TRANSMIGRASI : APOCALYPSE NOVEL

Melihat cara impulsif dong wook yg secara membabi buta menelan inti kristal tanpa memperhatikan akibat, tristan hendak melangkah maju.

Tapi disaat yg bersamaan pula, lia langsung menarik tangannya dan menghentikannya. Pria itu pun menoleh kearah lia.

"kita lihat saja apa yg akan terjadi dari sini." ucap lia tenang tanpa menyadari jika ia masih menggenggam tangan tristan.

tristan sendiri tampak senang. Ia menuruti perkataan lia dan berdiri diam diri disampingnya. Menatap lurus kedepan, kearah dimana dong wook berada yg kini telah menelan inti kristal.

"manik-manik itu, apakah benar dapat merangsang kemampuan?" tanya tristan penasaran. Ia menoleh, menatap lia disampingnya seakan meminta jawaban.

"dari semua novel apocalypse yg ku baca, tidak ada hal yg seperti itu. novel-novel itu hanya menuliskan jika inti kristal mampu meningkatkan level pengguna kemampuan. Bahkan cara menggunakannya pun tidak sembarang. Bagaimanapun inti kristal masihlah berasal dari zombie yg mengandung virus. Benda itu harus dimurnikan terlebih dahulu sebelum digunakan." ucap lia pelan sambil menjelaskan kepada tristan.

"aku jadi penasaran, judul novel apa yg mereka baca sehingga dapat menyimpulkan jika bahwa inti kristal dapat merangsang kekuatan gaib!" lanjut lia lagi.

tristan terdiam, apalagi saat gadis itu mengatakan jika inti kristal masih mengandung virus dan perlu dimurnikan.

Bukankah berarti pria yg baru saja menelan inti kristal akan berubah menjadi... ZOMBIE??

tristan kembali memperhatikan pria bernama dong wook itu. Dilihatnya jika pria itu mulai menunjukan beberapa perubahan dan hal itu bukanlah perubahan yg baik.

lia juga melihatnya. Itu adalah ciri ciri orang yg akan berubah menjadi zombie. Ia pun segera menarik jessi yg juga ada disamping kirinya untuk mundur.

Sedangkan tristan sendiri, ia dengan cepat mengeluarkan senjatanya.

Disisi lain yeri memandang pria itu dan tidak bisa menahan diri untuk mundur beberapa langkah kebelakang dengan kaki yg gemetar.

"i, ini sama sekali bukan rangsangan. Dia, dia akan berubah menjadi zombie!" ucap yeri ketakutan.

"bunuh dia cepat,, dia akan menjadi zombie. Cepat bunuh!" teriak seorang wanita paruh baya dengan histeris.

"tidak,, kumohon.. jangan.. jangan bunuh aku!" ucap dong wook terbata-bata.

Rupanya pria itu masih memiliki kesadaran ditengah ia yg sedang berproses menjadi zombie.

Pria itu menoleh dan menatap wanita paruh baya yg terus mengatakan untuk membunuhnya.

Dong wook yg sedang dalam proses mutasi pun melangkahkan kakinya mendekati wanita paruh baya yg terus mengoceh itu. berniat untuk membuatnya tetap diam dan tidak mengatakan apapun tentang membunuhnya.

Dong wook bergerak secara perlahan. Tubuhnya mendadak kaku. Ia pun mengulurkan tangannya ke depan.

Namun apa yg semua orang lihat setelah itu bukan lagi tangan normal manusia melainkan..

Tangan Zombie!!

Raungan seperti binatang buas terdengar, bola mata pria itu dengan cepat memerah, dan segera ia berlari menuju wanita paruh baya.

Kolonel jeon yg melihat ini langsung menyerahkan kotak yg berisi manik kristal di tangannya kepada kolonel choi yg tepat berada disampingnya.

Sedangkan ia sendiri langsung mengeluarkan pistol dan menembak head shot zombie itu.

"Aakkkhhhhh." teriak wanita paruh baya itu histeris.

Dirinya tidak pernah membayangkan bahwa ia akan dicakar oleh pria yg berubah menjadi zombie itu.

Meskipun ia telah menghindar, namun kecepatan zombie itu tidak bisa diremehkan. Terutama jarak diantara keduanya yg hanya tinggal beberapa langkah.

