum Sinta datang menjemput untuk makan siang.

Bunyi notifikasi SMS masuk, Alanna membuka dan membaca. Sinta memberi tahu kalau dalam perjalanan menjemput Alanna. Alanna merapikan meja kerjanya dan beranjak keluar, turun ke bawah menuju pintu depan hotel. Tidak lama berdiri menunggu nampak mendekat mobil sedan warna putih dan berhenti tepat di depan Alanna. Sinta keluar dari pintu sebelah pengemudi.

"Masuklah." Ucap Sinta kemudian masuk kembali, Alanna membuka pintu kursi penumpang bagian depan dan duduk di sebelah Sinta, menjalankan mobilnya setelah Alanna memasang sabuk pengaman keluar dari area hotel menuju jalan raya.

Mereka memasuki sebuah restoran dengan desain modern yang unik. Mereka memilih kursi yang berada di dekat dinding kaca yang menghadap langsung ke jalan dan berpapasan dengan seorang wanita yang di kenal oleh Sinta.

"Hai Sinta, lama kita tidak bertemu." Sapa wanita itu dengan senyum ramah yang menurut Alanna tampak di buat-buat.

"Hai juga Maya." Balas Sinta tidak bersemangat. Ya wanita itu adalah Maya, wanita yang berpapasan dengan mereka yang membuat mood Sinta dan Alanna hilang karena bertemu dengannya.

"Bagaimana kabar kakak mu ? sudah lama saya tidak bertemu dengan nya." Maya bertanya pada Sinta tetapi pandangan nya menatap ke arah Alanna dengan penasaran.

"Baik." Jawab Sinta singkat malas meladeni percakapan dari Maya.

"Seperti nya saya mengenalmu." Kata Maya menatap ke arah Alanna sambil berpikir serius mencoba mengingat di mana pernah bertemu dengan Alanna. "Bukankah kau wanita pelayan hotel itu ?!" Maya bertanya heboh setelah mengingat di mana pernah bertemu sebelumnya.

"Iya, saya pelayan hotel itu." Alanna mengakui dengan santai.

"Kenapa kau bisa ada di sini dan lagi bersama dengan Sinta ?" tanya Maya heran bercampur penasaran.

"Maaf tapi saya tidak wajib menjawab pertanyaan anda." Jawab Alanna datar.

"Tak masalah, toh nanti saya akan mengetahui nya juga." Ucap Maya tersenyum penuh misterius. "Kalian baru akan memesan makanan ?".

"Iya kami baru datang."

"Saya sudah selesai makan siang, kalau begitu sampai ketemu lagi Sinta." Ucap Maya memberitahu padahal mereka tidak menanyakan nya. "Titip salam sama kakak mu ya ?" tambah nya, usai berkata begitu kemudian berbalik keluar dari restoran.

-

-

-

|| tolong dukungan nya ya.....jika suka dengan jalan ceritanya tolong di like, coment, vote dan beri bintang lima, agar author nya semangat buat update terus cerita nya, terimakasih ☺️☺️☺️||

1
Ni Nengah Suriasih
alanA terlalu teledor bikin greget
Ni Nengah Suriasih
mudahan hamil greget dng tingkahnya
Dessy Mardiana
aku hamil 6 minggu sdh ketahuan kembar, thor..
Ni Nengah Suriasih
ko bodoh zak kan ada alamatnya pf lamaran kerjanya
Jufri Arifin
kalo di kenyataan nikah secara islam pemberkasan dan legalitas butuh waktu satu bulan dan dilakukan di distrik domisili perempuan,jd saat si perempuan sdh menikah seluruh dunia akan tau/Facepalm/
Jufri Arifin
harusnya alana minta orang suruhan zack untuk menjemput ibunya di hari pernikahan krn bagaimanapun itu hal yg sakral trs ibunya diminta utk merahasiakan kan lebih msk akal jd si ibu sdh lega krn si pemerkosa sdh tanggung jwb
Nurwana
cobalah sekali sekali pergi menjauh dari Zack Alana... supaya kamu tau perasaan Zack terhadapmu.
Nurwana
kapok.... rasakan ITw.... wong istri dibela ini dibentak ditempat byk org. dasar laki laki TDK PNY hati.
Mak Edrien Haikal
bahasa y terlalu formal sm ibu y pon saya
arfan
up
Erlin Novianti Ahmad
sdh dijagai baik2 dilindungi msh sj kena.. dasar bodoh itu si Alana..
Erlin Novianti Ahmad
lanjut thor..
Dedeh Herawati
lhaaa itu kan masa lalu allana....cm zack salah jg knp ga CPT" cerita.
Miska Fransiska
Alana gak jelas nikmatin aja jadi horang kaya suami ganteng
key
alurnya bagus, tidak berbelit2.
Nur Kholifah Sombu
sangat bagus dan AG sangat suka ceritanya.semangat terus ya thor.
kak masun
kenapa mereka berdua saling memendam rasa,padahal itu tidak enak.terasa sangat berat di dada
kak masun
baru mampir kak.
Oma Yoma
Agak terganggu dg penyebutan "saya" & "aku" yg tidak konsisten.
Apalagi dalam 1 kalimat & berbicara dg org yg sama.
Dee
sekedar tambahan untuk sepatu atau sandal atau yg berpasangan bisa gunakan kata sepasang atau satu pasang bukan satu buah 😻 semangat torr.... Ceritany bagus 😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!