NovelToon NovelToon
Cinta Arjuna

Cinta Arjuna

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta / Persahabatan / Cintapertama
Popularitas:510
Nilai: 5
Nama Author: ryuuka20

I Ketut Arjuna Wiwaha — atau Arjun, begitu orang-orang memanggilnya — pernah jatuh dalam perasaan yang salah. Cinta terlarang yang membuatnya kehilangan arah, membuat jiwanya hancur dalam diam.
Namun, saat ia hampir menyerah pada takdir, hadir seorang gadis bernama Saniscara, yang datang bukan hanya membawa senyum, tapi juga warna yang perlahan memperbaiki luka-lukanya.

Tapi apakah Saniscara benar-benar gadis yang tepat untuknya?
Atau justru Arjun yang harus belajar bahwa tidak semua yang indah bisa dimiliki?


Dia yang sempurna untuk diriku yang biasa.
— I Ketut Arjuna Wiwaha


Kisah cinta pemuda-pemudi Bali yang biasa terjadi di masyarakat.


Yuk mampir dulu kesini kalau mau tau tentang para pemuda-pemudi yang mengalami cinta terlarang, bukan soal perbedaan ekonomi tapi perbedaan kasta.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ryuuka20, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

30.

🕉️🕉️🕉️

"Sudahlah lupakan, hayo kita jalan-jalan." ajak Juna yang menarik tangan Sanis keluar dari rumah Juna. Di sebrang gang rumahnya ada taman rekreasi. Hanya taman kecil sebenarnya, dan hari mulai siang yang sangat terik.

"Juna, berapa lama Bu Agni dan kakakmu menjalin hubungan ?" tanya Sanis pada cowok itu yang duduk di bangku taman tepat di bawah pohon rindang.

"Kapan ya? gue gak tau, yang pasti mereka menjalin hubungan."

"Ya tapi.... Ah sudahlah." Sanis malas membahasnya, padahal ia sebenarnya kepo banget. Dengan raut wajah murungnya.

"Mana gue  tau Niis, mereka bertemu seakan sudah lama tidak bersama. Mungkin pas jaman mereka sekolah ya."

Sanis menganggukan kepalanya mengerti, kakak dari Juna ini adalah anak yang aktif masuk BK dan pada akhirnya ia membangun kelas seni dan beberapa prestasinya di sekolah.

"Bli Yan itu mustahil untuk tidak mendapatkan kekasih, pastilah dia mendapatkan kekasih. Banyak yang menyukainya." Jelas Juna pada Sanis kalau memang tau jika kakaknya selalu mendapatkan kenalan dan itupun bukan tipe kakaknya. Heran Juna, karena sang kakak itu sering ganti ganti cewek.

"Trus kenapa coba guenya jomblo?" Keluhan cowok itu membuat Sanis tertawa.

"Ya sudahlah, cape gue. Authornya kurang ajar kitanya mulu yang di ceritain. Mereka kek sekali." Kesal Juna yang kesal entah pada siapa, author kan cuma mainin kalian suka suka aja.

"Ini kan beda sama mereka." Saut Sanis yang tertawa kecil melihat tingkah cowok itu.

"Yah begitulah," jawab Juna pada akhirnya.

Sambil berjalan di taman rekreasi banyak muda mudi yang duduk di taman itu, dan juga anak-anak bermain di sana.

Sanis tertawa mendengar jawaban dari Juna, raut wajahnya terlihat kesal. Juna berjalan menuju bangku taman disana di bawah pohon rindang dengan udara sejuk.

"Napa loo ketawa?" Juna semakin kesal dengan gelak tawa Sanis.

"Gue tau Lo nungguin akhir dari cerita ini kan ya?" Juna mengangguk setuju dan masih penasaran dengan alurnya ini.

"Iya, cape di kejar sama anak pejabat." Sanis tertawa lagi dan duduk di sebelah Juna, mereka duduk di bangku taman.

"Harusnya Lo seneng di kejar anak pejabat, bukannya ya sebaliknya." Juna masih tak percaya dengan apa yang ia rasakan sekarang dan malah di kejar anak pejabat.

"Dah lah gak seru banget hari ini."

Juna meninggalkan gadis itu yang membuatnya kesal, Sanis mengikuti cowok itu sekarang malah mengikutinya kembali ke rumah.

