Cinta masa kecil yang tiba tiba menjadi calon pengantin karena harus menjadi pengantin pengganti menguak beberapa fakta yang tersembunyi
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NisaJm, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 28
Jenna membuka isi paper bag yang Lysandra berikan padanya, namun seketika keningnya berkerut ia mengangkat pakaian yang Lysandra maksud untuk nya.
“Pakaian apa ini? Kenapa tipis begini? Siapa yang mau memakai pakaian ini?”
Gumam Jenna namun tiba tiba Zavey pulang, pria itu menatap bingung pada Jenna yang tengah menatap lingerie yang ia pegang.
“Kamu membeli itu? Siapa yang mengajarkan mu membeli itu?”
Tanya Zavey terkekeh, Jenna terkejut mendengar suara Zavey, dengan cepat ia menyembunyikan pakaian tipis itu di belakang tubuhnya, namun tentu saja hal itu sia sia karena Zavey sudah melihatnya.
“Ayo coba pakai, aku ingin melihatnya.”
Ucap Zavey sontak membuat Jenna menggelengkan kepalanya, Zavey merebut lingerie itu dari tangan Jenna lalu kembali menatap pakaian tipis itu membuat Jenna benar benar merasa malu.
“Ayolah aku ingin lihat.”
Ucap Zavey namun Jenna benar benar tidak ingin memakai nya, untuk apa memakainya jika ujung ujungnya tubuh Jenna tidak akan tertutupi sehelai benang pun.
Sedangkan Lysandra di kamarnya tengah menatap foto yang hampir saja Jenna buang, hal itu tentu membuat Lysandra sangat kesal pada Jenna, beruntung ia menemukan nya jika tidak mungkin foto itu sudah hilang.
“Wajar saja, dia pasti sangat kesal melihat foto ini.”
Gumam Lysandra, ia tersenyum lalu menyimpan foto itu di dalam laci, Lysandra kemudian merebahkan tubuhnya di atas ranjang, ia tersenyum tipis mengingat paper bag yang berisi lingerie yang ia berikan pada Jenna.
Bukan tanpa alasan ia memberikan itu, lantaran beberapa hari yang lalu ia juga membeli lingerie yang sama persis seperti yang ia berikan pada Jenna, Lysandra membuka ponselnya, ia kembali berselancar di media sosialnya.
“Model berinisal CS di duga menjadi orang ketiga.”
“Perselingkuhan pengusaha ternama dengan seorang model cantik.”
Lysandra dengan tekun membaca artikel artikel yang muncul itu di media sosialnya, bukan tanpa alasan, namun ia merasa jika mengenal sosok yang sedang di beritakan.
“Bukan kah ini teman Jenna?”
Gumam Lysandra, untuk memastikan nya Lysandra pun mengecek akun media sosial milik teman Jenna, dan benar saja di semua kolom komentar postingan wanita itu sudah di penuhi oleh komentar kebencian oleh para netizen.
Lysandra masih melihat foto foto yang ada di sana hingga jarinya terhenti ketika ia melihat foto Jenna bersama wanita itu membuat Lysandra segera beralih ke kolom komentar.
“Bukan kah dia Jenna Elvern? Putri kedua dari keluarga Elvern?”
“Serius adik Lysandra berteman dengan seorang pelakor?”
“Dia merusak nama keluarga nya wkwk.”
Lysandra tersenyum melihat beberapa komentar yang menjelek jelekkan Jenna, sedangkan Jenna yang tengah bersama Zavey di buat terkejut begitu melihat artikel tentang perselingkuhan yang melibatkan namanya teman nya.
“Clara Selene? Tidak mungkin! Clara tidak mungkin berbuat seperti itu!”
Gumam Jenna, tak ingin termakan rumor di media ia pun segera menghubungi Clara namun ponsel wanita itu tidak bisa di hubungi membuat Jenna memilih untuk menghubungi Airin, beruntung wanita itu dengan cepat mengangkat panggilan dari Jenna.
“Airin, kau sudah..”
“Aku sudah melihat nya, tapi aku tidak bisa menghubungi Clara.”
Jelas Airin membuat Jenna merasa khawatir, takut saja terjadi sesuatu pada Clara, Sedangkan Zavey yang melihat Jenna panaio tentu saja merasa bingung.
“Kenapa?”
Tanya Zavey melihat Jenna yang merasa tidak tenang sejak tadi, Jenna kemudian menyerahkan ponselnya lalu memperlihatkan artikel itu pada Zavey membuat Zavey mengerti kenapa Jenna merasa khawatir saat ini.
