NovelToon NovelToon
Di Selingkuhi Tanpa Rasa Bersalah

Di Selingkuhi Tanpa Rasa Bersalah

Status: sedang berlangsung
Genre:Pelakor / Poligami / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Penyesalan Suami / Selingkuh
Popularitas:103.4k
Nilai: 5
Nama Author: Maple_Latte

Malam bahagia bagi Dila dan Arga adalah malam penuh luka bagi Lara, perempuan yang harus menelan kenyataan bahwa suami yang dicintainya kini menjadi milik adiknya sendiri.
Dalam rumah yang dulu penuh doa, Lara kehilangan arah dan bertanya pada Tuhan, di mana letak kebahagiaan untuk orang yang selalu mengalah?

Pada akhirnya, Lara pergi, meninggalkan tanah kelahirannya, meninggalkan nama, kenangan, dan cinta yang telah mati.
Tiga tahun berlalu, di antara musim dingin Prancis yang sunyi, ia belajar berdamai dengan takdir.
Dan di sanalah, di kota yang asing namun lembut, Lara bertemu Liam, pria berdarah Indonesia-Prancis yang datang seperti cahaya senja, tenang, tidak terburu-buru, dan perlahan menuntunnya kembali mengenal arti mencintai tanpa luka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maple_Latte, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab: 30

“Terima kasih karena sudah mau menerima undangan ibuku,” ucap Liam lembut ketika mobilnya berhenti di depan gedung apartemen Lara. Lampu-lampu jalan di Annecy yang baru mencair dari musim dingin memantulkan cahaya hangat di kap mobil, sementara sisa-sisa salju jatuh perlahan seperti debu perak.

Lara tersenyum kecil, kedua tangannya dimasukkan ke dalam saku mantel tebalnya. “Aku yang harus berterima kasih. Ibumu… orangnya hangat sekali. Rasanya seperti sudah mengenalnya lama.”

Liam ikut tersenyum, meski hatinya masih dipenuhi rasa hangat dari makan malam tadi, suara tawa ibunya, wajah Lara yang sesekali tersipu, dan percakapan ringan yang seolah mengalir tanpa usaha. Ada bagian dari dirinya yang hampir tidak ingin malam itu berakhir.

Lara membuka pintu mobil, udara musim semi yang masih dingin mengusap wajahnya. “Kalau begitu, aku naik dulu, ya.”

“Baik,” jawab Liam. Suaranya terdengar normal, tapi sorot matanya jelas menunjukkan bahwa ia sulit melepas kehadiran perempuan itu begitu saja.

Lara berbalik hendak berjalan menuju pintu masuk apartemen, langkahnya ringan namun ragu. Baru beberapa langkah, suara Liam memanggil.

“Lara…”

Lara berhenti. Ia menoleh, menunggu.

Liam berdiri di sisi mobil dengan pintu terbuka setengah, wajahnya serius namun penuh kelembutan yang jarang ia tunjukkan. “Aku tidak akan menyerah,” katanya pelan. “Aku tidak akan berhenti… sampai hatimu akhirnya terbuka untukku.”

Kata-kata itu membuat dada Lara menghangat sekaligus menegang. Ada sesuatu yang berubah dalam dirinya malam itu, sesuatu yang ia belum berani akui.

Liam hendak masuk ke mobil ketika Lara yang kini memanggil.

“Liam…”

Liam menoleh cepat. “Ya?”

Lara menarik napas panjang, seolah mempersiapkan dirinya untuk melompat ke dalam sesuatu yang selama ini ia hindari. “Kamu tidak perlu berusaha lagi.”

Liam mengerutkan kening. “Maksudmu?”

“Saat makan malam tadi, ucapan ibumu menyadarkanku.” Lara menatap lantai sebelum kembali mengangkat kepala. “Aku tidak perlu terus bersembunyi di balik masa lalu. Aku tidak perlu melepaskan sesuatu yang ada tepat di depanku hanya karena aku pernah hancur.”

Liam seperti mematung. Matanya melebar sedikit.

Lara melanjutkan, kini dengan suara yang lebih mantap, “Aku, juga menyukaimu.”

Detik berikutnya adalah keheningan yang nyaris suci. Hembusan napas Liam lenyap, diganti denyut jantung yang terdengar begitu keras sampai ia yakin Lara bisa mendengarnya.

Dia menutup pintu mobil perlahan, tanpa sadar. Lalu berjalan cepat, hampir berlari kecil, ke arah Lara. Kini ia berdiri tepat di depannya, jarak mereka hanya beberapa sentimeter.

“Kamu serius?” bisiknya, seakan takut ucapan itu hilang jika ia berbicara terlalu keras.

Lara mengangkat satu alis. “Menurutmu, ucapanku terdengar seperti lelucon?”

Liam menggeleng cepat. “Tidak… hanya saja aku tidak percaya. Rasanya seperti mimpi.”

“Kamu tidak sedang mimpi, Liam.” Lara tersenyum tipis, hangat namun masih menyimpan gugup. “Dan aku sungguh-sungguh.”

Seolah seluruh ketegangan yang sejak awal membelenggu Liam runtuh dalam satu detik, senyum besar dan tulus muncul di wajahnya. Dia mengangkat kedua tangan, ragu sekejap, namun akhirnya menarik Lara ke dalam pelukannya, hangat, dalam, dan penuh rasa lega.

Lara terkejut, tubuhnya sempat menegang, tetapi perlahan ia membalas pelukan itu. Di antara lapisan mantel tebal, ia bisa merasakan jantung Liam berdetak kencang.

“Aku pikir aku harus mengejarmu sangat lama,” gumam Liam di bahunya.

Lara terkekeh pelan. “Dan aku pikir aku akan terus berlari darimu.”

