Namaku Reizel seorang pemuda tampan dan menawan, suatu hari aku harus meregang nyawa demi menyelamatkan teman masa kecilku.
Sebelum kematian mendatangiku, aku di selamatkan oleh seseorang yang mengaku sebagai makhluk terkuat, aku diberikannya sebuah Artefak Dewa dan memindahkanku ke sebuah dunia yang di penuhi para Kultivator.
Di dunia ini hanya mengandalkan hukum Rimba sebagai aturannya, dimana yang kuat memangsa yang lemah.
Untuk itu, aku akan menjadi yang terkuat di dunia mengubah semua aturan sesuai keinginanku, dengan bantuan Artefak Dewa, aku bisa menjadi yang terkuat dengan mudah.
Genre : Action, Adventure, Fantasi, Reincarnation, Martial Art, Overpower, System, Xianxia, Xuanhuan
[Up setiap hari]
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HanzRaizel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 4. Tubuh Naga
Setelah mendengar apa yang gadis itu katakan rasa sakit kepala Rei langsung mulai menghilang, Rei perlahan mengangkat kepalanya menghadap gadis yang ada di depannya
"Siapa kau? kenapa aku mau menjadi tuanmu?" teriak rei dengan marah.
Gadis itu hanya berdiri diam tak bersuara, setelah beberapa menit keheningan berlalu, perlahan tangannya yang seputih giok terangkat dan menempelkannya di wajah Rei, mengelusnya menggunakan ibu jarinya secara perlahan dengan perasaan sedih.
"Kau benar benar terlihat sepertinya!" gumam gadis itu dengan wajah sedih.
"....." Rei
"Emm... Siapa kau? kenapa kau mengelus wajah ku?" Rei berbicara secara lembut dengan wajah sedikit merah.
"Aku..."
"Aku adalah bola emas yang ada di altar,"
jawab gadis itu sambil melepas tangannya yang berada di wajah Rei secara perlahan.
"Bola emas?" Rei bergumam dengan sedikit kerutan di dahinya.
Rei mulai berpikir lagi saat dia mendekati bola emas itu, bola emas mengeluarkan sinar sangat terang selama beberapa menit, setelah itu didepannya berdiri gadis ini.
"Apa ada yang salah? Kenapa kau menatap ku seperti orang bodoh," teriak gadis itu dengan sedikit hinaan.
"Ahh..." Rei terkejut mendengar perkataan gadis itu.
"Emm... Bagaimana bola emas itu bisa menjadi gadis kecil ini," gumam Rei.
Mendengar gumaman Rei, gadis itu hanya tersenyum tipis.
"Kau pasti bertanya tanya kenapa aku bisa menjadi seperti ini, ini merupakan bentuk spiritualku, tubuh ini adalah bentuk yang ku buat menggunakan energi Qi."
"Ohh, ternyata begitu," gumam Rei.
"Kau belum menjawab pertanyaanku tadi, aku bertanya lagi apa kau mau menjadi tuanku?" kata gadis itu dengan serius.
"Ya, aku ingin menjadi Tuanmu," Jawab Rei dengan Tegas.
"Tapi bagaimana cara agar aku bisa menjadi Tuanmu?" Rei berdiri dengan kaki masih sedikit gemetar.
"Kau sudah mendapatkan persetujuan dariku, akan tetapi untuk memilikiku, kau harus mempunyai tubuh fisik," gadis kecil itu berbicara sambil melihat Rei berdiri.
"Saat ini kau hanya jiwa tanpa tubuh yang bisa hilang kapan saja akan tetapi," sambil menghadap ke atas gadis itu berbicara lagi, "Kau hanya punya dua pilihan sekarang."
"Pertama kau harus membentuk lagi tubuhmu dengan ramuan dan bahan-bahan langka, juga memiliki sejumlah Qi yang besar di jiwamu."
"Akan tetapi sepertinya kau tidak memiliki ramuan dan bahan bahan itu sekarang, juga kau tidak memiliki Qi sama sekali di jiwamu, jadi Pilihan pertama sangat tidak mungkin untukmu," gadis itu berbicara dengan sedikit menggelengkan kepala.
"Kalau begitu, apa pilihan yang kedua?" Rei berbicara dengan penuh harapan.
"Hmm... untuk pilihan yang kedua kau harus memiliki semangat dan keinginan yang kuat, apa kau memiliki itu?" tanya gadis itu.
"Kalau hanya itu saja aku bisa, karena aku memiliki semangat yang besar," kata Rei dengan bangga.
"Heh... Benarkah?"
"Apa kau bisa menahan sakit seperti ditusuk ribuan jarum panas di setiap kulit dan sel mu selama bertahun tahun?" tanya gadis itu dengan suara mengejek.
"....." Rei hanya bisa terdiam.
Setelah keheningan beberapa menit Rei berbicara gugup.
"Apa itu pilihan keduanya?" Rei berharap itu cuman gertakan saja.
