NovelToon NovelToon
Pesona Gadis Bayaran

Pesona Gadis Bayaran

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni
Popularitas:21.4k
Nilai: 5
Nama Author: Net Profit

Bagi mata yang memandang hidup Runa begitu sempurna tapi bagi yang menjalani tak seindah yamg terlihat.

Runa memilih kerja serabutan dan mempertahankan prinsipnya dari pada harus pulang dan menuruti permintaan orang tua.

"Nggak apa-apa kerja kayak gini, yang penting halal meskipun dikit. Siapa tau nanti tiba-tiba ada CEO yang nganterin ibunya berobat terus nikahin aku." Aruna Elvaretta.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Net Profit, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Manis didepan

Turun dari taksi Sandra jalan sempoyongan, ia menarik dress pendeknya yang sedikit naik, bahunya tereskspos kemana-mana dengan tantanan rambut yang sudah berantakan. Tangan kanannya baru saja membuang rokok yang baru ia sesap setengah. Bisa bahaya jika ketahuan orang tuanya, hal kecil yang mungkin bisa mengagalkan misi keluarga mereka.

"Bagus! jam segini baru pulang! Ayah kira kamu nggak akan pulang." baru membuka pintu Sandra langsung berhadapan dengan ayahnya yang berdiri tepat di samping pintu.

Sandra terkekeh sambil memijam kepalanya pelan, "ayah belum tidur?"

"Gimana ayah bisa tidur jika anak perempuan satu-satunya klayaban nggak jelas?" Dani menepuk pelan wajah putrinya, "sadar Sandra!" teriaknya.

"Berapa kali harus ayah bilang, jangan minum. Masih saja!"

"Kamu ngerokok juga?"

"Jawab!" tak mendapat respon Dani menampar wajah Sandra, "anak nggak bisa diuntung!" sentaknya.

Sandra hanya tertawa sambil memegangi bekas tamparan di pipi kirinya, "nggak sekalian yang kanan?" bukan menyesal, jawabannya justru menantang sang ayah.

Dani sudah mengangkat tangannya, putrinya benar-benar membuatnya emosi di tengah malam.

"Ayah, sudah!" jika bukan karena istrinya, telapak tangan itu pasti mendarat di pipi kanan Sandra.

"Bagaimana pun Sandra anak kita yah. Semua yang dia lakukan pasti ada alasannya." Nita mengelus dada suaminya, berusaha menenangkan pria paruh baya itu.

"Semua tindakan memang ada alasannya tapi bukan berarti karena ada alasan lantas kamu selalu membenarkan apa yang dilakukan Sandra!" bukan hanya Sandra kini Nita pun ikutan kena semprot.

"Bagaimana kalo sampai keluarga Qian tau kelakukan anak kita seperti ini?"

"Ini semua gara-gara ibu selalu membela Sandra. Dia jadi terlalu bebas, ngelunjak. Nggak tau mana yang baik dan yang salah."

"Mamanya Qian sakit bukannya nengokin malahan clubbing sampe tengah malam!" dini hari yang harusnya sunyi karena orang-orang terlelap, kondisi rumah Sandra malah ramai karena percekcokkan.

"Iya ibu yang salah. Biar ibu yang urus Sandra, ayah istirahat saja." balas Nita mengalah. Tak mau menyulut emosi suaminya lebih lama, bisa-bisa mereka tak tidur semalaman. Membahas persoalan Sandra memang tak ada habisnya. Putri bungsunya selalu membuat masalah berbeda dengan putri sulungnya yang begitu menurut dan kini sudah hidup enak dengan keluarga kecilnya.

Dani sudah beranjak pergi, Nita dapat mendengar suaminya menutup pintu kamar dengar keras. Kini ia beralih menatap putrinya yang bersandar pada pintu utama sambil tersenyum tanpa dosa. Nampaknya sedari tadi dia masa bodoh dengan percekcokkan yang terjadi di depan matanya.

"Ibu bantu kamu ke kamar. Jangan ngulangin hal kayak gini lagi. Kalo kelakukan kamu kayak gini terus nanti kamu nggak bisa nikah sama Qian." ucap Nita sambil memapah putrinya.

"Iya, bu."

"Jangan cuma iya-iya tapi selalu diulangi!" sentak Nita.

"Iya. Aku kayak gini kalo lagi bete aja bu. Qian bener-benar nggak asik bu, aku nggak cocok sama dia lah."

"Sst!" Nita membungkam bibir putrinya, "nggak boleh ngomong kayak gitu. Jalani saja, udah mau satu tahun nanti juga kalian cocok. Perusahaan kita butuh dia." lanjutnya.

