NovelToon NovelToon
Kania Dan Luka

Kania Dan Luka

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / Beda Usia / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:9.6k
Nilai: 5
Nama Author: Yourfee

Kania nama gadis malang itu. Kehidupan sempurnanya kemudian berantakan setelah sang ibu meninggal dunia. Ayahnya kemudian menikahi janda beranak satu di desanya. Kehidupan bahagia yang sempat dirasakannya di masa lalu terasa seperti barang mewah baginya. Kania nama gadis malang itu. Demi menutupi utang keluarganya, sang ayah bahkan tega menjualnya ke seorang rentenir. Pernikahannya bersama rentenir tua itu akan dilaksanakan, namun tiba-tiba seorang pria asing menghentikannya. " Tuan Kamal, bayar utangmu dulu agar kau bebas menikahi gadis mana pun", pria itu berucap dingin. Hari itu, entah keberuntungan atau kesialan yang datang. Bebas dari tuan Kamal, tapi pria dingin itu menginginkan dirinya sebagai pelunas utang. Kania nama gadis itu. Kisahnya bahkan baru saja dimulai

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yourfee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 30

 Winara's Pov 2

 Hari ini aku diizinkan pulang dari rumah sakit tempat aku dirawat. Ditemani anak dan menantu kesayanganku merupakan satu karunia besar yang harus kusyukuri sekarang. Menantuku bahkan memapah dan membantuku berjalan seolah-olah aku si pesakitan. Kami pulang ke rumah di mana putriku kerap mendapatkan perlakuan buruk. Aku mendesah pelan sekali lagi, mengapa sesusah ini melupakan kejadian itu? Aku melirik putriku yang tak henti-hentinya menggenggam tangan keriputku. Menantuku sibuk menyetir di kursi depan. Pria gagah itu pelan-pelan mengemudikan mobil mahalnya, kutebak harganya bisa mencapai miliaran. Astaga sekaya apa pria ini?Tatapanku menyusuri sepanjang jalan menuju rumahku.

Tak berapa lama kami tiba di rumah, aku kaget ternyata istri dan anak tiriku masih berada di rumahku. Melihat wajah dua wanita itu membuatku sedikit kesal, tapi aku berusaha menjaga sikapku di depan menantuku. Dua wanita di depanku berkali-kali mengeluarkan kalimat yang membuatku panas setelah disapa dengan ramah oleh putriku. Apa maksudnya? Apakah mereka tidak suka disopani? Aku hampir kehilangan kesabaran ketika kudengar suara keras menantuku begitu menggelegar. "Tutup mulutmu wanita sialan", katanya tanpa ragu. Aku semakin tersentak ketika lagi-lagi pria itu mengeluarkan rentetan kalimat panjang. Menyebut penampilan anak tiriku seperti boneka santet. Astaga, aku meringis ngeri. Orang ini sangat merepotkan ketika dijadikan musuh, pikirku. Terlihat dari lagaknya, ia masih ingin marah-marah, tapi kalimat singkat putriku berhasil membuatnya diam. Sepertinya menantuku tipe suami takut istri.

****

Aku baru saja bangun, saat ini aku memutuskan untuk duduk sendirian di ruang tamu, menikmati kesunyian ini. Anita dan anaknya di mana? Apakah sudah angkat kaki dari rumah ini? Ah aku tidak peduli. Intinya sebentar lagi aku terbebas dari dua wanita ular itu. Hartaku dikuras perlahan, namun ketika aku sakit tak sedikitpun mereka peduli. Tak sekali dua kali mereka memfitnah putriku. Aku yang tengah dirundung kecewa dan benci pada takdir tentu saja sangat mudah dipengaruhi. Aku mengabaikan Kania, aku menyiksanya dengan kelakuanku, aku membunuh semua impian dan cita-citanya, aku mengurungnya di kamar sempit yang lebih mirip gudang. Dia putri kandung keluarga ini, tapi diperlakukan bak budak. Ya Tuhan, aku menyesal sekali. Putriku yang baik hati bahkan tak membenciku sama sekali. Mungkin sekarang yang membenciku adalah Edward Lamos, menantu sewotku. Aku sedikit paham, tatapan permusuhan yang dilayangkan padaku mungkin saja karena putriku telah bercerita banyak hal tentang kelakuan burukku. Namun, entah kenapa aku sedikit bahagia, itu artinya hubungan mereka sangat dekat bahkan mungkin tanpa celah. Aku menyusuri setiap sudut rumah ini. Ingatan tentang keharmormonisan keluargaku di masa selalu kembali menghantuiku. Di rumah ini, putriku menghabiskan masa kecilnya dengan baik, sedikitpun tak kekurangan kasih sayang.

