NovelToon NovelToon
The Unwritten Destiny

The Unwritten Destiny

Status: sedang berlangsung
Genre:Dunia Hybrid / Epik Petualangan / Misteri / Action / Fantasi Timur / Romansa Fantasi
Popularitas:930
Nilai: 5
Nama Author: Zan Apexion

KEKUATAN NAGA KENAPA BISA ADA DI TANGAN BOCAH INI? PLOT TWIST-NYA: DIA BISA KUASAI SEMUA ELEMEN!

Bayangin: di dunia Aethoria yang isinya cuma soal kekuatan elemen, ada Vincent Kai, cowok misterius dari Suku Naga, yang diam-diam punya cheat code paling gila. Dia bukan cuma kuat, tapi Juga Overpower—dia bisa ngendaliin semua elemen! Rahasia ini harus dia sembunyikan dalam-dalam biar dunia enggak chaos.

Masalahnya, dunia fantasi mana yang damai terus?

Datanglah Ash Falnes Phoenix, dengan ambisinya yang setinggi langit, ingin membuat Aethoria tunduk di bawah kakinya. Rencana jahat Ash ini jelas mengancam keseimbangan Antara Suku Starlight, Aquaria, Terra, Sylvan, Aeolus, dan lainnya.

Ini bukan lagi sekadar petualangan biasa, ini pertaruhan hidup-mati yang penuh intrik, pengkhianatan, dan epic battle.

Vincent sekarang dihadapkan pada pilihan paling berat: terus hide and seek dengan kekuatannya sambil melihat dunia hancur, atau come out dan terima takdirnya?

Status : Daily Update

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zan Apexion, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29: Jejak Vera dan Sebuah Harapan di Tengah Keputusasaan

Preview Bab sebelumnya:

Namun, belum sempat merayakan kemenangan mereka, Vincent tiba-tiba merasakan Draconix Core-nya terasa kosong, dan hal ini membuat ia mulai batuk darah. Kemenangan ini didapatkan dengan mengorbankan hampir seluruh energi dan juga sisa-sisa energinya sampai pada tubuhnya yang telah mencapai ambang batas. Efek samping ini sangat Mengerikan dampaknya, yang dimana Vincent pandangan nya mulai kabur dan terjatuh ke tanah...

Alicia mendekat, karena khawatir dengan kondisi Vincent dan disana terlihat Vincent sudah tak sadarkan diri.

Bab 29: Jejak Vera dan Sebuah Harapan di Tengah Keputusasaan

The Center of the Northern

Keheningan kembali menyelimuti Center of the Northern. Tiga Demi-Saint itu telah musnah, dan yang tertinggal hanya sisa-sisa energi mereka. Vincent yang saat ini masih dalam posisi berlutut, mencoba mengatur napas nya. Kekosongan energi dalam Draconix Core-nya terasa menyakitkan, seolah ada lubang hitam di dadanya.

Catatan: The Center of the Northern adalah Dimensi inti Utara di tempat persembunyian diubah nama biar terkesan lebih mudah.

Alicia segera berlari ke arah Vincent, dengan membawa Lentera Kuno di tangannya.

"Vincent! Mulut dan hidung mu mengeluarkan darah! Kau memaksakan diri terlalu keras," kata Alicia, panik.

"Aku baik-baik saja," Ucap Vincent meyakinkan, meskipun suaranya serak dan dengan tubuh nya yang telah mencapai batasnya. Ia membiarkan Alicia untuk membantunya berdiri. "Kita berhasil. Center of the Northern sekarang aman. Dan yang terpenting, kita masih punya Jarum Temporal."

Sedangkan, Alicia sedang melihat wadah kristal kecil yang berisi Jarum Temporal.

Peringatan Elena

Beberapa saat kemudian, mereka berdua kembali ke Ruang Waktu Tertutup untuk memulihkan diri sejenak, Tiba-tiba Elena muncul. Wajahnya tidak menunjukkan kelegaan atas kemenangan mereka, melainkan kekhawatiran yang mendalam.

"Kalian telah melakukan hal yang luar biasa," kata Elena.

"Empat Demi-Saint itu telah musnah. Tetapi karena hal ini kalian telah membuat kesalahan yang fatal."

"Apa maksudmu?" tanya Vincent.

