Joanna terbangun dari tidurnya dan seketika dia terjaga di masa sepuluh tahun ke depan, melintasi waktu dan mendapati dirinya harus menikahi pria beranak satu yang merupakan kakak iparnya bernama Javiero.
Mungkinkah pernikahannya akan bahagia dengan Javiero, sedangkan dia dikirim untuk mengemban misi rahasia dari organisasi pengendalian siluman.
Joanna datang ke masa depan karena dia mendapat tugas rahasia dari organisasi, mencari Kruze dan memburunya untuk ditangkap serta dibawa pulang kembali ke masa mereka hidup, sebab Kruze telah mencuri pusaka Luchnos milik organisasi pengendalian siluman yang ditakutkan Kruze akan menjadi siluman terkuat dengan tujuan untuk menguasai dunia ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reny Rizky Aryati, SE., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30 Keterjutan Joanna
Joanna masih berdiri di balik vas bunga berukuran besar.
Pandangannya tertuju lurus ke arah celah vas bunga yang tepat mengarah ke lantai bawah.
Suara langkah seseorang naik ke atas terdengar semakin mendekat, membuat degup jantung Joanna bertambah keras.
Tubuh Joanna menjadi tegang ketika seseorang terlihat di anak tangga gedung menuju lantai atas.
Seorang pria dengan wajah menunduk tengah menaiki tangga gedung pemerintahan Ottawa.
DAP... !
DAP... !
DAP... !
Keringat Joanna mengalir pelan di wajahnya saat dia memperhatikan pria asing yang sedang naik.
Darah Joanna berdesir cepat saat pria itu mengangkat wajahnya.
DEG !
Jantung Joanna terasa berhenti berdetak ketika dia melihat pria yang naik ke lantai atas.
"JAVIERO... !", gumamnya pelan.
Kening Joanna berkerut rapat saat dia melihat kedatangan Javiero ke dalam gedung pemerintahan Ottawa.
"Sedang apa dia disini !?", ucap Joanna keheranan.
Joanna masih diam berdiri tanpa bergerak sedikitpun saat dia mengetahui siapa yang datang disini.
"Kenapa dia bisa kemari ? Apa yang dia lakukan di gedung ini ?", gumam Joanna.
Alangkah terkejutnya Joanna saat mengetahui keberadaan Javiero yang tiba-tiba ada di gedung ini.
TAP... !
TAP... !
TAP... !
Langkah kaki Javiero semakin bertambah mendekat ke arah vas bunga di tempat Joanna sedang berdiri.
Tubuh Joanna bergetar hebat saat mengetahui kedatangan pria yang menjadi suaminya itu.
"Jika dia sampai tahu aku ada di gedung ini dengan penampilan seperti ini..., maka kedok ku akan terbongkar dan segera diketahui identitas tersembunyi ku oleh Javiero...", ucap Joanna.
Joanna diam mematung hingga dia sulit berbuat apa-apa.
Tidak mampu bergerak ataupun bersuara, hanya bisa menahan nafasnya dalam-dalam sedangkan degup jantungnya semakin berdetak kencang.
Javiero mengedarkan pandangannya ke arah sekitar gedung pemerintahan sembari terus melangkahkan kakinya pelan.
Meski gerakan tubuhnya sangat hati-hati tetapi ekspresi wajahnya terlihat serius.
Javiero hampir mendekat ke arah vas bunga besar yang ada di sudut lantai atas, dimana Joanna sedang bersembunyi di baliknya.
DEG... !
DEG... !
DEG... !
Degup jantung Joanna bertambah cepat hingga terdengar keluar.
Saat Javiero melewati vas bunga berukuran besar tiba-tiba dia berhenti tepat di dekat vas bunga.
"Dimana aku harus mencari data-data lengkap itu ?", ucap Javiero.
Pandangan Javiero terarah lurus ke dalam ruangan luas di depannya kemudian melanjutkan kembali langkah kakinya.
Melewati Joanna yang ada di dekat vas bunga.
Javiero terlihat berjalan terus memasuki area dalam gedung pemerintahan Ottawa tanpa mengetahui kehadiran Joanna di gedung ini.
"Apa yang harus aku lakukan sekarang ?", tanya Joanna kebingungan.
Pada saat dia melihat Javiero juga ada di dalam gedung pemerintahan Ottawa ini.
"Haruskah aku mengikutinya !?", ucapnya pelan.
Joanna lalu menengok ke arah ruangan gedung pemerintahan Ottawa yang ada di depan matanya.
Memperhatikan sosok Javiero yang berlalu masuk ke dalam gedung pemerintahan Ottawa.
Joanna langsung teringat dengan kacamata khususnya yang dia bawa dalam tas ranselnya.
"Aku akan menggunakan kaca mata khusus anggota pengendalian siluman", ucap Joanna sembari membuka tas ransel yang ada di punggungnya.
SRET... !
Cepat-cepat Joanna memakai kacamata khususnya agar tak seorangpun mengenalnya.
Joanna juga mengubah warna lensa mata robotnya menjadi hijau tua.
