CEO paling disegani meninggal dan bangun di tubuh Anggun, putri yang sudah dilupakan semua orang.
Bagaimana bisa Anggun mendapatkan kerja sama dengan Alvin?
Dari mana kemampuan bahasa inggris,, oh, dia juga bisa bahasa arab?
Gawat!
Beberapa orang merasa terancam!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon To Raja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
30. Kehancuran keluarga Boston
Setelah Alvin pergi, Regina pun langsung berlari mengejar Alvin untuk memohon pada pria itu, tetapi sepanjang Regina mengejar Alvin, Alvin sama sekali tidak menoleh ke belakang membuat semua orang menonton pertunjukan itu dengan penuh keterkejutan.
"Astaga, lihat wajah Regina, apa yang sudah dia lakukan menyinggung Alvin sampai wajahnya sepucat itu"
"Dia seperti kesurupan mengejar Alfin, aku rasa masalahnya tidak sederhana lagi, dia pasti telah melakukan sesuatu yang sangat menyinggung Alvin!"
"Dia terlalu berani, sudah tahu bagaimana tempramen Alvin, tapi masih berani bertingkah di hadapan Alvin, bodoh sekali!"
"Aku rasa itu karena dia begitu berani mendekati Alvin, sekarang dia mendapatkan batunya, keluarga Boston mungkin dalam masalah besar. Aku harus menelpon ayahku sekarang dan memberitahunya untuk berhati-hati tentang kerjasama kami dengan keluarga Boston."
"Ah iya, keluarga kami juga punya kerjasama dengan keluarga Boston, Sepertinya harus diakhiri sekarang juga sebelum keluarga kami mendapat dampak gara-gara memiliki hubungan dengan keluarga itu."
Satu persatu orang mulai takut keluarga mereka akan terpengaruh jika memiliki hubungan dengan keluarga Boston sehingga pada saat itu juga tanpa memikirkan pinalti, orang-orang memutuskan kerjasama dengan keluarga Boston.
Sementara Alvin yang melangkah keluar dari tempat acara, dia masih terus diikuti oleh Regina sehingga dia memberi kode pada bawahannya untuk menghalau perempuan itu terus mengikutinya.
"Alvin tunggu! Tolong beri kesempatan padaku untuk bicara!" Regina berusaha berteriak untuk meyakinkan Alvin saat melihat Alvin semakin menjauh dari Regina, sementara 2 pengawal Alvin telah mencegahnya terus mengikuti pria itu.
Pada saat itu juga tuan tua Johar yang bersama dengan Tuan Boston kini datang.
Tuan Boston terkejut melihat sang putri yang tampak pucat dan berantakan, "ada apa sayang?" Tanya Tuan Boston pada putrinya.
"Ayah,," wajah Regina membiru ketika ia melihat sekretaris ayahnya berlari menghampiri mereka sambil membawa telepon yang berdering.
"Tidak tahu apa yang menyinggung Alvin, padahal aku tidak melakukan apa-apa dan malah membuat Alvin tiba-tiba saja marah padaku dan meninggalkanku begitu saja. Aku cemas keluarga kita mungkin...." Regina berbalik menatap tuan tua Johar yang ada di sebelah sang ayah, "kakek, aku mungkin--"
"Kakek tidak bisa membantu apa-apa untuk urusan anak muda, sudah lama kakek tidak terjun di dunia bisnis dan menikmati masa pensiun. Bicaralah dengan Alvin untuk masalahmu," ucap tuan tua Johar sebelum melangkah bersama asistennya meninggalkan Regina dan ayahnya.
"Ayah,,," wajah Regina semakin pucat saat ia menatap sang ayah dengan tatapan memohon.
Maka Tuan Boston yang mengetahui situasi yang sangat buruk akhirnya tidak punya pilihan dan segera berlari menghalangi jalan tuan tua Johar.
