NovelToon NovelToon
Gu Xiulan, Harapan Dan Pembalasan

Gu Xiulan, Harapan Dan Pembalasan

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir
Popularitas:17.6k
Nilai: 5
Nama Author: samsuryati

Dulu aku menangis dalam diam—sekarang, mereka yang akan menangis di hadapanku.”

“Mereka menjualku demi bertahan hidup, kini aku kembali untuk membeli harga diri mereka.”

“Gu Xiulan yang lama telah mati. Yang kembali… tidak akan diam lagi.”
Dari lumpur desa hingga langit kekuasaan—aku akan memijak siapa pun yang dulu menginjakku.”

“Satu kehidupan kuhabiskan sebagai alat. Di kehidupan kedua, aku akan jadi pisau.”

“Mereka pikir aku hanya gadis desa. Tapi aku membawa masa depan dalam genggamanku.”

“Mereka membuangku seolah aku sampah. Tapi kini aku datang… dan aku membawa emas.”

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon samsuryati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

31

Di rumah keluarga Gu yang sunyi namun penuh ketegangan, semua orang duduk mengelilingi ranjang Gu Liang yang masih terbaring tak bisa bergerak. Suara napas beratnya menjadi satu-satunya detak waktu di dalam rumah itu.

Nenek duduk di sudut kamar, matanya sembab karena tangis dan amarah yang belum reda. Setelah mencaci Ulan hingga puas, dia mendadak terdiam,kepalanya tertunduk dalam diam.

“Seandainya Yueqing masih di rumah...,” gumamnya lirih, namun cukup jelas terdengar. “Anak keberuntungan itu, yang menikah dengan keluarga Li di kota. Dia pasti bisa bantu.”

Bibi Kedua langsung menyambut, “Benar, akin sudah hidup enak di kota. Pasti suaminya kaya, dan dia bisa bantu bayar rumah sakit…”

Wajah nenek pun cerah sejenak, seolah secercah harapan kembali muncul.

 Dia mengenang masa-masa ketika cucu nya yang y cantik ada di rumah.Saat itu rumah rapi dan dapur selalu ngepul.

Beda dengan sekarang,rumah berantakan dan...

Tidak ada yang memasak bahkan tidak ada lagi yang tertawa di rumah.Nenek sedih dengan perubahan rumah ini setelah yueqing menikah.

Hati nya terluka.

Akin ku yang malang.

Keluarga gu benar tentang satu hal, tapi mereka lupa, siapa yang selama ini selalu merapikan rumah dan memasak meskipun harus ke ladang juga.

Mereka benar benar lupa seolah-olah ada sesuatu yang membuat keberadaan Ulan terlupakan.

Yang ada hanya lah yueqing yang sempurna dan penuh keberuntungan.

Namun jauh dari bayangan indah keluarga Gu, di sebuah rumah kecil di area perumahan karyawan pabrik baja, Yueqing sedang meringkuk di lantai dapur. Wajahnya lebam di pipi kanan, sudut bibirnya pecah menghitam, dan rambutnya acak-acakan. Matanya sembab oleh tangisan yang tak berani dikeluarkan keras-keras.

Tubuhnya kotor oleh sisa adonan yang gagal mengembang. Uap dari panci rebusan nyaris kering, menguar bersama aroma gosong yang menusuk hidung.Tangannya yang dulu hanya di gunakan untuk menyulam, sekarang gemetar.

Dia masih memegangi panci nasi yang jatuh dan pecah di lantai beberapa menit sebelumnya.

 Tapi bukan itu yang membuat matanya memerah.

Li Gang, suaminya, masih berdiri tak jauh dari sana, napasnya berat dan marah. “Apa gunanya punya istri kalau bangun lebih siang dari ayam?!” bentaknya.

Pak...

Li gang menendang yueqing dengan keras.Padahal dia yang membuat yueqing bergadang tadi malam tapi dia yang marah ketika yueqing telat bangun.

"Heh sial, kenapa diam, pergi masak,aku lapar.Jika aku pergi ke pabrik dengan perut kosong,habis kau hari ini,kau dengar!!"

Yueqing tak menjawab.

Mulutnya kelu, dan tubuhnya sudah terlalu sakit untuk banyak bergerak.Hanya air mata nya ada di pipi nya sekarang.

Dari balik tirai bilik dapur, ibu mertua muncul, menatap sinis dan bukannya membela, malah menambahkan bara ke api.

“Gadis desa memang tidak tahu sopan santun. Di rumah ini kamu harus tahu tempatmu! Bangun sebelum fajar, masak, bersihkan rumah, dan layani suamimu. Baru pantas disebut istri!” geram sang ibu mertua, tangan di pinggang sambil menunjuk-nunjuk wajah Yueqing.

"Apa kau pikir setelah menikah akan jadi ratu?makan tinggal makan? tidak perlu mencuci hah?"

"Mahar mu mahal tapi bodoh minta ampun. tidak tahu masak, tidak tahu mencuci, tahu mu hanya makan-makan dan makan!!"

