Di paksa menikah dengan Juragan tanah yang memiliki tiga istri membuat Seruni tak bisa menolak lagi karena merasa berhutang budi pada keluarga pamannya.
Hati kecil Seruni ingin menjerit, dia memiliki kekasih tapi apa daya kekasih Seruni pun tak mampu membantu nya keluar dari masalah ini.
Akan kah Seruni menerima perjodohan ini dan menjadi istri ke empat bandot tua itu atau ada lelaki yang akan menyelamatkan hidup nya?
Yuuk baca di novel terbaru ku Jodoh pilihan sahabat
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alvaro zian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bertengkar
"Mana mas Raka?" tanya Tari ketus pada Sarah
"Mas Raka nggak ke kantor tadi sih dia ngabarin kalau ada hal penting yang harus di urus di luar saat ini" jawab Sarah dengan tampang songong nya membuat Tari mengepalkan tangan kesal.
"Jika aku kembali pada mas Raka kamu orang pertama yang akan aku pecat" tunjuk Tari
"Oh ya! Memang nya bisa kamu kembali pada mas Raka?" tanya Sarah sinis
"Kamu jangan merasa hebat Sarah kamu hanya seekor budak dan selama nya akan menjadi budak untuk mas Raka jadi jangan mimpi kejauhan takut nya kamu malah depresi saat terbangun"
"Hahaha.....kamu salah besar Tari,peluang ku lebih besar saat ini karena aku lah satu-satunya orang yang bisa berhubungan intens dengan mas Raka kalau kamu tidak percaya coba saja hubungi mas Raka pasti dia tidak akan mengangkat telpon mu" ejek Sarah membuat Tari geram,Tari segera mengambil ponselnya dan menghubungi Raka benar saja berkali-kali Tari menghubungi nya tak sekalipun di angkat oleh Raka membuat Sarah tersenyum puas.
"Kamu ingin bukti kalau aku lebih penting dari pada kamu?" tanya Sarah dan segera mengambil ponselnya lalu menghubungi Raka.
"Ya Sar,ada apa?"tanya Raka dari sebrang sana.
"Mas.... nanti tolong di cek Wa nya ya"jawab Sarah manja lalu menutup panggilan nya dan tersenyum puas membuat Tari benar-benar kehilangan akal sehat nya, dia mencengkram kuat blezer yang di kenakan Sarah.
"Kau tau siapa aku bukan! Jika kau berani mengambil yang bukan hak mu kau akan tau akibat nya" ancam Tari,Sarah mendorong tubuh Tari lalu merapikan penampilan nya.
"Aku tidak selemah yang kau kira ibu Tari,kaku hanya mantan dan aku calon nyonya di sini jadi harap berhati-hati" tegas Sarah,banyak pasang mata yang tanpa sengaja melihat pertengkaran antara mantan nyonya direktur ini dengan sang sekretaris tapi tidak ada yang berani melerai nya karena mereka memang tau kalau Sarah asisten pribadi sang atasan.
"Kau akan menyesal Sarah"marah Tari
"Panggil kan Satpam usir perempuan pembawa onar ini" perintah Sarah lalu segera berjalan ke ruangan Raka.
Sedangkan Raka sendiri bingung dengan sikap Sarah tadi tapi dia tak ambil pusing dia saat ini tengah mengendarai mobil untuk kembali ke rumah sakit setelah pulang dari kantor polisi untuk memberikan keterangan.
****
"Sudah ma,aku sudah kenyang" tolak Seruni karena dari tadi mama Ningsih tak berhenti memberikan Seruni makanan,mulai dari soto,roti hingga berlanjut ke buah-buahan.
"Sedikit lagi sayang, tanggung" ucap mama Ningsih sambil menyuapkan satu potong buah pir.
"Setelah sembuh nanti kamu harus di antar jemput kalau mau kuliah sayang,mama takut terjadi sesuatu lagi sama kamu apalagi si Hendra itu belum tertangkap"
"Kemarin itu aku yang lengah ma,aku lupa kalau bang Hendra itu jahat, bodoh nya aku malah mengikuti nya" aku Seruni
"Paman kamu memang masuk rumah sakit dan harus di operasi Un tapi nggak harus mengorbankan kamu juga,dia pikir kamu binatang apa di per jual beli kan" omel Eca
"Aku nggak habis pikir sama keluarga mereka Un,kok bisa ya sejahat itu"sahut Mayang
"Aku nggak tau juga Yang tapi semoga saja paman Darma bisa sembuh"
"Jangan pikirkan keluarga mereka lagi Un yang terpenting sekarang kesehatan kamu" ucap mama Ningsih dan diangguki Seruni pelan tapi bagaimana pun dia mengangguk tetap saja hati kecilnya memikirkan paman Darma.
****
"Apa mas Raka mengurus Seruni di rumah sakit lagi?" ujar Tari bertanya sendiri.
"Tapi nggak mungkin Mas Raka meninggal kan kantor lalu memilih mengurus Seruni" lanjut nya
"Apa Mas Raka dan Sarah sudah janjian siang ini, kalau iya aku nggak akan bisa biarkan ini terjadi,aku akan bawa mas Raka ke penghulu untuk merujukan kami segera" oceh Tari
"Kalau bukan aku kamu nggak boleh jadi milik siapa-siapa mas" ucap Tari lagi lalu menginjak pedal gas mobil nya,dia terlalu kesal oleh ulah Sarah.
n km sm Mama mu yg minta Raka ceraikan kmRaka sdh bahagia dg istri baru weh.