Mengisahkan tentang Kyara gadis cantik jelita berpenampilan sederhana dan hanya seorang anak dari pemanen buah sawit, Gadis ini seorang pekerja keras namun memiliki kelembutan hati yang tak sembarangan orang miliki.
Karena suatu kejadian tidak terduga membuat Kyara terpaksa menikah dengan Lucas anak dari bos Ayah nya. Konflik mulai bermunculan setelah Kyara resmi menikah dengan Lucas.
Dari Lucas yang tak pernah menganggap Kyara ada sampai kecemburuan yang timbul di hati Sarah kekasih hati Lucas, kerap kali Sarah berbuat jahat kepada Kyara. Hingga suatu ketika Kyara dituduh pernah mencelakai Sarah.
Saat Kyara merencanakan balas dendam nya, tiba-tiba seseorang yang pernah ada di hati Kyara muncul. Mereka bersatu untuk menghancurkan Lucas sehancur-hancurnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Asteria Mandelle, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
SIAPA YANG MENINGGAL DUNIA?
“Tebuskan obat ini sekarang!”
Lucas meminta Roy sebab ia tak mau meninggalkan gadis itu sendirian. Setelah menerima obat itu lalu pria itu masuk ke kamar Kyara membawa nampan berisi makanan dan segelas air putih, ia duduk di sebelah ranjang gadis itu.
“Ini, makanlah dulu. Biar perut lo ada isinya.” Gadis itu menggeleng pelan.
“Kau harus makan!”
Gadis itu tetap menggelengkan kepalanya, membuat Lucas sedikit kesal. Ia menyendokkan bubur ke arah Kyara.
“Kau harus makan, Bodoh! Apa lo mau mati konyol? Cepat buka mulut lo.” Kyara tetap mengatupkan mulutnya. “Baiklah, jangan salahkan gue!”
Lucas mengecup singkat bibir gadis itu membuatnya ternganga. “Nah gitu dong dari tadi.”
Kyara memukul lengan Lucas, ciuman pertamanya telah direnggut oleh pria itu. “Kamu gila ya, Mas!”
“Ya, abisnya lo disuruh makan susah.”
Setelah Lucas menyuapi gadis itu ia memberi obat yang diberikan oleh dokter tadi.
*
*
*
Satu bulan kemudian.
Agung telah siuman dari koma dalam waktu yang cukup lama, tetapi masih membutuhkan waktu untuk pulih total setelah kejadian tabrakan yang terjadi pada bulan kemarin. Kyara yang senantiasa berada di dekat mereka semua membuatnya mengeluarkan tangis haru.
“Ayah! Kau sudah bangun.” Kyara berlari mendekat ke arah ranjang Agung. Lucas keluar memanggil dokter agar Ayah mertuanya diperiksa.
Air mata kebahagiaan jatuh, tangannya menggenggam dengan erat, setelah penantian yang begitu panjang, orang yang sangat ia cintai masih diberikan keselamatan oleh Tuhan.
“Ayah! Ayah ini Kyara, Yah.”
Lucas datang bersama dokter dan satu orang suster masuk kedalam ruangan itu, dokter memeriksa seluruh tubuh dan alat-alat yang menempel pada tubuh Agung.
“Ini adalah jawaban atas doa-doa yang kalian panjatkan, padahal kemarin sangat kecil kemungkinan untuk Bapak Agung bisa hidup. “Sus, tolong lepas semua alat-alat yang menempel pada tubuh Pak Agung.”
“Baik, Dok.” Dengan pelan dan teliti suster itu mencabut satu persatu alat-alat itu.
Setelah semua selesai dokter dan suster izin pamit keluar dari ruangan, tersisa hanya Kyara dan Lucas. Gadis itu masih senantiasa berada di samping Agung.
“Ayah, Kyara seneng ayah masih mau bertahan di dunia ini. Kyara janji akan merawat kalian dengan baik.” Bulir air mata itu menetes di punggung tangan Agung.
Pria tua itu hanya terdiam, tidak merespon ucapan Kyara. Hanya menatap fokus pada langit-langit ruangan itu. Syok berat masih membekas di ingatannya, membuatnya seperti orang linglung.
“Ayah, pasti Ayah laparkan biar Kyara suapin Ayah ya, Yah.” Di sudut ujung air mata telah berkumpul mungkin sebentar lagi akan meledak.
Lucas diam terpaku di sudut sofa memperhatikan gadis itu memberikan seluruh perhatiannya pada cinta pertamanya.
*
*
*
“Bagaimana? Apa mereka menyetujui kontrak yang saya berikan?” Aldo duduk di meja kerjanya dengan beberapa lembar kertas di tangannya.
