NovelToon NovelToon
AIR MATA ISTRIKU KARMAKU

AIR MATA ISTRIKU KARMAKU

Status: tamat
Genre:Tamat / Selingkuh / Dendam Kesumat / Penyesalan Suami / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga)
Popularitas:802.8k
Nilai: 4.9
Nama Author: julieta

Sejak malam pertama pernikahan, hidup Azkia sudah seperti berada di dalam neraka. Sang suami, Ardan, tak pernah membiarkan dirinya hidup tenang tanpa adanya penyiksaan.
Bukan hanya menyakiti secara fisik, Ardan juga sering melontarkan kata - kata kasar, menghina, dan merendahkan hingga membuat mental Azkia pun mulai terguncang.
Ardan menikahi Azkia hanya karena ingin membalaskan dendam saudara kembarnya, Ardi, yang meninggal dunia satu tahun yang lalu.
Kebencian Ardan semakin dalam ketika di malam pertama, dia mengetahui jika Azkia sudah tak perawan lagi.
Azkia hanya bisa pasrah menerima nasibnya hingga kematian sang papa menyebabkan dirinya berubah. Perceraian kala itu menjadi pilihan satu-satunya.
Sanggupkah Ardan hidup jika suatu saat nanti seluruh kebenaran telah terungkap dan takdir mengubah segalanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon julieta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 4

Sepuluh hari setelah pernikahannya dengan Ardan yang penuh penderitaan, Azkia mendapatkan kabar dari bik Surti, pembantu yang melayani keluarganya jika penyakit jantung Ronan kembali kambuh membuat Azkia panik.

Dengan langkah terburu – buru diapun berganti pakaian dan berusaha  menghubungi ponsel sang suami untuk meminta ijin agar bisa pulang kerumah papanya.

Beberapa kali Azkia mencoba menghubungi Ardan, tapi teleponnya sama sekali tak diangkat membuatnya dilanda kecemasan.

Namun Azkia tak patah semangat dan pada akhirnya dipanggilan kesepuluh Ardan mengangkat teleponnya.

“ Ada apa ?....”, tanya Ardan dengan nada datar dan dingin.

“ Papa sakit….”

“ Aku ingin menjenguknya dirumah….”

“ Aku juga sudah mengirimi mas pesan tadi….”, ucap Azkia gugup.

Ardan yang sudah membaca pesan mengenai kronologis sakit mertuanya pada akhirnya mengijinkan Azkia untuk menjenguk sang papa dengan syarat istrinya itu harus sudah ada dirumah sebelum dia pulang.

" Ingat !!!...."

" Jangan sekali - kali  kamu mengadukan semua perbuatanku kepadamu jika tak ingin aku mempercepat kematian papamu !!!.....", Ardan kembali mengirim ancaman melalui pesan kepada istrinya agar Azkia tak mengadu kepada papanya.

Azkia hanya bisa tersenyum miris membaca pesan ancaman yang diberikan sang suami kepadanya.

Meski terasa berat, tapi demi bisa melihat langsung kondisi sang papa, Azkiapun menyanggupi semua persyaratan yang diberikan oleh Ardan kepadanya.

Setelah mendapatkan izin, Azkia berangkat kerumah sang papa dengan sopir dan satu assisten pribadi sang suami.

Sebelum tiba di rumah, Azkia mampir dulu di supermarket terdekat untuk membeli beberapa buah segar dan camilan kesukaan sang papa di minimarket yang ada tak jauh dari rumah papanya.

Ini adalah kunjungan pertama Azkia setelah dia menikah dengan Ardan, pernikahan yang baru seumur jagug namun sarat akan penderitaan.

Seharusnya mereka datang berdua, tapi apalah daya Ardan hanya menjadikannya istri pelampiasan dendam yang telah mengakar kuat dalam hatinya sehingga

Pernikahan yang baru saja berlangsung tersebut terasa sangat lama bagi Azkia yang setiap hari mendapatkan penyiksaan baik secara fisik dan psikis dari sang suami.

Kedua mata Azkia langsung berkaca – kaca waktu dia melihat pintu gerbang berwarna coklat yang ada dihadapannya.

Semua kenangan indah dan perlakuan hangat sang papa kepadaya terekam jelas dalam memorinya membuat jiwanya menjadi melow.

Setelah memencet bel, seorang lelaki tua tersenyum kepadanya dan membukakan gerbang rumah yang selama dua puluh tahun ini menjadi tempatnya tumbuh besar.

“ Gimana keadaan papa mang….”, tanya Azkia cemas.

“ Alhamdulillah, tuan besar sudah agak mendingan setelah meminum obat dari dokter…”, ucap mang Ujang supir papanya sopan.

Didalam kamar dapat Azkia lihat sang papa sedang berbaring diatas rajang dengan nafas tersenggal.

Azkia hanya bisa menatap nanar lelaki paruh baya yang tampak lemah tersebut hingga kedua mata Ronan tiba - tiba terbuka lebar.

