NovelToon NovelToon
Mendadak Menikahi Pengawal Kakek

Mendadak Menikahi Pengawal Kakek

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / CEO / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:8.3k
Nilai: 5
Nama Author: ainuncepenis

Pulang Ke Indonesia. Arcilla Armahira harus mendapatkan tugas dari Kakeknya seorang Pengusaha kaya raya yang dikenal sangat dermawan dan selalu membantu orang kecil. Tetapi siapa sangka pria 70 tahun itu sering mendapatkan ancaman.

Sampai pada akhirnya terjadi insiden besar yang membuat Mizwar diserang oleh musuh saat mengadakan konferensi pers. Kericuhan terjadi membuat banyak pertumpahan darah.
Mizwar dilarikan ke rumah sakit. Arcilla mendapat amanah untuk menjalankan tugas sang Kakek.
Keamanan Arcilla terancam karena banyak orang yang tidak menyukainya seperti kakeknya yang ingin menyingkirkannya. Pengawal pribadi Mizwar yang selalu menemaninya dan mengajarinya membuat Arcilla merasa risih karena pria itu bukan mahramnya.
Sampai akhirnya Arcilla meminta kakeknya untuk menikahkannya dengan pengawalnya dengan alasan menghindari dosa.
Bagaimana kehidupan rumah tangga mereka ditengah persaingan bisnis?
Apakah keduanya profesional meski sudah menikah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 30 Takut Di tinggalkan.

Cilla merasa bosan berada di ruang perawatan membuat Cilla duduk di taman untuk menikmati udara segar.

"Nona Cilla!" Cilla menoleh ke sebelahnya mendengar suara itu dan ternyata adalah Metta.

"Bagaimana? Apa Polisi sudah menyelidiki apa yang terjadi dan apa hasilnya sudah ada?" tanya Cilla.

"Masih dalam tahap penyelidikan Polisi. Saya akan pastikan segera menemukan siapa pelaku yang meletakkan benda tersebut. Kami semua mengumpulkan rekaman cctv di seluruh pabrik. Tetapi di dalam ruangan tuan Arbil memang tidak terdapat cctv, sehingga mengalami kesulitan untuk menyelidikinya," jawab Metta.

"Baiklah. Saya menunggu informasi selanjutnya," ucap Cilla.

"Kalau begitu saya permisi dulu! Rasyid sudah menunggu saya di mobil," ucap Metta membuat Cilla melihat serius ke arah Metta.

"Kamu akan bersama dengan Rasyid?" tanya Cilla memastikan membuat Metta menganggukkan kepala.

"Pantas saja aku tidak melihatnya sejak tadi," batin Cilla tumben tumbennya tidak diawasi suaminya selama 24 jam.

Memang ada beberapa Bodyguard di rumah sakit menjaga Cilla, tetapi pasti tidak seperti Rasyid bisa masuk ke dalam ruangan itu.

"Cilla!" Cilla menoleh ke arah suara tersebut dan tak lain itu adalah Arbil.

"Pergilah!" titah Cilla pada Metta membuat meta menganggukkan kepala dan kemudian pergi.

Cilla berdiri dari tempat duduknya dan menghadap Arbil.

"Bagaimana keadaan kamu?" tanya Arbil.

"Kak Arbil ingin memastikan bahwa Cilla masih hidup atau tidak?" tanyanya.

"Apa maksud kamu Cilla? Kamu memiliki pikiran bahwa aku menyebabkan insiden yang terjadi di ruanganku?" tanya Arbil.

"Kak Arbil, sebaiknya kita jangan bertemu dulu dan jangan bicara dengan Cilla! Polisi sekarang sedang menyelidiki apa yang terjadi. Baiklah jika memang masalah penggelapan dana ingin ditunda dulu pemeriksaannya atau pelaporan kepada Kakek. Cilla akan melakukannya sampai polisi menemukan siapa pelaku di balik terjadinya insiden di dalam ruangan Kakak," ucap Cilla mencoba untuk menjaga jarak dari pria itu.

"Cilla aku mohon percaya padaku dan aku tidak mungkin melakukan semua itu kepada kamu. Kita saling mengenal dari kecil dan bahkan saling melindungi. Mana mungkin aku mencelakai kamu dan punya pikiran saja untuk melakukan semua itu aku tidak pernah!" Rasyid mencoba meyakinkan Cilla.