"Energi ledakan yang dihasilkan tadi terlalu besar," jelas Elena, menunjuk ke luar.

"Itu bukan hanya menarik makhluk di dimensi ini. Itu telah menciptakan resonansi ke seluruh Aethoria. dengan ini keberadaan kalian semakin jelas, dan lebih buruk lagi sebentar lagi, pasti akan ada sosok yang menjumpai kalian."

Elena melanjutkan, "Aku merasakan ikatan Vera dengan Evan menjadi lebih kuat. Vera akan datang sendiri, membawa Evan, Sang Jenderal Bayangan, dan mungkin seluruh pasukan Black Mage yang disiapkan untuk perang juga datang. Dia tidak akan lagi bermain-main. Dia akan datang untuk menghancurkan kalian dan Dimensi The Center of the Northern secara total."

Menuju Konfrontasi Terakhir

Kabar itu menghantam Vincent. Kemenangan mereka ternyata adalah awal dari musuh yang lebih besar.

"Berapa banyak waktu yang kita miliki?" tanya Vincent, Draconix Core-nya dengan perlahan mulai pulih dan terisi. tatapannya disertai dengan kewaspadaan yang mengerikan.

"Maksimal dua hari," jawab Elena.

"Dan saat mereka tiba, tempat ini tidak akan bisa menahan serangan mereka. Kalian harus pergi melarikan diri, atau bersiap untuk bertarung."

Vincent menoleh ke Alicia. Alicia mengangguk, memegang Jarum Temporal.

"Kami akan bertarung di sini," kata Vincent.

"Kami tidak akan lari lagi. Kita akan menggunakan dua hari ini untuk memulihkan energi, sedangkan Alicia akan belajar mengarahkan Jarum Temporal itu dengan sempurna."

Elena mengerutkan kening. "Pertarungan ini sangatlah beresiko, ini.... ini bunuh diri namanya."

"Mungkin," balas Vincent, pandangannya tegas. "Tapi tempat ini adalah harapan terakhir kita. Dan yang lebih penting adalah, jika kita bisa memutus ikatan Evan di tengah pertarungan, kita akan membalikkan situasi ke arah yang menguntungkan bagi kita. Aku tidak akan meninggalkan Evan di tangan Vera, karena keberadaan Evan hanya akan memperkuat Organisasi Black Mage."

Dengan tekad yang bulat, Vincent dan Alicia mulai mempersiapkan diri untuk konfrontasi terakhir, mengetahui bahwa dalam waktu dua hari, mereka akan menghadapi musuh yang paling kuat.

Persiapan di Bawah Bayangan

Dengan pengumuman dua hari sebagai batas waktu mereka, suasana di Center of the Northern berubah total dari yang awalnya sebuah tempat pemulihan, kini menjadi sebuah benteng persiapan untuk menahan serangan musuh. Elena segera mengerahkan sisa energi di tempat ini untuk memperkuat perisai perlindungan dimensional, meskipun ia tahu itu hanya akan menunda Vera selama beberapa jam.

Vincent kembali ke Ruang Pemulihan. Kali ini, ia tidak mencari pencerahan, melainkan pengisian ulang energi yang ekstrem. Ia duduk di altar batu, menyerap energi element spiritual kolam secara agresif. Draconix Core miliknya, yang kini jauh lebih efisien, memutar energi Earth Saint Core dan Dragon Fire dengan kecepatan tinggi, mengembalikan cadangan tenaganya.

Setiap menit adalah emas. Vincent tahu bahwa dalam pertarungan mendatang, ia tidak hanya melawan Vera, tetapi juga harus menahan Evan yang memiliki kekuatan yang sama dengannya yakni tingkat Langit Rendah, tanpa melukainya secara fatal.

Mendalami Jarum Temporal

Sementara Vincent mengisi energi, Alicia menjalani pelatihan yang jauh lebih rumit dan halus. Ia duduk di Ruang Waktu Tertutup, fokus pada Jarum Temporal di wadah kristalnya.

Misinya: belajar mengarahkan Jarum Temporal ke Ikatan Perjanjian Jiwa Kegelapan Evan tanpa mengenai Draconix Core Evan. Targetnya sekecil benang energi gelap yang melilit jiwa Evan. Kesalahan sepersekian milimeter bisa membunuh Evan.

