NovelToon NovelToon
OBSESI BOS MAFIA

OBSESI BOS MAFIA

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Crazy Rich/Konglomerat / Obsesi / Roman-Angst Mafia / Persaingan Mafia / Dark Romance
Popularitas:33.8k
Nilai: 5
Nama Author: Vebi_Gusriyeni

Cinta seharusnya menyembuhkan, bukan mengurung. Namun bagi seorang bos mafia ini, cinta berarti memiliki sepenuhnya— tanpa ruang untuk lari, tanpa jeda untuk bernapas.
Dalam genggaman bos mafia yang berkuasa, obsesi berubah menjadi candu, dan cinta menjadi kutukan yang manis.

Ketika dunia gelap bersinggungan dengan rasa yang tak semestinya, batas antara cinta dan penjara pun mengabur.
Ia menginginkan segalanya— termasuk hati yang bukan miliknya. Dan bagi pria sepertinya, kehilangan bukan pilihan. Hanya ada dua kemungkinan dalam prinsip hidupnya yaitu menjadi miliknya atau mati.

_Obsesi Bos Mafia_

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vebi_Gusriyeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 30 : Pertengkaran Hebat

Plak! Plak! Dua tamparan didapatkan oleh Hulya dari Marchel. Dia tersungkur, sudut bibirnya robek dan berdarah. Marchel menjambak rambut Hulya dengan kuat, Hulya benar-benar merasa sakit di kepalanya.

"Aku mau bebas Marchel, aku tidak mau hidup denganmu, kenapa kau tidak mengerti," kata Hulya sambil meringis memegangi tangan Marchel di kepalanya.

"Aku tidak akan membebaskan kamu, kau bisa bebas jika mau kembali menikah denganku dan kita hidup bersama, baru aku akan membebaskan kamu."

"Aku tidak mencintai kamu lagi, aku tidak mau menikah denganmu."

"Apa ada pria lain di hatimu?"

"Ada, dan aku mencintai dia." Marchel kembali menampar Hulya dengan kuat, dia tahu kalau rasa Hulya memang sudah hambar padanya saat ini. Padahal bukan begitu adanya.

"Aakhh Marchel, Sakit," erang Hulya ketika kakinya di gores menggunakan

pisau oleh Marchel, pisau yang dia gunakan tadi untuk menghabisi musuhnya. Masih ada sisa darah di gagang pisau tersebut.

"Masih mau coba kabur dariku hm?"

"Aku tidak mau hidup denganmu lagi, kau itu sakit jiwa, Marchel."

"Persetan dengan omonganmu, sekali lagi kau berusaha kabur dariku, aku akan memotong sebelah kakimu ini." Hulya begitu ketakutan karena apa yang dikatakan oleh Marchel tidak pernah main-main.

Marchel menarik kuat Hulya lalu mendorong tubuh itu masuk ke dalam mobil, dia ikut duduk di belakang dan mengikat tangan Hulya dengan dasi yang sedang dia pegang saat ini.

Hulya di bawa kembali dibawa ke mansion, Marchel menarik Hulya tanpa perasaan lalu kembali mengurungnya lagi di dalam kamar. Marchel menyandarkan tubuh lelahnya di pintu setelah mengunci Hulya di dalam, dia menghela napas lalu memejamkan mata, mendengarkan Hulya yang terus memukul pintu dari dalam.

“LEPASKAN AKU MARCHEL, KAU INI GILA, AKU TIDAK MAU JADI TAWANANMU BEGINI, AKU MAU BEBAS. ANDAI PAPAKU MASIH HIDUP, DIA PASTI AKAN SANGAT MENYESAL TELAH MENGANGGAP KAU PRIA BAIK, KAU BAJINGAN, KAU SETAN, KAU KURANG AJAR MARCHEL, AKU MEMBENCIMU.” Teriakan Hulya jelas terdengar di telinga Marchel, dia menitikkan air mata lalu dengan cepat dia hapus.