"Tentu Bukan itu pilihannya," jawab gadis itu.
"Fiuhhh... kupikir itu pilihan yang kau maksud," Sambil mengelap keringat di dahinya, belum sempat keterkejutannya menghilang, gadis itu berbicara lagi.
"Memang bukan itu pilihannya, akan tetapi pilihan kedua yang aku maksud, 100 kali lebih menyakitkan dari pada ribuan tusukan jarum panas," gadis itu berbicara dengan nada datar.
"....." Rei
Seketika tubuh Rei basah keringat dingin, membayangkan bagaimana rasa sakit dari apa yang barusan di bicarakan gadis kecil di depannya.
"Akan tetapi jika kau bisa menahan sakit dan berhasil melewatinya, maka kau akan mendapatkan harga yang sesuai dengan rasa sakitmu."
"Kau akan mendapatkan tubuh yang sangat kuat, yang berasal dari Zaman Primal Chaos."
"Zaman Primal Chaos! maksudmu?"
Mendengar perkataan Rei, gadis itu hanya diam dan tangannya perlahan bergerak terangkat menunjuk ke atas kepala mereka, seketika mulut Rei terbuka lebar kerena terkejut melihat apa yang berada di atasnya selama ini.
Karena dia hanya fokus ke gadis kecil itu sampai lupa melihat sekelilingnya.
sebuah benda besar tergantung di atasnya menutupi seluruh langit dengan aura penindasan yang membuat orang merasa ingin berlutut setelah melihatnya.
"Itu... Bukankah itu!" Rei gemetar terkejut melihat apa yang tergantung di atas kepalanya.
"Ya, itu Naga emas berkepala tiga yang merupakan Tuanku sebelumnya," ucap gadis kecil itu dengan sedikit ekspresi rumit,
"Itulah pilihan keduamu."
"Jika kau berhasil melewatinya kau akan mendapatkan tubuh itu," kata gadis kecil itu.
***
Di lain Dimensi dibalik Pintu Kayu
Setelah Perisai di altar aktif Old Tian meninggal kan dunia Tandus itu dan masuk ke pintu kayu itu lagi.
"Hahh.. Aku berharap kau bisa mendapatkannya nak."
Tiba tiba lima retakan dimensi yang berbeda mulai muncul.
Krak.. Krak.. Krak.. Krak.. Krak..
Setelah beberapa saat, lima sosok mulai perlahan keluar dari retakan dimensi itu, lima sosok itu memancarkan aura yang berbeda beda.
Kelima sosok itu memiliki 3 laki laki yang memiliki aura yang berat serta berwibawa dan 2 perempuan memiliki aura yang lembut dan menyegarkan.
"Saudaraku Tianli, apakah anak itu sudah di altar?" Tanya dari salah satu sosok dengan suara berat dan dalam.
"Ya, dia sudah di altar dan kita hanya menunggu hasilnya," kata Old Tian
"Hehehe... Sudah lama sekali aku tidak melihat ekspresi cemasmu," kata salah satu sosok perempuan.
"Apa maksudmu Aneesa,"jawab Old Tian.
"Tianli kau terlihat sangat cemas, apa kau takut anak itu tidak bisa menjadi pemilik selanjutnya?" kata Aneesa dengan suara lembut dan menyegarkan.
"Tidak, aku hanya merasa bahwa dia lah yang pantas memilikinya, akan tetapi aku merasa ada sesuatu uang terlupakan dan membuatku merasakan sedikit cemas," jawab Old Tian.
"Apa kau sudah melihat semangat dan kegigihan anak itu?" Tanya salah satu sosok laki laki.
"Ya, aku sudah melihat dan memberinya Ujian dan dia melewatinya dengan baik," kata Old Tian.
"Kalau begitu kenapa kau merasa cemas?" kali ini yang berbicara sosok perempuan di sebelah Aneesa.
"Untuk bisa memiliki DEMON SYSTEM seseorang itu harus memiliki hati yang bersih dan tulus, juga memiliki keberanian dan keinginan yang kuat lalu memiliki jiwa dan tubuh yang kuat," kata salah satu sosok laki laki.
"Ya, kau benar Damon," jawab Old tian sambil mengelus jenggotnya.
Tiba tiba Old Tian mengingat sesuatu dan langsung berteriak.
"Astaga! bagaimana aku bisa lupa sesuatu yang sangat penting ini," Teriak Old Tian dengan panik, "Aku baru sadar bahwa dia tidak memiliki tubuh dan hanya jiwa tanpa Qi."
"....." Aneesa dan semua orang terdiam dengan mulut terbuka lebar.
Seketika ruang dimensi itu menjadi sunyi karena perkataan Old Tian.
FUNGSI SISTEM CM ANALISA SAMA TOKO JUALAN
BIDOOOOOIHHHH....
bodoh yg mendarah daging
Dan lagi, kebanyakan plot twist yg konyol...