Ada yang bilang hidup memberikan seseorang kesempatan kedua...
Namaku Hana Kurniawan. Dalam novel ini, aku sebenarnya sosok antagonis karena awalnya aku memang memiliki watak yang jahat. Kenapa aku menyebut diriku jahat? Itu karena aku rela melakukan apapun demi mendapatkan orang yang aku cintai walau sampai harus melenyapkan orang lain.
Tapi pada akhirnya aku tersadar bahwa yang aku lakukan itu salah. Aku memutuskan untuk membunuh diriku sendiri daripada harus di penjara karena ulahku sendiri. Tapi, sebelum aku meregang nyawa, aku berharap agar Tuhan memberikanku kesempatan untuk bisa hidup lagi.
Dan...
Tuhan ternyata mau memberikanku kesempatan kedua untuk bisa hidup kembali. Maka kesempatan itu tidak akan aku sia-siakan. Aku akan menjadi orang yang lebih baik, dan tidak akan terobsesi pada pria bernama Louis Cullen lagi.
Dialah orang yang sudah membuatku menjadi orang jahat. Dan di kehidupan kedua ini, aku akan berubah. Aku tidak akan mendekatinya lagi..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon La-Rayya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bekerja Dengannya
Aku begitu bodoh sampai berpikir bahwa Louis akan memperhatikan aku, jika aku terlihat seperti sosok wanita yang dia sukai. Aku sebenarnya tidak pernah bersikap menggoda seperti wanita lain lakukan karena dia benci wanita yang suka menggodanya.
Aku juga tidak pernah berpakaian seperti yang tidak dia sukai. Aku bahkan belajar memasak karena dia suka makanan buatan rumah. Tapi dia tidak pernah menatapku meski aku sudah melakukan semua hal yang dia sukai. Dalam kehidupanku kali ini, dia hanya akan menjadi orang asing bagiku.
Aku mendengar suara orang terbatuk dan aku melihat ke arah Papaku, kemudian aku mengingat apa yang sedang aku lakukan. Aku lalu tersenyum sopan.
"Maaf, aku tahu bahwa menatap orang itu tidak sopan. Senang bertemu dengan Anda Tuan Cullen dan Tuan Louis." Ucapku.
Pak Jack memberikan tatapan yang cukup baik kepadaku, sementara Louis dengan wajah yang membatu tapi ada senyuman di ujung bibirnya.
Papa terdengar berdeham.
"Jadi Hana akan menjadi asisten dari Louis. Karena dia masih baru dan ada banyak pekerjaan yang harus dia pelajari, aku dan Jack memutuskan bahwa dia akan bekerja di bawah pengawasan Louis sebagai sekretarisnya selama 6 bulan. Jadi dia bisa mendapatkan pengalaman dan nantinya bisa memegang jabatan sebagai CEO dari perusahaannya sendiri." Ucap Papa.
'Tidak, aku tidak akan mau berada dekat dengannya.'
"Tapi Papa, aku bisa belajar dibawah pengawasan Papa juga. Maksudku jangan menganggap ku tidak sopan. Aku tahu Pak Louis sangat hebat dalam dunia bisnis, tapi aku tidak mengenalnya. Dia orang asing bagiku. Bagaimana jika aku melakukan sesuatu yang dia tidak sukai." Ucapku.
Aku memberikan tatapan memohon kepada Papa, tapi Papa bahkan tidak melihat ke arahku.
"Ini yang terbaik untukmu Hana. Jadi kau akan bekerja mulai besok." Ucap Papa padaku.
'Hal seperti ini tidak terjadi di kehidupanku yang lalu. Kenapa ini malah berbalik kepadaku? Apa yang sedang terjadi?'
Dalam kehidupanku yang sebelumnya, aku tidak pernah ingin bergabung dengan perusahaan Papa. Semua yang ingin aku lakukan hanya bersama dengan Louis.
'Ah aku begitu bodoh.'
Aku masih mengingat pertama kali saat aku melihat Louis. Itu pertama kali terjadi di pesta yang dilakukan oleh perusahaan Papa dan Louis adalah investor utama dan partner dari perusahaan kami. Saat itulah Papa juga memperkenalkan aku kepadanya.
Sepanjang pesta saat itu, aku hanya menatapnya, mengobservasi dirinya, bagaimana caranya berinteraksi dengan partner bisnisnya dan dengan orang-orang lainnya, juga dengan para wanita.
Itu adalah cinta pada pandangan pertama bagiku.
'Bodohnya aku.'
Aku menyesal mencintainya selama 4 tahun. Tapi apa yang aku dapat dari hal itu?
Itu semua hanya malah mengacaukan diriku dan itu bukanlah kesalahannya. Tapi ini semua kesalahanku karena menjadi bodoh dan terobsesi padanya. Aku tidak mengerti bahwa cinta itu bukan harus membuat kita menjadi orang egois. Tapi kita harus melepaskannya, jika dia tidak ditakdirkan untuk kita, karena itu akan kembali kepadamu juga.
Aku tengah begitu berpikir hingga aku tidak menyadari bahwa Louis berdiri di sampingku mengangkat tangannya untuk berjabat tangan denganku. Papaku kembali terdengar terbatuk lagi.
"Maaf... maaf. Aku tengah memikirkan sesuatu. Aku akan tepat waktu pergi bekerja besok." Ucapku lalu menerima jabatan tangan darinya.
Dia menjabat tanganku dengan erat.
"Nona Hana, aku akan menunggu untuk bisa bekerja sama denganmu. Datanglah ke kantorku tepat jam 09.00." Ucap Louis dan setelah itu dia melepaskan tanganku.
Hanya Tuhan yang tahu apa masa depan yang akan menunggu diriku...
Bersambung...
bukannya itu jabatan yg ckup tinggi