NovelToon NovelToon
Marry Or Kill: My Husband

Marry Or Kill: My Husband

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Mengubah Takdir / Balas dendam pengganti
Popularitas:4.2k
Nilai: 5
Nama Author: Nadinachomilk

Dikhianati suami dan sahabatnya sendiri, Seraphine Maheswara kehilangan cinta, kepercayaan, bahkan seluruh harta yang ia perjuangkan. Malam itu, ia dijebak dalam kecelakaan maut oleh Darian Wiranata dan Fiora Anindya.

Namun takdir memberinya kesempatan kedua untuk kembali ke masa lalu. Kini, Seraphine bukan lagi wanita naif, melainkan sosok yang siap membalas dendam kepada paraa pengkhianat.

Di tengah jalannya, ia dipertemukan dengan Reindra Wirajaya, CEO muda yang perlahan membuka peluang takdir baru.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadinachomilk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21 AYAH SENANG SERA

Darian hanya bisa diam, menerima amarah Fiora. Di dalam dirinya, ia sadar betul bahwa luka yang ia buat dulu kini berbalik menamparnya.

Fiora menggigit bibir, lalu berbalik hendak pergi. Namun langkahnya tertahan, ia menoleh dengan mata merah basah.

"Aku bakal buktiin kalau aku lebih pantas dari Sera. Suatu saat nanti, kamu sendiri yang bakal nyesel udah terus mikirin dia" ujarnya dengan suara bergetar lalu berjalan menjauh dengan cepat.

Darian hanya berdiri terpaku, menatap punggung Fiora yang semakin jauh.

Sedangkan Sera dan Reindra sedang duduk di bangku taman depan kampus,saat asyik bercanda tiba tiba seorang gadis berambut pendek menghampiri Sera lalu sujut di kakinya. Sera yang merasa tidak suka segera membangunkan gadis itu untuk berdiri.

"Jangan seperti itu,ada apa Tania?"kata Sera lembut.

"Makasihh dan maaf Sera"kata Tania bergetar.

"Sudahlah lupakan masa lalu,aku juga sudah memaafkan perbuatanmu"Sera mengelus pundak Tania.

"Kenapa kamu baik sekali Sera?"tanya Tania matanya berkaca kaca ia merasa bahwa orang yang dulu ia bully bahkan tidak menaruh dendam kepadanya.

"Aku tidak baik,aku hanya saja tidak suka seseorang selalu ditindas"Sera menatap kedua bola mata Tania.

"Aku nggak bisa cuma minta maaf gini aja, Ser. Aku harus nebus semua kesalahanku. Mulai sekarang, biarin aku selalu ada di sampingmu. Aku akan jadi orang yang ngurusin kamu, ya ga apa apa kalau kamu anggap aku kayak pelayan asal aku bisa benerin semuanya dan nebus semuanya" Tania menunduk dalam, suaranya bergetar namun penuh tekad.

"Tania, jangan ngomong kayak gitu. Aku nggak butuh pelayan atau apa. Aku cuma butuh kamu berubah jadi orang yang lebih baik itu udah lebih dari cukup" Sera menggelengkan kepalanya.

Tapi Tania malah menggenggam tangan Sera erat-erat matanya berkata seolah memohon.

"Please, Sera. Aku mohon biarin aku ikut kamu kemana pun. Aku janji nggak akan nyusahin. Aku cuma pengen selalu ada di deket kamu, jagain kamu, bahkan kalau aku harus ngerendahin diriku di depan kamu aku rela"

"Tania, sadarlah. Cara lo nebus salah bukan kayak gini. Itu malah bikin lo tambah rendah di depan diri lo sendiri dan orang lain" Kata Reindra datar.

"Aku nggak bisa,Rei. Kalau aku hidup biasa aja, aku merasa nggak layak. Aku jahat banget dulu sama Sera. Setiap malam aku kebayang semua yang pernah aku lakuin, aku ngerasa kotor. Satu-satunya caraku nebus salah ya dengan selalu ada buat dia" Tania tetap keras kepala. Ia kembali menunduk hampir bersujud lagi sedangkan suaranya penuh tangis.

"Tania, aku udah maafin kamu dan aku nggak mau lihat kamu merendahkan diri kayak gini lagi. Kalau kamu mau selalu ada di sampingku, ya udah tapi sebagai teman" Sera cepat-cepat meraih kedua tangan Tania, menahannya agar tidak kembali sujud. Suaranya lembut namun ada ketegasan.

Tania terdiam, air matanya jatuh deras. Ia menggigit bibirnya, lalu mengangguk pelan, meski jelas terlihat masih ada rasa bersalah yang menekan dadanya.

