Supreme Kultivator

Setelah hampir 12 jam, Akhirnya fenomena mereda dan cuaca dilangit kembali menjadi normal, Saat ini para kultivator tingkat tinggi diseluruh benua telah menemukan jawabannya dan apa yang sedang terjadi, Bahwa pintu yang menghubungkan dunia atas dan bawah yang telah lama tertutup, Kini secara tiba-tiba kembali terbuka tanpa alasan yang jelas.

Saat ini, Tengah malam telah tiba. Yan Hao tengah berdiam diri dikamar pengantin menunggu kehadiran Chang Xi, Untuk memberitahunya bahwa mungkin ia akan segera pergi secepat mungkin, Entah besok pagi, Atau bahkan malam ini.

Drap, Drap! Langkah kaki terdengar diluar.

Akhirnya sosok yang telah ditunggu-tunggu telah tiba, Chang Xi membuka pintunya dan seketika cukup terkejut melihat Yan Hao yang tengah berdiri tepat didepannya.

Keheningan tercipta sejenak...

"Aku ingin mengobrol." Ucap mereka berdua secara bersamaan, Tanpa sadar Yan Hao langsung mengalihkan pandangannya dengan pipi yang memerah karena malu, Sedangkan Chang Xi hanya terdiam biasa saja.

"Kau duluan." Ucap mereka lagi secara bersamaan.

Krik Krik...

Keheningan kembali terjadi, Chang Xi melirik dahi Yan Hao yang masih diperban sejenak, Hingga akhirnya dia kembali berbicara.

"Bagaimana keadaanmu?" Tanyanya sedikit berbasa-basi.

"Aku baik-baik saja, Apa benar hanya itu yang ingin kau katakan setelah repot-repot datang kemari?" Tanya Yan Hao memastikan, Lagipula dia juga merasa ini adalah hal langka karena Chang Xi rela berjalan menghampirinya hanya untuk menanyakan kabarnya.

"Apa maksudmu repot-repot? Ini adalah kamarku, Apa aku tidak boleh masuk ke kemarku sendiri!?" Tanya Chang Xi sambil mengerutkan kening, Lalu menyelonong masuk begitu saja melewati keberadaan Yan Hao.

"Apa wanita memang selalu ribet seperti ini?" gumam Yan Hao dalam hatinya sambil menutup pintu, Lalu ia pun mengekori langkah Chang Xi hingga duduk berhadap-hadapan dikursi yang berada didekat jendela kamar pengantin.

"3 hari lagi penerimaan sekte ketenangan abadi akan dimulai, Mungkin pada saat itu aku akan segera pergi. Jadi selama aku pergi, Jaga dirimu baik-baik, Jangan lakukan lagi hal konyol seperti tadi siang."

Sekte ketenangan abadi, Adalah salah satu sekte besar dibagian timur Dinasti Jiang, Tempat dimana kakak laki-laki Chang Xi, Chang Zen berada. Nama 'ketenangan abadi' diambil dari jalan leluhur mereka yang selalu mengambil jalan tenang dan damai dalam kultivasinya, Oleh karena itu sekte ini juga menjalankan sistem pengajaran yang selaras dengan jalan leluhur mereka, Salah satu sekte dengan sistem terbaik di Dinasti Jiang karena buahnya belum pernah ada satu pun yang gagal! Sekte ini selalu mengajarkan untuk mengambil keputusan yang tepat dan langkah yang benar dengan pemikiran yang dingin dan tenang, Dengan begitu baru mereka akan dapat meraih hasil yang maksimal! Oleh karena itu persaingan disekte ini juga tidak begitu intens seperti disekte-sekte lain yang bahkan hingga rela mengorbankan nyawa mereka untuk mencapai suatu posisi. Pelan tapi pasti, Seperti itulah kata-kata andalan yang selalu mereka ucapkan. Namun justru karena dukungan sistem sekte yang begitu luar biasa seperti inilah yang membuat mereka semakin bersemangat untuk membuktikan kualitas diri mereka dan mengangkat derajat sekte dimata dunia, Sehingga murid-murid dari sekte Ketenangan abadi selalu dapat meraih pencapaian yang begitu luar biasa!

Kembali pada percakapan Yan Hao dan Chang Xi, Mendengar istrinya ternyata masih menyimpan sedikit perhatian terhadapnya, Membuat hati Yan Hao sedikit tersentuh hingga tanpa sadar senyumnya terbit.

"Tenang saja, Lagipula mungkin akulah yang justru akan pergi lebih dulu."

Mendengar hal itu, Tentu saja Chang Xi sedikit kebingungan apalagi melihat kondisi Yan Hao yang masih begitu buruk, Seorang sampah dengan kondisi tubuh yang buruk diantara yang buruk, Bukankah pergi kedunia luar sama saja dengan mencari mati?

Namun, Karena gengsinya yang cukup tinggi, Chang Xi tidak mengatakan hal yang berada dipemikirannya, Justru ia malah mengeluarkan kata-kata yang cukup tajam untuk menusuk hati Yan Hao.

"Aku tidak peduli kapan dan kemana kau mau pergi, Hanya saja jangan sampai mati!" ucapnya lalu langsung meninggalkan Yan Hao begitu saja.

Yan Hao menyeringai, "Tentu saja aku tidak akan membiarkanmu menjadi janda diusia semuda ini."

Kemudian, Dia langsung menulis surat yang akan ia tinggalkan, Karena ia berniat untuk segera mengemas barang-barang yang mungkin akan ia butuhkan dan pergi malam ini juga.

1 jam berlalu, Surat telah selesai ditulis dan persiapan pun juga telah selesai ia lakukan. Kamar ini yang sejak sebelumnya sudah sepi karena hanya ditempati oleh Yan Hao seorang, Kini akan menjadi benar-benar sunyi karena Yan Hao akan segera pergi.