“Aku akan meminta mereka menghapus artikel nya.”
Ucap Zavey lalu segera menghubungi seseorang, sedangkaj Jenna masih mencoba untuk menghubungi Clara namun masih belum bisa di hubungi membuatnya berniat untuk mendatangi apartemen Clara.
“Mau kemana?”
Tanya Zavey yang melihat Jenna mengambil hoodie hitam.
“Ke apartemen Clara.”
Ucap Jenna, mendengar itu Zavey pun segera mengambil jaketnya lalu menyusul Jenna yang baru saja keluar dari kamar, Zavey membuka pintu mobil untuk Jenna membuat Jenna menatapnya.
“Masuk saja.”
“Tapi…”
“Jika tidak, kamu tidak boleh pergi.”
Mendengar itu Jenna segera masuk ke dalam mobil lalu diikuti oleh Zavey, Zavey segera melajukan mobilnya membelah jalanan menuju apartemen milik Clara, begitu tiba di sana Jenna segera keluar dari mobil menuju gedung, namun Zavey segera menarik tangan nya.
“Di sana banyak media, lihat saja.”
Ucap Zavey menunjuk beberapa orang yang menunggu di sana seraya membawa kamera, Jenna menghela nafas, hampir saja ia tertangkap media, bisa bisa ia juga di beritakan di media sosial.
“Masuk ke mobil, kita lewat basement.”
Ucap Zavey, Jenna menurut lalu masuk ke dalam mobil, beruntung di sana tidak ada media membuat mereka dengan mudah masuk menuju apartemen Clara, Jenna segera menekan bel namun pintu tak kunjung di buka.
Jenna kembali mengubungi Clara lalu mengirim pesan pada wanita itu berharap Clara segera membaca nya, benar saja tak lama pintu di buka memperlihatkan wajah Clara yang terlihat sembab.
“Clara..”
Ucap Jenna lalu segera memeluk tubuh Clara dengan erat, Clara tak bisa menahan air matanya lalu menangis di pelukan Jenna, Zavey dan Jenna kemudian segera masuk ke apartemen Clara sebelum orang lain melihat keberadaan mereka.
“Kalian pasti sudah melihat artikel nya.”
Ucap Clara seraya menyeka air matanya, Jenna mengangguk pasrah sedangkan Zavey terlihat tidak acuh, ia kesana hanya untuk memastikan jika istrinya tidak terlibat masalah.
“Aku yakin kau tidak melakukan itu.”
Ucap Jenna membuat Clara merasa tersentuh, ia benar benar tidak menyangka masih ada yang mempercayai nya.
“Bukan aku, aku tidak menjadi selingkuhan siapapun, kau tahu kan keluarga ku hancur karena orang ketiga? Aku tidak mungkin menghancurkan keluarga orang lain padahal aku tahu bagaimana sakitnya ketika keluarga ku hancur oleh orang ketiga.”
Jelas Clara, Jenna menganggukkan kepalanya itulah sebabnya ia tidak mempercayai artikel itu, bukan tanpa alasan karena ia tahu Clara sangat menbenci orang ketiga alias pelakor, karena papa dan mama nya harus berpisah karena papa nya berselingkuh.
“Aku di jebak, seperti nya pria itu sengaja menjebak ku untuk menutupi selingkuhan nya.”
Lagi Clara menjelaskan, mendengar itu Jenna sontak menatap Zavey yang bahkan terlihat tidak peduli sama sekali dengan cerita Clara.
“Apa?”
Tanya Zavey ketika Jenna menatapnya.
“Tolong bantu Clara.”
Ucap Jenna, membuat Zavey menghela nafas berat, mendengar itu Clara pun menghampiri Zavey lalu berlutut di hadapan Zavey.
“Tolong bantu aku, aku tidak ingin karir ku rusak, masih ada adik adik yang harus ku hidupi.”
Ucap Clara membuat Zavey tak bisa berkutik, bukan karena kasihan melainkan karena Jenna yang juga ikut ikutan berlutut di depan Zavey.
“Baiklah, tapi untuk sekarang kau jangan muncul dulu di publik.”
Mendengar itu Clara segera menganggukkan kepalanya, setelah tenang Zavey dan Jenna pun memilih untuk pulang, namun ketika menuju mobil terlihat beberapa media menunggu di sana membuat Zavey segera menutup wajah Jenna.
“Bukan kah itu Zavey aelfdene?”