"Kalo gitu ibu aja sana yang jadi pacar Qian!"

"Heh! ngomong apa kamu! nggak sopan!"

"Qian bener-bener nggak asik bu, nggak bisa diajak happy-happy."

Nita mendorong putrinya dengan kasar ke ranjang kemudian meninggalkannya. Makin hari bukannya makin membaik kelakuan putri bungsunya malah makin parah.

Pagi hari Sandra sudah duduk sambil menyantap sarapannya di meja makan. Tak ada tanda-tanda habis mabuk sama sekali, wajahnya tampak cantik berseri seperti biasanya. Pakaiannya pun sudah sopan dengan dress anggun selutut tak seperti tadi malam yang menggenakan dress kekurangan bahan.

"Pagi ayah." sapanya pada Deni yang sudah rapi dengan setelan kerjanya. Pria itu tak menjawab, hanya meliriknya sekilas kemudian duduk dan meneguk kopinya.

"Kamu sarapannya nanti lagi, kita ke rumah Qian sekarang!" roti tawar ditangan Sandra belum habis tapi ibunya sudah menariknya untuk pergi.

"Masih pagi banget bu. Masa jam segini udah mau namu." keluh Sandra.

"Kalo kesiangan Qian keburu berangkat kerja."

"Ya biarin aja lah."

"Biarin?" Menatap putrinya, "kebanyakan minum sampe otak kamu nggak guna, San?"

"Kamu nggak mikir kemarin selama mama nya sakit kamu nggak nongol sama sekali. Meskipun kamu nggak suka sama Qian seharusnya kamu mikir! seenggaknya tunjukan empati kamu sama keluarganya, apalagi mama nya lagi sakit."

"Bisa-bisanya malah clubbing." Nita menggelengkan kepala.

"Iya." jawab Sandra singkat.

"Ibu tenang aja, aku udah nyiapin alasan yang masuk akal." lanjutnya dengan malas.

Sandra membantu ibunya membawa satu paper bag berisi sarapan yang mereka pesan dari salah satu resto langganan mereka. Pintu terbuka, Mayra yang sudah menggenakan seragam sekolah langsung menyalami Nita dan Sandra dengan sopan.

"Mama kamu gimana keadaannya? tante bawa sarapan nih kali aja kalian belum masak. Katanya mama sakit?" tanya Nita seraya memberikan paper bag yang dibawanya, hal yang sama dilakukan oleh Sandra.

"Makasih tante Nita, kak Sandra. Jadi ngerepotin tante sama kakak pagi-pagi nganterin sarapan kesini." jawab Mayra setelah menerima paper bag.

"Masuk dulu tante, kakak." lanjutnya.

"Kita lagi sarapan, tante Nita sama kak Sandra ikut sarapan bareng aja ayo." ajaknya kemudian.

Mereka bertiga menuju ruang makan. Tiba disana, Nita langsung menyapa mama Retno yang sedang menata sarapan.

"Bu Retno katanya sakit? maaf yah baru sempet nengokin." Nita langsung menghampiri mama Retno dan cipika cipiki seperti biasa.

"Iya kemarin sempet drop, bu. Tapi alhamdulillah sekarang sudah nggak apa-apa, bisa aktivitas cuma nggak boleh cape-cape." jawab mama Retno.

"Tante," Sandra menghampirinya dan menyalami mama Retno kemudian memeluknya, "maaf yang tan, baru kesini. Kemarin aku seharian di luar, HP aku ketinggalan di rumah jadi nggak tau pas Qian ngabarin tante sakit." lanjutnya beralasan.

"Iya nggak apa-apa, nak. Terima kasih udah jenguk tante, mana segala dibawa ini." Mama Retno menunjuk paper bag yang sedang dibuka oleh Mayra.

"Ayo duduk kita sarapan bareng." mama Retno mempersilahkan, "papa nya anak-anak lagi dinas luar jadi saya cuma bertiga."

"Adek pinggilin kak Qian, kasih tau ada kak Sandra." lanjutnya pada Mayra.

"Biar aku aja tante yang manggil Qian, boleh nggak?" Sela Sandra sebelum Mayra beranjak meninggalkan ruang makan.

"Iya boleh, nak." jawab mama Retno.

"Kayaknya nggak usah deh kak, itu kak Qian nya udah ada." Mayra menunjuk sang kakak yang berjalan ke meja makan sambil mengancingkan lengan bajunya.

Sandra langsung berlari menghampiri Qian, "biar aku bantu sayang." ia langsung meraih lengan baju Qian dan mengancingkannya. Tak hanya itu ia juga membenarkan dasi Qian yang sebenarnya sudah rapi sejak awal.

