NovelToon NovelToon
TURUN RANJANG : Dinikahi Pilot Galak

TURUN RANJANG : Dinikahi Pilot Galak

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Pernikahan Kilat / Angst / Romansa / Pihak Ketiga / Naik ranjang/turun ranjang
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: Dhanvi Hrieya

Aruna Mayswara terpaksa menerima pernikahan yang digelar dengan Jakson Mahendra-mantan kakak iparnya sendiri, lelaki yang sempat mengeyam status duda beranak satu itu bukan tandingan Aruna. Demi sang keponakan tercinta, Aruna harus menelan pahitnya berumah tangga dengan pria yang dijuluki diam-diam sebagai 'Pilot Galak' oleh Aruna dibelakang Kinanti-almarhumah kakak perempuannya. Lantas rumah tangga yang tidak dilandasi cinta, serta pertengkaran yang terus menerus. Bisakah bertahan, dan bagaimana mahligai rumah tangga itu akan berjalan jika hanya bertiangkan pengorbanan semata.

***

"Nyentuh kamu? Oh, yang bener aja. Aku nggak sudi seujung kuku pun. Kalo bukan karena Mentari, aku nggak mungkin harus kayak gini," tegas Jakson menatap tajam Aruna.

"Ya, udah bagus kayak gitu dong. Sekarang tulis surat kontrak nikah, tulis juga di sana perjanjian Mas Jakson nggak akan nyentuh tubuhku," ujar Aruna menggebu-gebu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dhanvi Hrieya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 4. TERPAKSA MENIKAH

Seluruh persendian tubuh gadis berparas ayu itu mendadak lemas dibuatnya, keputusan final telah keluar. Tidak ada yang bisa Aruna lakukan, ia pikir datang ke rumah Jakson tadi 7 hari yang lalu akan membuahkan hasil sesuai keinginannya. Nyatanya itu malah berbanding terbalik, pria dewasa di depannya ini memutus untuk turun ranjang.

"Maharnya sudah sesuai sama apa yang kamu mau, 'kan?"

'Apa peduliku soal mahar, jika yang menikahiku bukan Raka.'

Kepala Aruna mengangguk, "Iya, Mas."

Gadis yang duduk di semester akhir di salah satu universitas ternama itu menjawab sekenanya, Jakson menghela napas berat. Keluarganya kembali menentang pernikahan Jakson, mengingat siapa sosok pengantin wanita yang akan dinikahi oleh Jakson.

Suasana di ruangan tamu rumah besar itu mendadak sunyi, derap langkah kaki kecil mengikis jarak yang terbentang. Ia langsung berhamburan memeluk pinggang Aruna, senyum Aruna terbit.

"Tante," panggil Mentari.

Aruna sedikit membungkuk, mendudukan Mentari di atas pengakuannya. Tidak lupa mengecup pipi gembul sang keponakan, Mentari terkikik geli mendapatkan serangan dari sang tante.

"Sayangnya Tante udah mandi belom, nih?" tanya Aruna, "kok baunya masem banget."

Deretan gigi putih kecil itu terlihat, Mentari senang sekali dengan kehadiran Aruna-adik sang ibunda. Mentari belum mengerti apa yang terjadi, anak perempuan berusia 5 tahun satu ini selalu bertanya kemana pergi ibunya. Kenapa tidak kunjung pulang dari luar kota, dan Jakson selalu dengan sabar menjawab pertanyaan yang terkesan nyinyir.

Kepala Mentari mengeleng, "Belum, Tante."

"Kalo gitu Mentari mandi dulu, setelah ini kita main ke Timezone. Gimana?"

Aruna paham betul keponakan satu-satunya ini agak susah diminta untuk mandi, sang kakak selalu mengeluh. Jakson pun sering kesulitan, selama ini Kinanti lebih banyak menghabiskan waktu bersama putrinya ini dibandingkan dengan Jakson.

Jari kecil Mentari terlihat mengetuk-ngetuk permukaan bibirnya, dahinya mengerut. Aruna terkekeh kecil, untuk sesaat Aruna lupa perasan sedihnya.

Semuanya demi Mentari, demi anak perempuan lucu ini.