"Biar Polisi menyelidiki kasus ini terlebih dahulu," ucap Cilla berlalu dari hadapan Arbil

"Cilla!" panggil Arbil diabaikan oleh Cilla.

Arbil menghela nafas, sekarang tidak tahu apa yang harus dia lakukan karena semakin dia membuktikan bahwa tidak bersalah dan semakin banyak masalah terjadi dan justru dia terpojokkan sebagai pelaku dari permasalahan itu.

Cilla berjalan di koridor rumah sakit yang terlihat begitu sepi. Karena memang sudah malam hari dan mungkin saja pengunjung pasien sudah pulang dan para Suster juga tidak terlalu banyak berada diluar.

Cilla tiba-tiba saja menghentikan langkahnya, merasa ada sesuatu yang aneh membuatnya menoleh ke belakang dan ternyata tidak ada siapa-siapa.

Tidak ada Bodyguard yang biasanya menjaga dirinya ketika keluar dari ruang rawat. Cilla mencoba untuk tenang dan melanjutkan langkahnya.

Langkah itu tiba-tiba saja terhenti dengan wajah kaget ketika melihat seseorang memakai penutup wajah berdiri di depannya dengan jarak 5 meter.

Seorang pria memegang pisau membuat mata Cilla melotot, sudah dapat dipastikan bahwa dia takut.

Pria itu mendekati Cilla dengan melangkahkan kakinya membuat Cilla panik langsung berlari, ternyata pria itu langsung mengejar.

"Tolong!" Cilla berteriak di koridor rumah sakit dan tidak ada satupun berada disana.

"Tolong!"

"Tolong!"

"Tolong!"

Teriaknya sampai akhirnya Cilla memasuki salah satu ruangan dan itu bukanlah ruang rawatnya. Cilla mencoba menyelamatkan diri dengan menutup pintu ruangan tersebut.

Pintu itu langsung digedor-gedor dan bahkan seperti ditendang dari luar membuat Cilla semakin ketakutan dengan berjongkok di dekat pintu menutup kedua telinganya.

Cilla seakan pasrah, tidak berani melihat pintu tersebut. Dia sudah tidak mengeluarkan suara lagi selain suara nafas saling memburu.

Dia tidak bisa mencari pertolongan dan hanya berharap keajaiban datang.

Brukk

Sampai akhirnya pintu itu terbuka.

"Aaaaa!" Cilla berteriak semakin takut.

"Cilla!"

"Jangan menyentuhku pergilah!" ucapnya ketakutan dengan suara bergetar.

"Cilla ini aku!" ucap Rasyid yang ternyata sejak tadi berjongkok di sampingnya.

Cilla perlahan membuka mata dengan mengangkat kepala dan ternyata benar Rasyid ada di sana.

"Kamu tidak apa-apa?" tanya Rasyid terlihat begitu sangat khawatir melihat wajah istrinya itu penuh kecemasan, ketakutan dan bahkan sampai menangis.

Cilla dengan spontan langsung memeluk Rasyid. Rasyid bisa merasakan tubuh istrinya bergetar kuat. Suara nafasnya naik turun bahkan masih terdengar sampai saat ini. Rasyid kesulitan menelan ludah tiba-tiba saja dipeluk.

Rasyid akhirnya membalas pelukan itu dengan mengusap-usap punggung Cilla berusaha untuk menenangkan.

"Tidak apa-apa, semua akan baik-baik saja, ada aku disini dan tidak akan ada yang mencelakai kamu," ucap Rasyid berusaha untuk menenangkan.

Cilla tidak merespon perkataan suaminya, Rasyid memberikan pelukan hangat yang memberi ketenangan kepada Cilla. Sampai akhirnya Rasyid melonggarkan pelukan itu dengan memegang pipi Cilla dan wajahnya sedikit tertunduk.

"Kita kembali ke ruang rawat," ucap Rasyid membuat Cilla menganggukkan kepala.

Rasyid tidak membantu istrinya berdiri melainkan langsung menggendong Cilla ala bridal style. Cilla awalnya kaget tetapi tidak menolak sama sekali dan bahkan mengalungkan tangannya di leher Rasyid.

Dari tatapan matanya yang tadi terlihat begitu panik dan sekarang berubah menjadi gugup. Bagaimana tidak mereka berdua ternyata sudah begitu dekat, dia juga tidak menyadari bisa refleks memeluk Rasyid karena mungkin sangking ketakutannya.

Mata Cilla tidak lepas menatap Rasyid di saat suaminya dengan gagah membawanya menuju ruangannya melewati koridor-koridor rumah sakit sampai akhirnya sudah tiba di dalam kamarnya.