"Sudah bangun, Nak? Tanyaku ketika melihat menantuku mendekat. Pria itu terlihat sangat tampan, tentu saja menantuku sangat tampan walaupun perkataannya tidak seindah tampangnya. Ia mendekat, kami mengobrol panjang lebar. Aku tentu saja kaget ketika pria itu mengajakku tinggal bersama mereka. Beralasan supaya ada yang mengurusku di sana. Lihatlah, menantuku sangat baik hati, bukan? Ia bahkan menjanjikan bisnis kecil-kecilan agar aku tidak bosan nanti. Mengatakan bahwa ia akan mengenalkanku pada ibu dan kakaknya. Aku bahkan baru tau kalau ia punya keluarga. Bagaimana keluarganya memperlakukan putriku? Ngeri sekali kalau mulut keluarganya sama tajamnya dengan menantuku.

Aku tertegun ketika pria itu meminta untuk memelukku sekali lagi. Kenapa tiba-tiba? Aku memeluknya erat sambil mengelus kepalanya sayang. Aku bisa merasakan bahwa pria ini sangat nyaman dengan pelukanku. Kali ini pelukannya sangat lembut, biar kutebak pria ini sudah mulai menerimaku sebagai ayah. Sedikit teringat kejadian di rumah sakit, pria ini memelukku erat sekali sampai aku takut meninggal.

Aku masuk ke kamarku, di sana masih terdapat beberapa barang pribadi milik Anita, mungkin sebagian sudah dibawa pergi dan aku tidak peduli akan hal itu. Aku tidak mau urusan Anita dan anaknya mengganggu suasana hatiku yang sedang baik. Aku membuka pelan lemari kecil di pojok kamar itu. Anita tidak pernah tau apa isi lemari ini karena aku berulangkali mengingatkannya untuk menyentuh apapun yang bukan menjadi urusannya. Aku tersenyum senang, di dalam lemari kecil itu kusimpan foto-foto masa kecil putriku yang sangat cantik dan menggemaskan. Berulangkali aku bersyukur kepada Tuhan karena telah mempercayakan malaikat kecil ini pada pria sebrengsekku. Kubuka lagi satu album coklat yang penuh dengan foto-foto kami bertiga, iya bersama dengan mendiang istriku. Air mataku jatuh tanpa bisa dicegah.Perasaan rindu menghampiriku pelan-pelan. Sudah selama ini istriku pergi dan aku seolah-olah tidak pernah mengikhlaskannya. Aku menyalahkan diri sendiri dan juga takdir kejam yang hanya bisa diatur oleh yang kuasa. Aku menarik napas perlahan, berusaha menenangkan diri. Aku harus ikhlas, agar istriku bisa beristirahat damai di alam barunya. Aku menyeka air mataku, lagi-lagi aku mengusap foto lawas keluarga cemaraku. Aku mendekapnya erat setelah kukecup berulang-ulang.