Sambil membungkuk, Tuan Boston berkata, "Tuan, kita sudah lama saling kenal, untuk kali ini saja, tolong selamatkan keluarga kami. Meski anda telah lama pensiun dari bisnis keluarga Johar, tapi saya yakin ucapan Anda adalah yang nomor satu di keluarga Johar sehingga--"
"Jangan memanfaatkanku untuk melindungi keluargamu. Sudah ku katakan aku tidak ingin ambil pusing tentang bisnis keluarga, itu sudah lama menjadi bagian dari orang-orang muda," ucap tuan tua Johar sebelum melanjutkan langkahnya meninggalkan Tuan Boston.
Tuan Boston masih ingin mengejar tuan-tua Johar, tetapi sang asisten menghalanginya sambil berkata, "kendalikan diri Anda, tidak ada gunanya mengejar tuan tua, itu tidak akan menyelesaikan masalah kalian. Lagi pula, jika anda mengejutkan tuan-tua dan membuatnya masuk rumah sakit, masalah kalian akan menjadi lebih rumit lagi," ucap sang asisten sebelum melangkah meninggalkan Tuan Boston yang kini terjatuh ke lantai sambil menatap sekretarisnya yang tampak tegang memegang ponsel yang sedari tadi terus berbunyi.
"Berikan padaku," ucap Tuan Boston akhirnya menerima panggilan telepon itu dan mendapati banyaknya pembatalan kerjasama yang masuk ke perusahaan mereka.
Regina yang berada tak jauh dari ayahnya pun jatuh ke lantai, tubuhnya seketika menjadi lemas dan gemetar saking takutnya dia.
Beberapa saat menerima panggilan telepon, Tuan Boston benar-benar tak mampu berkata apa-apa lagi, dia berbalik menatap Sang Putri sambil berkata, "sebenarnya apa yang sudah kau lakukan? Bagaimana caramu sampai-sampai menyinggung Alvin? jelas-jelas kau tahu hari ini begitu penting, banyak orang dari kalangan atas datang ke acara ini, semuanya adalah kolega bisnis, tapi bagaimana bisa kau melakukannya di depan umum?"
"Ayah,,," air mata Regina jatuh berderai saat ia dengan cepat menjelaskannya dan membuat sang ayah terkejut.
"Alvin membela perempuan dari keluarga Baraya? Kalau begitu sepertinya mereka memiliki hubungan," Tuan Boston berdiri, dia sepertinya masih memiliki peluang setelah mendengar keseluruhan cerita sang putri.
"Apa yang mau ayah lakukan?" Tanya Regina saat melihat ayahnya merapikan pakaian.
"Kau bilang Alvin sempat memuji pakaian salah satu Nona dari keluarga Baraya, Dia mungkin bisa menjadi jalan untuk memulihkan situasi keluarga kita sekarang," ucap Tuan Boston.
"Tidak! Itu tidak akan berhasil! Aku juga tidak mau melakukannya, tidak akan pernah mau meminta maaf pada jallang itu!" Tegas Regina masih memegang teguh harga dirinya.
"Lalu apa yang akan kau lakukan? Melihat keluarga kita jatuh miskin Dan hidup bergelandangan di jalanan?" Tanya Tuan Boston yang kini benar-benar kecewa pada putrinya.
Padahal sebelumnya mereka mendapat kesempatan besar untuk sebuah proyek yang dikendalikan oleh keluarga Johar, namun sekarang semuanya menjadi kacau gara-gara putrinya yang kelewat batas dalam bertindak.
"Tapi,, aku... A..." Regina masih menggelengkan kepalanya, tetapi tangannya telah ditarik oleh sang ayah dan mereka kembali memasuki tempat acara.
Saat itu, Anggun sudah duduk di kursinya, ia mendapat sebuah pesan dari sang suami, "jika mereka menghampirimu, tidak perlu melakukan apapun."