"Baik kalau kamu nggak mau aku jadi pelayan, izinin aku jadi orang yang selalu ada buat kamu, apapun yang terjadi. Aku janji, aku nggak akan ninggalin kamu dan khianati kamu.

"Baiklah mulai sekarang kita berteman,janji ya jangan khianati aku"kata Sera sambil tersenyum manis.

Reindra yang melihat Gadis kecilnya ini mempunyai teman merasa senang.

"Terus bahagia ya gadis kecilku" batin Reindra.

.

Setelah Sera diantar pulang oleh Reindra, Sera sekarang sudah duduk di kursi depan tv bareng Ayah dan ibunya.

"Kenapa anak mama sumringah sekali"tanya sang ayah.

"Dapet cowo baru pa"kata Bima yang datang sambil membawa satu gelas jus ditangannya.

"Ihh kakak"Sera menatap tajam ke arah kakaknya itu.

"Loh bukannya kamu pacaran dengan Darian,kenapa ada cowo baru?"tanya sang ibu kepo.

"Uda putus kayaknya sih Ma,soalnya tadi pagi di jemput sama..." Sera cepat cepat menutup mulut kakaknya itu yang sering mengadu kepada ayah dan ibunya.

"Benarkah itu Sera?"suara berat ayahnya terdengar.

"Ehh...ituu...iya yah aku sudah putus dengan Darian,dia yang putusin aku"jelas Sera.

"Benarkah?"kedua mata sang ibu terbelalak mendengar perkataan anaknya yang dulu terlalu bucin dengan Darian.

"Iyaa mama aku sudah putus dwngan Darian" kata Sera sambil memutar bola matanya.

Ayahnya langsung menaruh remote di meja, wajahnya yang biasanya serius kini justru menunjukkan senyuman tipis.

"Syukurlah akhirnya kamu sadar juga Sera. Papa dari dulu kurang sreg sama anak itu"

"Iya, Mama juga. Rasanya nggak tenang tiap lihat kamu sama Darian. Kamu pantas dapat yang lebih baik, Nak" Mata sang ibu berbinar.

Sera hanya tersenyum canggung, menunduk. Dalam hatinya ada rasa lega sekaligus malu karena dulu terlalu buta dengan cinta.

"Aku dulu memang bodoh ma,makanya sekarang aku mau jauhin si dua pengkhianat itu" batinnya.

"Bagus tuh, Sera. Aku udah lama pengen bilang, cowok itu bukan level kamu. Mending fokus ke masa depan. Eh tapi cowo tadi pagi siapa?ga kenalin ke kakak" godanya lagi.

"Kakak mah"Sera memutar bola matanya malas.

"Udah Bima jangan goda adik kamu terus"Sang mama melerai

"Sera mau bilang sesuatu"Sera bersemangat menatap semua keluarganya.

Ayah dan ibunya menoleh bersamaan, mereka penasaran ala yang akan diberitahukan anak gadisnya itu.

"Apa itu, Nak?" tanya sang ayah.

Sera menarik napas dalam-dalam lalu tersenyum bahagia.

"Aku keterima magang, Yah, Mah. Di perusahaan Wirajaya" katanya dengan semangat.

Seketika ruang tamu dipenuhi sorak bahagia.

"Alhamdulillah!" seru sang ibu sambil meraih tangan Sera dengan bangga.

"Akhirnya kerja keras kamu kebayar, Nak. Papa bangga sekali sama kamu."

Bima pun langsung menyahut, wajahnya semakin sumringah.

"Wah, pas banget Soalnya keluarga kita juga lagi ada kerja sama sama keluarga Wirajaya. Kalau kamu magang di sana, bisa makin erat tuh hubungan bisnisnya."

"Betul. Ini kesempatan emas, Ra. Manfaatkan baik-baik, tunjukkan kemampuanmu. Buat bangga keluarga kita sayang" sang Ayah mengangguk setuju matanya tampak penuh rencana.

Sera tersenyum senang melihat semua keluarganya bahagia,tetapi ia masi merutuki tingkah bodohnya yang dahulu.

"Lihat mereka selalu mendukungmu tetapi dulu kamu memilih Darian yang pengkhianat itu dibanding mereka"gumamnya kediri sendiri.

"Yasudah kamu istirahat saja Sera,besok pagi kakak antar untuk magang"Kata kak Bima tersenyum.

Sera mengangguk lalu melangkahkan kakinya menuju ke kamarnya. Sekadang dir uang tamu hanya ada ayah,ibu dan kak Bima.

"Siapa lelaki itu Bim?"tanya sang mama yang kepo.

1
Intan Marliah
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!