“Aku hanya ingin dia terus bersama denganku, aku tidak sanggup jauh darinya, aku sangat mencintainya, dia hidupku, tolong maafkan aku,” ucap Marchel dengan penuh sesal dalam hatinya.

Marchel melangkahkan kaki, mencari kotak obat untuk mengobati luka Hulya yang telah dia ciptakan tadi.

Marchel turun dan menoleh pada Alessandro yang masih berada di mansion-nya, Alessandro berdiri dan mendekati Marchel.

“Jangan sakiti dia lagi, kau benar-benar akan kehilangan dia, Marchel. Kau pria sedangkan dia wanita, kau tidak lihat betapa rapuh Hulya? Jangan ayunkan lagi tanganmu padanya, kasihan dia.” Alessandro menepuk pelan pundak Marchel lalu pergi dari sana meninggalkan Marchel yang masih terpaku.

Marchel mengambil kotak obat lalu kembali ke dalam kamar, dia akan mengobati Hulya, kaki wanita itu pasti sangat sakit setelah dia lukai dengan pisau yang begitu tajam.

Baru saja pintu terbuka, Marchel dikagetkan dengan serangan Hulya yang begitu tiba-tiba. Kepala Marchel dipukul dengan vas bunga, sehingga Marchel sedikit pusing dan limbung, kesempatan ini digunakan Hulya untuk kabur tapi tidak semudah itu.

Marchel yang masih bisa bertahan menarik Hulya dengan kuat dan mendorong tubuh Hulya hingga bedebam ke lantai dengan begitu keras. Hulya meringis, perutnya terasa amat sakit tapi masih bisa dia tahan.

“Brengsek kau Hulya, aku ke sini untuk mengobati kamu sialan,” geram Marchel, Hulya yang saat ini meringis dengan tangan terikat ikutan geram, dia berdiri dan menantang tatapan Marchel.

“Kau yang melukai aku dan kau juga yang akan mengobati? Kau itu memang sudah gila dan tidak punya otak sama sekali.” Marchel yang geram melemparkan kotak obat di tangannya hingga seluruh isinya berserakan, Hulya yang juga diliputi emosi menendang dengan asal isi kotak obat tersebut, lantai marmer mewah di dalam kamar kini sudah dipenuhi oleh darah dari kaki Hulya.

“Kau benar-benar pintar memancing emosiku, Hulya.”

“Kenapa? Kau mau membunuh aku? Kau akan menyiksaku lagi? Begitu? Silakan, aku tidak takut, sialan.” Hulya membalas dengan tatapan masih menantang mata Marchel.

Plak.

Satu tamparan kini didapatkan oleh Hulya, tidak peduli berapa perih tamparan tersebut, karena Hulya sudah hilang sabar menghadapi Marchel kali ini.

“Pukul lagi, memang itu yang kau bisa, memukulku, memperkosaku, dan membunuhku. Dasar pengecut kau, Marchel!”

“Sialan kau Hulya,” umpat Marchel lalu mencekik leher Hulya dan menyandarkan dia ke dinding, Hulya terlihat pasrah, dia tidak berontak atau pun melawan, jika mati bisa membuat dia bebas, itu lebih baik.

Hulya memejamkan mata, buliran bening meluncur bebas dari pelupuk mata indah itu. Marchel yang masih dikuasai emosi melepaskan cekikannya dan mendorong Hulya dengan kuat.

Hulya terbatuk, dia merasakan ada sesuatu yang keluar dari jalan lahirnya, perutnya juga sangat sakit, seakan terasa melilit hebat. Hulya meringkuk, berusaha menyembunyikan rasa sakit itu dari Marchel.

“Kau, benar-benar mau mati hah?” teriak Marchel sambil menunjuk Hulya dengan tegas, kali ini Hulya tak lagi menjawab, dia fokus menahan rasa sakit itu. Marchel menendang kuat perut Hulya berkali-kali tanpa peduli dengan darah yang terus dimuntahkan oleh wanita itu.

