NovelToon NovelToon
Diikat Utang

Diikat Utang

Status: tamat
Genre:Nikah Kontrak / Penyesalan Suami / Pembantu / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang / Ibu Mertua Kejam / Ibu Tiri / Tamat
Popularitas:73.5k
Nilai: 5
Nama Author: Yenny Een

Icha Adeela, anak angkat dari keluarga Raffi Hamzah. Dia diperlakukan tidak adil, dijadikan sebagai penebus utang. Ayah angkatnya mempunyai banyak utang dan keluarga mereka terancam kehilangan rumah dan aset lainnya.

Dalam upaya menyelamatkan keluarga dan ibu angkatnya yang sekarat di rumah sakit, Icha dipaksa menikah dengan orang tua dan cacat.

Ternyata, Icha juga diperlakukan kasar oleh suaminya. Icha berusaha membayar utang agar terbebas dari belenggu suaminya.

Apakah Icha berhasil membebaskan dirinya dari situasi tersebut?

Ikuti jalan ceritanya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yenny Een, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 30 Bertemu Fairel

Raffi berangsur-angsur pulih. Raffi diperbolehkan beristirahat di rumah. Tidak ada yang menjemputnya di rumah sakit. Raffi berharap Icha datang menjemputnya. Raffi akhirnya pulang menggunakan taxi online. Kepulangan Raffi disambut Kania di rumah.

"Kenapa kamu masih ada di sini?" Raffi mulai tak ramah.

"Mas, aku gak punya siapa-siapa lagi. Alula sudah pergi menghadap Ilahi," Kania menundukkan kepalanya.

"Aku gak perduli!"

Raffi perlahan berjalan dibantu tongkat di tangan masuk ke dalam kamarnya. Raffi mengunci pintu kamar. Raffi membuka laci dan mengambil album kenangan. Raffi membuka album dan memandangi lembar demi lembar foto dirinya, Carmen dan Icha.

Sejak Raffi dibawa ke rumah sakit, Icha tidak lagi datang mengunjunginya. Raffi menangis seorang diri. Raffi menyesali yang telah terjadi. Ternyata Icha adalah anak kandungnya.

Seandainya pada waktu itu Raffi adil, Icha dan Carmen tidak akan kurang kasih sayang. Raffi termakan omongan Kania dan Alula. Raffi percaya mereka.

Raffi masih menyimpan kontak Icha. Raffi mengetik pesan yang panjang untuk Icha. Raffi menanyakan keadaan Icha. Raffi bertanya apakah Icha sudah makan. Icha sekarang tinggal dengan siapa, kapanpun Icha pulang, pintu rumah selalu terbuka untuk Icha.

Raffi juga meminta maaf kepada Icha. Raffi sudah jahat dan kejam. Raffi tidak menjadi orang tua yang baik untuk Icha. Raffi bahkan dengan tangannya sendiri membuat istri kesayangannya koma.

Raffi sungguh sangat menyesal. Dosa Raffi sungguh tidak bisa dimaafkan. Raffi tidak akan menyalahkan Icha seandainya Icha masih enggan memaafkan. Dan di penutup pesannya Raffi kembali menuliskan permohonan maaf.

🌑 Di kediaman Putra.

Icha membaca pesan yang dikirimkan Raffi untuknya. Tidak terbendung lagi berapa banyak air mata yang tertumpah. Penyesalan memang datangnya terlambat.

"Maaf Ayah, tidak semudah itu. Maaf," Icha mengusap air matanya.

Putra mengetuk pintu kamar Icha. Putra mengingatkan hari ini mereka ada undangan makan siang di sebuah villa. Icha harus bersiap.

Icha dengan cepat masuk ke kamar mandi. Icha mulai berdandan dan mengenakan baju kaos oblong yang dipadukan dengan jaket ringan dan celana jeans. Icha juga memakai topi, kacamata dan juga tas favoritnya.