Anggun tersenyum melihat isi pesan itu, dan benar saja saat itu ia telah melihat Tuan Boston menyeret putrinya berjalan ke arahnya.
Semua orang memperhatikan kejadian itu dan mereka semua menjadi tegang saat Tuan Boston mendorong Regina sampai Regina berlutut di hadapan Anggun.
"Astaga, Apa yang terjadi?"
"Sepertinya ayah Regina sangat marah, tapi kenapa datang menyeret putrinya di hadapan perempuan itu?"
Semua orang menjadi penasaran, mereka memperhatikan dengan seksama saat anggun dengan cepat berdiri dan melangkah mundur beberapa kali.
"Cepat minta maaf pada Nona Anggun!" Perintah Tuan Boston pada putrinya.
Dengan gemetar, Regina menggertakkan giginya, dia benar-benar malu di hadapan banyak orang seperti ini, apalagi sebelumnya reputasinya sangatlah baik, namun sekarang harus jatuh di bawah kaki Putri keluarga Baraya!
"Aku...." Regina menahan kata-katanya, mengepal kuat kedua tangannya dengan penuh amarah, tak mampu melanjutkan ucapannya.
Melihat sang putri yang begitu menahan harga diri, maka Tuan Boston mau tak mau harus membiarkan dirinya berlutut di hadapan Regina membuat semua orang kembali terkejut.
"Mewakili putriku, Aku meminta maaf padamu atas kata-kata yang ia lontarkan sebelumnya, aku akan mendidik putriku untuk menjadi lebih baik lagi. Tapi bisakah Nona Anggun mengatakan pada tuan muda Alvin agar memaafkan juga putriku, dia telah melakukan kesalahan Karena ketidaktahuannya, berharap Nona Anggun mau berbesar hati untuk memaafkannya," kata Tuan Boston mengejutkan semua orang.
"Apakah Anggun ada hubungannya dengan Alvin sampai-sampai keluarga Boston harus berlutut kepada Anggun atas kesalahan Putri mereka pada Alvin?"
"Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa Anggun bisa membujuk Alvin?"
"Oh, astaga, jangan bilang Anggun memiliki hubungan dengan Alvin sampai-sampai pakaian mereka hari ini juga senada!"
Orang-orang berspekulasi, dan Anggun yang mendengar itu pun akhirnya mengerti situasinya.
Tapi dia tak pernah menyangka bahwa hanya karena Regina menghinanya, Alvin akan membuat Regina beserta keluarganya sampai berlutut di hadapannya.
Sungguh pria itu membuat Anggun terkejut.
"Aku tidak mengerti apa yang kalian katakan. Aku juga tidak bisa membantu apa-apa," ucap Anggun sebelum berbalik meninggalkan kedua orang itu dengan penuh rasa puas.
Itu balasan atas tindakan tidak sopan Regina padanya.
Sementara Anggun meninggalkan tempat acara, Bryan dan Berlin yang berdiri di sana juga tak menyangka keluarga Boston akan bersujud pada Anggun meminta bantuan.
"Apa yang terjadi saat kalian berkumpul tadi? Kenapa keluarga Boston harus meminta maaf pada Anggun?" Tanya Brian pada Berlin.
Berlin menatap Anggun yang semakin menjauh, dia juga tidak mengerti bagaimana bisa Anggun mendapatkan hati Alvin dan bahkan membuat Alvin menyukainya.
"Aku juga tidak tahu, itu hanya percakapan biasa, tapi Regina memang sempat menyinggung Alvin. Padahal ini tempat ramai, dia melakukannya terlalu terang-terangan," ucap Berlin takkan pernah mengatakan pada Brian bagaimana Alvin tampak tertarik pada Anggun.
Dengan begitu, rasa penasaran semua orang masih terus menghantui saat mereka melihat perlahan-lahan keluarga Boston mengalami kemerosotan dan kejadian tersebut dilupakan semua orang.