TAWANAN MAFIA KEJAM

"hahaha aduh perut ku sakit hahaha,itu bukan telenan nya yang rapuh tapi haha kamunya yang terlalu kuat mengirisnya"ucap keyla.

"maaf aku tidak tau caranya"ucap deva jujur dengan wajah yang merona malu.

setelah beberapa jam akhirnya mereka menyelesaikan masak-masak mereka yang dibumbui dengan ketidaktahuan Deva yang membuat Keyla terus tertawa terbahak-bahak selama memasak.

Deva ingin keluar dari dapur, namun saat membuka pintu dia terkejut saat melihat banyak para pekerja dan pelayan mengintip mereka.

"hehe maaf tuan"ucap mereka.

"tidak apa-apa, pergi dan siapkan ruang makan perbesar ukuran meja yang muat untuk menampung kalian semua"ucap Deva.

"eehh?!"semuanya terkejut saat mendengar apa yang dikatakan oleh Deva.

"lakukan saja, hari ini kita akan makan bersama"ucap Deva datar.

sedangkan para pelayan dan pekerja masih sangat syok dengan apa yang diucapkan dari bibir Deva. tidak pernah dalam kehidupan mereka berpikir untuk makan bersama dengan sang majikan yang dingin dan kejam itu.

"aah iya gita, ajak juga adik-adikmu untuk makan bersama. itu semua keinginan istriku maka kau harus mengabulkannya"ucap Deva.

"baik tuan"ucap Gita.

"untuk pelayan yang lain bisa bantu untuk menyusun makanan ke meja makan"perintah Deva lalu setelah itu masuk lagi ke dalam dapur menemui Keyla.

"Tuan benar-benar berbeda hari ini"ucap pelayan yang lain.

"benar"

"apanya jangan efek dari malam pertama dengan nona Keyla??"

Plak

"yang sopan dikit napa, nona Keyla bukan lagi nona biasa tapi nyonya di kediaman ini"

"ah iya aku lupa"

"hei ayo kita kerjakan saja, nanti keburu tuan mengamuk bagaimana nasib kita"ucap kita memberi saran untuk semuanya.

"hah iya benar,ayo cepat pergi"

-

-

-

kini Keyla dan Deva sedang menyusun masakan mereka di meja dibantu dengan beberapa pelayan.

"sudah selesai"ucap Keyla yang memandangi meja yang besar dan meja yang lain di ruangan.

"baiklah, mari kita makan bersama"ucap keyla kepada semua orang yang sudah ada di sana.

Keyla langsung duduk dan mulai mengisi piring Deva dengan beberapa makanan, Keyla merasa ada yang kurang lalu menoleh kepada para pelayan dan para pekerja yang masih belum duduk.

"apa yang kalian lakukan? ayo duduk"ucap Keyla.

"terima kasih nyonya"ucap mereka sambil melirik kecil ke arah Deva.

mereka benar-benar tidak berani untuk langsung duduk karena mereka masih sayang dengan nyawa mereka.

"silakan duduk"perintah Deva yang langsung membuat mereka bergegas duduk di kursi meja makan.

"jangan menunggu aku memerintah kalian untuk makan juga"ucap Deva.

akhirnya para pelayan itu bergegas mengambil makanan untuk mereka masing-masing.

"wah ini sangat enak"

"hei jangan berisik, nanti Tuan marah"

"hehehe, maaf ini sungguh enak"

"humm enak bahkan tanganku tak bisa ku hentikan untuk mengambil makanan-makanan ini"

Keyla tersenyum saat mendengar mereka mengatakan masakan itu sangat enak.

"hey suamiku, lihat mereka sedang menguji masakan kita. bahkan pengorbanan beberapa alat masak bukan menjadi masalah dengan pujian yang seperti ini"bisik Keyla

"kau memujiku atau mengejekku??"ucap Deva berbisik kembali.

"entahlah mungkin duanya hehe"ucap Keyla.

"wah, apa yang terjadi hari ini?!"ucapin yang baru masuk ke dalam ruang makan terkejut mendapati ruang makan itu dipenuhi dengan para pekerja yang makan bersama dengan sang majikan.

"Irvin kemari lah kita sarapan bersama"ucap Keyla sambil melambaikan tangannya.

irvin ingin melangkah ke sana dengan full senyum namun ia teringat apa yang dikatakan oleh Gita saat melihat Deva yang juga ikut menatapnya.

sekejap irvin langsung mengubah wajahnya menjadi serius dan berjalan mendekati sang majikan.

"selamat pagi maaf menganggu"ucap Irvin lalu membungkuk.

"ayo irvin mari ikut duduk sarapan"ucap keyla.

"eeemm terima kasih nyonya"ucap Irvin sambil melirik sang tuan yang menatap dirinya.

Irvin meneguk ludah kasar saat deva menatap dirinya.

"duduklah bergabung, bersantailah saat ini aku tidak ingin ada kata-kata antara tuan dan bawahan"perintah Deva sambil menggenggam tangan kiri Keyla seolah-olah mengatakan Keyla adalah miliknya.

"buset kode keras ini, jangan sampai aku membuat singa mengamuk Karena cemburu" batin irvin.

"baiklah"ucap irvin lalu duduk di salah satu bangku yang kosong.

"wahh enak sekali"ucap Irvin saat mencicipi makanan itu.

"tentu saja sangat enak, kau tahu bahkan yang memasak ini ada campur tangan dari suamiku"ucap keyla.

"what??tuan memasak??"ucap irvin terkejut pasalnya ia tahu tuannya itu tidak pernah menyentuh dapur selama ia menjadi orang yang sukses.

"kau tidak percaya dengan kemampuanku, Irvin??"ucap Deva datar sambil menatap tajam ke arah irvin.

"hehe percaya kok, cuma sedikit terkejut saja hehe"ucap irvin.

"ah iya tuan, Saya sudah melakukan persiapan untuk acara malam ini. tinggal menyebarkan undangan saja hari ini"ucap irvin sambil menyendoki makanan ke dalam mulutnya.

"ahh kau benar, sepertinya aku berubah pikiran. aku ingin acaranya dimulai lusa saja"ucap Deva yang sukses membuat irvin menjatuhkan rahangnya.

Keyla yang merasa bingung acara apa yang dimaksud oleh Deva dan irvin apalagi melihat ekspresi irvin.

"memangnya acara apa?"ucap Keyla.

"ada saja deh, nanti kan lusa saja. hari ini aku akan mengajakmu ke suatu tempat"ucap Deva.

"tuan,ini tidak mimpikan??"ucap irvin.

"tidak, aku benar-benar mengatakan lusa. apa kamu sudah tidak bisa mendengar perkataanku?"ucap Deva.

"huhuhu, semalamanku tidak tidur hanya demi menjadi jin yang memenuhi permintaan dari Sangkuriang. tapi semuanya sia-sia huhuhu hap nyam nyam"ucap irvin yang menangis sambil melahap makanan yang ada di piringnya.

dia benar-benar kesal dengan apa yang Tuhannya lakukan itu, padahal tadi malam dia benar-benar lembur hanya untuk mempersiapkan pesta untuk hari ini.jika ia tahu, dia akan memilih untuk tidur malam tadi.

"kau berani mengejekku Sangkuriang??"ucap Deva.

"terserah Tuan mau marah, aku hanya ingin menangis dan memakan makanan yang enak ini hiks"ucap irvin.

sedangkan Keyla terkekeh kecil saat melihat interaksi yang ada di antara mereka.

benar-benar pagi yang indah bagi keyla pagi itu.

TBC