"Sekarang tidak akan ada yang mengenal sosokku", gumam Joanna.
Joanna mempercepat langkah kakinya menuju kembali ke dalam ruangan gedung pemerintahan Ottawa untuk mengikuti Javiero.
Penasaran dengan apa yang Javiero lakukan di sini sedangkan Javiero tidak memiliki kepentingan khusus yang mengharuskannya diam-diam ke gedung pemerintahan ottawa ini.
Joanna melangkah dengan merundukkan tubuhnya saat mengikuti Javiero.
Berjalan mengendap-endap sembari terus bersikap penuh waspada, berjalan ke arah tembok yang menjadi pilar gedung lalu kembali mengikuti langkah Javiero.
Tampak Javiero melangkah cepat ke arah ruangan arsip seperti dirinya.
Joanna semakin terkejut saat melihat tujuan langkah Javiero di dalam gedung pemerintahan Ottawa ini.
"Ruang arsip !?", gumamnya bingung.
Javiero berdiri di depan pintu arsip seraya mengarahkan alat khusus yang mengeluarkan suara.
Alat itu berbunyi suara "ARSIP" saat diarahkan ke alat untuk membuka kunci pintu ruangan arsip.
Javiero lalu melangkah masuk ke dalam ruangan arsip.
KLEK !
Joanna yang memperhatikan dari arah kejauhan terus mengamati Javiero dari balik tembok.
Saat Javiero masuk, Joanna bergegas mengikutinya dari arah belakang secara perlahan-lahan.
Pintu arsip masih terbuka lebar karena Javiero membiarkannya tetap terbuka tanpa menguncinya kembali.
Terlihat Javiero berjalan menuju ke arah lemari besi arsip dimana Joanna tadi ke sana.
"Lemari arsip ? Apakah dia juga sama denganku, sedang mencari arsip Mariana Hamilton !?", ucap Joanna pelan.
Kening Joanna semakin berkerut seperti memikirkan sesuatu yang penting.
Javiero menghampiri lemari besi kemudian dia membukanya dengan cepat tanpa kendala apapun dan hal itu semakin membuat Joanna terkejut serta keheranan.
''Javiero sangat mudah membuka lemari besi itu !? Sepertinya dia paham betul keadaan di lingkungan gedung pemerintahan ini ???", gumam Joanna.
Joanna terus saja memperhatikan gerak-gerik Javiero saat mencari-cari arsip dalam lemari besi di gedung pemerintahan Ottawa.
Lensa mata robotnya mengarahkan sudut pandang Joanna agar lebih dekat pada Javiero sehingga Joanna dapat melihat dengan jelas dari jarak jauh apa yang sedang di cari oleh pria tampan itu meski dia tidak berada dekat di sisi Javiero.
"Dia sedang mencari arsip...", gumam Joanna sembari memperhatikan dari lensa mata robotnya.
Di tangan Javiero terdapat arsip atas nama Mariana Hamilton.
Joanna tersentak kaget lalu tubuhnya mendadak menegang serta keringat dingin mulai mengalir dari tubuhnya.
"Bagaimana ini !?", ucapnya lagi.
Joanna menelan ludahnya cepat sedangkan arah pandangnya tertuju tepat pada arsip yang ada di tangan Javiero.
GLEK !?
"Jika dia tahu bahwa arsip yang dia pegang itu adalah palsu..., maka dia akan menyelidikinya segera...", ucap Joanna.
Tiba-tiba suhu tubuh Joanna meningkat panas sedangkan kedua tangannya bergetar kencang.
Tanpa berpikir lama, Joanna memutuskan untuk pergi dari ruangan arsip.
BRAK !
Tak sengaja Joanna menabrak lemari besi yang ada di dekatnya sehingga membuat Javiero terkejut kaget.
"Siapa disana ???", panggilnya.
Joanna terkesiap, dan hanya diam lalu membungkukkan badannya di dekat lemari besi.
"Siapa ?", panggil Javiero.
BLANG !
Javiero menutup lemari besi arsip kemudian berjalan menuju ke arah suara tadi.
TAP... !
TAP... !
TAP... !
Langkah kaki Javiero semakin dekat ke arah Joanna bersembunyi.
"Keluar !", kata Javiero.
Javiero mengeluarkan senjata apinya dari balik jas pakaiannya seraya bersiap-siap membidik.
KLEK !
Joanna masih terdiam di dekat lemari besi arsip, diam menunggu tanpa bereaksi apa-apa.
Terdengar suara langkah kaki Javiero yang semakin mendekat ke arah Joanna.
Degup jantung Joanna semakin berdetak kencang saat dia melihat posisi Javiero saat ini sangat dekat dengannya.
Tepat berseberangan dengan lemari besi arsip.
DEG... !
DEG... !
DEG... !
Joanna terlihat diam tanpa bergerak sedikitpun sedangkan sikap yang ditunjukkan oleh Javiero berbeda, sangat waspada, pria itu sedang membidikkan senjata apinya ke arah segala penjuru ruangan arsip yang hanya diterangi oleh sinar cahaya lampu temaram.
lanjut lah..
Good Job author ❤️