“ Azkia….”

" Apa benar itu kamu nak.......", guman Ronan lirih.

" Iya pa, ini Azkia....."

“ Maaf, jika Azkia membangunkan papa….”, cicit Azkia merasa bersalah.

“ Tidak….”

“ Kamu sama sekali tak mengganggu papa…”

“ Sini, papa kangen….”, ucap Ronan sambil membentangkan kedua tangannya.

Spontan Azkia langsung menghambur kedalam pelukan hangat sang papa. Tak terasa air mata Azkia mengalir dipipi, seolah batu besar yang menganjal dalam hatinya hilang seketika.

Ingin rasanya dia menceritakan semua hal yang dialaminya selama pernikahannya kepada sang papa, tapi mengingat akan pesan ancaman yang suaminya kirim bibir Azkia langsung terbungkam seketika.

“ Hey….”

“ Kenapa putri papa menangis….”, ucap Ronan sambil mengusap air mata Azkia dengan lembut.

“ Azkia sangat takut pa….”, ucap Azkia semakin mengeratkan pelukannya.

Sebenarnya ada dua makna dalam kalimat yang Azkia ucapkan tersebut. Selain takut kehilangan sang papa, dia juga secara tidak langsung menyiratkan ketakutannya dalam rumah tangganya.

Namun sayangnya Ronan tak bisa menangkap maksud yang tersirat dalam ucapan putri semata wayangnya itu.

“ Kata dokter, setelah papa istirahat seharian besok papa sudah bisa beraktivitas kembali seperti biasa….”, ucap Ronan berusaha menangkan sang putri sambil membelai rambut Azkia dengan lembut.

“ No…no….no….”

“ Papa besok masih harus beristirahat dirumah…”

“ Setidaknya hingga kondisi papa benar – benar pulih kembali….”, ucap Azkia sambil menggerak – gerakkan telunjuknya dihadapan sang papa dengan tegas.

Mendapatkan perhatian kecil dari sang putri, hati Ronan pun mulai menghangat dan senyum lebar langsung menghiasi wajahnya yang sudah mulai keriput.

“ Bagaimana jika papa tinggal bersama Azkia ?…”, ucap Azkia sedikit ragu.

Dia bukan ragu untuk membawa papanya tinggal, tapi dia ragu Ardan tak akan menginjinkan papanya untuk tinggal didalam rumahnya mengingat semua kekejaman yang suaminya itu lakukan terhadapnya selama pernikahan.

“ Terimakasih atas niat tulusmu sayang….”

“ Tapi papa tak bisa keluar dari rumah ini….”

“ Banyak kenangan mama didalam rumah ini yang tak bisa papa tinggalkan….”, ucap Ronan senduh.

Ronan sangat mencintai mendiang istrinya hingga dia memutuskan untuk membesarkan Azkia seorang diri tanpa menghadirkan wanita lain untuk menggantikan sosok sang mama bagi putri semata wayangnya itu.

Untung saja kasih sayang dan perhatian sang papa mampu mengatasi kekosongan Azkia akan sosok seorang mama dalam tumbuh kembangnya.

Dan karena itu jugalah dia sangat bersyukur dan sangat menyayangi sang papa hingga dia mampu menahan semua penderitaan dalam pernikahannya agar Ardan tak menyakiti papanya.

“ Ada bik Surti dan mang Ujang yang menemani dan menjaga papa disini….”

“ Jadi kamu tak perlu merasa risau.....”

" Kamu sekarang sudah berumah tangga yang tentunya suami adalah prioritasmu sekarang....."

" Jadilah istri yang patuh terhadap suami dan hiduplah berbahagia.....", ucap Ronan lembut.

Ucapan sang papa yang lembut dan menenangkan membuat hati Azkia merasa sedikit lega sekaligus merasa bersalah setelah mendengarnya.

Azkia yang selama ini tak pernah menyembunyikan apapun kepada papanya terpaksa harus berbohong dan memendam semuanya sendirian.

“ Bagaimana kondisi pernikahanmu ?...”

“ Apa kamu bahagia ?....”, tanya Ronan dengan tatapan penuh selidik.

“ Tentu saja aku sangat bahagia pa…..”

“ Bukankah aku menikah dengan lelaki yang sangat aku cintai….”, ucap Azkia sambil memeluk sang papa dengan erat.

Ronan yang peka merasa jika putrinya sedang menyembunyikan sesuatu dari dirinya tentang pernikahannya.

Tapi karena Azkia tak ingin menceritakannya, maka Ronanpun hanya bisa terdiam dan berharap suatu saat nanti putrinya itu kembali bisa terbuka mengenai apapun kepadanya, seperti sebelum gadis menikah dulu.

Setelah berhasil menekan kesedihan dalam hatinya, Azkia yang tak ingin sang papa cemas dengan kondisinya memasang senyum lebar penuh kepalsuan untuk pertama kalinya.