Dengan sangat hati-hati Rasyid membaringkan tubuh Cilla di atas ranjang.

"Kamu sebaiknya istirahat!" ucap Rasyid menarik selimut menutupi sampai dada Cilla.

"Kamu akan pergi?" tanya Cilla mulai takut ditinggalkan.

"Tidak, aku akan berada di sini. Pengawal sebagian sudah pulang, aku juga tidak tahu kenapa mereka tidak mengatakan kepadaku kalau pulang dan aku juga tidak tahu jika kamu berada di luar karena tadi aku..."

"Pergi bersama Metta?" Cilla memotong kalimat suaminya itu.

"Kami hanya membicarakan masalah yang terjadi di pabrik dan tidak pergi bersamanya melainkan di luar rumah sakit," jawab Rasyid.

"Begitu," sahut Cilla, entah mengapa dia lega mendengarnya

"Aku tadi bertemu Arbil di luar dan setelah aku meninggalkannya tiba-tiba saja orang itu berdiri di depanku membawa senjata tajam dan aku tidak tahu siapa dia," ucap Cilla jelaskan kronologi yang terjadi.

"Ada pengawal melihat hal itu dan kemudian dia mengejar, dia juga tidak sempat membuka topeng pria tersebut saat berusaha mendobrak pintu ruangan itu dan pria itu berhasil meloloskan diri, tetapi pengawal sampai saat ini masih mengejarnya dan belum menemuiku untuk melaporkan apakah tertangkap atau tidak," jelas Rasyid.

"Syukurlah jika ada yang melihat kejadian itu dan juga ada yang mengejar orang tersebut, dengan begitu akan ketahuan siapa orangnya," ucap Cilla.

"Cilla, saya sudah mengingatkan berkali-kali kepada kamu, untuk ke mana pun tetap diawasi oleh pengawal walau tidak ada saya. Jangan sesekali mencoba untuk pergi sendirian walau berada di dalam lingkungan rumah sakit. Kita tidak tahu bahaya seperti apa akan datang," ucap Rasyid kembali memberi nasehat kepada istrinya.

"Hmmm, aku akan mendengarkan lain kali," jawabnya.

"Jangan mendengarkan saja, tetapi juga dilaksanakan!" titah Rasyid membuat Cilla menganggukkan kepala.

Bersambung.....

1
Teh Euis Tea
cemburu tp wajar sih rasyidkan suamimu mana rela di obatin perempuan lain
Ririn Susanti
ayo syid, langsung cium aja cila udh kasih kode🤭
Teh Euis Tea
syukurlah rasyid selamat dan cilla yg menyelamatkannya
partini
wehhh Rasyid kena hemmmmm
aisyhana lupsh
tumben kcolongan Rasyid...
Teh Euis Tea
mudah2an rasyid selamat ya jd deg degan
Teh Euis Tea
robby klu km ga salah ngapain takut buktikan dong ky arbil
Teh Euis Tea
nah gitu dong cilla hargai suamimu, aku sih curiganya sm si robby dan om ramos yg bikin ulah klu arby sepertinya kena fitnah ah
Teh Euis Tea
duhhh untung aj rasyid datang cepat waktu
partini
kenapa metta bilang pergi bersama?
penuh rahasia
partini
jujurly aku malah curiga sama metta
partini
yg ga tau batasan itu kamu lah malah bilang istrimu wkwkkwk lucu
Teh Euis Tea
cemburulah cm cilla malu ngungkapin
partini
cemburu lah, tapi batuk jg sih kata cilla Rasyid ga tau agama bersentuhan lawan jenis itu hukumnya apa ,,nama Rasyid kelakuan behhhh like **** ga cocok sama namamu
Teh Euis Tea
si cilla lama2 ngeselin ya, emang di tengah hutan kudu ada kamar mandi kydi rumah atau hotel ngandi2 km cilla lgian klu di liat jg gpp orang dia suamimu, km sendiri yg minta mandi tp km sendiri yg rewel byk ngatur, klu keadaan darurat mah mandi jgn lama2 nyebur aj sm baju bajunya beres kan ga telanjang jg
partini
hemmm metta,,
Naufal Affiq
istri durhaka
Teh Euis Tea
cilla maka nurut sm suami byk yg menginginkan nyawamu
partini
hemmm tegang tapi romantis 😂😂
partini
kamu kamu hemmm
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!