NovelToon NovelToon
Transmigrasi Menjadi Gundik

Transmigrasi Menjadi Gundik

Status: sedang berlangsung
Genre:Era Kolonial / Time Travel / Fantasi Wanita
Popularitas:10.4k
Nilai: 5
Nama Author: indah yuni rahayu

Kembali hidup setelah dirinya mati terbunuh. Itulah yang dialami gadis jenius bisnis bernama Galuh Permatasari. Ia bertransmigrasi ke era kolonial menjadi seorang gundik dari menheer tua bernama Edwin De Groot. Di era ini Galuh bertubuh gendut dan perangainya buruk jauh dari Galuh yang asli.

Galuh memahami keadaan sekitarnya yang jauh dari kata baik, orang - orang miskin dan banyak anak kelaparan. Untuk itu ia bertekad dengan jiwa bisnisnya yang membludak untuk mengentaskan mereka dari keterpurukan. Memanfaatkan statusnya yang sebagai Gundik.

Disaat karirnya berkembang, datanglah pemuda tampan yang tidak lain adalah anak dari menheer tua bernama Edward De Groot. Kedatangannya yang sekedar berkunjung dan pada akhirnya jatuh cinta dengan gundik sang ayah.

Lantas, bagaimana kisah kelanjutannya ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon indah yuni rahayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Aksi Nyai Galuh di Pasar

Nyai Galuh sudah agak mendingan sekarang dari pada semalam meski wajahnya masih terlihat lelah dan sakit, tapi ada sedikit kelegaan karena dia sudah merasa lebih baik.

Nyai Galuh bangkit dari tidurnya, sebagai seseorang yang berjiwa pebisnis ia tidak boleh bermalas - malas. Ini hanya luka ringan, tidak akan menghalangi langkahnya untuk membuat perubahan yang lebih baik meski itu kecil kemungkinannya.

Kasminah datang bersama Kamini, mereka berdua ingin membantu nyai Galuh untuk mandi dan yang lainnya.

"Aku tidak apa - apa dan bisa melakukan sendiri, kalian berdua keluarlah!" ujar nyai Galuh.

"Tapi, Nyai..." Kasminah mencoba membantah, tapi Nyai Galuh memotongnya dengan tegas, "Aku bisa sendiri." Kasminah dan Kamini tidak bisa menolak perintah Nyai Galuh, mereka keluar dari ruangan dengan wajah khawatir.

Sekarang bobot tubuhnya menyusut sedikit dari pada awal ia bertransmigrasi, mungkin sudah berkurang 3 kg.

Nyai Galuh sudah melakukan diet sehat dengan mengatur pola makan dan meningkatkan aktivitas fisik. Ia juga membuat rencana makan yang seimbang, memilih makanan yang bergizi dan rendah kalori. Selain itu, ia juga berencana untuk berolahraga secara teratur, seperti berjalan kaki atau berlari, untuk membantu menurunkan berat badan dan meningkatkan kesehatannya.

Usai mandi dan berpenampilan sederhana ia menuju ruang makan. Di sana terlihat sepi, kemungkinan semua orang sudah pergi meninggalkan rumah. Nyai Galuh sarapan sebelum memulai rencana barunya.

"Kasminah, aku ingin berolah raga dengan berjalan kaki." ujar Nyai Galuh begitu sarapan selesai.

"Bukankah Anda masih sakit, Nyai ?" tanya Kasminah ragu.

"Justru aku semakin sakit jika terus berdiam diri di kamar."

"Baik, Nyai. Saya akan menyiapkan pengawalan dan memberitahu yang lain. Berapa jarak yang ingin Nyai tempuh?" Kasminah menjawab dengan cekatan, siap membantu Nyai Galuh melakukan aktivitasnya.

"Tidak perlu jauh-jauh, Kasminah. Dari rumah ke pasar saja sudah cukup untuk membuatku merasa lebih sehat." jawab Nyai Galuh dengan santai.

"Baik, Nyai. Saya akan siapkan pengawalan yang cukup. Pasar tidak terlalu jauh jika berjalan kaki dari sini. Cuaca hari ini cukup cerah, mungkin cocok untuk berolahraga di luar ruangan," Kasminah menjawab dengan senyum.

