Olivia adalah seorang Desainer terkenal di abad ke-21, saat acara penghargaan dirinya dia tidak sengaja mengalami insiden kecelakaan di tempat acara sampai akhirnya dirinya meninggal dunia. Namun, bukannya dia pergi ke alam baka arwahnya justru terlempar ke zaman di era 80-an, memasuki tubuh istri seorang tentara yang Antagonis. Di komplek militer dia sering membuat onar sampai membuat banyak orang yang tidak menyukai dirinya. Lantas bagaimana jika Olivia masuk kedalam tubuh wanita tersebut, apakah Olivia akan bertahan? atau justru sebaliknya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rs_31, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Arka Pratama
17 tahun kemudian
Seorang pemuda tampan berjalan mendekat kearah seorang wanita paruh baya sambil tersenyum manis, dia menyodorkan suatu buket bunga mawar untuk wanita itu. Dia begitu sangat mencintai wanita itu bahkan lebih besar dari apapun. Pria itu bersyukur mempunyainya yang begitu sangat bertanggung jawab kepadanya.
" Mama, Happy birthday," ucap anak itu dengan lembut.
Wanita itu tersenyum haru saat melihat anaknya masih mengingat hari kelahirannya. Sungguh dia sangat terharu dengan perlakukan manis anak bersama dengan Jendral Rakha. Tidak terasa sudah tujuh belas tahun dia hidup berdua dengan putranya.
"Arka kenapa kamu begitu sangat romantis banget hmm?" tanya wanita paruh baya itu yang tak lain adalah Putri Ayu.
Tidak terasa sudah 17 tahun lamanya dia menikah dengan Jendral Rakha, selama itu banyak kejadian yang harus membuat mereka berdua menitikan air mata.Terutama kejadian dimana sang Jendral pergi dinas begitu lamanya, dan tidak pernah kembali lagi sampai sekarang.
Arka memeluk tubuh mamanya dengan sangat erat." Ma, bagaimana bisa kamu berkata seperti itu, ingat Ma Arka itu anak Mama,"
Sungguh Ayu sangat merasa bersalah kepada anaknya Arka. Andai saja dulu dia tidak egois mungkin Ayu tidak akan semenyesal ini meninggalkan Arka sendirian sampai anak itu benar-benar hilang dalam genggamannya.Arka hilang di culik oleh musuh, waktu itu Jendral Rakha begitu sangat marah kepada Ayu, Dia bahkan tanpa sadar mengucapkan kata yang sangat menyakiti hati Putri Ayu sampai akhirnya sang Jendral pergi menjalankan misi dan gak kembali.
"Tapi Ka, mama itu tidak bisa menjaga kamu, bahkan Mama tidak pantas di sebut Mama oleh mu," jawabnya dengan lirih.
Setelah kepergian sang Jendral, karena merasa sakit hati dia Putri Ayu datang ke komandan atas sang Jendral mengajukan gugatan cerai dengan Jendral Rakha. Lalu setelah itu Putri Ayu kembali ke halaman rumahnya di kampung. Berkat pengetahuannya di masa depan dia terus mencari Arka sampai dia bisa menemukannya. Saat itu Arka Putri Ayu temukan di ruangan gelap tempat berkumpulnya semua tawanan untung saja Putri Ayu sangat cerdas sehingga Putri Ayu bisa mengelabui para musuh sampai dia lengah lalu membawa Arka pergi meninggalkan ruangan itu.
Saat Arka berumur lima tahun dia hilang karena di culik dan dia kembali kedalan pangkuan Putri Ayu saat dia sudah belasan tahun. Putri Ayu merasa sangat bersyukur karena sudah bisa bertemu kembali dengan anaknya.Namun, sampai saat ini Putri Ayu tidak pernah tahu bagaimana kabar tentang Jendral Rakha suaminya.
"Ma, yang terpenting saat ini Arka sudah bersama dengan Mama lagi," jawab Arka untuk menenangkan ibunya.
Dia melepaskan pelukannya dari tubuh Putri Ayu, menatapnya dengan lekat sambil tersenyum. Arka tahu pasti saat ini Putri Ayu sedang merasa sangat menyesal karena baru bisa menyelamatkannya setelah belasan tahun lamanya.
"Ma, sudah jangan menangis lagi, sekarang lebih baik kita merayakan ulang tahun mama dengan penuh suka cita," kata Arka lagi.