“Mereka belum mengkonfirmasikan lagi, Bos.”
Aldo mengajukan kerjasama di perusahaan Lucas, dan memberikan saham dengan nominal yang sangat fantastis. Namun hingga saat ini belum mendapatkan jawaban apa dari Raymond Group.
“Ya! Kembalilah bekerja.” pria itu menjentikan dan mengayunkan jarinya.
Pria itu belum mengetahui hubungan Lucas dan juga Kyara, informasi itu tertutup dengan rapat bagai harta karun yang tersembunyi.
“Aakhh! … Sit! Begitu susahnya untuk mengetahui itu!”
Namun dia tidak menyerah, dia masih memiliki mata-mata untuk melihat setiap perkembangan informasi tentang Lucas.
“Cepat atau lambat gue akan mengetahui semuanya.”
*
*
*
Setelah pemulihan Ayahnya, kebahagian itu tidak bertahan lama. Keadaan Diyana semakin memburuk, semua operasi dan pengobatan telah Lucas berikan. Tingkat kehidupannya menurun.
“Lakukan yang terbaik untuk mertua dan adik ipar saya!”
“Kami melakukan sesuai kemampuan kami, Pak. Luka yang dialami Bu Diyana lebih parah daripada luka yang Lala alami.”
Lucas beradu pendapat oleh dokter yang menangani keluarga Kyara. “Saya sudah membayar mahal rumah sakit ini! Tapi apa yang kau katakan? Kau melakukan tugas sesuai kemampuanmu?! Apa hanya segini kemampuan yang kau punya?”
Pria itu mengacak rambutnya dengan kasar, ia akan membawa Ibu Mertuanya ke Singapura untuk mendapatkan perawatan eksklusif.
“Kita akan membawa Ibu lo ke Singapura, biar dokter disana yang menanganinya.” Kyara mengangguk mengikuti saran Lucas.
Keesokan harinya mereka pergi menggunakan jet pribadi keluarga Raymond. Setelah menempuh tiga jam perjalanan, sayang nyawa Diyana tidak bisa tertolong, saat dalam perjalanan nyawanya sudah berada di pangkuan Sang Pencipta.
“IBUU—” tangisan gadis itu pecah mendapati nyawa Ibundanya telah tiada.
Gadis itu menggoyangkan bahu sang Ibu, berharap Diyana bangun. “Ibu … hiks! Jangan tinggalin aku. Aku mohon, Bu!”
Runtuh sudah perasaannya kehilangan Ibu yang sangat Ia sayangi, gadis itu belum bisa menerima takdir yang telah Tuhan berikan kepadanya. Cobaan yang bertubi-tubi selalu datang pada gadis kecil yang kini terlihat seperti mayat hidup.
“Ibu— bangun, Bu. Bangun aku belum siap kehilanganmu. Aku menyesal kenapa tak menahan kemarin, perasaan tidak enak yang aku rasakan kemarin harusnya aku memahami itu. Hiks!”
Lucas memeluk tubuh itu memberikan kekuatan untuk gadis itu, gadis itu kehilangan kesadaran dalam pelukan Lucas, dia begitu syok melihat Ibunya meninggalkan untuk selamanya. Pria itu membawa Kyara untuk mendapatkan pertolongan pertama, sedangkan jenazah Ibunya dibawa pulang kembali ke Rumah Sakit kemarin.
“Mas, ini hanya mimpikan?!” Lucas duduk termenung tidak berani menatap gadis di depannya. “MAS! JAWAB AKU MAS, HIKS!”
Kyara memberontak saat Lucas memeluknya, namun dengan sekuat tenaga ia luluh dalam pelukan itu. Tangisan yang sangat menyayat hati tak mampu ia sembunyikan.
“Tenang lah! Ada aku disini.” Lucas mengelus pelan pucuk kepala Kyara. “Setelah keadaan lo membaik nanti malam kita kembali ke Jakarta.”
“Sekarang saja kita pulangnya, Mas!”
Pria itu menggeleng menyuruh Kyara untuk istirahat agar ia tidak jatuh sakit. “Tidak! Apa lo nggak liat di tangan lo ada jarum infus.”
Gadis itu menoleh pada tangan itu kemudian ia meremas jarum itu hendak di lepasnya, namun dengan cepat Lucas menahannya. “Apa lo gila, hah?”
***
Bersambung.
Jangan ada yang nangis! Janji ya. Soalnya banyak bawang disini dan episode selanjutnya😭😭
Jangan lupa like, comment, vote dan juga beri bintang 5 kalo kalian suka cerita ini ❤️
Salam dari Bunga Aster ❤️