Pengasuh Tuan Muda Amnesia

Drap drap drap

Seorang wanita berjalan dengan sangat cepat. Suara sepatu berhak nya bahkan sampai menggema ketika beradu dengan lantai. Rambutnya yang pendek seleher nampak mengembang ketika berjalan. Deru nafanya pun juga terlihat naik turun. Matanya menatap tajam dan ketika sudah sampai di depan pintu, tangannya dengan cepat langsung mendorong papan kayu tersebut.

"Kamu udah tahu belum kalau Ditrian udah kembali?"

Jeeeeeng

Seorang pria dengan setelan pakaian formal yang tengah duduk di kursi sambil memegang beberapa kertas itu langsung mendongakkan kepala ketika wanita tersebut masuk tanpa permisi sambil menyebut nama Ditrian. Dia langsung meletakkan semua kertas yang berisi laporan itu dan menatap sang wanita degan tajam.

"Maksud mu apa, Reneta? Ditrian? Kamu jangan ngelucu tengah hari bolong kayak gini,"ucap Pria yang berwajah tampan dan rambut yang ditata ke pinggir itu dengan nada bicara mengejek.

Wanita yang dipanggil Reneta oleh si pria semakin geram. Bahkan dia langsung memukul meja tepat di depan pria tersebut dengan begitu keras.

"Kamu pikir aku mabok ya siang-siang begini. Aku lihat dengan mata kepalaku sendiri. Aku lihat Ditrian tadi di Rumah Sakit Mitra Harapan. Aku baru aja jenguk temenku, dan aku lihat Ditrian lagi jalan sama kedua orang tuanya. Dan yang bikin terkejut, dia gandengan sama seorang wanita,"ucap Reneta dengan menggebu-gebu.

"Ya udah,kalau itu bagus dong. Ditrian udah balik, jadi urusan kerjaan semuanya bisa ke hendel lagi degan baik. Lalu dimana salahnya sih, Ren?" tukas pria itu cepat. Ia kembali memegang kertas-kertasnya dan kembali sibuk membacanya lagi.

Reneta tampak tidak suka, dia merampas kertas-kertas itu lalu menatap si pria dengan tajam.

"Stev, kok kamu tenang gini sih. Ditrian lho yang balik?" pekik Reneta.

Pria yang bernama Steven itu menatap tajam ke arah Reneta. Ia lalu berdiri dan kembali merebut kertas yang diambil Reneta dari tangannya tadi.

"Terus, kamu mau aku bersikap kayak gimana hah? Ditrian kembali, itu berarti bagus. Dia bisa kembali ke sini, melanjutkan pekerjaannya. Kenapa kamu yang repot? Kamu lebih seneng nggak ada Ditrian karena kamu bisa beruat sesuka mu begitu?" ujar Steven sengit. Agaknya dia tidak suka dengan sikap Reneta.

Steven, Reneta dan Ditrian, mereka merupakan rekan dalam bidang pekerjaan. Ketiganya adalah teman kuliah.

Ditrian memiliki sebuah gagasan dalam membangun sebuah perusahaan makanan sehat sejak dirinya kuliah. Ibunya yang memiliki toko roti, memunculkan ide bagi Ditrian untuk membuat sebuah perusahaan makanan sehat.

Goodfood Factory, itulah nama perusahaan yang didirikan oleh Ditrian. Dimulai dari kecil lama kelamaan perusahaan tersebut menjadi besar. Steven dan Reneta termasuk di dalamnya karena mereka berdua juga suka dengan konsep yang diusung Ditrian.

Alhasil keduanya pun ikut terjun dalam bidang usaha tersebut. Ditrian sebagai penggagas dan juga pemilik modal terbesar ditunjuk sebagai CEO. Steven dan Renata tak keberatan sama sekali memang Ditrian pemilik 70% saham.

Namun entah mengapa semakin lama Reneta menjadi tidak puas. Dia tidak puas dengan Ditrian yang selalu menjadi pusat perhatian.

"Atau janga-jangan kamu memiliki niat buruk ke Ditrian?" ucap Steven, tatapan curiga dia layangkan kepada Reneta.

"Sialan kamu, jangan sembarangan kalau ngomong. Kita udah temenan lama, aku nggak mungkin punya pikiran kayak gitu,"sahut wanita itu cepat.

"Lantas?"

"Ck, brengsek!!"