Dengan langkah santai, Nyai Galuh mulai berjalan kaki menuju pasar, ditemani oleh Kasminah dan beberapa pengawal yang berjaga di sekitarnya. Udara segar dan suara kicau burung mengiringi langkahnya, membawa rasa tenang dan damai.

Nyai Galuh berhenti sejenak di tengah pasar, mengamati sekitar dengan mata yang tajam. Ia memperhatikan pedagang yang sedang sibuk menata dagangannya, pembeli yang mondar-mandir memilih barang, dan suasana pasar yang ramai. "Kasminah, aku ingin berhenti sejenak dan menikmati suasana pasar," katanya dengan senyum.

Nyai Galuh membeli ontong dan memberikan uang 2 gulden kepada penjual. Dia ingin menikmati makanan itu sebagai hiburan. Di zamannya yang sudah modern, ontong tidak pernah ia jumpai.

"Ontongnya dua sen, Nyai. Dua gulden banyak sekali," kata penjual ontong dengan nada yang agak kasar, sambil menyerahkan ontong dan menerima uang tersebut.

Nyai Galuh memberikan uang 2 gulden dengan niat membantu wanita tua penjual ontong, bukan karena ingin membeli ontong. Dia merasa kasihan melihat kondisi penjual ontong yang terlihat susah. Sepertinya penjual ontong itu tidak menyadari niat baik dari nyai Galuh.

"Kembaliannya tidak usah, Mbok, buat kebutuhanmu saja." ujar Nyai Galuh menolak uang kembalian.

Penjual ontong terkejut dan pandangannya berubah, karena dia tidak terbiasa diperlakukan dengan baik oleh orang-orang kaya seperti Nyai Galuh. "Terima kasih, Nyai," katanya dengan suara yang lebih lembut, sambil memasukkan kembalian ke dalam kantongnya dengan rasa syukur. Nyai Galuh melanjutkan lagi perjalanannya.

"Bukankah itu Galuh, wanita angkuh yang jadi Gundik menheer Edwin De Groot," bisik salah seorang pada yang lain.

"Apa-apaan, dia bagi-bagi duit sama orang miskin, apa maksudnya?" balas yang lain dengan nada tidak percaya, sambil memandang Nyai Galuh dengan curiga.

Suara bisik itu terdengar samar, tapi cukup jelas bagi Nyai Galuh untuk menangkap kata-kata yang tidak terlalu menyenangkan itu. Ia tidak menoleh, tapi langkahnya tetap tegap, seolah tidak terpengaruh oleh komentar pedas itu. Kasminah yang mendengar bisikan itu langsung menatap tajam ke arah sumber suara, tapi tidak ada yang berani menatap balik.

Nyai Galuh terus berjalan. Pandangannya berhenti pada anak - anak miskin yang kelaparan. Langkah Nyai Galuh berhenti sejenak, lalu meminta Kasminah untuk membeli beberapa bungkus makanan dari pedagang sekitar. Ia membagikan makanan itu kepada anak-anak miskin yang kelaparan, dengan senyum hangat. Anak-anak itu tersenyum gembira, mata mereka berbinar saat menerima makanan. Nyai Galuh menatap mereka dengan hati yang hangat, rasa kepedulian dan kasih sayang terpancar dari dirinya.

Pada saat itu, Wilda melihat nyai Galuh, ia pun memicingkan bibirnya, merasa tidak suka dengan aksi Nyai Galuh yang membagikan makanan kepada anak-anak miskin di pasar. "Dasar pencitraan," gumamnya dalam hati. Ia tidak percaya bahwa Nyai Galuh melakukan itu karena tulus ingin membantu, Wilda lebih percaya bahwa Nyai Galuh hanya ingin menunjukkan status sosialnya saja.

Wilda memutuskan untuk melapor kepada Edwin, suaminya, tentang perilaku Nyai Galuh, berharap bahwa Edwin akan mengambil tindakan untuk menghentikan apa yang dianggapnya sebagai perilaku yang tidak pantas dari Nyai Galuh.

Ketika hari sudah menjelang sore, Edwin tiba di rumah bersama Edward. Wilda langsung mengadu tentang apa yang ia lihat di pasar pagi tadi.