“Persetan dengan dirimu, aku harap Tuhan mencabut nyawamu hari ini juga, jadi aku tidak perlu membunuhmu, mati saja kau, Hulya,” umpat Marchel, lalu keluar dari kamar, tujuannya kali ini adalah klub malam. Semakin dia berlama di rumah, semakin meluap emosinya pada Hulya.

“Marchel, tolong jangan tinggalkan aku, perutku sakit,” rintih Hulya menangis memanggil Marchel dengan sisa energi yang dia punya.

Marchel yang tidak mendengar Hulya sudah keluar dari kamar dengan langkah kesal, hatinya benar-benar tidak karuan dan terbakar.

...***...

Marchel duduk sambil menikmati suara dentuman musik di klub, cairan dalam gelas kecil yang dia pegang terus dia teguk hingga tetesan terakhir.

Pikirannya kembali melayang pada Hulya, wanita itu sangat keras kepala dan terus memancing emosinya. Marchel bahkan tidak bisa mengontrol diri ketika Hulya terus-terusan berusaha kabur.

“Bagaimana lagi cara agar aku bisa membuatmu bersama denganku? Kau benar-benar membuat aku gila, Hulya,” tekan Marchel lalu meneguk minumannya lagi dan lagi hingga dia mabuk.

Marchel tidak pulang ke mansion, dia memilih untuk tidur di markas dan membiarkan ponselnya mati, agar tidak ada yang mengganggunya hingga pikirannya sedikit tenang.

...***...

Pagi menjelang, Marchel bangun dengan kondisi begitu kusut, kantung mata terlihat jelas, rambut yang berantakan. Dia mengaktifkan ponselnya dan tidak mendapatkan pesan apapun dari Hulya, Marchel juga tidak berniat pulang ke mansion pagi ini, dia memilih untuk tetap di markas tapi pikirannya selalu tertuju pada Hulya.

1
Wiwit Widia
Kerasa banger nih mual di atas mobil begini🤭
Wiwit Widia
Nah bakalan kagak ada saingan juga si Hulya, dia nerapin sikap posesif si marchel 🤣
Adira
secara gak langsung, hubungan mereka membaik karena rencana justin juga kan.
Adira
antisipasi sejak dini si hulya💪
Caterine Selyn
Masih ada malu dia, coba kalo gak ada pelayan, bakalan diterkam tuh di meja makan🤣
Caterine Selyn
Emang ya ni org kagak bisa kontrol diri banget🤣
Juwita
Dia kalo lagi mode waras ingat semuanya, coba kalo emosi, lupa diri
Juwita
Elu udh diterima sama hulya lagi, perbaiki sikap lu chel, jgn sampe ini kandungan gugur lagi gara2 elu yaaa
Rissa Squad
Sabar napa baaanggg🤣
Rissa Squad
pintar banget hulya bikin syaratnya💪👍
Alle
emang kadang mual bakalan ilang kalo di bawah kucuran air
Alle
Bakalan diintilin kemana2 si marchel🤣
Alda Fatimah
Jangan emosian lagi lu chel, jgn sampe ini anak kagak lahir gara2 elu yeeee
Alda Fatimah
Emang si marchel kudu diginiin biar insap
ISMI PRADIPTA
sultan mah bebas mau dekor kapan aja
ISMI PRADIPTA
Udh dikasih kesempatan rujuk jangan disia2in lagi marchel
Kakak Echa
Dia ini bikin baper maksimal kalo lagi gak emosi, tpi kalo udh emosi kek setan
Kakak Echa
Jangan sia2in lagi si hulya, kadang lu rada2 ya chel
Helena Hivoshi
Marchel kalo lagi mode baik bikin baper tpi kalo mode emosi pengen gue tendang jauh jauh
Helena Hivoshi
Berat amat tapi keren syaratnya, meminimalisir perselingkuhan🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!