Reneta membalikkan tubuhnya dan melenggang pergi meninggalkan ruangan Steven. Ia langsung menuju ruangannya sendiri. Di sana wanita itu menghempaskan tubuhnya di sofa.

"Kamu kembali setelah sebulan ngilang. Kenapa, kenapa nggak ngabarin aku tapi malah muncul sama cewek yang nggak pernah aku lihat sebelumnya. Ditrian, kenapa sih kamu giniin aku,"ucap Reneta lirih.

Wanita cantik dengan tinggi semampai bak mode itu tergugu di ruangannya. Dia menatap foto yang ada di ponselnya. Foto yang disana ada Ditrian yang meskipun tidak menampilan senyum namun ketampanannya sama sekali tidak luntur.

Reneta Fransisca, dia sudah menyukai Ditrian sejak lama. Bahkan sejak masih di bangku kuliah. Reneta juga bergabung di GoodFoor Factory juga karena adanya Ditrian.

Menghilangnya Ditrian sebenarnya membuat perasaannya tidak karuan. Diantara kacau karena orang yang disukainya tidak ada atau tenang karena dirinya tak berada dalam tekanan saat bekerja. Itulah gambling yang dirasakan oleh Reneta.

"Apa aku perlu ke rumahnya ya? AKu ingin tahu kondisinya lebih jauh. Aku ingin tahu kemana saja dia selama ini?" tanya Reneta pada dirinya sendiri. Tapi sedetik kemudian wanita itu mengurungkan niatnya. Jika dia datang ke rumah Ditrian, pasti yang ditanyakan oleh pria itu hanya soal pekerjaan.

Ditrian adalah seorang workaholic, tak ada pembahasan lain selain pekerjaan jika sudah saling bertemu.

Sedangkan di ruangan lain, yakni diruangan wakil CEO, Steven mengetuk-ngetukkan jarinya. Kemunculan Ditrian cukup membuatnya senang. Dengan begitu maka dia bisa lebih sedikit ringan dalam bekerja.

Setiap Ditrian tidak ada di tempat, semua pekerjaan akan dilimpahkan atau secara otomatis akan dikerjakan olehnya. Hal itu membuat Steven menjadi orang yang paling sibuk di GoodFood Factory. Terlebih sebulan lagi akan ada perilisa produk baru, hal tersebut cukup membuatnya pontang-panting.

"Land, ke ruangan ku segera." Steven menelpon seseroang. Jika dar cara bicaranya, sudah jelas bahwa itu adalah bawahannya.

Tok tok tok.

"Oland di sini, pak?" ucap seseroang yang kini berdiri tepat di depan ruangan Steven.

"Masuk, Land. Dan langsung duduk," perintah Steven.

Oland adalah asisten pribadi Ditrian. Dia juga salah satu orang penting yang akan menghendel pekerjaan sang tuan jika sedang tidak ada di tempat.

"Kamu sudah denger belum kalau Ditrian sudah kembali?" tanya Steven kepada Oland.

"Belum sih Pak, tapi kalau tidak salah semalam chat saya akhirnya dibuka meski pun tidak dibalas,"jawab Oland.

Ya itu memang benar. Oland sangat senang ketika pesan yang dia kirimkan sebulan yang lalu kepada bos nya akhirnya di baca.

"Haaah, syukurlah kalau begitu. Berarti Ditrian benar-benar sudah kembali. Sebenarnya anak itu kemana lagi sih,tiba-tiba ngilang nggak ada kabar. Bahkan sampai ada berita hoax kalau dia hilang karena diculik. Kan mustahil banget seorang Ditrian diculik,"ucap Steven.

"Nah itu, agak aneh juga sih tiba-tiba denger kalau si bos ngilang karena diculik. Soalnya kan bos emang suka ngilang begitu aja, apalagi kalau ada wanita yang agresif mendekati dia. Pasti langsung besoknya buat berita pergi entah kemana,"sahut Oland setuju dengan ucapan Steven. Mereka berdua sama-sama bingung tentang berita hilangnya Ditrian yang simpang siur.

"Ya sudah, nggak perlu dipersoalin. Sekarang yang penting Ditrian udah kembali. Nah kalau gitu siapkan rapat soal peluncuran produk barunya. Bilang juga ke bagian produksi buat nyerahin tester nya,"pinta Steven.

"Siap Pak, laksanakan,"sahut Oland.

Kedua orang itu terlihat bersemangat. Kepulangan Ditrian ternyata benar-benar membuat mereka merasa bahwa semua pekerjaan akan lancar dan mudah

TBC