Alea Shiena adalah seorang siswi sekolah menengah atas yang selalu terlambat ke sekolahnya dan selalu mendapatkan hukuman dari Regantara Agrata yang menjabat sebagai ketua OSIS. ia di kenal sebagai si paling disiplin karena terkenal selalu mendisiplinkan semua siswa yang terlambat sekolah atau membuat masalah. hingga suatu saat sebuah pertemuan kedua keluarga mengubah segalanya. mereka terpaksa menikah karena perjodohan orang tuanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nonaniiss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
REY? REGANTARA???
"Al!!" teriak Citra dengan kesalnya sambil menuju ke kamar Alea.
"Astaga!! Al!!! Bangun!!!" kata Citra dengan membangunkan Alea.
"Apaan sih Mi, Al ngantuk loh, capek pengen tidur." kata Alea dengan menarik selimutnya lagi.
"Ngga ada tidur tidur ya. Kamu ngga ingat kalau abis ini kita mau ketemu sama keluarga calon suami kamu." kata Citra.
"Enggak. Aku mau tidur. Daddy sama Mami aja yg pergi" kata Alea.
"Al, please deh, bapakmu itu loh udah nungguin, ntar kita telat." kata Citra yang membuat Alea beranjak dengan menghentakkan kakinya kesal.
"Mami tunggu di bawah, jangan lama-lama abis ini kita berangkat." kata Citra dengan meninggalkan kamar Alea.
"Calon suami, nikah, apalah itu. kesellllllll aaaaaaaaakkkhhh!!!" teriak Alea yang suaranya sampai terdengar jelas dari bawah.
"Kenapa dia Mi?" tanya Jeremy.
"Tanya aja sendiri sama anakmu, mami capek." kata Citra yang membuat Jeremy menghela nafasnya.
Tak berselang lama, kini Alea turun hanya menggunakan celana hot pant dan kaos oblong putih serta sendal jepit dan langsung menuju mobil melewati ayah dan ibunya.
"Kamu mau kemana?" tanya Jeremy.
"Ya ketemu keluarga calon suami lah, katanya ngga boleh telat." jawab Alea dengan menekankan kata-katanya.
"Kaya gitu? Ganti baju!! Atau Daddy bawa ke salon sekarang juga." kata Jeremy yang membuat Alea mendengus kesal saja.
"Nggak mau." kata Alea.
"Jangan buat malu Daddy ya Al. ganti cepet!!" kata Jeremy.
"Yaudah ngga usah nikahin aku kalau buat malu." kata Alea
"Al, Daddy serius ya, jangan mancing-mancing emosi Daddy." kata Jeremy dengan nada dinginnya.
"Terserah Daddy, aku mau kaya gin aja." kata Alea dengan keras kepalanya sehingga membuat Jeremy hanya menghela nafasnya saja.
Jeremy beranjak kemudian mereka beranjak menuju ke salah satu cafe untuk janji temu dengan keluarga Erlangga. tapi sebelum itu, Jeremy malah menghentikan mobilnya di salah satu salon langganan istrinya sehingga membuat Alea benar-benar kesal. Gadis itu kekeh tidak mau turun hingga pada akhirnya dua pegawai salon itupun yang memaksa Alea atas perintah Jeremy.
"Duduk dulu ya kak." kata salah seorang pegawai .
"Gue nggak mau. Gue mau pergi." kata Alea yang masih terus bersikeras tidak ingin di sana
Entah kenapa, Alea benar-benar tidak suka berada di salon walaupun ia seorang wanita. Biasanya wanita-wanita muda seperti dirinya sangat menyukai salon tapi berbeda dengannya. Bagi Alea, pergi ke salon itu sangat membosankan
Karena kewalahan menghadapi sikap Alea akhirnya salah satu pegawai salon menghampiri Jeremy yang menunggu di luar bersama istrinya.
"Maaf pak..." kata salah satu pegawai salon
"Lakukan sesuka kalian saja, aku tau dia pasti tidak mau kan. Terserah gimanapun caranya tapi waktuku sudah hampir telat, dan selesaikan secepat mungkin." kata Jeremy yang sudah paham dengan apa yang ingin di bicarakan pegawai salon tersebut.
Akhirnya ia pun kembali masuk dan mencari sesuatu agar Alea bisa diam dan duduk dengan tenangnya. melihat rekannya yang kembali dengan membawa sebuah tali membuat mereka bingung.
"Kok bawa tali? Buat apa?" tanya rekannya.