Air mata Yueqing menetes, namun tak ada yang peduli.

Hidup yang dulunya diharapkan menjadi keberuntungan, nyatanya adalah penjara tanpa pintu keluar. Di desa, namanya disebut-sebut sebagai harapan keluarga .

Dia juga bermimpi agar berhasil menikah ke kota.Tapi tak ada yang tahu... bahwa kota itu lebih kejam dari yang pernah dia bayangkan, dan keluarga suami yang dia harap bisa membanggakannya kini hanya tinggal dalam kenangan yang menyakitkan.

Mana dia bisa masak, Nenek berkata, tangan nya di buat tuhan bukan untuk ke dapur. Apalagi mencuci tangannya bisa lecet jika terus berenang dengan air.

Tapi sekarang.. huhuhu.

Pak..pak...

dua tendangan lagi mendarat.li gang berteriak di Makassar dan pada saat terakhir ia menginjaknya.

"menangis sepanjang hari, hidupku akan sial sepanjang tahun. dasar kau tidak berguna hanya mengandalkan cantik . tapi ingat jika kau tidak hamil dan memberikan aku seorang putra tahun ini maka...

hidupmu juga tidak akan nyaman lagi.. kau dengar?

Yueqing memejamkan matanya,dia takut tapi sekarang harus menahan isak agar tidak di pukul lagi.

Ya Tuhan.kenapa tidak ada yang datang menolong. Mana nenek tua yang sayang kepada nya,ibu huhuhu..bawa aku pulang...

Tapi tidak ada yang bantu dia sekarang.. Dan tidak ada tempat untuk kembali.

Dari depannya terdengar suara berat suaminya, Li Gang, mengeluh keras. Lalu disusul bunyi ludahan dahak yang sengaja dibuang ke lantai dekat dapur.

" perempuan desa,apaan yang bahkan bubur saja tak bisa dimasak dengan benar! Malu-maluin!" geramnya tanpa belas kasihan.

Yueqing menunduk, menahan napas, menahan gejolak amarah dan malu yang semakin hari semakin menumpuk dalam dadanya. Tapi bukan hanya suaminya yang kejam, suara dari belakangnya,ibunya Li Gang,ikut menyambung dengan tawa miring.

"Itulah akibatnya kalau ambil menantu asal-asalan. Gadis yang katanya rajin dan patuh. Ini? Tak tahu masak, lambat, wajah cantik pun tak bisa dimakan!"

Kata-kata itu seperti pisau yang menyeret-nyeret harga dirinya ke dalam lumpur. Yueqing diam, tak menjawab. Di hatinya bergema kalimat yang tak bisa ia ucapkan“Seharusnya ini bukan hidupku.”

Dia bukan pilihan pertama.

Awalnya, keluarga Li mengincar Ulan. Tapi begitu mendengar kabar bahwa Ulan mandul.mereka menolak dan meminta pengganti.

“Dia juga cantik. Kulitnya lebih putih dari Ulan,” kata Lili gang saat itu.Dia

tidak pernah melihat ulan tapi tidak menolak yueqing ketika di ganti.

Dia malah suka dengan kecantikan yueqing.

Saat Yueqing dikirim seperti barang barter. Dengan wajah yang cantik dan harapan kosong.Tapi yang di rasakan Li gang hanya sesaat, kemudian dia mati rasa dengan kecantikan .

Perilaku nya segera berubah lagi dan dia kembali menjadi pria yang pemarah.

Untuk yueqing,yang dia rasakan hanyalah dendam. Dendam buta yang menyelimuti logikanya.Dendam ini bukan untuk suaminya yang saat ini pergi dengan marah tapi untuk Ulan tak mengalami neraka yang sedang dia jalani.

"Dia yang seharusnya di sini," gumam Yueqing, pelan namun getir.

Dia memandang ke cermin kecil yang menggantung di dinding dapur. Wajahnya pucat, mata sembab. Ada bayangan lebam samar di sisi pipinya yang ia tutupi dengan bedak murah. Entah karena salah bicara atau karena nasi gosong kemarin,ia bahkan tak ingat lagi alasan suaminya meninggikan tangan.

Yueqing terisak lirih.

Dia menangis karena tak tahu harus ke mana lagi.

Pintu belakang terbuka, angin dingin masuk menusuk kulitnya.

Tapi tak sedingin nasib yang kini mengurungnya di rumah ini.

Di pojok dapur yang penuh asap dan cercaan, Yueqing duduk membisu. Dunia di luar terus berjalan, tapi dia merasa dirinya ditinggalkan, bahkan oleh takdir.

Di tempat lain

Didalam gudang tua yang pengap dan gelap , Gu Younglian meringkuk seperti binatang kecil yang kehilangan arah. Debu-debu menempel di wajahnya yang kotor, bibirnya pecah-pecah, dan matanya sembab karena tangis yang sudah tak bersuara sejak malam pertama.

