My Cantika

Arsen memakaikan bathrobe pada Cantika untuk menutupi bentuk lekuk tubuh sintal sang kekasih.Pria itu tidak ingin tiba-tiba Saga dan Aurel datang.Pakaian renang milik Cantika begitu membentuk tubuh meski tertutup.

Arsen membawa Cantika untuk duduk di pinggir kolam dengan kedua kaki yang menjuntai kedalam kolam di temani minuman kaleng dan beberapa makanan ringan yang Arsen ambil dikulkas.

"Cantika... bagaimana rasanya memimpin perusahan ?",tanya Arsen pembuka pembicaraan mereka.

Cantika terkekeh."Awalnya aku kagok Arsen.Aku yang masih minim pengalaman memimpin perusahaan jadi tidak percaya diri tapi untungnya ada Uncle Victor yang masih setia membantu dan sekarang jadi wakil aku di perusahaan",jawab Cantika.

"Kalau kamu?",tanya Cantika.

"Tidak ada yang menarik yang harus aku ceritakan",jawab Arsen.

"Masa sih?kamu pasti banyak kan memiliki penggemar karyawan wanita",ujar Cantika.

"Aku tidak tau dan tidak mau tau.Aku sudah punya kamu jadi buat apa lagi",jawab Arsen dengan wajah datarnya.

"Arsen kamu itu bisa gak sih mimiknya itu gak datar-datar saja.Kamu itu kayak kulkas enam pintu tau gak.Dingin",ujar Cantika.

"Sudah sifat bawaan sayang.Aku juga tidak tau kenapa bisa bersifat seperti itu",jawab Arsen.

"Tika... kamu sudah selesai berenangnya?",tanya Aurel yang datang tiba-tiba mengenakan bathrobe.

"Belum.Kenapa?",tanya Cantika.

"Renang yuk!",jawab Aurel.

"Aku kedalam dulu ya",ujar Arsen beranjak pergi karena tidak ingin menganggu keduanya berenang.

Arsen menuju ruang tengah di ikuti Saga dari belakang sedangkan Aurel dan Cantika langsung menceburkan diri ke dalam kolam renang.

Arsen duduk di ruang tengah bermain ponselnya dan Saga yang duduk dihadapan pria itu sembari menatap Arsen yang sibuk dengan ponselnya.

"Saya dengar dari Aurel kamu menyelesaikan kuliahmu dengan sangat singkat di Amerika?",tanya Saga membuka percakapan mereka.

Arsen mengalihkan perhatian dari ponselnya lalu memasukan benda persegi panjang itu kedalam saku celananya."Iya...",angguk Arsen dengan wajah datarnya membuat Saga serba salah saat ini.Mantan mahasiswanya akan menjadi saudara iparnya sebentar lagi.

"Sudah kerja?",tanya Saga.

Arsen mengangguk."Arsana Grup",jawab Arsen.

Saga tersenyum tipis,namun tiba-tiba Arsen bangkit dari duduknya melangkah ke arah dapur.Saga menghela nafas panjang, sepupu kekasihnya itu benar benar kaku dan dingin.Ia yang sifatnya hampir mirip dengan Arsen tidak sedingin itu pada orang lain.

Tak lama Arsen kembali dengan membawa dua buah minuman kaleng dan juga camilan."Hanya ada ini...",ujar Arsen meletakkan semuanya di hadapan Saga.

"Santai saja.Ini lebih dari cukup",jawab Saga.

"Arsen... di kulkas ada bahan makanan yang bisa diolah gak?",tanya Cantika yang sudah menyelesaikan sesi renangnya.

"Ada.Tapi kamu berpakaian dulu,nanti masuk angin",jawab Arsen perhatian.

"Iya...",angguk Cantika langsung berlari kecil memasuki kamar.

"Kalian belum berkeinginan menikah?",tanya Saga pada Arsen.

"Belum.Kami masih ingin fokus ke karir dulu",,jawab Arsen.

"Jika saya dan Aurel menikah lebih dulu.Tidak apa apa kan?",tanya Saga.

"Secepat itu?",ujar Arsen kembali bertanya.Ia cukup terkejut dengan pertanyaan pria yang duduk dihadapannya itu.

"Saya tidak sedang mencari pacar tapi istri.Pacaran setelah menikah itu lebih menyenangkan bukan.Kita mau pegangan tangan pun sudah halal",jawab Saga.