Elena mengawasi Alicia dengan seksama. "Jarum itu bekerja pada tingkat resonansi temporal. Kau harus melupakan target fisik. Rasakan aliran waktu di dalam Evan, dan temukan titik di mana waktu dan kehendaknya terdistorsi oleh Vera."

Alicia berlatih memproyeksikan benang energi dari Lentera Kuno ke target kecil yang bergerak cepat. Ia harus mencapai akurasi yang sangat tepat dalam hitungan detik di tengah medan pertempuran.

"Aku harus berhasil," gumam Alicia, matanya berkilat tekad. "Aku tidak akan membiarkan Evan menjadi budak, karena itu juga akan merugikan kami."

Malam Terakhir

Malam kedua tiba, meskipun suasana membawa ketenangan tapi ini hanya lah sebuah ketenangan setelah badai. Disisi lain, Vincent yang telah pulih hingga sekitar 90% dari kekuatannya, bergabung dengan Alicia.

Mereka duduk di tepi kolam, memandang pantulan kristal dimensi.

"Vincent," Alicia memulai, suaranya pelan. "Jika kita gagal... kita tidak akan bisa memutus ikatan Evan, dan Vera pasti akan menangkap mu"

"Jangan bicara seperti itu," sela Vincent, memegang tangannya erat.

"Dengarkan aku," Vincent bersikeras. "Jika Vera menangkap ku dan mengikat ku juga, kau harus mengambil Lentera Kuno dan Jarum Temporal, selanjutnya kau harus melarikan diri. dan cari lah tempat untuk bersembunyi agar kau tidak bisa ditemukan oleh Mereka, selanjutnya tunggu sampai kau cukup kuat dan balas lah dendam ku."

Alicia menundukkan kepala. Air matanya tidak tumpah, tetapi ketakutan jelas terpancar.

 "Ti...Tidak Aku ti...tidak akan meninggalkanmu. Jika kita bertarung melawan mereka bersama, pasti akan ada harapan."

Vincent tersenyum dengan senyuman tipis. "Baiklah. Kita akan Bersama. Tapi janji padaku, saat kau melancarkan Jarum Temporal, jangan ada keraguan. Berikan semua kehendakmu sepenuhnya. Kita harus memutuskan kendali Vera terhadap Evan."

Alicia mengangguk, mengencangkan genggamannya pada wadah kristal.

Perisai yang Runtuh

Getaran samar yang dirasakan Vincent dan Alicia dengan cepat berubah menjadi guncangan hebat. Perisai dimensional luar yang telah diaktifkan oleh Elena sebelumnya, harusnya dapay menahan musuh selama berjam-jam, kini tampaknya tidak seperti yang diperkirakan.

"Mereka tidak menyerang secara bertahap," kata Elena, muncul di samping Vincent.

"Vera menggunakan energi gabungan Black Mage dan Energi phoenix dari Evan untuk merobek Perisai Pelindung Dimensional. Mereka tepat ada di ambang pintu!"

Vincent dan Alicia mengambil posisi di ruang terbuka Center of the Northern.

Vincent memancarkan aura Langit Rendah yang kuat dan juga tenang, Draconix Core-nya kini terisi penuh. Di sebelahnya, Ada Alicia yang memegang Lentera Kuno dengan satu tangan dan satu tangan lainnya memegang Jarum Temporal.

CRASH!

Perisai dimensional Center of the Northern pecah berkeping-keping efeknya seperti suara kaca raksasa yang dihantam oleh sebuah batu besar. Energi gelap dan juga Mengerikan segera menyerbu masuk, merusak keindahan kristal dan mengubah udara murni menjadi udara yang penuh aura kegelapan dan juga mematikan.

Di tengah pecahan perisai, muncul tiga sosok.

Sosok pertama adalah Vera, Black Mage yang cantik namun mematikan. Auranya dingin, kuat, dan penuh perhitungan. Di matanya, hanya ada ambisi dan kesenangan melihat mangsanya terpojok.

Sedangkan, sosok kedua adalah yang sedang berdiri di samping Vera, sosok itu adalah Evan. Ia mengenakan jubah yang kini lebih gelap, dan matanya memancarkan warna biru-hitam yang kosong, dari matanya terlihat bahwa dia sedang dikendalikan. disisi lain, Kekuatan Langit Rendahnya kini terasa terorganisir dan brutal, ia sepenuhnya tunduk pada kehendak Vera.