.............

Keesokan harinya pagi-pagi Sanis ke sekolah karena ada urusan penting dan juga piket kelas bersama dengan anak-anak malas.

"Wis sapu ya, pojokan kanan, kiri, depan belakang!" Gadis sombong itu mengulurkan sapunya ke arah Wisnu yang baru saja sampai di depan pintu masuk.

"Kok gue sih Ta?"

"Iyalah Lo lupa hari ini piket." Gadis itu keluar dari kelasnya yang ikut dengan gengnya gadis cantik yang terkenal dikalangan sekolahan.

"Iya gue piket tapi kan bukan di kebersihan." Ia meletakkan alat persembahyangan hari ini, Wisnu yang mendapat giliran untuk menghaturkan Banten.

"Udahlah wis biar gue aja."

"Enggak Ra, biar gue aja lagian gue bosen ngebabu di rumah aja terus dan gue mau nyapu di sekolah aja." Ara hanya mengangguk sambil memijat pelipisnya.

"Punya aja temen kayak dia," Ara bergumam sambil meninggalkan cowok itu yang menyapu.

"Kok Wisnu yang nyapu?" Tanya Sanis pada Ara yang duduk di sebelah Juna.

"Gak tau bosen katanya ngebabu di rumah."

"Hahah, bisa gitu ya." Sanis tertawa mendengar jawaban dari Ara yang hanya mengangguk sambil tertawa juga.

"Wah kece tuh dia." Sanis, Juna dan Ara sibuk mentertawakan Wisnu yang kesal karena di suruh menyapu bersih seluruh ruang kelas.

"Hmm, kalian aja yang gantiin gue mebanten ya. Gue kan nyapu." Pinta Wisnu yang menghadang Tata gadis yang tadinya menyuruhnya menyapu.

Tata hanya memutar bola matanya malas untuk berdebat dengan Wisnu. Lalu mengambil dupa dan juga canangnya meletakkan di atas nampan serta menyusun rapi agar gampang saat nanti mebanten nya.

"Ouh ya satu lagi, yang ikhlas ya. Nanti kalau gimana-gimana gara gara Lo gak ikhlas kan repot." Jelas Wisnu pada Tata.

"Iya pasti," jawabnya yang berjalan keluar kelas menuju sanggah.

"Kalau gak iklas nanti pada kesurupan," Juna tertawa renyah mendengar ocehan dari Wisnu cowok itu melanjutkan aktivitas menyapunya.

Pulang sekolah akhirnya tiba semua murid masih berada di kelas masing-masing. Karena hujan yang turun siang hari ini.

"Kak Ras mana ya? Biasanya dia jemput." Sanis menunggu kakaknya di koridor sekolahnya.

Suasana sekolah sudah hampir sepi hanya beberapa siswa yang masih di sekolah, dan hujan pun turun dengan derasnya, tanpa pikir panjang gadis itu bersiap menerobos hujan dengan menunggunya di halte depan sekolah membuat kakaknya Raspati, tidak usah repot masuk ke dalam sekolahnya.

"Eh?"

Seseorang mencekal tangan Sanis yang ingin melaju keluar dari koridor.

Cowok itu, misterius dan berjaket hitam juga memakai masker mencekal tangannya, membuat Sanis bingung. Bukan bingung memang biasa terjadi sebenarnya bukan?

"Kamu lagi ?"

"Jangan terobos hujannya nanti kamu sakit, biar aku aja nganter kamu kesana." ucap pahlawan kehujanan itu dan membawa Sanis dalam satu payungnya itu.

Sanis masih tak percaya dengan cowok ini, dan sangat penasaran dengannya. Cowok misterius itu dengan jaket hitam serta maskernya itu lengkap dengan topinya membawanya pergi ke halte untuk menunggu jemputan dari kakaknya.

"Eh tunggu!" Cowok itu menghentikan langkahnya di bawah hujan dengan payungnya itu, mendengar panggilan dari Sanis.

"Kita ngobrol sebentar mau ?" tanya Sanis pada cowok itu yang berlari ke dalam sekolah lagi, ia heran dengan sikap cowok itu, bukannya pulang. Eh, jangan jangan ia tak punya tempat tinggal ya.