"Buat ngiket dia biar diem." jawabnya yang membuat rekannya terkejut.
"Lo gila ya. gimana kalau kita di pecat?"
"bokapnya yang bilang ke gue gitu. Udahlah yang penting dia bisa nurut." katanya.
"Ehhhh apa ini?? kenapa gue di iket woyyy???" tanya Alea yang mulai di ikat di kursi.
"Maaf kak tapi ini perintah ayah kamu."
Akhirnya mau tak mau Alea hanya bisa pasrah saja kemudian para pegawai pun mulai menyentuh Alea dengan keahlian mereka. Seperti dugaan hal semacam itu akan terasa sangat membosankan dan akan membuat dia tertidur.
"Loh kok anak saya di iket mbak?" tanya Citra dengan terkejutnya.
"Maaf buk, tapi kalau ngga di giniin ngga bisa buk. Sekali lagi maaf ya buk."
"Bentar ma..." kata Jeremy dengan membuka hp nya dan memfoto Alea. pria paruh baya itu hanya terkekeh saja melihat hasil jepretannya.
"Dad Dad..." ucap Citra dengan menggelengkan kepalanya saja.
Beberapa saat kemudian kini Alea sudah siap dengan dress selutut berwarna nude senada dengan high heelsnya. Rambutnya tergerai indah yang membuat dia terlihat sangat cantik.
"Nahh gini kan cantik." kata Jeremy.
"Nih gini kin cintik." ucap Alea dengan sinisnya.
"Al...ngga boleh kaya gitu ah." tegur Citra yang membuat Alea memutarkan bola matanya
Tak butuh waktu lama kini merupakan sampai di cafe tepat mereka temu janji. Di lihatnya Erlangga dan istrinya sudah sampai.
"Wah wah kayaknya udah nungguin lama nih, sorry Er telat nih gue." kata Jeremy dengan menyalami Erlangga dan istrinya.
"Santai. gue juga baru sampai." jawab Erlangga.
"Rey mana? Ngga ikut?" tanya Jeremy.
"lagi ke toilet. masa iya ngga ikut." jawab Erlangga.
"Malam om Tante..." sapa Alea setelah ibunya menyenggolnya.
"Malam Al. Anakmu cantik banget Jeng." kata Sussy pada Citra.
"Liat dulu dong emaknya siapa..." ujar Citra dengan terkekeh.
"Iya deh aku ngalah aja hahaha." kata Sussy dengan tertawa.
Dari kejauhan Rey yang sudah kembali dari toilet hanya menatapnya meja tempat duduknya tadi dengan datar saja. Ia juga terus memperhatikan punggung seorang gadis yang tengah membelakanginya. Penasaran siapa yang akan menjadi calon istrinya? tentu saja.
"Nah itu Rey dateng." kat Erlangga.
"Malam om Tante." kata Regantara dengan menyapa Jeremy dan Citra.
"Kok suaranya kaya ngga asing ya." batin Alea yang kemudian mendongak.
Keduanya sama-sama terkejut ketika melihat siapa calon mereka, tapi keduanya tidak mengeluarkan reaksi apapun kecuali hanya saling menatap saja.
"Mimpi apa gue semalam???jangan bilang yang di jodohin sama gue dia." batin Regantara dengan tidak percayanya
"Rey?? Regantara?? Si muka datar?? Ngga salah nih." Batin Alea yang sama tidak percayanya.
"Rey duduk." kata Erlangga yang akhirnya duduk di sebelah Alea.
"Yaampun lihat deh jeng, cocok banget ya." ucap Sussy pada Citra dengan memperhatikan keduanya.
"Kalian satu sekolah kan?" tanya Erlangga.
"Enggak!!!" jawab keduanya serempak.
"Ehhh kompak banget sih hahaha." kata Citra dengan tertawa begitupun dengan Sussy.
"Daddy bilang mau temuin aku sama anaknya om Erlangga, mana?" kata Alea .
"Ya itu sebelah kamu." jawab Jeremy.
"Enggak mungkin lah pa, pasti ada satu lagi kan yang masih di toilet. Al, yakin pasti yang itu yang bakal jadi calon suaminya aku." kata Alea yang membuat semuanya terkekeh kecil.
"anak om ya cuman Rey aja Al. Dia anak tunggal. calon suami kamu ya dia yang duduk di sebelah kamu." kata Erlangga yang membuat Alea tersedak minumannya.
uhukkk uhukkk...