Aruna mencoba meyakinkan dirinya sendiri, jika ia menikah dengan Jakson untuk si kecil. Rambut sebahu Mentari bergoyang di saat empunya tubuh mengangguk menyetujui, Aruna langsung bangkit dari posisi duduknya.

Mengendong Mentari, menyelonong menuju kamar keponakan lucunya itu. Jakson hanya menyaksikan interaksi keduanya, di keluarga Jakson tidak ada yang bisa membujuk Mentari. Bahkan ibunya saja kewalahan membujuk putrinya, hingga berakhir membuat anaknya menangis.

Jakson menghela napas berat, "Semuanya akan baik-baik aja, keputusan ini untuk kebaikan semua orang."

Pria berprofesi sebagai pilot di salah satu maskapai penerbangan Indonesia itu mengangguk, meyakinkan dirinya jika keputusannya merupakan keputusan terbaik yang pernah ia ambil.

Suara tawa dari dalam kamar sang putri yang 3 bulan belakangan tidak pernah terdengar kembali mengalun, anggap saja Jakson egois untuk melakukan apa yang sudah pasti tidak disukai oleh Aruna. Gadis itu tidak punya suara untuk menolak, mengingat permintaan pertama dari Susi-mertuanya.

...***...

"Kamu yakin, 'kan, Na," tanya Hana khawatir.

Kepala Aruna mengangguk sekilas. "Entahlah, Han! Mau aku yakin atau nggak. Aku harus tetap menikah dengan Mas Jakson, karena ini keputusan mutlak. Harus ada yang berkorban, Han."

Hana menepuk kecil punggung belakang Aruna, menatap iba ke arah Aruna. Semuanya jadi berantakan, pernikahan sederhana yang akan digelar di kampung halaman Aruna. Jika Hana berada di situasi sang sahabat, ia juga pasti tidak akan bisa melakukan pemberontakan.

"Terus hubungan kamu sama Raka kek gimana, Na. Kamu udah ngomong sama Raka kalo kamu mau nikah sama pria lain."

Aruna mengeleng, ia masih perang dingin dengan Raka. Rasa kesal bercampur dengan kesedihan, pria itu telah terbang ke luar negeri 4 hari yang lalu. Meskipun Raka terus mengirimkan spam chat pada Aruna, gadis cantik ini hanya membaca tanpa membalas. Di telepon pun tidak diangkat, Aruna membiarkan ini menjadi alasan mereka menjauh.

"Gimana cara ngomongnya, Hana. Dia sama aku ..., ah, aku nggak tau. Setidaknya saat nanti dia pulang, aku baru akan ngomongin putus. Raka di sana lagi berjuang buat dapatin apa yang dia impikan, aku nggak mungkin tiba-tiba kirim pesan lalu ngomongin putus."

"Iya, juga sih," sahut Hana pelan.

Aruna kembali melamun ia bahkan belum menyentuh tugas skripsinya, pikiran yang kacau terasa terombang-ambing. Rasanya ada yang hampa di dalam hati Aruna, sulit untuk gadis cantik satu ini deskripsikan.

"Kapan balik kampung?" tanya Hana kembali bersuara.

Aruna menghela napas berat. "Besok, rencananya. Bareng sama Mas Jakson dan Mentari."

"Keluarganya setuju, sama pernikahan kalian ini." Sebagai mana Hana tahu jika keluarga pihak lelaki tidak suka dengan keluarga Aruna.

Aruna mengeleng, "Tentu aja nggak, dari dulu sampai saat ini. Jujur aja, mereka udah pasti senang karena Mbak Kinanti udah nggak ada lagi di dunia ini. Saat mbakku masih hidup perlakuannya sangat buruk dan bikin kesel."

"Kamu nggak takut ngadepin keluarga Mas Jakson?"

"Ya, nggak 'lah. Aku sama almarhumah mbakku beda, Mbakku nggak bisa melawan karena beliau sayang sama Mas Jakson. Ingin membantu Mas Jakson buat berbakti sama kedua orang tuanya, 'lah aku?" Aruna tersenyum remeh. "Aku bukan wanita yang mencintai mantan Kakak iparku, aku akan melawan semua perbuatan buruk mereka. Tanpa pandang bulu mau mereka tua atau masih muda, berani ganggu keponakanku. Kupites sampai mampus."