“ Maafkan Azkia pa...."

" Ini pertama kalinya Azkia membohongi papa ….”, batin Azkia sedih.

Azkia tersenyum getir dalam hati karena telah membohomgi sang papa mengenai semua hal yang terjadi dalam pernikahannya yang baru seumur jagung tersebut.

Beberapa kali Azkia terlihat menarik ujung sweater yang dikenakannya agar luka memar dipergelangan tangannya tak terlihat.

Papanya tak boleh tahu jika Ardan sering melakukan kekerasan dalam rumah tangga yang baru saja dibinanya tersebut.

Untungnya Ardan tak lagi memukul wajahnya seperti pada awal pernikahan sehingga tak ada orang yang tahu jika dibalik wajah malaikatnya tersimpan jiwa iblis yang sangat kejam.

“ Kamu harus menjadi istri yang baik ya sayang, karena sekarang tanggung jawab papa terhadapmu sudah berpindah ketangan Ardian, suamimu….”

“ Dia yang akan menjaga dan melindungimu setelah papa tiada nanti….”, ujar sang papa memberi wejangan

Azkia hanya bisa mengangguk pelan. Bagaimanapun, papanya tak boleh tahu sifat asli Ardan yang lebih mengerikan daripada sebuah mimpi buruk.

Keduanya pun mulai bercengkerama dengan hangat hingga suara adzan ashar menginterupsi kebersamaan keduanya.

“ Sampaikan salam papa untuk suamimu….”, ucap Ronan sambil mengusap kepala putrinya dengan penuh kasih sayang.

“ Baik pa…”

“ Nanti akan Azkia sampaikan….”, Azkia pun langsung mencium punggung tangan sang ayah sebelum keluar dari dalam kamar.

Sang supir segera melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi karena Ardan sudah menghubunginya agar segera membawa sang istri pulang ke rumah.

Meski Ardan sangat yakin jika Azkia tak akan mengatakan hal yang aneh – aneh kepada sang papa tentang rumah tangganya.

Tapi hatinya masih merasa resah dan gelisah mengingat jika kali ini sang istri datang kesana tanpa dia dampingi.

“ Lihat saja Azkia….”

“ Aku akan benar – benar membuatmu menyesal jika sampai semua hal buruk dalam pernikahan kita diketahui oleh papamu….”, guman Ardian dengan kilatan penuh amarah

1
Tiur Lina
sedikit kesal dengan tokoh Azkia.
seharusnya apa yang dialaminya harus diceritakan sama orang terdekatnya. kalau masalah Ayah nya
seandainya pun terjadi yang paling buruk sekalipun itu adalah takdir dari Tuhan.. akhirnya dia menderita sendiri semoga aja tidak gila.
Jade Meamoure
napa bukan si otong nya Ardhani yg d kerat biar gak bisa menyalurkan hasrat gila
Taty Hartaty
gimn dgn Jacob
Fetrinaelfita
lalu bagaimana dengan jascop
Fetrinaelfita
bagaimana tidak kesal
hanya ini lah anak satu satu nya harapan orang tua
Fetrinaelfita
moga yng terbaik untuk kia..
Fetrinaelfita
nahh...itu baru okee....
Fetrinaelfita
kandang macan tutul udah siap di buka
Fetrinaelfita
sungguh bau sampah yang sangat busuk
Fetrinaelfita
yang sabar kia...
sedingin apa balok es itu pasti akan meleleh...
mom SRA
Luar biasa
Tuti Wates
semua karyamu kereeen" thor....sehat dan makin sukses buat km thor❤️
Annie Soe..
Benar2 suami luckn*t kau ardian..
Annie Soe..
Sabar ya azkia, setelah hujan badai akan terbit pelangi..
Bikin ardan se bucin2nya thor..
Rizky Sandy
msh berhara SM suami jahatnya, laki2 cm dia di dunia ini
Cahaya yani
ya ellah dah di siksa sedemikian rupa msih ad rasa, ckckck idiot
Happy Family
aku skip sampai sini ... hampir 24 jam aku baca lambat sungguh penceraian mereka... haaa .. boleh laa lepas ni aku sambung baca yg aku skip tu.. kehkehkeh..
Cahaya yani
dah di siksa hbs" an ampe kritis msih aj cinta, bgoo
Cahaya yani: tpi yg q dngar byk di dunyat kak , bdoh krn cinta ampe hbs" an ngsih hrta eh ujung" ny di buang , byk yg di siksa brthn krn ank, tk tau pikirn ny gimn ,,,
Happy Family: apa boleh buat . masing² cinta mati,tp sama lain org... yg sorg diperdaya masih gak percaya .. yg sorang hampir mati diasak masih ada cinta .. Bodoh memang... tp memang adakah manusia seperti itu? Hanya Thor yg tahu ..
total 2 replies
Cahaya yani
py alter ego ya si azkia
Ida Widyawati
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!