WARNING!!! CERITA INI HANYA UNTUK MEREKA YANG MENYUKAI ALUR SUPER LAMBAT DAN PERMAINAN KATA-KATA!
Layaknya Princess Hours, Melody Hwang tiba-tiba harus menikah dengan pewaris tahta tampan Emperor Group demi darah 250 cc dan uang 100 juta.
Menyelamatkan kakek yang sekarat, malah dinikahkan dengan cucunya.
Menikah tanpa cinta adalah lagu baru yang harus ia tulis dalam melodi romantisme kisah cintanya.
Berisi kisah sederhana yang sangat manis. Dialog yang ngegemesin. 😈
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sata Erizawa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hamil Duluan?
Melody dan Mia melanjutkan perbincangan mereka. Topik Melody bertunangan dengan Yudha masih seru untuk digodok.
Lagipula hari ini mereka memiliki waktu luang untuk bersama. Waktu yang sudah mulai jarang mereka miliki.
Melody dipecat dari pekerjaannya, Melody tiba-tiba dilamar. Kadang, masalah hidup yang menimpa tak selamanya akan jadi petaka. Justru menghasilkan kisah baru yang lebih baik.
Jangan takut ujian Tuhan, ada hadiah indah setelahnya.
"Jenong, terima kasih uangnya ya!" Kata Mia.
"Sama-sama. Itu hakmu kok.." Melody tersenyum.
"Ah, sampai rumah mau aku pajang di album foto! Ini uang dari Pangeran Kapus-calon suami sahabatku!" Mia terlihat antusias.
"Itu sudah lecek karena tadi aku berdebat dulu dengan Yudha."
"Ya tidak apa-apa, yang penting ini uang eklusif dari dompetnya."
Melody menggelengkan kepalanya. Mia itu kadang memang suka aneh. Tapi ia bisa memahami. Nyatanya Mia itu fangirl dari calon suaminya, Kazehaya Yudha. Cukup merasa bersalah karena ia malah akan menikah dengan Yudha. Ia minta maaf karena sudah membuat Mia bersedih.
"Terserah kau saja! Suka-suka dirimu deh!" Kata Melody pasrah.
Lihatlah, hanya dengan uang Yudha, mood Mua menjadi sangat baik.
"Lalu bagaimana dengan Alvin-senpai? Dia kan mantan kekasihmu dulu? Dia pasti akan terluka saat mendengar berita mengagetkan ini. Kau tidak bodohkan? Kau tahu itu, dia sangat menyayangimu." Tanya Mua tiba-tiba.
" Alvin-senpai datang ke acara pertunanganku semalam." Jawab Melody.
"Hah? Benarkah? Lalu?"
"Dia mengucapkan selamat padaku dan mendoakan aku agar bahagia. Kurasa dia tidak mempermasalahkannya… Bek, ternyata Alvin-senpai masih saudara dengan Yudha."
"APA?"
"Jangan teriak-teriak! Kebiasaan! Pokoknya memang seperti itu adanya."
"Aku benar-benar terkejut. Aku tidak menyangka semua ini. Setahuku aku tidak pernah melihat mereka bersama di kampus…"
Melody mengangkat kedua bahunya. "Entahlah…"
"Sebentar, kurasa ada kemiripan di antara mereka berdua. Mereka memiliki ekspresi datar yang sama! Sama-sama tampan! Sama-sama cerdas! Impian semua wanita! Dikejar-kejar wanita seperti parfum yang baunya menggoda!"
"Haah, kau ini. Jika wajah tampan saja selalu kau ingat.."
Mia hanya nyengir bermanis ria. "Melody Jenong Lebar, aku akan merubahmu menjadi seorang putri! Bukan hanya sekedar putri dari dongeng Cinderella, tapi putri cantik jelita yang ada di dunia nyata!"
"Hah? Apa yang sedang kau bicarakan, Bek?"
"Kau akan menikah dalam waktu dekat ini, sebagai penghormatan dan hadiah dari sahabatmu yang super baik hati seperti bidadari akan menghandle semua persiapan pernikahanmu. Nanti pulang kuliah kau harus spa di salon Ibuku!"
"Kenapa harus spa juga?"
"Kau ini bagaimana? Kau akan menikah! Kau harus merawat dan mempercantik dirimu! Lihat rambutmu sangat kasar dan berantakan! Samphoo saja tidak dapat memperbaikinya dengan baik."
"..." Melody memegang rambutnya.
"Wajahmu memang tidak ada jerawatnya, tapi kusam sekali. Kau perlu perawatan wajah!"
"..." Melody memegang wajahnya.
"Kulitmu juga pasti sangat kasar karena kau sering tidak memakai hand and body lotion."
"..." Melody mengelus kulitnya. Benar kata Mia, ternyata kulitnya kering dan amat kasar.
"Tubuhmu juga perlu perbaikan!"
"Hei aku ini sudah langsing, Bebek!"
"Bagaimana dengan perutmu? Kau tidak pernah berolah raga."
