Jodoh Pilihan Mama

“Hy guys kesana yuk!” ajak Adel sambil menunjuk salah satu toko

Kedua sahabatnya akhirnya mengikuti Adel ke toko yang ditunjuk oleh Adel. Adel pun memasuki toko tersebut dan menghampiri barisan pakaian ligeria yang dipajang disana.

“Del lu beli itu buat apa?” tanya Tyo sambil menaikkan salah satu Alisnya

“Iya del buat apa lu? Lu kan belum nikah. Tanya Meli penuh selidik

“Oh ya allah bodohnya aku, mereka kan belum tau aku udah nikah aishh harus bilang apa aku.” Gumam Adel dalam hati

“Mmmm mmmm aku beli ini buat kado pernikahan.” Ujar Adel

“Ohhh.” Jawab serempak Meli dan Tyo

“Yuk bantuin gue nyari mungkin kalian ada ide kek gimana modelnya.” Ajak Adel pada Meli

Untuk Tyo dia hanya diam dikursi pengunjung didalam Toko karena memang ia sendiri yang hanya lelaki diantara kedua sahabatnya.

“Kalau ini gimana Mel?” tanya Adel pada Meli

Adel menunjukkan ligeria warna hitam pada Meli, ligeria tersebut bisa dikatakan semuanya akan terlihat lekuk tubuh. Meski bagian dada pun akan terlihat.

“Keren juga Del apalagi hitam seksoy he.” Ucap Heboh Meli

“Oke gue ambil ini, mana lagi yah.” Ujar Adel pada Meli.

“Kalau yang ini gimana Del?” tanya Meli pada Adel sambil menunjukkan salah satu ligeria yang bentuknya sangat lebih fulgar daripada yang Adel pegang.

Adel yang melihat ligeria itu bergidik ngeri. Bagaimana gak ngeri ligeria itu hanya menutup bagian depan badan aja belakangnya tidak ada.

“Ngeri lu Mel kalau milih.” Jawab sinis Adel

“Hahahha lu napa Del , namanya aja buat kado pernikahan kan. Nih baju buat menggoda suaminya sendiri kan biar ena ena ngapain ngeri.” Jawab Meli sambil tertawa terbahak-bahak

Adel yang melihat temannya sedang tertawa terbahak-bahak membuatnya sedikit kesal apalagi melihat ligeria yang Meli pegang sungguh mengerikan menurut Adel.

“Coba cari yang lain aja mel.” Saut Adel sambil dia pergi kesalah satu gantungan ligeria dengan model berbeda

Akhirnya Meli meletakkan ligeria itu kembali dan mencari ligeria model yang lain. Sedangkan Adel juga melihat-lihat dan dia tertegun dengan salah satu jubah yang dipajang disana.

“Aku membeli ini juga ah buat nanti semisal Kevin belum pulang jadi tubuhku sementara dibalut jubah ini.” Gumam Adel dalam hati sambil memegang juba yang berwarna silver.

Setelah mengambil jubah itu, ia kembali ke Meli lagi dan Meli menunjukkan Ligeria warna merah yang tidak terlalu fulgar seperti yang pertama.

“Gimana del?” tanya Meli

“Cantik juga warnanya.” Ujar Adel sambil memegang ujung ligeria

“Yaudah nih ambil ini aja dah.” Seru Meli sambil menyodorkan ke arah Adel

Lalu Adel pun berjalan ke arah kasir diiringi dua sahabatnya. Adel memberikan pakaian yang ia pegang pada karyawan disana. Setelahnya karyawan memberi tau tagihan uang yang harus dibayar Adel.

Adel mengambil dompet kecil ditasnya, kemudian menyodorkan kartu black cardnya pada kasir. Kedua sahabatnya yang memperhatikan Adel ketika menyodorkan kartu black card itu hanya mebelalakkan matanya. Keduanya saling menyenggol lengan.

“Del lu dapet darimana itu card?” tanya Pelan Tyo

“Card mana yo?” tanya Adel

“Ya itu yang lu sodorin ke kasir.” Jawab Meli

“Ya dapet dari mmmm mmmm....” Adel masih memikirkan apa yang harus ia bilang pada sahabatnya.

Tapi untungnya ia selamat karena karyawan kasir mengambil perhatian Adel dengan menyodorkan card dan pakaian yang ia beli.

“Yuk gue udah selesai.” Ajak Adel keluar toko

“Kita langsung pulang aja yah apa gimana?” tanya Adel untuk menghilangkan kecanggungan karena tadi habis membahas card itu.

“Gimana kalau kita makan dulu, laper nih perut gue.” Ujar Meli

“Sama perut gue juga laper.” Timpal Adel sambil mengusap perutnya.

“Yaudah yuk kita ke restoran biasanya itu.” Ajak Tyo

Mereka pun berjalan bersama dan memasuki restoran biasanya yang masih berada satu atap didalam mall. Setelah makan akhirnya mereka pun bergegas ke parkiran tapi sebelum itu Adel berkata kepada kedua sahabatnya.

