NovelToon NovelToon
SATU MALAM YANG MENINGGALKAN TRAUMA

SATU MALAM YANG MENINGGALKAN TRAUMA

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Dikelilingi wanita cantik / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:286
Nilai: 5
Nama Author: ScarletWrittes

Helen Hari merupakan seorang wanita yang masih berusia 19 tahun pada saat itu. Ia membantu keluarganya dengan bekerja hingga akhirnya dirinya dijual oleh pamannya sendiri. Helen sudah tidak memiliki orang tua karena keduanya telah meninggal dunia. Ia tinggal bersama paman dan bibinya, namun bibinya pun kemudian meninggal.

Ketika hendak dijual kepada seorang pria tua, Helen berhasil melawan dan melarikan diri. Namun tanpa sengaja, ia masuk ke sebuah ruangan yang salah — ruangan milik pria bernama Xavier Erlan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ScarletWrittes, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 4

Setelah Flashback

Setelah bertemu kembali, Xavier merasa senang karena masih bisa melihat Helen.

Walau Helen tidak tumbuh dengan baik, setidaknya Xavier bisa mencoba yang terbaik untuk Helen yang sekarang.

Xavier merasa bahagia bisa melihat Helen dan selalu ingin Helen berada dalam genggamannya, apa pun yang terjadi.

Bar tempat Helen bekerja saat ini ternyata adalah milik Xavier, cabang ketujuh dari usahanya.

Xavier tidak menyangka kalau sudah dua tahun Helen bekerja di tempatnya. Kini usia Helen sudah tujuh belas tahun.

Ia berharap Helen selalu berada dalam genggamannya sampai kapan pun, karena Xavier tidak rela jika Helen jatuh hati pada pria lain.

Sekolah Helen yang sebelumnya tidak terkenal membuat Xavier berusaha memindahkan Helen ke sekolah yang memiliki investor dari pihaknya.

Xavier berharap para guru dan kepala sekolah bisa menjaga Helen, karena sejak kecil Xavier tahu Helen tidak pernah diperlakukan dengan baik dan adil.

Ia hanya ingin Helen mendapatkan kasih sayang, meski datang terlambat.

Xavier ingin selalu menyayangi Helen, tapi gadis itu sempat menghilang tanpa kabar. Hal itu membuat Xavier bingung harus berbuat apa.

Ia berharap dirinya belum terlambat dalam membantu Helen, meskipun kadang ragu apakah yang dilakukannya benar atau salah.

Yang pasti, Xavier ingin selalu ada di setiap momen hidup Helen untuk menebus semua kesalahannya di masa lalu.

 

Pertemuan di Jalan

Helen bingung ketika tiba-tiba dipindahkan sekolah. Kini jarak antara sekolah dan tempat kerjanya jadi jauh.

Saat ia berjalan sambil mengenakan headset, seorang pria tinggi besar menahan langkahnya. Helen tahu siapa pria itu, tapi tidak mau menatapnya.

Ia terus berjalan tanpa bicara apa pun karena merasa tidak perlu menjelaskan. Helen juga tidak memiliki perasaan apa pun terhadap pria itu.

“Helen!”

Helen tidak mendengar karena masih memakai headset. Ia hanya merasa seperti ada yang memanggilnya, lalu melepas headsetnya.

Pria itu tersenyum dan langsung memeluk Helen erat-erat. Helen bingung — kenapa pria ini terus mengganggunya? Padahal ia berharap tidak berurusan lagi dengannya.

“Lepas, nanti dilihat orang. Malu,” ucap Helen kesal.

“Aku tidak malu kalau dilihat orang. Apa kamu yang malu kalau dilihat orang lain?” jawab Xavier santai.

Helen hanya diam, lalu mengangguk pelan. Ia merasa tidak perlu terlalu intens dengan Xavier.

Xavier — yang sudah berumur tapi tetap memukau — selalu menarik perhatian orang-orang setiap kali mereka berjalan bersama.

“Om, jangan jalan sama aku. Jauh-jauh sana!” seru Helen.

Helen pun berlari menjauh. Xavier hanya tersenyum, lalu mengejarnya.

Tiba-tiba cuaca berubah — hujan turun deras. Xavier langsung melepas jas hitamnya dan memakaikannya ke tubuh Helen, karena baju putih Helen mulai terlihat menerawang.

Namun Helen merasa tidak nyaman. Ia langsung melempar jas itu ke wajah Xavier dan bergegas naik ke bus.

Xavier mencoba mengejarnya, tapi Helen sudah lebih cepat.

Dalam perjalanan, Helen kebingungan. Ia tidak mengerti kenapa Xavier terus mengejarnya.

Wajah pria itu mengingatkannya pada seseorang dari masa kecilnya, tapi ia mencoba melupakan semuanya.

Bagi Helen, melupakan Xavier bukan hal sulit — ia hanya perlu mencoba. Ia yakin bisa melakukan hal terbaik untuk dirinya sendiri.

