NovelToon NovelToon
Bintang Untuk Angkasa

Bintang Untuk Angkasa

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Hamil di luar nikah / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Balas dendam pengganti
Popularitas:997
Nilai: 5
Nama Author: Intro_12

Malam itu menghancurkan segalanya bagi Talita —keluarga, masa depan, dan harga dirinya. Tragedi kelam itu menumbuhkan bara dendam yang ia simpan rapat-rapat, menunggu waktu untuk membalas lelaki keji yang telah merenggut segalanya.

Namun takdir mempermainkannya. Sebuah kecelakaan hampir merenggut nyawanya dan putranya— Bintang, jika saja Langit tak datang menyelamatkan mereka.

Pertolongan itu membawa Talita pada sebuah pertemuan tak terduga dengan Angkasa, lelaki dari masa lalunya yang menjadi sumber luka terdalamnya.Talita pun menyiapkan jaring balas dendam, namun langkahnya selalu terhenti oleh campur tangan takdir… dan oleh Bintang. Namun siapa sangka, hati Talita telah tertambat pada Langit.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Intro_12, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Berlibur di Pantai

Parkiran pantai sore itu ramai, mobil berjejer tak beraturan. Udara bercampur aroma asin laut dan wangi kelapa muda yang dijajakan pedagang keliling. Anak-anak berlarian membawa ember plastik warna-warni, suara mereka bersahut-sahutan dengan debur ombak.

Namun, di dalam mobil hitam yang terparkir di pojokan, suasananya jauh berbeda. Bintang meringkuk di kursi belakang. Wajahnya merah, mata sembab karena tangis. Ia menutupi wajah dengan kedua tangannya.

“Ayo, Bintang…” Talita membuka pintu mobil, suaranya lembut penuh bujukan. “Kita sudah sampai. Pantainya indah sekali, ombaknya besar, kamu pasti suka.”

Bintang hanya menggeleng keras. Tangisnya pecah lagi, suaranya parau. “Aku nggak mau, Mama! Aku maunya sama Tuan Muda! Kalau Tuan Muda nggak ada, aku nggak mau turun!”

Talita menarik napas panjang, berusaha menahan kesal. “Bintang… selalu Angkasa, Angkasa, Angkasa. Apa dia tidak melihat betapa aku berusaha keras untuknya?”

Ragiel yang sejak tadi berdiri di luar mobil akhirnya merogoh ponsel. Wajahnya tetap tenang, meski sedikit letih. “Tuan,” katanya begitu panggilan terhubung. “Kita ada masalah. Bintang… dia tidak mau keluar. Dia hanya ingin ditemani Anda. Dia menangis.”

Di ujung sana, Angkasa baru saja keluar dari ruang rapat. Nada suaranya dingin, nyaris kesal. “Aku sibuk. Apa tidak bisa kalian tangani sendiri?”

Namun, samar-samar, tangisan Bintang terdengar menembus speaker ponsel. Tangis yang pilu, tulus dari seorang anak. Angkasa terdiam. Perlahan, nadanya melunak. “Baiklah. Bilang padanya… aku akan datang.”

Begitu Ragiel menyampaikan kabar itu, tangisan Bintang langsung berhenti. Mata mungilnya yang sembab berbinar, bibirnya tersenyum lebar. Ia melompat-lompat di kursi mobil, bersorak kegirangan.

“Tuan Muda mau datang! Mama, Tuan Muda mau datang! Yeay!”

Talita menatap anaknya lama-lama. Senyum yang dipaksakan muncul di bibirnya, tapi hatinya terasa perih. “Kenapa bukan aku yang bisa membuatmu sebahagia itu?”

^^^^

Villa Pantai

Villa sederhana di pinggir pantai itu berbau kayu dan angin laut. Tirai putih tipis berkibar pelan karena angin sore. Talita sibuk membongkar koper, melipat pakaian renang Bintang, menata peralatan kecil di meja rias.

Sementara itu, Bintang berdiri di jendela besar. Hidungnya menempel di kaca, matanya tak lepas dari ombak yang bergulung di kejauhan.

“Mama…” katanya tiba-tiba. “Aku nanti mau bikin rumah alien dari pasir! Besar sekali! Terus aku berenang… sampai jauh!”

Talita menoleh, menatap anaknya yang penuh semangat. Senyum tipis muncul, tapi di hatinya muncul kekhawatiran. “Berenang sampai jauh? Anak ini selalu berani, tapi kadang terlalu percaya diri.”

“Iya, tapi jangan jauh-jauh,” ucap Talita sambil merapikan baju. “Ombak di pantai nggak sama dengan kolam renang. Ombaknya bisa nakal.”

Bintang hanya mengangguk asal, matanya tetap terpaku pada laut.

^^^^

Sore di Pantai

Langit mulai jingga, camar berputar rendah di udara. Pasir putih hangat, menyambut langkah-langkah kecil anak-anak yang berlari dengan teriakan riang.