"Maaf yah kemaren abis marah-marah HP aku ketinggalan jadi nggak tau kalo mama di bawa ke rumah sakit." ucap Sandra, "maaf yah." lanjutnya dengan wajah penuh sesal.

"Lain kali kalo mama perlu ke rumah sakit tinggal bilang aja, ntar aku yang temenin." lanjutnya.

"Iya nggak apa-apa. Aku minta maaf juga karena kemarin nggak bisa hadir, kami seharian di rumah sakit." jawab Qian, "kita sarapan dulu." lanjutnya.

Selesai sarapan Sandra mengantar Qian hingga teras sementara ibunya masih mengobrol di dalam sana dengan mama Retno serta Mayra.

"Makasih yah udah nyempetin pagi-pagi kesini buat jengukin mama." Qian mengelus sayang puncak kepala Sandra.

"Sama-sama sayang. Mama kamu kan mama aku juga. Jadi kalo mama sakit aku juga jadi nggak tenang."

"Aku bersyukur punya pacar kayak kamu, perhatian ke mama. Meskipun sering marah-marah kalo aku ngutamain mama sama Mayra tapi pada akhirnya kamu selalu paling ngertiin keadaan aku. Makasih yah."

Sandra tersenyum manis. Tak dipungkiri wajahnya memang anggun bercampur manis, meski rambutnya pendek tapi tak mengurangi keanggunan gadis berbalut blue dress itu.

"Oh iya kalo kamu nggak keberatan aku mau minta tolong temenin mama kontrol besok sabtu soalnya aku ada kerjaan padahal hari libur tapi urgent." ucap Qian.

"Mama harus cuci darah seminggu dua kali, jadwalnya selasa sama jum'at terus sabtu temu dokter buat rawat jalan. Kamu bisa nggak temenin mama?" lanjutnya.

Sandra tersenyum, "tentu bisa sayang. Seperti yang aku bilang tadi, mamamu juga mama aku jadi pasti temenin." jawabnya dengan mantap.

"Makasih yah sayang." Qian mengecup kening Sandra kemudian berlalu pergi.

Sandra melambaikan tangannya sambil tersenyum. Setelah mobil Qian menghilag dari pandangannya, gadis berambut pendek itu meniup poninya, "si al! nambah-bambahin kerjaan gue aja!" umpatnya dalam hati.

1
Rita
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣aku suka pikiran mu disemogakan,skrg aku dukung Sandra ,ayo San ksh tau mm retno ma myra
Rita
nah yg cowok da baper,hmmmm aruna gmn kmu???
Rita
Aruna dag dig dug ngga nih?
Rita
🤣🤣🤣lgsg praktek tanpa aba2👍
*Septi*
yah hadapi saja wkwkwkwkwk 🤭
*Septi*
🤣🤣🤣
*Septi*
nggak salah, bisa request apapun 🤣🤣🤭
*Septi*
menemani rutin yang kontrol satu bulan sekali aja melelahkan, run. apalagi seminggu 2 kali gitu
Net Profit: asli kak... capek baget... aku dulu seminggu 3x. mana perjalan 3 jam. jadi subuh udah brangkat pulang malem. besoknya kerja. mlehoy bgt pkoknya ini badan. selama antar2 beliau bareng suami kita oke2 aja meskipun cape bgt. tp pas beliau udah ga da kita meriang dong kecapean dr dulu tapi ga dirasa
total 1 replies
Herlambang Lutvi
ga bakal kacau kok run palingan cuma heboh aja ya kan 🤣🤣🤣
👑yosha💣
gimana ya kalau tanggapan mamanya Qian, Qian beneran pacaran,🤔🤭🤭🤭
MACA
klo ketahuan malah di harapi. bnget sm keluarga qian🤭
Rita
karena kmu pantas,dan g boleh smpe lepas😁🤣
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
ya sudahlah... setelah wisuda langsung lamar runa & nikah. 🤭😊🤭😊
Rita
😁😁😁😁😁👍
marie_shitie💤💤
telat km,hahaha nikmati ajh sih kan udah di atur m author
marie_shitie💤💤
hello km dah end ya,g ingat siapa duluan selingkuh dan runa itu g JD orang ke tiga km yg orang ketiga yaitu setan jalang
marie_shitie💤💤
wah KLO lapor Tante Retno dengan senang hati pasti girang bgt
Net Profit
karena aku yang nulis menurutku yah bagus🙃🙃
Net Profit
aku udah up yah tapi belum lolos, harap sabar menunggu🤭🤭
Silvie Dpurple
kok blm up thor?
Silvie Dpurple: oke ditunggu thor
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!