Lihana adalah seorang gadis yang berusia 23 tahun yang memiliki impian ingin ke negeri ginseng untuk bertemu sang idola, Hana memiliki porsi tubuh sangat imut, sehingga kadang orang mengira jika dia adalah seorang anak remaja, begitu pun dengan Dylan pria kaya raya yang merupakan seorang CEO, yang awalnya sangat senang menggangu hana dengan alasan menagih utang yang tak sengaja di lakukan oleh hana
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aliyah Ramahdani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30
Sebuah pesan teks beruntun dari Mira dikirim ke ponsel Hana
Tring...
[ Han, sorry kayaknya malam nanti gw gak bisa ikut, gw banyak kerjaan di kantor ]
[ Padahal gw udah nyiapan duit lebih untuk ngeborong semua makanan di sana ]
[ Kesal banget gw han]
Isi pesan Mira dengan penuh emotion nangis
" Mau kemana mereka?" Gumam dylan begitu membaca pesan teks Mira di ponsel Hana yang kebetulan berada di tangannya
" Bunny, ntar malam kamu ada acara?" Tanya dylan meletakkan ponsel Hana di meja
" Gak ada, hanya aku ada janji sama Mira"
" Mau kemana?"
" Kita mau ke pasar malam, soalnya kan hanya malam ini kita ada waktu, lagian kapan lagi kita bisa ke sana" jawab hana
" Emang di sana ada apa? Kok aku baca pesan teks Mira sepertinya dia sedih banget gak bisa ikut?"
" Mira gak bisa ikut? Coba sini ponselnya" ucap hana membaca pesan teks Mira
" Aku gak bisa pergi dong" ucap hana dengan suara pelan dan sedikit kecewa
" Kamu mau ke sana sayang? Biar aku yang temenin" ucap dylan membelai rambut hana
" Lagian sekarang aku kan udah jadi kekasih kamu, jadi kalo mau kemana-mana ajak aku aja ya bunny" ucap dylan lembut mencubit pipi hana pelan
" Baiklah, kali ini aku akan pergi denganmu"
" Gitu dong, ya udah kalo gitu ntar malam aku jemput ya sayang" ucap dylan
" Oke, aku pulang ya, jangan sampai telat "
" Iya sayang, pak tolong antar kekasih ku pulang dengan selamat" ucap dylan pada pak Ujang
" Baik tuan, ayo non silahkan masuk"
" Terima kasih pak " ucap hana begitu pak ujang membuka pintu untuknya
*******
Tepat jam tujuh malam dylan menjemput hana di kost, kemudian mereka segera ke sana, dylan sangat terkejut karena di tempat yang mereka kunjungi ternyata sangat ramai oleh para pengunjung dan juga ada banyak orang yang sedang menjajakan dagangannya
" Sayang, ini pasar malam yang kamu maksud? Kok ramai sekali?" Tanya dylan
" Iya, kan adanya cuma setahun sekali, emang kamu gak tau?"
" Gak, aku gak pernah tau sayang, aku juga gak pernah ke tempat seperti ini"
" Astagaa.. tuan muda umur mu berapa sekarang? Masa di usia begini kamu gak pernah ke tempat seperti ini?"
" Iya aku gak pernah sebelumnya sayang"
" Dasar, emang gitu kalo beda kelas" ucap hana
" Lalu kita mau kemana sekarang?"
" Ayo kita ke sana aku mau makanan yang itu" ucap hana menarik tangan dylan
" Jangan menarik ku seperti itu sayang" ucapnya
" Aku takut kamu nyasar, kamu kan baru pertama kali ke sini " ucap hana
" Mbak, aku minta ini ya" ucap hana memesan seporsi bakso bakar
" Kamu mau? " Tanyanya pada dylan
" Pedas gak sayang?" Jawabnya trauma
" Yaelah.. gak, yang ini gak pedas kok "
" Boleh deh " jawabnya tersenyum
" Terima kasih ya mbak" ucap hana setelah menerima pesanannya
Amel sangat tergiur pada semua makanan yang ada di sana, hingga dia mencicipi satu persatu yang ada di sana membuat dylan menggelengkan kepala dengan hobi makan kekasihnya itu
Hana mengajak dylan untuk ikut bermain permainan yang ada di sana, namun dylan kurang tau cara memainkannya, sehingga Hana yang harus main bersama orang lain
Dylan sangat bahagia melihat senyuman hana malam itu, seperti anak kecil yang sedang tertawa karena bahagia, namun dia juga kesal karena terlalu banyak kresek yang harus dia pegang lantaran hana belum menghabiskan semua makanannya
" Udah mainnya sayang? Gimana? seru gak?" Tanya Dylan merapikan poni hana yang kini duduk di sampingnya
" Iya, seru banget" jawabnya tersenyum
" Halo dek, ganteng banget abangnya, kenalin abangnya dong " ucap beberapa orang gadis pada hana yang menghampiri mereka dan kini duduk di samping mereka
" Ohh.. kalian mau kenalan, bang di ajakin kenalan tuh" ucap hana mencolek Dylan, sementara dylan hanya menatap hana kesal
" Nama abangnya siapa dek?"