Edward terpukau dengan kabar tentang Nyai Galuh yang membagikan makanan kepada anak-anak miskin di pasar. Ia tidak bisa tidak merasa kagum dengan keberanian dan kepedulian Nyai Galuh, yang berani melawan keinginan Edwin demi membantu orang lain. "Wah, sepertinya Nyai Galuh memiliki hati yang baik," kata Edward dengan senyum. "Aku kagum dengannya."

Tapi, Wilda langsung menggelengkan kepala, "Tidak, kamu tidak perlu kagum padanya. Dia hanya akan membuat masalah." Edwin hanya diam, memikirkan tentang Nyai Galuh dan tindakannya pagi tadi.

Edwin pun memanggil Nyai Galuh ke ruangannya, ekspresi wajahnya tidak senang. "Nyai Galuh, aku mendengar bahwa kamu membagikan makanan kepada anak-anak miskin di pasar. Aku tidak suka jika kamu melakukan hal-hal seperti itu tanpa izin dariku," katanya dengan nada yang tegas. "Kamu harus ingat posisi kamu sebagai gundikku, bukan sebagai dermawan. Jangan membuat masalah atau menarik perhatian orang lain !" Edwin menambahkan dengan nada yang lebih keras, "Aku tidak ingin kamu melakukan hal seperti itu lagi."

Nyai Galuh menundukkan kepala, tapi suaranya tetap tegas. "Tuan Edwin, saya tidak melakukannya untuk mencari perhatian atau menimbulkan masalah. Saya hanya ingin membantu mereka yang membutuhkan. Membagikan makanan kepada anak-anak miskin itu membuat saya merasa bahagia," katanya dengan lembut. "Saya mohon, Tuan, izinkan saya untuk melakukan sedikit kebaikan. Ini tidak akan mempengaruhi posisi saya sebagai gundik Tuan," Nyai Galuh menambahkan dengan mata yang memohon pengertian.

"Kamu akan menghabiskan uangku, Nyai." lalu memberi isyarat pada nyai Galuh untuk meninggalkan ruangannya. Nyai Galuh masuk ke dalam kamarnya.

Nyai Galuh tersenyum sendiri di dalam kamar ketika teringat perkataan Edwin yang melarangnya menggunakan uangnya sendiri untuk membantu anak-anak miskin. "Baiklah, jika tidak bisa dengan uang, aku akan mencari cara lain," pikirnya dengan tekad yang kuat. Ia mulai memikirkan rencana untuk mengumpulkan bahan-bahan makanan yang terbuang dan membuat makanan sendiri untuk dibagikan kepada anak-anak miskin.

Keesokan paginya, dengan tekad yang kuat, Nyai Galuh mulai mengumpulkan bahan-bahan dan membuat rencana untuk membantu anak-anak miskin tanpa menggunakan uang Edwin.

Apakah rencana nyai Galuh akan berhasil?

1
Yusni
akhitnya ditangkap jg si semir hahHhhhaaaaa
Yusni
uda ngk sabar ne liat aksi galuh .. secara galuh dr dunia modern
Kam1la: oke, kakak mau imajinasi aksi nyai Galuh yang bagaimana ini ?
total 1 replies
Kam1la
iya. sabar ya Kak....
Yusni
lama bgt ne gebrakan nyai galuh.secara nyai kanndr dunua modern
Yusni
keren nyai
Yusni
mengerikan jmn belanda dulu ...semoga galuh bisa membantu kaum pribumj
Yusni
kapok edwin...hhhrhrhf
Yusni
menunggu aksi galuh yg bikin org melonggo..buat galuh jg nelayani sii edwin thor
Yusni
mgk galuh akan bukin kejutan lainnya
Kam1la
terima kasih, tolong dukungan nya...😍
Yusni
jg smpe ngk tamat thor..asliiii ceritanya kerennnnnnn
Yusni
tambah apik ceritanya
Yusni
suka cerita seperi ini....semangat thor
Yusni
keren ceitanya tpi kok sepi yg baca ...
Yusni
mampir baca semoga semakin menarik
Kam1la
selamat datang reader, semoga terhibur dengan cerita tentang nyai Galuh. sekian lama up, belum ada komentar nih dari kalian. Yuk, dukung terus author tercinta ini dengan memberi like, subscriber, hadiah dan yang paling ditunggu komentar kalian.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!