Alea menatap Regantara dengan terkejutnya sementara pria itu menatap balik Alea dengan datarnya. Sungguh tidak di sangka jika Rey yang selalu di katakan ayahnya adalah Regantara, seorang ketua OSIS yang selalu menghukumnya.
"Ahhh ngga mungkin lah om, jangan bercanda deh." kata Alea dengan tersenyum canggung
"Om serius Al. Rey anak om satu-satunya." ujar Erlangga yang membuat Alea menatap Regantara lagi begitupun dengan pria itu yang masih sama dengan tatapan datarnya.
"Dad, aku ke toilet dulu ya. Permisi om Tante." kata Alea dengan berjalan cepat.
"Aku ke toilet dulu pa." kata Regantara dengan berlalu pergi mengikuti Alea.
"Anak muda jaman sekarang lucu-lucu ya." kata Sussy dengan terkekeh.
"Gue pasti mimpi buruk semalam. Ngga mungkin Daddy ngejodohin gue sama muka datar, hahh ngga mungkin." kata Alea dengan berjalan.
"Heh Lo!!! ngga usah percaya diri kalau gue bakal mau aja di jodohin sama elo. Gue terpaksa nerima perjodohan ini. Lo bukan selera gue." kata Regantara yang tiba-tiba saja sudah berada di belakang Alea.
"Gue?? Heh asal Lo tau ya. Perjodohan ini adalah mimpi buruk bagi gue tau ngga!!! Baik apannya. Kayaknya Daddy penglihatannya salah deh. Heh Lo kasih apa ke bokap gue supaya dia mau ngejodohin gue sama Lo." kata Alea.
"Sorry gue ngga suka sama Lo. Gue ngga suka sama cewe yang ceroboh dan ngga disiplin kaya Lo. Gue ngga suka cewe bodoh!!!" kata Regantara dengan berlalu pergi meninggalkan Alea.
"Nah itu udah balik. Kok barengan, abis ngapain?" tanya Sussy dengan tersenyum menggoda keduanya.
"Ini cincinnya udah siap. Rey pakaikan ke calon istri kamu." kata Erlangga dengan menerima cincin itu .
"Al tanganmu loh." kata Citra pada Alea.
Alea dengan ragu-ragu memberikan tangannya pada Regantara sementara pria itu mulai memasangkan cincin di jari manis Alea begitupun juga dengan Alea yang memasangkannya di jari manis Regantara.
"Yaaaahh akhirnya bentar kita jadi besan Jer." kata Erlangga dengan senangnya.
Orang tua mereka terlihat begitu bahagia sementara Alea dan Regantara hanya diam saja. Setelah semua urusan terselesaikan kini mereka pulang dengan Regantara yang semobil dengan Alea.
Sepanjang perjalanan, Alea terus tertawa kecil karena ia mendapatkan guyonan lucu dari Lila. Regantara sesekali menoleh ke arah Alea dengan herannya.
"Heh Lo kenapa? Kesurupan?" tanya Regantara yang penasaran dengan apa yang di lihat Alea dari hp nya
"Apaan sih." ucap Alea dengan menatap sinis Regantara.
"Rahasiain ini semua dari semua orang dan anggap kejadian tadi ngga pernah ada." kata Regantara.
"Hahaha yaampun..." kata Alea yang terus tertawa.
"Heh Lo denger nggak!!!" seru Regantara.
"Apa sih, gue denger gue ngga budeg. Udahlah gue turun disini." timpal Alea dengan kesalnya tapi Regantara tidak menghiraukannya.
"Rey gue mau turun." kata Alea.
"Yaudah turun aja kalau bisa." kata Regantara tapi setelah hanya membuat gadis itu berdecak kesal saja.
"Gue ngga mau orang orang tua kalau gue punya calon istri kaya Lo. Apa kata orang orang." kata Regantara.
"Emang siapa yang mau jadi istri Lo. Gue aja ogah." kata Alea .
"Yaudah lupain kejadian tadi." kata Regantara.
"Gue udah lupain tuh, gue anggap ini cuman mimpi buruk." ujar Alea.
"Bagus." kata Regantara
biar kapok... klo prlu jngn pulang krmh ortumu tpi kmna gitu dulu buat sementara biar pikiranmu tenang
nikmatin aja Rey
lagi bucin bucinya eh sekarang suruh menjauh gimana enak ga Rey di posisi sebaik
merasa kehilangan kan lho
sabar Al badai pasti berlalu