"Masih suka sama tas itu. Nanti Kaka beliin yang baru," Putra melirik tas Icha.

"Aku suka modelnya simpel dan tentu saja pemberian Kaka. Ayo Ka kita jalan-jalan," Icha masuk ke dalam mobil.

"Oh iya, Kaka sudah booking villa di sana. Kita sekalian liburan," kata Putra.

"Ok Kak."

Putra dan Icha pergi menuju villa relasi bisnis mereka. Icha sangat menikmati perjalanan. Pemandangan menuju villa sangat indah. Putra membuka atap mobilnya membiarkan angin membelai rambut Icha.

Icha sangat menyukai laut. Sepanjang perjalanan mereka dengan bebas memandangi lautan di sebelah kiri jalan.

"WOOOOOOOOOOOO!" Icha berteriak sambil mengangkat kedua tangannya ke udara.

Putra tersenyum melihat Icha bahagia. Itulah harapan Putra. Putra ingin Icha melupakan semua permasalahannya. Putra menyadari kemarin Icha sakit hati karena Fairel memiliki anak dengan Sofia.

Putra juga yakin, sedikit demi sedikit Icha menyukai Fairel tanpa Icha sadari. Begitu pula dengan Fairel. Entah sejak kapan, yang pasti Putra melihat ketulusan di mata Fairel. Putra menyerahkan semua kepada Icha. Apapun keputusan Icha, tugas Putra hanya mendukungnya.

Mereka memasuki area villa. Putra menunjuk sebuah villa yang akan mereka tempati untuk beristirahat. Icha memperhatikan villa itu dan di sebelah villa itu Icha melihat seseorang berdiri memandanginya.

Kak Fairel, ngapain di sini? Mungkin perasaanku saja, batin Icha.

Putra memarkirkan mobilnya di depan sebuah villa yang mewah. Banyak mobil-mobil terparkir di sana. Terdengar alunan musik dan suara tertawa kecil di atas sana.

Tuan rumah melambaikan tangannya dari atas balkon villa. Putra membalas lambaiannya. Putra dan Icha langsung naik anak tangga yang berada di samping villa.

Dentuman musik semakin nyaring terdengar. Tuan rumah yang tidak lain adalah teman Putra menyambut Putra dan Icha. Dia juga mengenalkan Putra dan Icha kepada teman-teman undangan yang lain.

"Putra, adik lu cantik, masih single?" bisik Fahri.

"Sudah merit, tapi gak tau lah," jawab Putra.

"Buat gue aja ya. Lu kan tau seberapa baiknya gue. Gue gak pernah pacaran sebelumnya. Gue suka adik lu."

Putra tersenyum menatap Fahri. Putra menarik Icha dan mengenalkannya secara resmi kepada Fahri. Putra bergabung dengan tamu undangan yang lain dan sengaja membiarkan Icha dan Fahri mengenal satu sama lain.

Fahri dan Icha ternyata menemukan kenyamanan. Mereka semakin akrab. Fahri meminta kontak Icha dan Icha pun menyimpan kontak Fahri. Fahri bertanya apakah Icha sudah mempunyai kekasih.

Icha dengan jujur mengatakan dia sudah menikah. Tapi Icha tidak bisa menjelaskan lebih lanjut karena menurut Icha itu adalah privasi. Fahri mengerti, Fahri yakin kehidupan rumah tangga Icha tidak harmonis. Fahri juga bisa membaca dari raut wajah Putra ketika Fahri bertanya tentang Icha tadi.

Fahri dan Icha ikut bergabung dengan tamu undangan. Fahri mengucapkan terima kasih karena teman-temannya telah hadir di pesta makan siangnya. Acara itu sengaja Fahri bikin untuk reuni kecil-kecilan bersama temannya karena beberapa tahun ini Fahri sibuk bekerja di luar kota.