" Namanya mas dylan, maaf ya mbak dia emang kayak gini orangnya, pemalu " jawab hana menahan tawa
" Hai mas dylan " ucap beberapa gadis mendekatinya
" Hai juga " ucap Dylan singkat
" Salam kenal ya" ucap mereka
" Iya mbak salam kenal juga, maaf ya kita udah mau pulang, ayo sayang kita pulang" ucap dylan menarik tangan hana
" Iya.. iyaa... Maaf ya mbak, kami permisi " ucap hana segera mengikuti dylan
Dylan menatap hana dengan raut wajah yang cemberut namun hana hanya menatapnya dengan tersenyum
" Ayo kita pulang" ajak dylan
" Jangan dulu, aku masih pengen main lempar bola sekali aja ya, pleasee" ucap hana dengan suara manja
" Baiklah, sekali aja ya "
" Iyaaaa sayang" jawabnya mencoba membuat dylan luluh
Hana sedang menunggu giliran untuk bermain, sedangkan dylan berdiri di sampingnya masih dengan menenteng kresek
" Lama banget sayang " ucap dylan sedikit berteriak lantaran di tempat itu agak bising
" Sabar ya pak, abis ini giliran anak bapak " ucap pemilik lapak permainan itu
Dylan sangat kesal mendengar pria itu memanggilnya bapak, sementara hana hanya tertawa sembari menutup mulutnya dengan tangan
" Ayo sini dek, sekarang giliran kamu kasihan ayah kamu udah nunggu dari tadi " ucap pria itu lagi
" Ini ayahmu? Pasti nikah muda nih ayahnya, masih awet muda banget, tapi seru sih kalo punya ayah muda kayak gini" ucap seorang wanita yang udah berumur
" Ayah yang sayang sama anak tuh kayak bapak ini, temanin anaknya kemana-mana, bawa jajanan anaknya" ucap wanita tadi
Dylan makin tampak sangat kesal mendengar ucapan wanita itu yang mengira jika dia adalah ayah dari kekasihnya sendiri
" Sayang, ayo kita pulang" ucap dylan kesal berjalan meninggalkan hana
" Tuh di panggil ayahnya" ucap pria pemilik lapak
" Ayah... Tunggu aku " ucap hana semakin membuat dylan kesal
" Dek, jagain ayahnya pasti banyak yang ngincar" ucap wanita tadi
" Iya Bu, terimakasih " jawab hana segera meninggalkan tempat itu
Dylan hanya terdiam dan berjalan lebih dahulu ke tempat parkir dan masuk segera ke dalam mobil dan barulah hana menyusul masuk
" Kamu marah?" Tanya Hana melihat perubahan mimik wajah Dylan yang hanya terdiam
" Gak" jawabnya singkat
" Lalu?"
" Kamu senang kan orang berpikir aku ini abang atau ayah kamu?" Tanya dylan dengan nada sedikit keras
" Maksud kamu apa dylan? Ucap hana
" Aku gak suka kalo kamu kayak gitu, kenapa juga kamu membiarkan gadis-gadis tadi berkenalan denganku? Kamu gak cemburu pada mereka? "
" Dan juga penampilan kamu ini kayak bocil tau gak? Mana wajah kamu juga kayak bocil, makanya mereka sampai mengira aku ini abang atau ayah kamu hana" ucap dylan mengkritik penampilan hana yang memang terlihat seperti anak remaja lantaran menggunakan jumpsuit rok pendek selutut dengan tas samping yang mini, sepatu kets dan juga gaya rambut two buns lengkap dengan poni nya
" Jadi maksudnya kamu gak suka penampilan aku dylan? "
" Bukan aku gak suka " jawab dylan masih dengan nada sedikit tinggi
" Lalu kamu mau aku gimana?" Tanya Hana
" Aku mau kamu berpenampilan sedikit dewasa seperti gadis-gadis yang tadi hana" jawab dylan
" Jadi aku harus berpenampilan seperti gadis-gadis yang tadi? Yang menggunakan pakaian mini agar terlihat lebih dewasa? Begitu mau mu dylan?"