Adapun sosok ketiga ada di belakang mereka, yakni puluhan prajurit Black Mage yang terlihat mengenakan jubah hitam, dan dengan kemampuan mereka, kini mulai membentuk formasi yang menakutkan.

"Selamat datang, Vincent, Sang Pewaris yang bodoh," sapa Vera, suaranya dengan nada yang dingin.

"Kau melakukan pekerjaan yang bagus membersihkan Demi-Saint itu. Sekarang, serahkan Kunci Keduamu."

Vera melihat ke arah Vincent, lalu fokus menatap ke arah tubuhnya, di dalamnya ia melihat Draconix Core milik vincent.

"Aku merasakan energi barumu. campuran Earth Core Saint dengan Core Naga milik mu, sehingga menghasilkan mutasi yang Menarik."

"Hahahahahahaha, Aku pasti akan mengambilnya, dan dengan Jenderal Bayangan yang kini berada ditangan ku, pasti aku akan akan menjadi yang paling kuat di Aethoria."

Tatapan Vincent kini, terkunci pada Evan. Ada rasa dendam dan tekad yang kuat di matanya.

"Vera," kata Vincent, suaranya tenang. "Kau telah mengubah komandan perang suku Phoenix menjadi senjata. Dengan perbuatan keji mu dengan memanfaatkan orang lain, kau tidak akan pernah bisa memenangkan perang ini."

Vera tertawa, tawa yang menusuk tulang. "Perang? Ini bukan perang, ini adalah pengambilalihan. Dan Evan bukanlah 'Komandan perang suku Phoenix' lagi. Dia adalah Jenderal Bayangan yang setia milik ku. salahkan dia yang dahulu dibutakan oleh kekuasaan, sehingga dia terpengaruh dan sekarang berada dibawah kendali ku."

Vera menoleh ke Evan. "Evan, buktikan kesetiaanmu. Lumpuhkan dia. Bawa Core-nya kepadaku."

Evan menatap Vincent, tanpa ada sedikit pun pengakuan. Ia mengangkat tangannya. Api Phoenix-Kegelapan mulai berkobar di sekitarnya.

"Perintah diterima, Tuanku Vera," ucap Evan dengan suara seperti robot dan tanpa emosi.

Vincent tahu, ini adalah pertempuran yang harus ia menangkan, bukan hanya untuk Center of the Northern, tetapi untuk membasmi ancaman dari makhluk keji dihadapannya yang memiliki kekuatan kegelapan yang mematikan.

"Alicia, siap!" bisik Vincent. Ia melangkah maju, Draconix Core-nya berputar dengan kekuatan penuh.

"Aku datang," ucap Vincent.

Disisi lain, Begitu Evan menerima perintah, ia melesat ke arah Vincent. Kecepatan Jenderal Bayangan itu sangat luar biasa; ia tidak hanya cepat, tetapi pergerakannya dipenuhi dengan gerakan yang efisien.

Evan menyerang dengan pukulan api Phoenix-Kegelapan yang diperkuat oleh kekuatan Langit Rendah.

"Dark Fire Phoenix!" Ucap Evan.

"Hancurkan dia, Evan!" perintah Vera, menonton dengan senang sambil tertawa dari belakang formasi Black Mage.

Vincent merespons dengan Tinju Kebangkitan Naga yang diselimuti Energi Draconix Saint.

"Rise of the Dragon Fist!" Ucap Vincent.

Kedua pukulan dari kedua sosok di tingkat Langit Rendah itu, berbenturan di udara.

KABUMMM!

Gelombang kejut yang tercipta nyaris merobohkan formasi Black Mage. Vincent Terdorong mundur, tetapi ia berhasil menahan efek benturan itu. Ini membuktikan bahwa Draconix Core miliknya, jauh lebih stabil daripada Core Langit Rendah biasa.

"Aku akan melawan mu, Evan," raung Vincent. "Alicia, aku akan menahannya, kau siapkan bidikan!" ucap Vincent pada Alicia lewat telepati.

