Haunting

   Eeuuugh...

   Lenguhan kecil keluar dari mulut Lea.

   Lea menggeliat, merasakan sekujur tubuhnya yang remuk redam.

    Lea sedikit merenggangkan otot-ototnya sembari memiringkan tubuhnya kesamping.Lea merasakan ada yang mengganjal di perutnya.

    Lea mengucek matanya, perlahan membuka matanya..dan....

   Mata Lea membelalak kaget saat melihat sosok cowok tengah tidur pulas disampingnya.

   Perlahan tangannya mengintip selimut yang tengah menutupi tubuhnya.

   Deg...

  Alangkah terkejutnya Lea, melihat tubuhnya tak mengenakan sehelai kain pun.

   Lea kebingungan dan berusaha mengingat-ingat apa yang terjadi padanya tadi malam.

    flashback

  Lea menghentikan mobilnya tepat di parkiran sebuah club malam yang cukup terkenal di wilayah itu.

  Pikirannya sedang runyam.saat melintasi wilayah itu,tanpa pikir panjang Lea membelokkan mobilnya masuk ke area club malam dan terdampar lah dia sekarang disana.

    Lea melangkahkan kakinya masuk ke dalam club.dengan pelan Lea berjalan menuju salah satu kursi kosong yang tak jauh darinya.

   Saat Lea sudah ada di salah satu meja bar,dia langsung memesan sebuah minuman ke kepada bartender yang ada didepannya.

    "minta satu gelas Vodka."ujarnya pada bartender.

   "baik." jawab bartender itu.

   Sebenarnya club malam bukan hal asing bagi seorang Kalea karena dulu ia pernah datang beberapa kali ketempat seperti ini sama teman-temannya waktu jaman-jaman sekolah dulu.

    Ya,kenakalan remaja lah masa-masa putih abu-abu.biasalah anak-anak muda yang masih mencari jati diri.walaupun begitu Lea tak ikut dalam pergaulan bebas.ya dulu dia cuma ikut-ikutan teman saja tapi setelah masuk kuliah Lea lebih fokus ke pendidikannya dan lingkup pertemanannya pun juga sudah berbeda dengan waktu dia masih SMA.

   Tak menunggu lama,segelas Vodka sudah ada didepannya.tak pikir panjang,Lea langsung meneguk minuman keras itu tandas tak tersisa.

"lagi."ucapnya pada bartender sambil mengulurkan gelas yang ada ditangannya.

Tanpa banyak bicara, bartender pun menuangkan lagi Vodka ke dalam gelas.

Lagi dan lagi..entah berapa banyak Lea meneguk minuman keras itu.yang pasti sekarang matanya mulai berkunang-kunang.kesadarannya pun mulai sedikit demi sedikit menurun.

"hai, cantik.sendiri aja."sapa seorang cowok menghampiri Lea.

Lea menoleh kesamping, samar-samar dari penglihatannya,Lea melihat cowok tinggi,pakai kaos di balut dengan Hem kotak-kotak tengah berdiri disampingnya.

Lea terus menatap cowok itu, semakin lama cowok itu mirip seperti Dion,calon suaminya.

Lea mengucek matanya seperti ingin memperjelas penglihatannya.

"brengsek!."umpat Lea,tiba-tiba.

"masih belum puas loe nyakitin gue?."makinya sambil mencengkram kuat kerah baju cowok yang dalam penglihatannya adalah Dion.

"loe tega main dibelakang gue!."

"dasar bajingan!dasar bedebah,dasar anj*Ng!."

"pergi dari pandangan gue!kalau gak loe bakal tau akibatnya, brengsek!."

Lea berteriak-teriak sambil memukuli tubuh cowok didepannya itu.

"eh....kenapa nih?."cowok itu kebingungan di serang oleh Lea.

Lea malah semakin menyerang cowok itu membabi buta.cowok itu terus menangkis pukulan dari Lea yang terus menerus

"dasar cewek gila!."olok si cowok lalu segera kabur menjauh dari amukan Lea.

Aahhhhh.....

Hwaaaa....

Lea teriak-teriak histeris dan menangis kencang.seakan dia mau meluapkan segala rasa sakit yang ada di dalam hatinya.

Tubuhnya merosot ke bawah.Lea duduk di lantai masih dengan tangisannya yang terdengar memilukan.tubuhnya bergetar hebat, tangannya terus memukul-mukul dadanya karena masih terasa sesak disana.

Tangisan Lea menjadi pusat perhatian para pengunjung club lainnya.karena tak ingin situasi memburuk dan pihak club takut Lea mengamuk lagi,akhirnya pegawai disana meminta security club membawa Lea keluar club karena Lea bisa mengusik ataupun menganggu pengunjung lainnya.

security pun membawa Lea keluar dari sana.Lea meronta-ronta kala security mengangkat tubuhnya.

"lepasin!."

"lepasin gue!."

"lepasin brengsek! jangan pegang-pegang gue."

Lea terus teriak-teriak sembari meronta-ronta tak karuan.

"aduh mbak..cantik,cantik tapi kok suka mabuk gini sih mbak."gumam security yang cukup kewalahan menghadapi pemberontakan Lea.

"awas loe gue tandai muka loe!."ancam Lea menunjuk-nunjuk ke muka security club yang tadi menggotongnya.

Security itu pun hanya bisa geleng-geleng kepala.orang mabuk seperti Lea ini udah setiap hari ia temui,entah laki-laki ataupun perempuan.jadi percuma saja meladeni mereka.karena mereka sedang mabuk,tak sadar dengan apa yang mereka lakukan.

Lea sempoyongan menuju ke mobilnya,dengan setengah sadar Lea mencari-cari mobil di area parkir.Lea merogoh kantong celananya mencari kunci mobil.

Setelah menemukan kunci mobilnya,Lea menekan tombol untuk menemukan posisi mobilnya dimana.

Tit..

Terlihat kilatan cahaya yang memantul di sebuah mobil yang terparkir tak jauh darinya berjalan.

Dengan sisa tenaganya dan kesadarannya Lea berjalan ke mobilnya.

Setelah sampai Lea segera masuk dan menyalakan mobilnya,pergi dari area club malam.

awwww...

kepala Lea semakin sakit.penglihatnya pun sudah mulai kabur.walaupun begitu Lea masih bisa melihat jalan dan saat Lea melintasi sebuah gang,Lea seperti merasa pernah datang ke situ.

"Kelly?."

"ini bukannya jalan rumah Kelly."

gumam Lea yang masih mengenali dimana dia berada.

Tanpa pikir panjang Lea mengarahkan mobilnya ke sana.

Flashback end

Setelah kilasan ingatannya sudah mulai ia lihat, Lea buru-buru berdiri dan beranjak dari atas kasur,yang tentu bukan kasur di kamarnya.

Lea memunguti pakaiannya yang sudah tergeletak di lantai.lalu Lea segera memakai segera bajunya dan sebelum melangkah pergi dari tempat yang ia belum tahu dimana,Lea berhenti sejenak.Lea menengok kearah cowok yang masih tertidur dengan tenang di atas ranjang.

"gue akan membuat perhitungan sama loe."gumamnya, menatap tajam cowok yang dengan tega menodai kesuciannya.

Dengan perasaan yang hancur Lea melangkah pergi meninggalkan kamar yang sudah menjadi saksi bisu kekejian seseorang kepadanya tadi malam.