" Bukan gitu maksud aku sayang, aku cuma gak suka kalo orang berpikir aku ini abang atau ayah kamu sayang, apalagi kamu makin meyakinkan mereka dengan memanggilku abang dan ayah" ucapnya mulai merendahkan suara
Hhhhhmmmmmm....
Hana membuang nafas kasar
" Aku minta maaf ya sayang, bukan maksud aku memarahimu, aku hanya kesal, kesal banget sayang" ucap dylan mencoba menarik tangan hana namun hana masih kesal dan mempertahankan tangannya
" Aku mau pulang" ucap hana memalingkan wajahnya menatap keluar jendela
" Sayang, maafin aku ya, jangan marah sayang, please" ucap dylan namun hana masih saja terdiam
" Sayang, aku salah jadi tolong maafin aku, maaf karena mengkritik penampilan kamu, tapi aku tak memintamu mengenakan pakaian mini kayak mereka tadi, kamu pasti ngerti maksud aku kan sayang? "
" Iya aku ngerti maksud kamu, udah tolong antarkan saja aku pulang "
" Aku gak mau pulang kalo keadaan kita kayak gini, aku gak mau kamu pulang dalam keadaan marah kayak gini sayang, tadi kita pergi dengan senyum jadi aku mau kita pulang dengan senyum juga " ucap dylan
" Baiklah, aku juga minta maaf karena tadi udah manggil kamu abang dan ayah, aku hanya bercanda dylan, aku gak serius, dan soal penampilanku emang udah dari dulu kayak gini, gak gampang untuk di ubah dan itu harus butuh waktu dylan" jawab hana
" Iya sayang maafkan aku, aku janji gak akan begitu lagi, kamu jangan marah lagi ya" ucap dylan
" Iya, janji ya"
" Iya, Mana sini tangannya sayang" ucap dylan menarik tangan hana
" Mau di apaain tanganku?" Tanya hana
" Pengen pegang aja sayang" ucapnya melajukan mobil sembari menggenggam tangan hana
" Oiya sayang makanan nya di habisin dulu" ucap dylan memberi kresek bening pada hana
" Kamu mau? " tanya hana sembari mengunyah beberapa makanannya
" Boleh, tapi suapin ya sayang" jawabnya membuka mulut dan mengunyah makanan yang di siapo oleh hana
Tak lama mereka sampai di depan gang rumah kost hana
" Sayang, ayo sini aku anterin ke dalam" ucap dylan
" Gak usah, aku bisa kok sendiri, udah biasa"
" Tapi sayang"
" Gak apa-apa, kamu pulang aja istirahat "
" Tapi kamu benar gak marah lagi kan sayang? Aku gak mau loh kamu masih ngambek dan mengabaikan aku lagi "
" Gak sayaaaang " ucap hana meyakinkan dylan
Dylan mendekatkan wajahnya dengan wajah hana dengan jarak yang sangat dekat dan membersihkan bibir hana yang terdapat sedikit bekas makanan dengan jempolnya kemudian dylan menjilati jempolnya sendiri yang masih ada bekas makanan dari bibir hana
" Maafkan aku dylan, aku gak bisa " ucap hana menolak begitu dylan ingin mengecup bibir nya
Hhhhhmmmm...
Terdengar helaan nafas dylan
" Ya sudah gak apa-apa sayang, maafkan aku" ucap dylan tersenyum membelai pipi hana
Uummmaaacchh...
Hana mencium pipi dylan untuk tidak membuat dylan merasa kecewa
" Sebelahnya gak sayang? Pipiku kan dua sayang" ucap dylan
" Udah itu aja " ucap hana kemudian keluar dari mobil
" Ya udah terima kasih ya sayang " ucap dylan tersenyum dan menunggu hingga bayangan hana hilang di depan matanya baru lah dia meninggalkan tempat itu