Sudah dua hari dia dikurung di sana, hanya dibiarkan berteman dingin dan gelap, tanpa makanan, tanpa kepastian. Rasa sakit di bagian pantat sangat menyiksa tapi yang lebih sakit adalah rasa malu dan ketakutan yang menumpuk di dadanya.

Tiba-tiba pintu berderit. Suara langkah kaki masuk, membawa aroma makanan.Seiring cahaya senter,dia melihat jika itu adalah roti kukus yang seputih awan.

Dua orang yang dia kenal muncul dari balik cahaya samar. Wajah-wajah itu bukan wajah orang baik, tapi saat ini mereka tampak lebih lembut dari biasanya. Salah satu dari mereka mengulurkan roti kukus ke arahnya.

 Younglian, tanpa kata, langsung meraihnya dengan tangan gemetar. Dia menyuap makanan itu dengan cepat, seperti anak kecil yang kelaparan, tanpa peduli rasa atau bentuknya.

Salah satu pria yang di panggil bos berkata," pelan namun terdengar tegas, “ younglin..Hari ini kamu akan dilepaskan.”

Younglian berhenti menangis.Matanya yang sayu menatap mereka penuh waspada.Tapi ketika dia akan di lepaskan, matanya segera berbinar binar.

"Aku...aku akan di.. lepas kan?"

“ Ya..Tapi sebelum itu,” lanjut pria yang satunya sambil duduk di atas peti tua, “Jangan pernah melapor. Anggap saja ini pelajaran.”

"Dan.. sebelum pergi,ayo sekali lagi untuk kenang kenangan, kau mengerti kan?"

Younglian menunduk

 Dalam diamnya, dia tahu maksud kalimat itu. Tak perlu kata lebih banyak, dia mengerti,mereka tidak ingin rahasia ini keluar. Dan dia…

Younglian tidak punya pilihan selain mengangguk.

Dalam hatinya, dia sudah menyerah. Yang terpenting sekarang adalah bisa keluar hidup-hidup.

Younglian menarik celana nya, menyisakan pantat besar.Dengan enggan dia bersandar di peti tua.Bos tertawa lagi, dia juga berdecak seraya menepuk pantat yang dua hari ini menemani nya di gudang kosong.

 Plak...

Hahahaha..

"Younglian, pelacur kecil hahaha..

Goudan juga tertawa,dia menunggu giliran.Kata bos yang penting lubang, rasa nya sama saja.Dia mencoba , awalnya agak jijik tapi setelah itu, bos tidak bohong.

Lobang younglin cukup ketat dan Dia sekarang ketagihan.

Sementara mereka tertawa,Younglian tidak lagi peduli dengan sentakan sentakan tidak teratur di belakang nya .Dia sedang sibuk mengunyah roti kukus di antara penyesalan dan kebencian nya.

Yang salah bukan dia, tapi pencuri yang telah mengambil semua uang di rumah.

"Pencuri sial,jangan sampai aku takut siapa kau.Jika aku tahu,aku akan memotong mu dan memakan daging mu sampai aku puas, lihat saja..

Beberapa waktu kemudian,dia orang pergi dengan waktu puas.Sementara younglin membereskan pakaiannya yang sudah compang camping.

Lalu dia berjalan ke pintu dengan menahan sakit di pantatnya.

Ketika pintu dibuka, sinar matahari masuk dan menyilaukan pandangannya. Dia berdiri perlahan, tubuhnya lemah. Tapi langkah itu tetap diambil. Meninggalkan gudang itu berarti bebas ,walau jiwanya tak akan pernah sama lagi.

1
Andira Rahmawati
lanjut..kok up nya cuman satu sihh thorr..jadi makin penasaran kannn ku nya😊😊
lanjut thorrr terusss semangatt💪💪💪❤️
Imelda Imelda
Thor lanjut,yg bnyak up nya.....
Etty Rohaeti
lanjut
Imelda Imelda
Thor up yg banyak.......
Etty Rohaeti
terima kasih dan tetap semangat Thor
Cilel Cilel
lanjut thor dah mulai menarik
Andira Rahmawati
mantap ulan...
🪷Mrs.Mom05🪷
🌹🌹🌹🌹🌹
Fauziah Daud
trusemangattt
Cilel Cilel
lanjut thor dah mulai menarik
Andira Rahmawati
lanjut thor....makin seru ceritanya..
Cilel Cilel
lanjut thor dah mulai menarik
Fauziah Daud
syabas ulan.. trusemangattt
Rani Muthiawadi
kurang byk thor
Cilel Cilel
lanjut thor
Rani Muthiawadi
bagus bgt
Rani Muthiawadi
up lagi thor smangat
Cilel Cilel
harus kuat dan kuat
Cilel Cilel
lanjut thor dah mulai menarik
Andira Rahmawati
kok ulan mau aja sih di titipi tugas untuk yuxin....kalo perlu buat ulan jadi wanita kuat tdk gampang di bodohi lagi..thor..
tetap semangat..💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!