 

Di Rumah Xavier

Setelah sampai di pemberhentian terakhir, Helen melihat Xavier lagi. Ia bersembunyi hingga bus kembali berjalan dan melewati halte berikutnya.

Xavier panik karena Helen tidak turun di halte tempat biasa. Ia lalu menyuruh pengawalnya mencari keberadaan Helen.

Xavier tidak mau kehilangan Helen lagi.

Sementara itu, Helen berpikir mungkin Xavier bukan pria baik untuknya. Ia hanya bisa menghela napas melihat obsesi pria itu.

Ia berharap setelah ini tidak bertemu lagi dengannya.

Namun Helen tertidur di bus, dan tanpa sadar sudah dibawa pulang ke rumah Xavier. Saat terbangun, ia kaget — ini bukan rumahnya.

Rumah itu besar dan mewah. Helen bingung, bagaimana bisa ia sampai di sana.

Ketika melihat Xavier tengah bekerja di meja kerjanya, Helen hanya menghela napas lalu menghampirinya.

Cuaca di luar semakin buruk, hujan deras disertai angin. Helen mencoba berbicara dengan Xavier dengan nada hati-hati agar tidak menyinggungnya.

“Om...”

Xavier menatap Helen. Ia memang tampan, dan Helen sulit percaya pria seperti itu tidak memiliki pasangan.

“Apa?” jawab Xavier singkat.

Helen terdiam, merasa canggung bisa sedekat ini dengan pria setampan Xavier.

Tiba-tiba Xavier menarik tangan Helen dan mendudukkannya di pangkuannya. Helen terkejut, mata mereka bertemu tanpa banyak kata.

Xavier tersenyum sambil mengulum permen, lalu menawarkan permen itu pada Helen — bahkan memberikannya langsung dari mulutnya.

Helen kaget, tapi anehnya ia tidak menolak.

“Om...”

“Apa, cantik?” jawab Xavier lembut.

Helen jadi salah tingkah. Ia bingung harus bicara apa dengan pria yang terlalu baik padanya ini.

“Kenapa om baik banget sama saya? Nanti pacar om cemburu, loh,” katanya gugup.

Xavier tersenyum, mengusap punggung tangan Helen.

“Kalau saya punya pacar, ngapain saya di sini sama kamu?”

Helen diam. Dalam hati, ia berpikir, dari cara bicara aja udah kelihatan playboy, pasti pacarnya banyak.

“Pacar om banyak, ya? Pasti om tipe yang kalau udah bosan langsung buang, makanya om enteng banget ngomong begitu,” katanya sinis.

Xavier terdiam. Ia merasa dianggap seperti pria murahan yang suka gonta-ganti pasangan.

“Menurut kamu, saya semudah itu, ya?” tanyanya pelan.

Helen sadar mungkin om itu tersinggung, tapi ia tidak peduli. Ia harus tegas agar bisa menjauh darinya.

“Ya, om kan suka gonta-ganti pasangan. Om mau sama saya karena saya masih kecil, kan? Biar gampang dibodohin!”

Xavier tidak menyangka Helen akan berkata seperti itu, tapi entah kenapa ia menikmati adu argumen itu.

“Kalau saya mau jahat, dari awal kita ketemu pun sudah saya lakukan. Kenapa baru sekarang?”

Helen tetap tidak percaya. Dalam pikirannya, Xavier hanya ingin menjebaknya.

“Maaf om, saya udah punya pacar. Jadi om jangan berharap sama saya. Saya nggak mau sama om-om. Saya masih muda, saya lebih suka berpacaran dengan yang seumuran.”

Xavier terdiam. Ia mulai jengkel karena Helen sudah punya pria lain. Dalam hati, ia berniat mencari tahu siapa pacar Helen sebenarnya.

Helen tahu om itu pasti akan penasaran, dan entah kenapa ia malah merasa lucu melihat wajah Xavier yang gelisah.

Awalnya Helen tidak berniat membuat Xavier penasaran, tapi melihat ekspresi paniknya membuatnya justru bersemangat mengerjai pria itu.

Helen berdiri, melepas diri dari pangkuan Xavier. Namun Xavier malah marah dan mencoba menahan.

Helen bingung kenapa Xavier tiba-tiba emosi, tapi ia memilih pergi.

Begitu Helen keluar dari ruangan, Xavier langsung memerintahkan anak buahnya menyelidiki siapa pria yang disukai Helen.

Helen tahu tentang itu, tapi bersikap santai. Ia tidak mau ambil pusing.

Namun akhirnya, Helen meminta bantuan sahabat prianya di bar — Bobby.

Ia mengirim pesan kepadanya. Bobby, yang masih bekerja di BSD, melihat pesannya dan hanya diam sejenak sambil mengecek ponselnya.

Bobby yang sudah kuliah dan lebih tua dari Helen sebenarnya sudah menyukai Helen sejak awal mereka bertemu.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!