Dia memakai jubah serba hitam yang menutupi hingga keujung kepalanya, Membawa tas yang cukup besar dan memanjat lewat pagar belakang kediaman Keluarga Chang yang sepi dan kurang pengawasan.

Akhirnya, Yan Hao benar-benar terbebas dari kehidupan yang klise ini dan dia akan segera memulai jalannya!

Setelah beberapa saat kepergian Yan Hao, Pintu kamar pengantin terbuka dan menampilkan sesosok wanita cantik didepannya, Itu adalah Chang Xi.

Dia menelisik seluruh kamar dan mencari keberadaan seorang pria yang sedang ia cari-cari, Hingga dia berhenti didepan meja didekat jendela ketika melihat ada sepucuk surat disana, Ia pun membukanya...

Maaf, Selama ini saya telah gagal menjadi suami yang baik. Dipertemuan selanjutnya, Mari kita benar-benar berpasangan sebagai suami istri layak dan saling melengkapi. Saya pergi, Entah kapan akan kembali. Namun yang pasti, Saya akan pergi dalam waktu yang cukup lama hingga saya benar-benar menemukan jalan saya sendiri untuk saya langkahi — Yan Hao.

Begitulah isi surat yang ditulis oleh Yan Hao beberapa saat lalu.

"Jadi kau benar-benar pergi!?" Gumam Chang Xi. Entah mengapa, Dia yang sebelumnya begitu merasa jengkel karena Yan Hao yang tidak berguna itu sok sok an mau pergi keluar untuk mencari jalannya sendiri, Namun setelah membaca surat yang ditinggalkan olehnya, Entah kenapa suasana hatinya jadi berubah seketika.

"Berhati-hatilah, Jangan mati!" Ucapnya kemudian sambil melempar surat itu keluar jendela begitu saja.

***

Berhari-hari telah berlalu, Jauh dari kota Awan, Pegunungan yang dilarang bahkan hanya untuk didekati sekalipun, Pegunungan Hwarai.

Kini di seluruh wilayah itu, Cahaya terang benderang menjulang tinggi dari tanah kelangit menembus awan-awan hitam diatas sana.

"Grrrr..." Geraman pelan namun terdengar hingga radius ratusan mil datang dari puncak gunung tertinggi.

Seekor Naga Legendaris yang menjadi satu-satunya alasan mengapa pegunungan ini dilarang bahkan hanya untuk didekati, Kini kembali membuka matanya setelah sekian lama tertidur lelap dalam hibernasinya.

MARTIAL GOD REALM

Aura agung yang mendominasi diseluruh pegunungan yang seluas puluhan ribu mil itu, Aura yang bahkan hanya secercah nya saja disegani oleh seluruh makhluk hidup yang ada disana.

Kini jutaan beast lain dibawah Puncak Gunung, Sedang bersujud untuk memberikan hormat kepada sang Raja yang telah terbangun.

"Tidak buruk, Aku kira garis darah keturunanku didunia bawah begitu buruk, Namun ternyata setidaknya dia berada diranah Dewa Beladiri! Ini sudah lebih dari cukup untuk mendominasi seluruh dunia bawah dan menemukan kembali jiwa Primordial Emperor!" gumamnya sang Kaisar Naga keabadian yang baru saja bangkit kembali, Chen Long!!!

Setelah beberapa saat, Dia merubah wujudnya kebentuk manusia. Mulai mengambil posisi diatas sebuah batu untuk mengecek kondisi tubuhnya saat ini.

"Meskipun kultivasinya telah mencapai Martial God realm, Jika dibandingkan dengan kondisi terbaik yang seharusnya bisa dicapai oleh tubuh ini, Kondisi saat ini masih begitu buruk. Sepertinya masih perlu beberapa renovasi mendalam soal hal ini..."

"Kalau begitu, Sekarang mari kita cek sejauh mana indra jiwa naga ditubuh ini bisa bekerja!"

Dia menutup matanya, dan Chen Long pun mulai membuka indranya untuk mengetesnya sembari melihat situasi wilayah disekitarnya, Dan ternyata ini cukup baik ketika dia menyadari bahwa dia bisa melihat seluruh sensasi dipegunungan seluas puluhan ribu mil ini hanya dengan sedikit kemampuannya.

Namun, Dia terhenti... Ketika menyadari sesuatu yang tak asing baginya, "Aura ini..." Gumamnya sambil mengerutkan keningnya.

Dia melihat, Ketitik itu... Beberapa mil diluar pegunungan. Aura Agung yang begitu ia kenal dan ia hormati!

"Primordial Emperor, Master!" Seketika, Dia membuka matanya dengan cemerlang ketika akhirnya menemukan tokoh agung yang telah ia tunggu selama ribuan abad.

"Meskipun kami sudah menduga, Bahwa Jiwa master berada didunia bawah, Aku tidak pernah menyangka bahwa ternyata dia bereinkarnasi ditubuh manusia fana, Hahaha! Master benar-benar ajaib!" Tawanya dengan keras dipuncak gunung tertinggi.

Kalau begitu, "Master... Aku datang!!!"

Chen Long melesat, Seketika terbang dengan kecepatan yang bahkan setidaknya sepuluh kali lipat lebih cepat dari kecepatan suara, Sudah tidak sabar menanti untuk berjumpa kembali dengan sang master setelah sekian lama!

CHEN LONG LANGSUNG PERGI BROO SETELAH MELIHAT SOSOK YANG BARU SAJA IA LIHAT MELALUI PENGLIHATAN INDRANYA, KIRA-KIRA SIAPA ITU??? IKUTI TERUS NOVELNYA UNTUK MENYAKSIKAN KELANJUTANNYA YA KAWANNN...