NovelToon NovelToon
Mon Chéri [Sayangku]

Mon Chéri [Sayangku]

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Romansa Fantasi / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Keluarga / Fantasi Wanita
Popularitas:726
Nilai: 5
Nama Author: Pricilia Gabbie

Danica Teressa, seorang gadis belia yang cantik, manis, bertalenta, harus mengalami hal buruk di masa remajanya karena hamil di luar nikah, diusianya yang masih delapan belas tahun.
Keneth Budiman adalah crush Danis disekolah dan juga laki-laki yang menghamili Danis. Tapi Keneth dan kedua orangtuanya menolak untuk bertanggungjawab.
Danis terpuruk dan hilang harapan.

Tiga tahun kemudian, Danis secara tidak sengaja bertemu dengan seorang pria bernama Anzel Wijaya di kota Montreux, Swiss. Akankah benih-benih cinta tumbuh diantara mereka berdua?

Dan apakah Keneth akan datang kembali untuk mengakui perbuatannya kepada Danis? Dan mengakui bahwa ia adalah ayah dari anak yang dilahirkan Danis?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pricilia Gabbie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Anakku Lahir

Delapan bulan kemudian, Danis melahirkan seorang bayi laki-laki lewat persalinan normal di salah satu Rumah Sakit swasta. Bayi yang lahir dengan berat 3,1 kg dan panjang badan 48 cm itu diberi nama Benaiah Liam. Yang memiliki arti Prajurit Pelindung.

Keluarga Danis sangat bahagia menyambut kelahiran anak ini.

Kakak Viona sampai mendekor kamar rawat Danis dengan dekorasi yang lucu di dominasi warna baby blue.

Apalagi papanya, yang paling semangat menggendong baby itu. Seolah-olah seperti mendapat hadiah spesial. Mata papanya berbinar-binar sampai menitihkan air mata terharu.

Sepertinya anak ini akan menjadi kesayangan papanya sekaligus saingan Danis dan Viona. Apalagi ini anggota kelurga laki-laki kedua setelah papa Jeremy.

Benar saja yang paling exited lembur menjaga bayi Liam adalah papa Jeremy. Sementara mama Lusi dan kakak Viona yang mengurus Danis dalam masa-masa pemulihannya setelah melahirkan.

Danis sangat bahagia dan merasa tenang karena keluarganya tidak sekalipun meninggalkan dia. Bahkan mereka yang mengurus Danis dari awal kehamilan, menemani ke dokter kandungan sampai melahirkan. Bahkan mereka rela direpotkan dengan segala perintilan kebutuhan bayinya.

Danis merasa sangat beruntung memiliki keluarganya.

Semua kecemasan dan ketakutannya, bisa dihadapi dan dilaluinya berkat support keluarganya.

Bahkan Danis tidak merasakan yang namanya Baby Blues, walaupun Danis tidak dapat memberikan ASI kepada Liam, kerana tidak bisa keluar ASInya. Yang bisa saja itu menjadi resiko dialaminya karena usianya yang masih sangat muda. Yang biasanya di usia seperti itu belum siap mental untuk menjadi seorang single mother dan mengurus bayi.

Saat Liam berusia tiga bulan, Danis dan keluarganya sepakat menyewa orang untuk membantu mereka merawat Liam.

Ya, keputusan itu mereka ambil karena Danis harus melanjutkan kuliah.

Beruntungnya Danis lulus di kampus impiannya, dengan mengambil jurusan Desain Komunikasi Visual.

Sementara papa dan mamanya harus kembali fokus mengurus usaha percetakan dan kafe milik mereka, keluarganya tidak sekalipun meninggalkan dia. Bahkan mereka yang mengurus Danis dari awal kehamilan, menemani ke dokter kandungan sampai melahirkan. Bahkan mereka rela direpotkan dengan segala perintilan kebutuhan bayinya.

Danis merasa sangat beruntung memiliki keluarganya.

Semua kecemasan dan ketakutannya, bisa dihadapi dan dilaluinya berkat support keluarganya.

Bahkan Danis tidak merasakan yang namanya Baby Blues, walaupun Danis tidak dapat memberikan ASI kepada Liam, kerana tidak bisa keluar ASInya. Yang bisa saja itu menjadi resiko dialaminya karena usianya yang masih sangat muda. Yang biasanya di usia seperti itu belum siap mental untuk menjadi seorang single mother dan mengurus bayi.