"Kau tau sayang, anak kita telah menikah dan suaminya telah menganggapku mertuanya. Pria itu bahkan mau memanggilku ayah. Maaf , maafkan kan aku. Kepergianmu membuatku mengabaikan tumbuh kembang putri kita. Dia cantik sekali sayang, aku ke mana saja selama ini? Aku bahkan tidak sadar putri kecil kita telah menjelma menjadi sosok yang begitu menawan. Aku melihat tatapan pria itu, sayang dan aku tau apa artinya. Pria itu begitu mencintai putri kita aku yakin sekali. Haruskah aku sujud syukur sekarang? Walaupun kalau boleh jujur, aku sedikit takut dengan tatapan matanya yang sinis sekali. Aku tau sayang, pria tua ini sangat pantas menerimanya. Aku sadar sudah sedalam apa luka yang aku torehkan di dalam hati gadis lembut itu. Ah, kau berhasil mendidik putrimu. Aku yakin sekali sikap baiknya karena kau mendidiknya dengan baik. Kau membentuknya menjadi pribadi yang baik sebelum kau pergi. Kau benar-benar ibu yang bertanggung jawab. Maafkan aku karena telah mengkhianatimu. Aku tau permintaan maafku tak pernah cukup untuk menghapus semua dosaku, tapi aku menyesal sayang sungguh. Penyesalan ini begitu menyiksaku. Aku lelah, aku sakit.. Maafkan aku, maafkan aku". Aku menepuk-nepuk dadaku yang terasa sangat sesak. Air mata mengalir membasahi wajah keriputku. Aku sadar berlarut-larut dalam penyesalan itu tidak baik, dan kucoba sebisaku untuk bangkit perlahan. Demi putriku, demi mendiang istriku, demi menantuku, dan mungkin demi masa depan yang baik bersama cucu-cucuku. Ah, aku tak sabar mengendong cucu yang dilahirkan putriku. Kuyakin pria itu akan memberikan cucu padaku. Mereka pasti akan memiliki anak, bukan. Aku berdoa demi kehidupan baik putriku di masa depan.

1
Lee Mbaa Young
Si suami mikir dan smp uring uringan si istri berdua dng laki lain smp lupa waktu. sesibuk apapun aku ttp ingat kok ngasih kbar orang rumah. walau cm satu sms, kl sdh gk ngasih kbar berarti orang rumah gk penting di hidupnya.
Lee Mbaa Young
🤣 seorang dng status istri tp saat dng laki lain smp lupa punya suami. lupa waktu dan mau di antar pulang semobil berdua. 👍
Lee Mbaa Young
Jmn Sekarang seorang istri mau ya di antar lelaki lain bukan muhrim, kn bisa naik taksi, ojek, angkutan. maaf krn status sdh punya suami lo.
mungkin memang zaman sdh Berubah jd Hal seperti itu lumrah. pdhl kn wanita bersuami tp mau berdua dng lelaki lain di antar pulang🤣🤣🤣. jd kyak murahan dong.
Irha Sila
Luar biasa
pipitjfa
romantis banget sihh, padahal dulu marah marah
pipitjfa
nahh iya ed Lo sih jangan berlebihan
pipitjfa
tbl-tbl Karin Lo jujurly banget sihh
pipitjfa
wkwk sebuah keberuntungan
pipitjfa
iya dong Kania kamu merasa di lindungi soalnya Edward turunan Ultraman makanya bisa gitu
pipitjfa
yang benerr takut gelappp atau karena pengen sama Edward nih kamu?
pipitjfa
wkwk permintaannya di luar ekspektasi yaa pelik
pipitjfa
tadi marah-marah sekarang udah senang aja
pipitjfa
kerennn tau kakk semangat teruss yaa
pipitjfa
Yee dibilangin gak percaya
pipitjfa
dia makan boncabe level berapa sih? pedas banget mulutnya
pipitjfa
polos banget yaa bund
pipitjfa
gemes banget suerr
pipitjfa
wkwk gak bisa diam ga niaa
pipitjfa
pria bisu dongg
pipitjfa
beruntung dong Kania, gak nikah sama kakek kakek
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!