Keduanya tertawa kecil, tawa yang bukan dari lelucon, namun dari rasa lega yang lahir setelah sekian lama menahan diri.

Liam melepaskan pelukan itu perlahan, meskipun jelas ia ingin menahan Lara lebih lama. Namun tangannya tetap menggenggam tangan Lara, seolah enggan berpisah sepenuhnya.

“Terima kasih,” ucap Liam, suaranya hangat namun bergetar sedikit. “Untuk keberanianmu malam ini.”

Lara menunduk malu. “Aku juga harus berterima kasih karena kamu tidak menyerah.”

Saat angin malam berembus, menerbangkan beberapa serpihan salju kecil yang tersisa, Liam menatap Lara seperti seseorang yang baru saja menemukan sesuatu yang berharga, lebih berharga dari apa pun.

“Kamu sebaiknya pulang sekarang,” ucap Lara, tersenyum lembut. “Sebelum salju turun lagi.”

Liam mengangguk. “Baik.” Meski sorot matanya menunjukkan bahwa ia tidak benar-benar ingin beranjak.

“Selamat malam, Liam.”

“Selamat malam, Lara.”

Lara berbalik, berjalan menuju pintu otomatis apartemen. Namun sebelum pintu itu menutup, ia menoleh sekali lagi.

Liam masih berdiri di tempat yang sama, memandangnya dengan ekspresi yang begitu jernih, bahagia, lega, dan penuh cinta.

Lara tersenyum. Senyum itu kecil, tetapi cukup untuk membuat hati Liam terasa seperti meledak oleh rasa syukur.

********

Untuk readers selamat datang di karya baru author, untuk yang sudah membaca. Terima kasih banyak, jangan lupa support author dengan like, komen dan vote cerita ini ya biar author semangat up-nya. Terima kasih😘😘😘

1
Hey Ladies
halahhh males deh gue bacanya, udah muter-muter gak jelas, INI MAU SAMPAI SIH KELARNYA...????
CUMA MENTOK DISITU DOANG, GUE JAMIN SIH YANG BACA NYA UDAH BORING DULUAN
Ariany Sudjana
Liam kamu bodoh, terjebak dalam permainan gila Dila dan Arga. tetapi kamu harus jujur, meskipun itu pahit, tapi setidaknya kamu sudah berani ungkapkan, jangan ada yang di tutupi. seperti madam Dayana bilang ungkapkan semuanya, dan dia tidak ingin keluarga ini hancur, karena perbuatan pelakor ga tahu diri seperti Dila dan komplotannya
Dewi Yanti
hah kirain bakal gagal dari jebakan ternyata terjebak juga
Herdian Arya
intinya Arga goblok
Irma Luthfah
boleh gak aku senyum sinis pas tau keadaan si dilanda ini🤣🤣
Sazmah Maa
kenapa bertahan
tutiana
author ni berpihak pd dila kah,,, kok ada aja sih ulahnya nyakitin lara, ga hbs2 niat jahatnya ke lara
Ariany Sudjana
orang seperti Liam kok bodoh sekali? nanti si pelakor Dila tidur sama Liam, video direkam dan dikirim ke lara, pasti begitu. dan ujungnya lara marah dan pergi dari Liam, dan pelakor yang menang
M.S Inisial
Bqgus alur ceritanya thor. bikin deg-dengan
Isma Nayla
hampir semua novel kok ceritanya sama semua,klu sampai ceritanya sm off dulu deh bacanya.
jd malas bacanya
Maple latte: ceritanya sama bagaimana y kak? maaf kak, ini hasil pemikiran author sendiri. kuras isi kepala kak nulisnya, nulis novel itu bukan kayak nulis balas chat kak. belum lagi kalo stuck, kita benar-benar harus mikir.
total 1 replies
Siti M Akil
jangan2 itu ular ngaku hamil anak nya liam trs bilang sama lara lihat lelaki mu semuanya suka sama aku sampai aku hamil hmm of dulu ah bacanya
rian Away
padahal eksekusi DILA DIBUNUH, ARGA DIPOTONG KELAMIN NYA
sullycungliiie
kalau sampe rencana Dila berhasil aku GK mau baca lagi thor.....baru juga lara bahagia terus dilanjing itu mau rebut suaminya lagi... males Thor bacanya kalo sampe itu terjadi
Star Ir
tuh kan receh banget
Umi Kolifah
ya masak Dila menang dan Liam bisa terkena jeratnya , q gak rela Thor kalau hidup lara berantakan lagi, pokoknya q marah sama othor kalau itu terjadi/Sob//Sob//Sob/
Yuli Yulianti
semoga ad yg menolong liam ..Arga bodoh kamu akan menyesal klo kamu ngikuti kehendak Dila biar pun kamu nangis darah lara tidak akan kembali lg kepadamu jadi berpikir kah jgn sampai jadi penyesalan mu
gaby
Yah, makin panjang kali lebar critanya. Ya kali Liam sebodoh itu masuk jebakan. Ntar Dila ngaku2 hamil anak Liam, lalu Lara di madu lg. Ntar Lara nikah lagi sama cwok lain, trus Dila iri lagi, abis itu di ambil lg suami Lara. Kaya gitu aja terus muter2nya.
Ceu Markonah: hampir semua cerita novel begitu
total 1 replies
Ceu Markonah
terlallu muter muter
YuWie
kenapa kata2 nya semakin bertele2 ya
Ma Em
Kenapa Dila tdk mati saja sih karena pendarahan , jgn sampai Arga atau Lara masuk kedalam jebakan Dila , tolong selamatkan Lara Thor 🙏🙏 .
rian Away: TENANG NANTI DIA AKAN MATI SETELAH DI ....
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!