Di pinggir pantai, Talita duduk di kursi panjang, matanya tak lepas dari Bintang. Anak itu berlari-lari kecil, menancapkan tangan mungilnya ke pasir, lalu membentuk sesuatu yang ia sebut rumah alien. Sesekali ia menantang ombak kecil, tertawa ketika air menyapu kakinya.

Talita ikut tersenyum. Setidaknya, hari ini anaknya bahagia.

Namun, senyumnya sirna ketika sebuah sosok datang dari kejauhan. Angkasa berjalan dengan langkah tegap. Jas hitam dan sepatu kulitnya jelas-jelas kontras dengan suasana pantai. Orang-orang sempat melirik heran, sebagian bahkan berbisik—siapa orang aneh yang ke pantai dengan jas kantor?

Talita mendengus, menyilangkan tangan. “Bisa-bisanya orang ini datang dengan jas seperti itu. Apa dia pikir ini ruang rapat hotel?”

Tanpa bicara, Angkasa duduk di sebelah Talita. Ia menatap laut sebentar, lalu menatap Bintang yang sedang berlari mengejar ombak. Senyum samar muncul, tapi cepat ia hapus dengan ekspresi dingin.

“Kau memang menyusahkan,” katanya akhirnya, suara datar. “Aku sampai meninggalkan pekerjaan penting demi hal ini.”

Talita langsung melirik tajam. “Kalau memang nggak suka, seharusnya kau tidak usah datang.”

“Kau pikir aku mau? Anak itu yang memaksa. Jangan merasa istimewa.”

Talita terkekeh sinis. “Kalau aku merasa istimewa, aku pasti nggak duduk di sini bersamamu. Aku pasti duduk jauh-jauh.”

Mereka saling lempar ejekan, membuat beberapa turis di sekitar melirik. Beberapa malah menahan tawa, mengira mereka pasangan muda yang sedang cekcok manja.

Talita akhirnya berdiri, wajahnya merah padam. Ia melangkah cepat kembali ke villa, meninggalkan Angkasa yang hanya menatap punggungnya dengan senyum miring.

^^^^

Kembali ke Villa

Talita baru saja menutup pintu villa dengan keras, mencoba mengatur napasnya, ketika terdengar ketukan di pintu. Ia memutar bola mata. “Pasti Angkasa! Pria menyebalkan!”

Tapi begitu pintu dibuka, tubuh Talita menegang. El Mariachi berdiri di ambang pintu. Wajahnya masam, matanya merah penuh amarah.

“Kode akses!” desisnya, suara ditahan agar tidak terdengar orang luar. “Kau janji, dan kau lupa! Webku masih mati gara-gara kau!”

Talita panik, melirik ke halaman. Di luar, Ragiel tampak berbincang dengan satpam villa. Jika Ragiel melihat El Mariachi… tamatlah sudah.

“Cepat masuk!” Talita menarik lengannya.

Di dalam, kebetulan koper Angkasa terbuka, dengan laptop di atas meja. El Mariachi menatapnya penuh harap. Talita paham maksudnya. Mereka buru-buru menyalakan laptop itu.

Sayangnya, mereka sama sekali bukan ahli IT. Layar biru penuh kode hanya membuat keduanya saling pandang bingung.

El Mariachi menggaruk kepala. “Kita cari di YouTube aja. Pasti ada tutorial.”

Talita hampir menjerit. “Tutorial?! Ini laptop Angkasa, bukan komputer warnet!”

Namun akhirnya, dengan pasrah, ia membuka YouTube. El Mariachi sibuk mencari cara membobol akses, sementara Talita berusaha mengeksekusi langkah-langkah absurd yang bahkan tak ia mengerti.

Di luar, suara ombak sore semakin keras, seolah mengisyaratkan bahaya.

^^^^

Bintang yang tadi riang mulai berlari semakin jauh ke laut. Pelampung kecil di lengannya membuatnya percaya diri. Ia menoleh ke belakang, mencari Mama dan Tuan Muda, tapi hanya melihat kursi kosong.

“Tidak apa-apa… aku bisa! Aku anak pemberani!” katanya pada diri sendiri.

Namun, ombak sore itu lebih kuat dari yang ia bayangkan. Gelombang besar tiba-tiba datang, menghantam tubuh mungilnya.

Pelampung di lengannya terlepas.

Air asin memenuhi mulut dan hidungnya. Kakinya tak lagi menyentuh dasar. Ia menggapai-gapai udara, tapi tangannya hanya menyapu air.

“Mama…! Tuan Muda…!” teriaknya, suara kecilnya tenggelam bersama ombak.

Dalam sekejap, tubuh mungil itu terseret arus, hilang ditelan laut.

1
Asih S Yekti
lanjut , cerotanya bagus aku suka
Asih S Yekti
penulis baru tp bagus kok g banyak tipo penyusunan bahasanya juga bagus
Intro: Trimakasiih.. /Smile/
total 1 replies
Ceyra Heelshire
kasian banget /Whimper/
Intro
Hai, ini karya pertama ku..
makasih sudah mampir
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!