Putri Ayu menggelengkan kepala. " Tidak Arka, bagaimana bisa kita merayakan ulang tahun mama dengan sorak sorai bahagia sedangkan ayah kamu, mama tidak tahu dimana dia sekarang? bahkan setelah malam itu dimana saat kamu di culik ayahmu pergi dan tidak kembali lagi," gumam Putri Ayu dengan lirih.
Entah kenapa setiap mengingat tentang suaminya,Jendral Rakha, Putri Ayu selalu merasa sedih. Dia ingin tahu keberadaan suaminya saat ini apakah dia masih hidup atau justru sebaliknya.
Arka menggenggam tangan mamanya dengan sangat erat dan mengelusnya dengan lembut.
"Tenang saja Ma, kita akan mencari ayah sampai dia ketemu," jawab Arka.
"Tapi...."
"Percayakan semua itu kepada Arka Ma, Mama saat ini hanya perlu fokus saja berjualan dan menjaga diri baik-baik, ingat Ma di dalam tubuh Arka mengalir darah ayah, jadi Arka tidak perlu khawatir tentang semua itu."
Putri Ayu menganggukan kepala menata Arka dengan hangat. tangannya perlahan terangkat mengelus pucuk kepala Arka dengan penuh kasih sayang." Sudah 12 tahun kamu menghilang Jendral, sebenarnya kamu dimana? aku sudah pasrah dan putus asa mencarimu,"
"Aku berharap kamu baik-baik saja disana."
Sedangkan Arka dia diam-diam mengepalkan tangannya dengan kuat menatap ke arah Putri Ayu.
"Ma, Arka berjanji akan menemukan ayah, baik itu dalam keadaan mati ataupun hidup." gumam Arka dalam hati.
"Ma sudahlah jangan menangis lagi kan masih ada Arka di sini, bukannya kata mama Arka itu sangat mirip dengan ayah Arka?" tanya Arka kepada mamanya, Putri Ayu.
Putri Ayu mengulas senyumnya.Dia tidak menyangka kalau anaknya ternyata sangat pandai sekali untuk mengubah suasana. Menghiburnya supaya tidak bersedih sekali, Arka adalah tipe anak yang sangat peka bahkan tanpa berbicara pun dia sudah tahu apa yang di rasakan Putri Ayu.
"Ya sayang kamu itu sangat mirip dengan ayah kamu, terkadang mama sangat iri sekali kenapa kamu itu sangat mirip dengan ayah kamu padahal mama yang mengandung kamu Arka bukan ayah kamu," kata Putri Ayu sembari menycebikan bibirnya dengan kesal.
"Berarti ayah itu tampan kan Ma, soalnya Arka saja Produk premiumnya sangat tampan, kata Arka dengan percaya diri berbicara seperti itu di depan ibunya.
Tidak bisa di pungkiri kalau Arka itu memang sangat tampan. Bibir yang tipis hidung yang mancung mata yang terlihat sangat bulat dan besar bulu alis yang tebal serta bulu mata yang lentik membuat siapa saja yang melihat Arka akan terpana di buatnya. Apalagi kalau Arka sedang tersenyum lesu pipi di sebelah kirinya itu menambahkan ketampanan Arka.
"Ya Ayah kamu itu memang sangat tampan Arka, bahkan dia terlihat akan sangat tampan dan gagah ketika dia sedang memakai baju dinasnya," jawab Putri Ayu dengan jujur sembari membayangkan saat suaminya sedang memakai baju dinas militer.
"Maksud mama apa? Emangnya ayah kerja apa Ma?" tanya Arka penasaran.
Sudah sekian kama Arka hidup bersama dengan Putri Ayu tapi dia tidak pernah tahu tentang pekerjaan ayahnya. Yang dia tahu ayahnya hanya pergi dinas dan tidak kembali lagi. Arka tidak tahu seberapa bahayanya saat ayahnya dinas bahkan nyawa ayahnya bisa menghilang kapan saja dengan seiring berbahayanya misi yang dia lakukan.
"Ayah kamu itu seorang tentara Arka, dia adalah seorang Jendral muda yang sangat di segani karena pada saat umurnya akan menginjak kepala tiga dia sudah menjadi jendral yang sangat hebat."
Arya terdiam mematung memelototkan matanya tidak percaya menatap ke arah Putri Ayu, mamanya. Sungguh Arka tidak menyangka kalau ayahnya ternyata seorang Jendral besar.
"Ayah aku berjanji akan menemukanmu, aku juga akan mengikuti jejakmu Yah menjadi perwira yang sangat di segani dan jadi Jendral di usia muda,"