“Eh guys gue pulangnya naik taxi aja yah.” Ucap Adel

“Lah emang kenapa del, lu juga biasanya bareng kita kalau pulang.” Ucap Meli

“Gue masih disuruh mampir sama mama gue buat jemput Axel.” Bohong Adel karena ia pulang menunggu dijemput Kevin

“Oke deh tapi hati-hati lu yah.” Saut Tyo

“Oke siap, bye bye thankyuu guys.” Ucap Adel sambil memeluk Meli dan menyalami Tyo

“Oke kita duluan yah.” Jawab Tyo

Akhirnya setelah teman-temannya sudah tidak terlihat didepan matanya, Adel mengeluarkan handphone nya dan menelfon Kevin.

“Assalamu’alaykum hallo.” Ucap Adel

“Wa’alayakumsalam sayang.” Jawab Kevin dari seberang telfon

“Aku sudah selesai mas.” Ujar Adel

“Oke tunggu sana sayang yah, aku juga sudah ada dijalan kok.” Jawab Kevin

“Yasudah mas hati-hati yah.”

Kemudian keduanya pun memutuskan sambungan telefon. Adel memilih menunggu di depan pintu masuk Mall karena disana disediakan kursi tunggu. Setelah beberapa saat menunggu akhirnya mobil yang ia tunggu pun telah sampai didepannya.

Bunyi klakson pun dapat ia dengar. Dengan santai ia menenteng 1 tas belanjaan yang ia beli lalu masuk kedalam mobil.

“Seneng yang.” Ucap Kevin

Ia menanyakan itu karena wajah istrinya nampak tersenyum berseri-seri.

“He’em mas, bagaimana gak seneng. Lama gak ketemu sama Tyo sama Meli juga terus lama gak jalan bareng mereka.” Ucap Adel

“Ya nanti kalian boleh keluar lagi kok yang.” Saut Kevin

“Serius mas boleh.” Ucap Adel sambil menatap wajah suaminya.

“Iya serius boleh.” Jawab Kevin

“Makasih mas yah.” Ujar Adel sambil memeluk suaminya itu

“Sama-sama sayang.”

“Oh iya, besok aku berangkat pagi-pagi sekali yang ke bandara.” Sambung Kevin

“Hmmm mas mau kemana?” ucap Adel

“Kamu lupa yang, aku kan sudah bilang mau keluar kota.” Jawab Kevin

“Oh iya mas hehe maaf yah.” Ujar Adel sambil cengengesan

“Mmm tapi berapa lama mas?” sambung Adel

“Ya kalau cepet cuma 4 hari tapi kalau lama semingguan sayang.” Ucap Kevin

“Apa mas? Lama sekali.” Ujar Adel dengan tatapan sendu

“Ya tuhan sayang jangan sedih, mas kan kerja sayang bukan main.” Ucap Kevin sambil mengusap pipi Adel

“Ya tapi kenapa lama sekali mas, kalau aku kangen gimana.” Ujar Adel

“Nanti mas janji bakalan telfon dan video call kamu.” Ujar Kevin menenangkan Adel

“Beneran janji ya mas.” Ucap Adel sembari menyodorkan jari kelingkingnya

“Iya janji.” Saut Kevin sambil menyaut jari kelingking Adel dengan jari kelingkingnya.

“Tapi nanti malem sayang harus cas full batrei mas dulu yah.” Ucap Kevin dengan nada seksi nya

Adel yang mendengar membelalakkan matanya ke arah Kevin.

“Ih mas disini malah bilang mesum, malu tau ada Rudi.” Ucap Adel sambil mencubit perut abs Kevin

“Auu sakit sayang. Tapi beneran loh dicas yah. Kan nanti lama kita gak ketemu.” Rayu Kevin

“Hmm iya iya mas nanti yah.” Jawab Adel

“Oke sayang muachh.” Jawab Kevin sambil mencium kening istrinya.

Tanpa mereka sadari mobil yang mereka tumpangi pun telah sampai dipekarangan rumah mereka. Dan terlihat mobil milik Mama Nora dipekarangan mereka.

Keduanya pun memasuki rumah dan benar diruang tamu sudah ada Mama Nora dan Papa Radit.

“Assalamu’alaykum ma pa.” Ujar serempak Adel dan Kevin sambil mencium punggung tangan Mama Nora Dan Papa Radit

“Wa’alaykumsalam.” Jawa keduanya

“Mama Papa apa sudah lama?” tanya Kevin sambil mendudukkan badannya di kursi

Sedangkan Adel pergi kedapur untuk membawakan minuman dan makanan kecil untuk mertuanya.

“Tidak nak kami baru dateng.” Jawab Papa Radit

“Terus apa ada masalah sampai mama sama papa kesini? “ tanya selidik Kevin

Tapi sebelum Mama Nora mengeluarkan suaranya ia melihat menantunya sedang meletakkan minuman dan makanan ringan dimeja ruang tamu.

“Diminum ma pa.” Ujar Adel

“Iya nak terimakasih.” Saut Papa Radit

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Hayoo tebak Papa Dan Mama Kevin kerumah Adel mau ngapain?

Jangan Lupa like dan vote sebanyak-banyaknya yah biar author makin semangat up nya

klik favorite biar gak ketinggalan cerita kami