Siapa aku? aku adalah Yu Zhao seorang anak 12 tahun yang dianggap sebagai sampah klan yang tidak bisa berkultivasi.
Mendapatkan warisan Dewa Pedang dan menjadi pendekar pedang terhebat sepanjang zaman tersebut.
Bagaimanakah alur ceritanya? Kita lihat dalam novel ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reyvaldo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CHP 31. MENG KONG
"Tuan muda klan Meng datang!" teriak prajurit tersebut di depan pintu yang menandakan bahwa tuan muda klan Meng tersebut akan memasuki rumah makan.
"Hei, bukankah itu adalah tuan muda dari klan Meng yang sangat sombong" kata pengunjung yang tidak suka dengan kedatangan tuan muda klan Meng.
"Hei pelankan suaramu atau kau akan dalam masalah jika dia mendengarnya" kata temannya memperingatkan.
"Hei, kau yang ada di dekat jendela pergilah aku ingin duduk disitu!" kata tuan muda Meng yang bernama Meng Kong.
"... " Yu Zhao hanya melihat sekilas dan tidak bergeming dari tempat nya malah Yu Zhao semakin menikmati makanan dan minuman nya.
"Hei, apakah kau tuli tidak bisa mendengar kata-kata tuan muda Meng Kong?" kata prajurit yang menjaga Meng Kong.
"Jika aku tidak mau pergi dari sini memangnya kalian mau apa?" kata Yu Zhao sambil mendongakkan kepalanya.
"Beraninya ka...!" belum sempat prajurit tersebut menyelesaikan perkataan nya langsung dipotong oleh Meng Kong.
"Pergilah sebelum aku benar-benar tidak akan mengampuni mu!" kata Meng Kong.
"Hahaha, ternyata kau berani menggertakku tuan muda Meng!" kata Yu Zhao.
"Hahaha, sebentar-sebentar bukankah kau adalah sampah klan Yu itu?" kata Meng Kong tertawa di ikuti oleh prajuritnya.
"Hahaha"
"Hahaha, kukira kau orang yang sangat hebat hingga begitu sombong" kata prajurit tersebut.
Para pengunjung yang mendengar kalau Yu Zhao adalah sampah klan Yu yang selama ini sangat terkenal ikut tertawa dan mengejek Yu Zhao.
"Hahaha, kukira dia sangat kuat hingga berani seperti itu ternyata dia sampah" kata pengunjung restoran.
Yu Zhao yang mendengar perkataan mereka semua hanya diam tidak berkata dan hanya melanjutkan makannya.
"Hahaha, kenapa kau tidak seberani tadi tuan muda sampah" kata Meng Kong memprovokasi Yu Zhao.
"Hahaha, dia tidak seberani omongannya tadi" ejek salah satu pengunjung.
"Hahaha, memang anak haram dia" tawa pengunjung lain.
Yu Zhao yang mendengar perkataan pengunjung tadi langsung berkilat marah.
"Coba kau ulang perkataan mu!" kata Yu Zhao marah sambil menunjuk pengunjung tadi.
"Dasar anak ha... !"
Sebelum pengunjung tadi menyelesaikan perkataan nya tiba-tiba kepalanya sudah terlepas dari tubuhnya.
Buk...!
Tubuh pengunjung tadi roboh dengan darah mengucur keluar dari tubuhnya.
"Huh, ternyata jadi orang sabar itu sangat berat jadi mungkin lebih baik aku menjadi orang yang sangat sadis saja!" kata Yu Zhao sambil menyeret pedangnya yang berlumuran darah layaknya malaikat pencabut nyawa.
Para pengunjung yang menghina Yu Zhao tadi kini lututnya bergetar.
Meng Kong pun tak menyangka bahwa Yu Zhao bisa membunuh pengunjung tadi bahkan tanpa merasa bersalah.
"Tu..tunggu a.. apa ya.. yang akan kau la.. lakukan?" kata Meng Kong berusaha menghentikan langka Yu Zhao dengan terbata-bata.
"Hmm, apa yang akan ku lakukan? kalau tidak salah aku dulu pernah membantai seluruh klan Xin yang ada di kota Embun yang kini telah berubah nama menjadi kota Embun Salju" kata Yu Zhao melanjutkan langkah kakinya untuk mendekati rombongan Meng Kong.
"Jadi mungkin aku akan melakukan hal tersebut ke klan Meng mu" kata Yu Zhao lagi.