Perangkap dan Strategi Pemutusan

Vincent harus mempertahankan jarak nya sambil memancing Evan ke posisi yang tepat. Ia tahu serangan Jarum Temporal Alicia membutuhkan akurasi yang sangat tepat dan fokus. Disini Vincent harus membuat fokus Evan hanya kepada dirinya agar dia lengah.

Kemudian, Vincent pun menciptakan Domain Draconix Saint dalam skala yang jauh lebih kecil dan terkontrol, hanya meliputi dirinya dan Evan. Ini membatasi kemampuan Evan untuk bermanuver dan mencegah Vera campur tangan secara langsung.

"Sebuah domain?"

"Kau mencoba menjebak ku dalam sebuah kekuatan yang cacat ini?" suara Evan, meskipun kaku, terdengar mencemooh Vincent.

Vincent mengabaikannya. Ia membiarkan Evan dengan ocehannya, sementara dirinya mengaktifkan teknik pertahanan diri.

"Terra Dragonscale Shield" ucap Vincent.

Teknik ini, fokus pada pertahanan dengan Perisai Bumi Emas yang kokoh untuk menahan kemungkinan serangan Evan.

Sementara Vincent bertahan, Alicia diam-diam bergerak. Ia menggunakan Lentera Kuno untuk menyamarkan pergerakannya dari Vera. Vera terlalu fokus pada duel antara Vincent dan Evan sehingga mengabaikan Alicia.

Alicia mencapai titik yang strategis, tidak terlalu jauh, tetapi juga tidak terlalu dekat. Ia memegang wadah kristal dengan Jarum Temporal yang berputar dan Lentera Kuno yang memproyeksikan benang energi panduan.

Kemudian, Alicia memejamkan mata. Ia tidak melihat Evan sebagai musuh, tetapi sebagai seorang makhluk yang terikat tak berdaya. Ia harus merasakan Ikatan Perjanjian Jiwa Kegelapan yang melilit Evan yang saat ini sedang di bawah kendali Vera.

Melalui bantuan Lentera Kuno, Alicia melihatnya: benang energi gelap yang sangat tipis, bergetar dan berdenyut, menghubungkan Core Evan ke Vera.

Itu adalah targetnya.

"Sekarang!" bisik Alicia, mengerahkan seluruh fokus mentalnya.

Vincent merasakan sinyal dari Alicia. Ia tahu ini adalah kesempatan terakhir. Ia melakukan tindakan yang sangat berisiko: ia menghentikan pertahanannya dan membuka lengannya lebar-lebar.

"Serang aku, Evan! Habisi aku!" teriak Vincent, memaksa Evan untuk melancarkan serangan full power.

Wajah Evan, meskipun kosong, menunjukkan sedikit keraguan yang segera dipadamkan oleh ikatan Vera. Evan mengumpulkan kekuatan terbesarnya, dengan Ledakan api Phoenix Kegelapan Murni, ia mengarahkannya langsung ke Vincent.

"Dark Fire Phoenix" ucapnya.

Sedangkan disisi lain, pada detik yang sama ketika energi Phoenix itu melesat ke arah Vincent, Alicia meluncurkan Jarum Temporal.

Aksi dan Konsekuensi

Sebuah Jarum Temporal, yang didorong oleh kekuatan Waktu serta energi Saint yang murni, melesat menuju Evan.

Demi menghindari serangan Dark Fire Phoenix, Vincent menggunakan Penguncian Dimensional lokal pada dirinya sendiri, memperlambat waktu di sekitarnya hingga sepersekian detik.

Sementara waktu diperlambat, Jarum Temporal menembus aura Phoenix Evan.

CIIIT!

Bukan suara benturan, melainkan suara ikatan yang putus. Jarum Temporal tepat mengenai benang gelap yang menghubungkan Evan dan Vera. Benang itu putus, dan Jarum Temporal menghilang.

Pada saat yang sama, Ledakan Dark Fire Phoenix Evan menghantam Vincent yang waktu disekitar nya telah kembali normal, hal ini membuat ia terlempar ke arah dinding kristal, meninggalkan bekas lubang besar pada dinding kristal itu. dengan dirinya yang memuntahkan darah dari mulutnya.

"EVAN!" raung Vera dengan amarah.

