Leana harus menelan kenyataan pahit saat kedua orang tuanya bercerai. leana terpaksa pindah ke amerika dan tinggal bersama oma juga opa nya. leana juga harus meninggalkan pria yang ia cintai secara diam-diam.dengan membawa kesalah fahaman.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JK의 할루 아내, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Calon
"dek, hari ini kamu sibuk ngga?" tanya hito saat mereka sedang menikmati sarapan mereka. Hito yang baru semalam sampai setelah dinas ke luar negri pun memilih bermalam di apartemennya
"hari ini lea cuma meeting pagi aja sih sama karyawan. Selebihnya cuma meriksa berkas-berkas. Kenapa..?" tanya leana sambil mengunyah roti yang sudah terlanjur ada di mulutnya
"kakak mau minta tolong sih sebenernya sama kamu" ujar hito dengan perlahan
"bantuan apa, kalo lea bisa, ya lea bantu kakak" ucap lea pasti. Mengingat pria di depannya sudah sangat sering membantunya
"nanti siang kakak ada meeting, cuma sekretaris kakak lagi cuti kamu bisa gantiin buat sementara ngga? Meetingnya siang sih jadi ngga ganggu meeting kamu..." ucap hito penuh harap
"Bisa aja sih, nanti lea kabarin lagi deh kalo lea udah kelar sama kerjaan lea. Meetingnya di mana.?" tanya leana membuat hito berbinar bahagia mendengar jawabannya
"di kantor kakak koq. Kakak ngga mau ambil resiko kalau meeting di luar"
"ok... Kalo lea kelamaan ngasih kabar, kakak yang hubungin lea aja ya. Takut lea ke bablasan dan lupa"
"beres itu... Makasih ya... "
"lea belum bantu kakak loh. Kenapa udah makasih aja. Oh iya nanti kirimin berkas buat meeting nya ya barang kali ada yang harus lea pelajari biar ngga keliatan amatirnya"
"ngga banyak koq cuma meeting kerja sama lanjutan aja. Tapi nanti kakak kirimin berkasnya biar kamu faham bahasan kita"
"ok..." leana dan hito.pun melanjutkan sarapan mereka.
Berbeda dengan hito yang tersenyum penuh arti dengan jawaban leana. Entah apa yang ia rencanakan dalam meeting kali ini.
.
"pi, gimana soal kerja sama dengan grup bintang..?"
"ngga tau, waktu jadwal kita meeting tiba-tiba aja pertemuannya di wakilin sama sekretarisnya dan sampe sekarang ngga ada kabar lanjutan lagi"
"kalo kita coba ke sana gimana pi..? Barang kali aja kita bisa ketemu langsung sama CEO nya."
"apa bisa.?"
"kita coba aja pi, ngga ada salahnya kan. Lagian kalo proyek ini gol, keuntungan yang bakalan kita dapet lumayan gede pi. Bukannya papi kenal baik sama CEO nya..?"
" sekarang yang jadi CEO anaknya. Papi juga belum pernah ketemu. Pernah papi telpon pak billy dia udah ngga bisa ikut campur urusan kantor. Jadi semua udah di serahin sama anaknya"
"di coba aja yuk pi, siapa tau pas denger papi kenal baik sama pak billy anaknya mau kerja sama sama perusahaan kita"
"ya udah deh, nanti jam 10 kita coba kesana ya. Papi mau ngecek dokumen dari cabang kota S"
"iya pi, nanti kabarin aja kalau udah mau berangkat"
.
"selamat siang mba, saya mau ketemu sama pak Hito..." ujar leana sama seperti yang ia lakukan dulu saat ia datang ke perusahaan hito
"oh, ibu leana ya..." tanya nya memastikan dan di angguki oleh leana " silahkan langsung aja ke atas bu, sudah di tunggu sama pak hito, atau perlu saya antar..?" ucap nya sekalian menawarkan bantuannya
"oh.. Ngga usah, saya bisa sendiri.terima kasih ya, saya ke atas dulu" pamit leana dengan ramah.
"Itu siapa nya si bos ya, kayanya deket banget. Ini udah kali ke dua dia dateng ke sini dan ramah banget sama kita"
"iya, malah cantik banget lagi. ngga nyangka ya, soalnya yang pertama dia pake masker aja udah keliatan cantiknya"
"iya bener banget dan pakaiannya itu loh, sopan tapi up to date banget cocok banget sama postur badan dia"
"udah ya, do'a in aja si boz dapet calon yang baik sama kita-kita, biar ngga semena-mena sama rakyat jelatah"
Leana yang sudah masuk lift pun tak mendengar obrolan dari para karyawan hito. Leana berjalan dengan langkah pasti menuju ruangan hito yang pernah ia datangi sebelumnya
Tok...Tok...Tok
Leana mengetuk pintu ruangan hito sebelum masuk. Setelah terdengar suara dari dalam leana pun membuka pintu nya. Leana tidak langsung masuk tapi dia hanya memasukkan kepalanya kedalam dan membuat hito terkekeh melihat tingkah konyol gadis cantik itu
"kamu ngapain sih... Ayo sini masuk" ucap hito yang tak tahan untuk menahan tawanya
"kan mau ngecek situasi dulu, siapa tau kakak lagi berduaan sama cewe, kan lea ngga mau ganggu" ledek leana sambil berjalan masuk ke ruangan mendekati meja hito
"cewe siapa, mommy atau rora..?" jawab hito bingung
"ih... Ya cewenya kak hito lah." ucap leana spontan padahal hatinya juga ketar ketir dengan jawaban yang akan di berikan hito
"lah ini cewe kakak lagi berdiri di depan kakak" blush... Sontak membuat pipi leana langsung merona menahan malu
"aduh... Gombal banget sih pak CEO... Oh iya ini tadi lea mampir beli kopi, kakak mau ngga.?" tawar leana mencoba mengalihkan pembicaraan dan menaruh kopi yang ia pesan di meja
"coffee latte..?" tanya hito memastikan dan di angguki oleh leana. Dan hito pun langsung beranjak dari duduknya mendekati tempat duduk leana yang duduk di sofa yang tak jauh dari kursi kebesaran hito
"makasih banget ya dek... Kebetulan kakak emang kepengen ngopi dari tadi" hito langsung menyeruput kopi yang di bawa leana dan menghabiskannya setengah gelas...
"em.. Koq enak banget sih... Kaya bikinian kamu kalo lagi di rumah..." puji hito
"lea kan emang pernah jadi barista kak, jadi ya 11 12 lah ya rasanya sama coffee shop asal ada alat pendukung nya aja sib intinya"
"apa perlu kakak beli alat buat di apart..?" tawar hito demgan antusias
"eh.. Ngga usah kak, entar jadinya lea jualan lagi. di apart kan ada yang minimalis jadi bisa lah di pake kalo cuma buat berdua, ngga makan waktu juga"
"pokoknya makasih ya... "