Gadis itu memperhatikan gerbang sekolah yang masih ramai dengan anak-anak yang di jemput di sana sedangkan ia, masih menunggu kakaknya. Sudah lebih dari 30 menit ia menunggu kakaknya yang tak kunjung datang.

Sedangkan Juna bersiap untuk pulang, setelah latihan bersama adik kelasnya. Sebenarnya ia tak ikut latihan hanya memantau anak-anak baru saja dan memastikan kalau sanggar ini tak mati.

"Kak, mau pulang bareng gak ?" tanya Pancali pada Juna yang menatapnya bingung ingin menjawab apa dan bagaimana.

Juna hanya tersenyum kikuk dan menggelengkan pelan dan pamit pada Pancali, gadis itu kesal karena lagi lagi di tolak Juna.

........

Sanis masih menunggu kakaknya di halte bus dekat sekolah, bagaimana kakaknya lupa dengan dirinya ini ?

Juna melihat Sanis dari koridor sekolah yang berdiri di halte bus, karena pintu gerbang sekolah terbuka.

Juna menerobos hujan deras dan berlari menuju keluar sekolah, lalu memanggil gadis itu yang gelisah.

"Sanis!" Panggil Juna pada gadis itu yang kaget Juna tiba-tiba datang dengan jaket yang sedikit basah karena hujan.

"Juna ? Lo gak pulang ?" Tanya gadis itu pada Juna, yang tersenyum manis dan duduk di sebelahnya.

Cowok itu menggeleng pelan, " gimana gue mau pulang kalau Lo belum pulang. Hmm.."

Sanis menatap Juna heran dan bingung, rasanya sangat berbeda kali ini. Rasa dinginnya hujan hilang dengan kedatangan Juna.

............

Sedangkan Raspati masih menunggu di depan rumah seseorang, menunggunya sambil gelisah dan di hujani rasa sedihnya langit saat ini. Seorang gadis mengintipnya dari jendela bagian atas rumah tingkat dua itu.

Gadis itu benar-benar sedih dengan apa yang di alami olehnya. Pria itu menelpon Wayan sahabatnya itu dan memintanya untuk segera menjemputnya di rumah seseorang.

"Ras! Tunggu!" Gadis itu menahan Raspati dengan keluar dari rumahnya sambil membawa payung untuknya.

"Ras, kita harus berani bertindak karena dia butuh kamu,"

Raspati tersenyum menatap mata gadis yang sedang sendu ini, satu kecupan jatuh pada dahi gadis itu dan pria itu beranjak dari tempatnya.

............

"Lo pulang sama gue aja ya," ajak Juna yang menarik tangannya dari halte busway itu menuju ke parkiran sekolah, kini hujan deras tergantikan dengan matahari yang mengintip di balik awan hitam itu. Dua remaja itu bersiap untuk pulang bersama, karena Raspati kakak dari Sanis tak kunjung datang menjemputnya.

Sanis turun dari motor Juna, karena ia mengantarkan gadis itu sampai depan rumahnya.

"Thanks Juna. " Sanis tersenyum manis kepada cowok itu, dan membalas senyumannya. Sedangkan Juna ingin rasanya menceritakan sesuatu pada Sanis.

"Nis, besok ada waktu gak ?" Juna mencekal tangan Sanis yang ingin beranjak dari sana.

Sanis mengernyitkan dahinya heran dengan pertanyaan dari Juna. Sambil mengangguk pelan.

"Iya besok gue free, kita emangnya ada tugas melukis lagi ?" tanya Sanis pada Juna yang menggelengkan kepalanya pelan.

Sanis menaikkan satu alisnya, dengan wajah bertanya-tanya.

"Gue mau bilang sesuatu sama lo tapi itu  besok," Sanis sekarang mengerti maksudnya ia mengangguk sambil tersenyum.

"Okey, Lo chat aja ya jamnya." Sanis berbalik menuju masuk rumah.

Mungkin ini adalah hal yang baik untuknya

.

.

.

.

.

.

.

1
LyaAnila
wah. kalau gitu kalian akur-akur ya jangan ribut 🥰
LyaAnila: aku udah mampir kak. ditunggu di ceritaku juga ya makasih👍
total 1 replies
LyaAnila
lha bisa-bisanya kok gitu. bapaknya nikah lagi kah?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!