Melody memegang perutnya. "Benar juga, perutku tidak bagus, kurang ramping. Sedikit besar dan berlemak. Hehe.."
"Kau baru sadar? Kau tahu, meski saat ini tidak terlalu kelihatan perut berlemakmu itu, tapi akan sangat terlihat jika kau memakai gaun pengantin. Gaun pengantin itu biasanya ketat, membentuk badan, terutama perut. Kau akan disangka hamil duluan dengan Yudha."
"A..a..apa yang kau fikirkan, Bek? Enak saja kau ini. Jangan menduga-duga sembarangan! Bagaimana aku bisa hamil dengannya jika aku baru kemarin mengenalnya.. Huh, kau ini."
Melody gugup saat mendengar penuturan Mia yang menurutnya konyol. Hamil? Ayolah, itu tidak pernah terlintas di benaknya.
"Semua orang pasti berfikiran sama sepertiku. Kau bertunangan mendadak. Menikahpun juga mendadak. Apa itu tidak mencurigakan sama sekali? Jangan-jangan benar dengan apa yang sedang aku fikirkan? Hei, apa yang sudah kau dan Yudha lakukan?" Mia mencoba menggoda Melody.
"Tidak!"
"Berita di majalah dan koran pagi ini aneh-aneh tentang dirimu dan Yudha loh. Kau tidak tahu ya? Ah, aku yakin kau tidak tahu. Dari wajahmu saja sudah menunjukkan jika kau bingung."
"Apa, Bek?" Memang berita aneh apa yang wartawan tulis?
Mia menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya pelan. "Sebagian besar memuat tentang pertunangan kalian semalam. Aku bahkan menemukan berita ada isu hamil duluan di pertunangan kalian."
"Majalah? Koran? Berita pertunanganku dengan Yudha dimuat? Kurang kerjaan sekali para wartawan itu. Bagaimana bisa acara yang baru semalam berlangsung sudah terselip di berita. Koran? Majalah? Hei, itu mustahilkan? Lalu, apa-apaan itu? Hamil duluan? Aku tidak hamil!"
"Kau ini, kadang ada sesuatu hal di luar nalar kita bisa terjadi. Contohnya saat ini. Apa perlu aku menunjukkannya padamu?"
"Aku percaya padamu. Tapi benarkah? Dimuat? Apa seterkenal itu keluarga Kazehaya?"
"Dengar ya, Melody-chan si Jenong lebarr selebar lapangan golf, Emperor Group itu perusahaan besar. Keluarga Kazehaya sebagai pemiliknya sangat terkenal, lebih terkenal dari artis-artis kita! Bukan hanya di negara kita, tapi dunia! Mereka menguasai pasar saham dunia. Menjalin kerja sama dengan pihak asing dari berbagai negara. Keluarga Kazehaya masuk jajaran milyader terkaya di dunia menurut majalah bisnis terkenal!"
Mia menceritakannya dengan heboh.
"Astaga.. Tidak perlu heboh begitu."
"Cie, yang sekarang terlihat seperti artis. Cie juga karena menikah mendadak dengan Kazehaya Yudha, calon pewaris Emperor Group."
"Mendadak lagi? Kau masih menduga karena hamil?"
"Haha, aku hanya bercanda! Aku yakin kau bukan wanita seperti itu. Tapi kenapa kau gugup saat aku menyinggung kehamilan? Hayooo, apa yang ada di otakmu, Melody?"
"Bebek…" Pipi Melody memerah karena malu.
"Hahaha.. Maaf… Nanti aku akan meminta karyawan ibuku untuk membantu mengecilkan perutmu. Akan aku berikan pelayanan terbaik untuk Tuan Putriku."
"Aku tidak memiliki uang untuk membayar jasamu, Bek."
"Ya ampun, semua kuberikan secara gratis sebagai hadiah pernikahanmu. Kau harus menerimanya. Jika tidak, aku akan marah padamu."
"Sudah ah, Sizune-sensei sudah datang. Kita lanjut nanti ne, Mia-chan." Kata Melody akhirnya.
Mia hanya mengangguk dan tersenyum senang. Akhirnya ia bisa ngobrol lama dengan Melody. Biasanya, setelah jam kuliah usai, Melody akan meninggalkannya untuk bekerja paruh waktu.
"Mungkin dengan begini, Melody akan lebih banyak memiliki waktu luang. Bukankah itu menyenangkan, aku akan lebih sering bersama Melody. Tuhan, semoga ini memang jalan terbaik untuk Melody. Jalan kebahagiaan untuk Melody." Batin Mia sambil melihat Melody yang tengah sibuk mencari alat tulisnya.
Bru ngeh ternyata likenya masih dikit mungkit alurnya terlalu lambat dan di situ2 aja
pdhal berharap bnyak adegan romantis nya tp masih gtu2 aja udh berjalan stengah thun dan jg udh hubungan suami-istri terlalu aneh mungkin .
makasih thor untuk karyanya