Saat Liam berusia tiga bulan, Danis dan keluarganya sepakat menyewa orang untuk membantu mereka merawat Liam.

Ya, keputusan itu mereka ambil karena Danis harus melanjutkan kuliah.

Beruntungnya Danis lulus di kampus impiannya, dengan mengambil jurusan Desain Komunikasi Visual.

Sementara papa dan mamanya harus kembali fokus mengurus usaha percetakan dan kafe milik mereka, yang beberapa bulan belakangan agak “terabaikan” karena mereka fokus mengurus Danis dan bayinya.

Sementara Viona karena pekerjaannya, ia hanya bisa punya waktu full time disaat weekend.

Mereka berusaha semaksimal mungkin untuk berbagi waktu mengurus Liam, dan tidak sepenuhnya menyerahkan tanggungjawab kepada orang yang mereka sewa untuk menjaga Liam.

Masa-masa perkuliahannya, dijalani Danis dengan tenang.

Yaa, karena Danis termasuk gadis yang pintar dan cakap, dia mampu menyesuaikan menyelesaikan tugas-tugas perkuliahan yang ada.

Hanya saja Danis memutuskan untuk tidak bergabung dengan organisasi apapun di kampus.

Danis ingin ketika jam kuliah selesai, Danis bisa langung pulang dan mengurus Liam si manusia kecil yang selalu membuat Danis rindu rumah.

Apalagi sekarang Liam sudah masuk fase bisa mengenali orang rumah. Kalau Liam liat Danis, papa Jeremy, mama Lusi, dan Viona, langsung tertawa. Imut dan tampan sekali.

Baby Liam juga semakin gemoy, berat badanya terus bertambah tiap bulannya.

Danis semakin semangat kuliah juga, karena ternyata dia sekampus dengan kedua sahabatnya Mario dan Hanna.

Mario dan Hanna adalah sahabat Danis sejak SMP.

Mereka berdua tau betul apa yang dialami Danis, tapi mereka sepakat untuk tidak ikut campur dan tetap support Danis, dengan menjadi sahabat yang selalu ada di kala Danis butuh mereka.

Dan suatu ketika, Danis merasa rindu kembali untuk kembali membuat konten untuk Youtubenya. Profesi yang sudah dirintisnya sejak dia duduk di bangku kelas dua SMA. Memulai dengan membuat konten-konten mereview makanan-makanan viral di saat itu, sehingga membuat channel Youtubenya sudah di ikuti oleh satu juta lebih subscriber.

Danis juga sudah bisa menikmati hasil dari konten-kontennya itu.

Tapi karena kehamilannya, terpaksa Danis harus berhenti sementara.

“mah, pah… Danis boleh ijin?”, tanya Danis saat mereka sedang makan malam.

“Ijin apa sayang? Kamu mau kemana emangnya?", tanya mama Lusi.

“mah, pah, kalau Danis ngonten lagi boleh gak?”, tanya Danis ragu-ragu.

”Papa sih boleh boleh saja Danis, tapi kuliah kamu gimana? Kamu bisa gak atur waktunya?”

“Danis sih rencananya mau buat konten memasak mah. Masak makanan-makanan sederhana aja dulu. Buatnya dirumah, supaya gak perlu keluar rumah. Seminggu sekali aja dulu upload videonya. Sambil bisa liat Liam.”

“Yasudah kalau kamu bisa, silahkan. Silahkan lakuin hobby kamu nak. Tapi jangan sampai mengganggu waktu kuliah kamu, terlebih waktu kamu sama Liam.”, ucap mama Lusi sambil memperingatkan.

“Terimakasih mah, pah, sudah support Danis”. Danis memeluk mama dan papanya dan mencium pipi mereka bergantian dengan penuh kasih sayang.

1
Mèo con
Ini author beneran jago banget, keren! 👍
Pricilia Gabbie: apakah masih ngikutin update ceritanya? bagaimana tanggapannya?/Smile/
Pricilia Gabbie: terimakasih banyak buat supportnya 🙏🏻 semakin semangat buat update 🥰
total 2 replies
Pricilia Gabbie
/Kiss/ sabar ya sayang nunggu updatenya 🤏🏻
Muriel
Ga sabar buat kelanjutannya!
Pricilia Gabbie: udah baca updatenya?? /Smile/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!