"Hahaha, aktingmu sangat hebat sampah aku sangat memuji bakatmu itu" kata Meng Kong.
"Haiss, sudah mau mati saja masih sombong, dasar tuan muda bodoh!" batin Yu Zhao sambil menggelengkan kepala.
"Hahaha, kami lupa mana mungkin sampah seperti dia bisa menjadi orang hebat yang dirumorkan, itu pasti orang lain dan dia hanya berbohong!" kata pengunjung restoran tadi.
"Berhenti!" kata seorang pria paruh baya.
Semua orang langsung menoleh ke arah sumber suara tersebut yang ternyata berasal dari pemilik restoran.
"Tuan muda sekalian, tolong jangan membuat keributan di tempat saya!" kata pemilik restoran dengan ramah.
"Hahaha, tenang saja paman aku akan membayar semua kerugian paman setelah membereskan sampah klan Yu ini!" kata Meng Kong dengan sombong.
"Tapi tuan muda Kong, anda telah mengganggu ketenangan pengunjung saya!" kata pemilik restoran tersebut.
"Aiss, banyak bicara kau ternyata" kata Meng Kong menghina pemilik restoran.
"Prajurit, bunuh dia!" kata Meng Kong memerintah prajuritnya untuk membunuh pemilik restoran.
"Tapi tuan muda kita tidak bisa membunuhnya tanpa alasan, nanti kita akan berhubungan dengan walikota dan malah membahayakan anda tuan muda" kata prajurit yang diperintah oleh Meng Kong tadi.
"Aku tidak peduli dengan walikota karena masih ada ayahku" kata Meng Kong.
Meng Kong seperti lupa dengan dirinya sendiri karena menganggap ayahnya lebih hebat dari walikota Dameng yang berasal dari klan Qing yaitu, klan terhebat di kota Dameng.
"Hahaha, ayahmu lebih hebat dari walikota apa kau sedang bermimpi?" kata Yu Zhao mengejek Meng Kong.
"Bunuh saja! biar urusan dengan walikota aku yang mengaturnya atau kau akan dihukum ayahku karena tidak menurut pada perintahku" kata Meng Kong mengancam prajuritnya.
"Ba.. baik tuan muda" kata prajurit tadi yang mau tidak mau harus menurut i perintah dari Meng Kong.
Prajurit tersebut langsung berjalan menuju tempat pemilik restoran.
Bisikan demi bisikan pengunjung restoran mulai terdengar.
"Apa tuan muda Meng itu sangat bodoh dengan beraninya ingin membunuh pemilik restoran ini?" bisik pengunjung restoran A kepada pengunjung restoran B.
"Benar sekali karena ia terlalu sombong hingga lupa siapa itu walikota Dameng" Jawab pengunjung B.
"Kudengar klan Meng juga akan melakukan pemberontakan kepada walikota dan klan Qing karena mereka ingin menjadi penguasa kota Dameng ini" kata pengunjung C menimpali.
"Klan Meng memang klan yang bodoh!" kata pengunjung A dan B bersamaan.
Kembali ke prajurit tadi,
Prajurit yang diperintah oleh Meng Kong kini sudah sangat dekat dengan pemilik restoran dan telah siap untuk memenggal kepalanya.
Ia mengayunkan pedang nya dan saat hampir mengenai leher pemilik restoran pedangnya terhenti.
Trang..!
"Apakah aku sudah mati?" kata pemilik restoran yang masih menutup matanya.
"Belum paman kau masih hidup" jawab Yu Zhao yang ternyata menghentikan pedang prajurit tadi.
Pemilik restoran langsung membuka matanya dan melihat bahwa pedang prajurit tadi sedang ditahan oleh pedang spiritual Yu Zhao.
"Terima kasih tuan muda" kata pemilik restoran berterima kasih kepada Yu Zhao.
Yu Zhao tidak menjawab kata-kata pemilik restoran.
"Beraninya kau membunuh se enak jidatmu" kata Yu Zhao sangat marah kali ini.
"Hahaha, memangnya kau mau apa? prajurit serang dia!" kata Meng Kong memerintahkan semua prajuritnya untuk menyerang Yu Zhao.
Saat prajurit hendak menyerang Yu Zhao tiba-tiba kepala mereka sudah terpenggal semua.
"Hahaha, kini giliranmu tuan muda sombong" kata Yu Zhao sambil mengayunkan pedangnya.
Trang..!
...B.E.R.S.A.M.B.U.N.G...
...#LIKEE...
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...