Fahri kemudian mempersilakan teman-temannya menikmati hidangan yang sudah disiapkan. Fahri mengambil gitar dan mengajak Icha untuk duet bersamanya.

"Cha, suka lagu apa?" tanya Fahri.

"Cinta kau di mana, Brisia Jodie," jawab Icha

Fahri mengangguk. Fahri kemudian menarik tangan Icha untuk duduk di sampingnya dan memberikan mic untuk Icha. Fahri mulai memetik gitar. Dan Icha penuh penghayatan membawakan lagunya.

Semua yang mendengar bertepuk tangan. Putra tidak menyangka suara Icha sangat merdu. Lagu yang dibawakan seakan mewakili perasaan Icha. Putra dan yang hadir bisa merasakan emosi di dalam lagu. Icha mengekpresikan perasaan di dalam lagu.

 🎶 Tuhan tolong yakinkan diriku

🎶 Bahwa dia bukanlah untukku

🎶 Tolong hilangkan perasaanku

🎶 Agar ku tak lagi memikirkan dia

Semua berdiri bertepuk tangan setelah Icha menuntaskan bait terakhir lagu. Fahri juga bertepuk tangan. Icha menundukkan sedikit badannya berterima kasih kepada penonton.

Dan setelah Icha menegakkan badannya. Icha melihat Fairel berdiri di hadapannya dengan membawa setangkai bunga mawar putih. Icha memandangi sekeliling. Icha tidak mau Fairel malu di hadapan orang banyak. Icha mengambil bunga pemberian Fairel.

"Hei, Fai, lama gak jumpa," Fahri memeluk Fairel.

"Maaf, gue telat ne?" Fairel menepuk pundak Fahri.

"Gak ada kata telat. Oh iya, kenalin ini Icha," Fahri menunjuk Icha.

"Sayang, aku nungguin kamu dari tadi," Fairel menatap Icha yang kaget saat dipanggil sayang.

"Sayang?" Fahri menatap bergantian ke arah Fairel dan Icha.

"Sorry, gue lupa kenalin, Icha istri gue. Maaf kami sedikit ada problem. Kalo boleh, kami permisi sebentar ya," bisik Fairel.

Fahri mengangkat jempolnya. Putra merangkul pundak Fahri dan mengiyakan bahwa Fairel adalah suami dari Icha.

Fairel menarik tangan Icha dan masuk ke dalam sebuah kamar yang terbuka. Fairel mengunci pintunya. Fairel meraih pinggang ramping Icha dan mencium lembut bibir Icha.

"Emmmm, Emmmm," Icha berontak mendorong dada Fairel.

Fairel semakin memperdalam ciumannya, dalam semakin dalam. Icha tidak bisa bernapas. Fairel semakin rakus melahap bibir Icha.

Fairel melepaskan pagutan bibirnya. Dengan napas yang tersengal-sengal, Fairel memandangi Icha, "Sayang aku mencintaimu."

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Sri Supeni
sebetulnya ceritanya bagus nggak dipaksa2kan tp kekerasan lebih dominan dan yg membuat bingung knp nama negara mesti disingkat
Yenny Een: Ok, mksh masukannya 🙏🏻
total 1 replies
Aku Bore
Gassssss 🤣
Aku Bore
🤣
Nashira
knp gak dimasukin dalam kandang singa az Thor si Sofia 🤣
Mauk
Carmen terlalu baik
Fang
Usil 🤣
Na!
Gak mungkin selamat, Kania gak bisa loncat 🤪
Al!f
Bye
Mauk
Ya sdh balikan az
Mauk
😱
Mauk
Tamat sudah pelakor halu 🤣
Al!f
omg
Al!f
🤪🤪🤪🤪🤪
Alesha
😱😛
Mauk
🤣
Al!f
Tidaaaaaak 😭
Fang
Oh tidak 😱
Al!f
Baru tau /Slight/
Fang
Seru nih
Fang
Cieeeeeee
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!