Ternyata Ikatan yang telah putus itu mengirimkan serangan balik yang menyakitkan ke Vera, tetapi dampaknya pada Evan jauh lebih serius.

Evan tiba-tiba memegang kepalanya, aura Dark phoenix nya memudar. Matanya yang biru-hitam kembali, dengan ekspresi yang penuh kebingungan, dan kemudian....

"Dimana aku?"

"Apa... Yang sedang Terjadi saat ini?,"

ucap Evan dengan linglung seperti orang yang baru sadar dari koma yang panjang.

Evan kini bebas, tetapi kondisi Vincent saat ini pastilah terluka parah, sedangkan Vera pasti berada di puncak amarahnya.

Apakah mereka berhasil menggagalkan rencana Vera? bagaimana kondisi Vincent? Apakah Evan benar-benar sudah lepas dari kendali? Dan apa yang akan terjadi selanjutnya? Nantikan kelanjutannya di bab berikutnya.

bersambung.......

______________________________________________

Perkembangan tokoh utama:

Nama : Vincent kai

Ranah : Langit Rendah

Core : Memiliki inti yang bermutasi (Draconix Core)

Identitas:

Anak bungsu Kepala suku Phoenix saat ini (Arthur DragonWise)

Pewaris Draconix Saint (Karena memiliki Core yang bermutasi seperti leluhur)

1
Rina
semangat 💪
Rina
update terus min
Zan Apexion: senang mendengar masukkan dari kamu, saya akan berusaha semaksimal mungkin dan ini menjadi penyemangat bagi saya sebagai penulis.
total 1 replies
Rina
🥺🥺🥺
Rina
semangat min🥺
Zan Apexion: terimakasih atas dukungannya ☺️
total 1 replies
Mough•Finnegan
mantap kerasa perkembangan alurnya hebatlah. semangat terus author💪
Zan Apexion: terimakasih atas supportnya, senang rasanya membaca komentar yang membuat saya semakin semangat untuk terus update karya ini.☺️
total 1 replies
Mough•Finnegan
wow sangat mendetail gw suka ini👍
Zan Apexion: terima kasih sudah mampir🙏

senang rasanya karya saya di sukai.
total 1 replies
Rina
semakin seru ya, semangat terus ya Author 🥺👍
Zan Apexion: Terimakasih, senang rasanya ada yang menyemangati.

saya akan semakin berusaha keras untuk bab berikutnya 🙏☺️
total 1 replies
Rina
Vincent 🥺🥹
Rina
wah, ada musuh baru
LibrarianAkasha
Lila ini gadis itu? yang di bab sebelumnya?
Zan Apexion: terimakasih atas dukungan dan saran nya, senang rasanya karya saya disukai.
total 12 replies
LibrarianAkasha
kuat juga gadis itu...
Zan Apexion: hehe, karena dia masih bocah, sedangkan gadis itu lebih tua darinya
(gadis yang dimaksud npc).
total 3 replies
LibrarianAkasha
Disini lain
Zan Apexion: maksudnya mereka berjalan di hutan baru Nemu sungai gtu hehe
total 1 replies
LibrarianAkasha
Gadis itu mencurigakan...
Rina
Seru banget, lanjut terus ya Author.

tetap semangat 👍
LibrarianAkasha
Cerita yang menarik
LibrarianAkasha: sama-sama
total 2 replies
LibrarianAkasha
rasanya seperti membaca ulang paragraf di atas... tapi tidak apa-apa. bisa dipahami
Zan Apexion: terimakasih
total 5 replies
LibrarianAkasha
woah! menarik!
Zan Apexion: terimakasih 🙏
total 1 replies
LibrarianAkasha
Spasinya thor
Zan Apexion: hehe sorry, ngantuk mungkin pas buatnya😄
total 1 replies
Rina
Wah, Terimakasih Author ada penjelasan lengkap tentang karakter dalam cerita.
/Smile/
Zan Apexion: Sama-sama, Senang bisa membantu 🙏☺️
total 1 replies
LibrarianAkasha
Halo author! mau tanya, kata "Tiba-tiba, Saat dan Terjadi" di novel ini aku lihat kadang menggunakan kapital di awal kata, itu untuk penekanan?
Zan Apexion: Terimakasih sudah membaca dan juga dukungan nya.
total 4 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!