"Bagaimana dengan Aurel.Jika saya terserah",jawab Arsen.

"Saya sih belum membicarakannya.Tapi jika kamu tidak mempermasalahkannya saya akan bisa menyakinkan Aurel",ujar Saga.

"Saran saya, sebaiknya kalian segera menikah.Untuk karir kalian bisa kan tetap berkarir setelah menikah.Kalian bisa menunda memiliki momongan jika belum mau di repotkan oleh urusan anak", sambung Saga.

Arsen tampak terdiam mencerna ucapan Saga.Dia siap saja untuk menikah kapanpun karena untuk pekerjaan ia merupakan CEO Arsana Grup.Perusahaan cabang milik Daddy-nya yang ada di Indonesia.Tapi yang jadi masalah adalah apakah Cantika mau untuk menikah muda.

"Pikirkan baik-baik ucapan saya.Kalian sama sama mapan.Lalu apa lagi?", sambung Saga.

"Lagi bicarain apa sih?",tanya Aurel tiba-tiba duduk disebelah Saga.Gadis itu sudah kembali rapi dengan pakaiannya tadi.

"Urusan laki-laki, perempuan dilarang kepo",jawab Arsen.

"Dih...kayak penting saja", sungut Aurel.

"Aurel... bantuin aku masak yuk!",ajak Cantika yang baru saja keluar dari kamar.

"Siap buk...",jawab Aurel.

"Mas...aku bantu Tika masak ya",ujar Aurel pada Saga.

"Iya...",angguk Saga tersenyum tipis pada sang kekasih.

Cantika dan Aurel berkutat di dapur membuat makan makan siang untuk mereka makan siang ini.Keduanya memutuskan untuk membuat steak daging karena hanya bahan itu yang bisa diolah dalam waktu singkat.

Cantika meminta Aurel untuk membolak-balik daging sementara dirinya membuat sausnya.Meski tinggal di keluarga berada tapi Cantika sangat jago dalam memasak karena ia seringkali membantu sang Mimi memasak.

"Tika kayak aku perlu kursus masak deh sama kamu setelah ini,"ucap Aurel yang fokus pada daging steak nya.

"Kenapa?kamu ingin bisa memasak juga?,"tanya Cantika melirik sekilas pada Aurel.

"Iya...karena aku nantinya pasti akan menikah dan aku ingin memasak makanan untuk suamiku kelak,"jawab Aurel.

"Kenapa tidak belajar memasak sama Mama kamu saja?,"tanya Cantika.

"Mama itu tidak bisa memasak karena Papa melarang Mama berada di dapur,"jawab Aurel.

"Benarkah?,"tanya Cantika yang baru mengetahui jika Kakak dari Pipinya tidak bisa memasak.

"Iya.Papa itu bucin abis sama Mama,Tika.Aku pernah mendengar Papa bilang kalau Papa itu mencari istri bukan pembantu,"jawab Aurel.

"Ya ya...pria Aditama itu semuanya bucin pada pasangannya,"ucap Cantika.

"Termasuk tunanganmu yang bucinnya tingkat dewa,"kekeh Aurel.

"Ya kamu benar.Arsen itu tidak hanya bucin tapi juga posesif,"jawab Cantika membenarkan ucapan Aurel.

***

Mereka menikmati makan siang bersama dengan lahapnya.Terutama Cantika dan Aurel yang begitu sangat kelaparan karena kedinginan habis berenang.

"Masakan kalian sangat enak",puji Saga di sela suapannya.

Cantika anak Aurel saling melemparkan senyuman.Mereka memang masak bersama tapi sesungguhnya yang memasak adalah Cantika.Aurel hanya membantu menyiapkan bahan-bahannya saja karena gadis itu yang sangat jarang turun ke dapur untuk memasak.

Namun Cantika tidak mau mengatakan jika itu masakannya karena tidak ingin mempermalukan Aurel di depan Saga.

Mereka menikmati weekend dengan bermain game dan juga PlayStation.Dan sore harinya mereka menikmati matahari terbenam dari lantai dua Villa.

Pukul delapan malam mereka kembali bertolak ke kota mereka.Dan di perjalanan mereka memutuskan untuk makan malam di warung tenda.Itu atas permintaan pasar ladies.

...****************...