Hana melambungkan tawanya, kekhawatirannya mendadak menguap di udara. Setidaknya Aruna baik-baik saja saat masuk ke keluarga Jakson, Aruna tersenyum tipis.

"Bener, harusnya gitu. Kamu ini emang nggak boleh gampang ditindas, cuma gampang berkorban doang."

Tawa Hana berhenti, ia menepuk-nepuk kecil pundak sang sahabat. Kenyataan seperti itu, Aruna tidak gampang ditindas tapi, mudah sekali untuk berkorban.

Aruna tersenyum getir, ia hanya punya Mentari dan kedua orang tuanya. Jika mereka bertiga kenapa-napa, bagaimana caranya Aruna tetap hidup dengan baik. Aruna sangat menyayangi keluarganya, dulu kakak perempuannya yang selalu memberikan yang terbaik untuk keluarganya. Sekarang tangung jawab itu diturunkan ke pundak Aruna, sebagai si bungsu.

...***...

Ijab kabul 8 jam yang lalu telah selesai dilaksanakan, bahkan Aruna yang dirias secantik mungkin telah menyambut uluran tangan para kerabat yang hadir. Lagi-lagi tanpa kehadiran keluarga besar Jakson, hanya sahabat dekat Jakson yang hadir. Kini pria itu telah sah secara agama dan hukum menjadi suaminya.

Mentari terlelap di kamar almarhumah sang kakak, meskipun bisik-bisik tetangga membicarakan pernikahan Aruna dan Jakson terdengar samar di telinganya. Gadis berparas ayu ini tidak ambil pusing, menganggap semuanya sebagai angin lalu.

Pintu kamar terbuka, Jakson terkejut lantaran Aruna masih belum tertidur. Aruna duduk di atas ranjang, ia terlihat termenung. Jakson menutup dan mengunci pintu kamar dari dalam, melangkah perlahan mendekat Aruna.

"Kenapa masih belum tidur."

Aruna tersentak ia menoleh ke samping, sedikit menengadah melirik sang suami. Aruna membuka laci nakas di samping ranjang, mengeluarkan secarik kertas yang sudah berisikan perjanjian.

Dahi Jakson berlipat, "Apa ini?"

"Ambil dan bacalah, Mas," balas Aruna pelan.

Jakson meraihnya, ia membaca beberapa poin di dalam perjanjian. Di sana tertulis apa yang tidak boleh mereka lakukan, Jakson tersenyum masam.

"Kamu pikir aku akan menyentuhmu," kata Jakson serak.

"Entahlah, kita nggak tau apa yang akan terjadi kedepannya. Kita berdua sama-sama tau, nikah bukan karena cinta. Tapi, karena sama-sama harus berkorban demi Mentari, aku ingin Mas menandatangani perjanjian itu. Agar aku ngerasa lega," ujar Aruna tegas.

"Iya, nggak ada salahnya juga." Jakson meraih pena yang diulurkan oleh Aruna.

Ia melangkah menuju meja rias, sedikit membungkuk. Pena bergerak di atas materai, ia kembali berdiri dengan tegap melangkah mendekati Aruna.

"Sudah puas," gumam Jakson.

Kepala Aruna mengangguk, "Iya, udah."

Aruna meraih kertas dan pena, menyimpan kembali ke dalam laci nakas. Aruna bangkit dari posisi duduknya, membuat Jakson mengerutkan dahinya.

"Tidurlah di ranjang, biar aku yang tidur di bawah." Jakson bersuara saat Aruna akan membentang selimut.

Aruna melirik ke arah Jakson, ia mengangguk menyetujui. Toh, tidak dirinya tidak akan rugi mau tidur di mana pun.

Bersambung...

1
Reni Anjarwani
binggung yaa kisahnya
Mymy Zizan
bagussssss
Suryani Tohir
llanjut
Suryani Tohir
next
Shafa Ayudia
ceritanya bagus, banyak plot twist nya. bagi yg suka cerita seru dan menantang,sangat recommended untuk dibaca.
Dhanvi Hrieya: makasih udah mampir kakak, dan makasih atas ulasannya ❤️☺️
total 1 replies
Shafa Ayudia
ceritanya bagus kak, semangat updatenya yaa
Dhanvi Hrieya: siap, kakak ^^
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!