"akkhh,, sakit... tolong... cepat tolong aku.."

Wanita itu terus menjerit, berharap rasa sakit itu akan segera memudar.

Dalam kekacauan yg terjadi, lia tidak menyia-nyiakan kesempatan yg ada. Dengan segera ia memerintahkan sistemnya untuk mengambil inti kristal itu dari dalam kotak.

tristan sendiri mendesah kecewa karena terlambat menyelamatkan wanita paruh baya itu.

Terutama dengan banyaknya orang didepannya membuat ia kesulitan untuk bergerak maju.

"wanita ini akan berubah menjadi zombie sebentar lagi. Ia sudah tak bisa tinggal disini." ucap kolonel jeon tiba-tiba.

Sampai saat ini, semua orang yg tergigit ataupun tercakar akan berubah menjadi zombie dan wanita paruh baya ini tidak terkecuali.

Meskipun lia menyebutkan jika tergores zombie juga dapat merangsang kemampuan, itu tidaklah 100%.

Lagipula itu hanyalah sebuah karangan dalam imajinasi penulis dan belum ada bukti nyata.

"tidak, jangan bunuh aku!" ucapnya sembari menggelengkan kepala.

wanita paruh baya itu terus saja memohon, ditengah rasa sakit yg hingga saat ini menderanya.

Sekarang inti kristal yg dikira dapat merangsang kemampuan, juga tidak berkerja dengan baik. Mungkin ini semua karena kekuatan gaib memang tidak pernah ada.

Ketika kolonel choi memikirkan hal ini, ia mendesah kecewa. Segera ia melirik kotak ditangannya, dan alangkah terkejutnya dia saat manik-manik di kotak itu menghilang.

Tak satupun dari ke empat benda yg tersisa.

"siapa? Siapa yg mencuri manik-manik itu?" batin kolonel choi bertanya.

Dia yakin tidak ada seorangpun yg mendekatinya, lalu bagaimana inti kristal itu bisa hilang?

Tidak mungkin benda itu dapat menghilang begitu saja bukan? Dengan kata lain, pasti ada seseorang di ruang ini yg telah mengambilnya secara diam-diam tanpa sepengetahuan darinya.

Apalagi ia ingat jika manik-manik itu dapat mengembangkan dan meningkatkan level kemampuan gaib.

Itu berarti hanya ada satu kemungkinan bahwa metode yg telah digunakan pria itu salah.

Dalam hal ini, orang yg mengambil manik-manik itu pasti ingin melakukan uji coba dengan cara lain agar ia bisa merangsang kemampuan.

Memikirkan hal itu, wajah kolonel choi terlihat tidak sedap dipandang.

"jungmin, isolasi wanita itu dikamar! Jika ia berubah menjadi zombie, segera habisi!" perintah kolonel choi kepada salah satu anak buahnya.

"siap kolonel!" ucap jungmin.

Ia pun membawa wanita itu pergi. Setelahnya kolonel choi menatap wajah semua orang yg ada disini.

Meskipun situasi tadi berada di ambang kekacauan, ia masih mengenali beberapa orang yg berada disekitarnya juga yg mendekatinya.

"do hyun, jaga pintu. Tidak ada yg di izinkan pergi untuk saat ini!" ucap kolonel choi dingin.

"tunggu, apa maksudnya ini? Kenapa kami tidak boleh kembali?" tanya kolonel jeon heran.

"seseorang telah mengambil manik-manik itu dari kotak, bukankah seharusnya kita menyelidikinya?" geram kolonel choi sambil menunjukan kotak kosong.

"manik-manik itu telah dicuri?" tanya kolonel jeon terkejut.

Siapa yg begitu berani mengambil benda yg akan membuat manusia menjadi zombie setelah memakannya? Fikir kolonel jeon sambil mengerutkan kening.

"jika seseorang tidak mengambilnya, bagaimana manik-manik itu bisa menghilang dari kotak?" tanya kolonel choi geram.

Ia mengamati kerumunan. Menatap ekspresi mereka satu persatu. Berharap sang pelaku akan menampilkan wajah panik mereka.

"yah,, karena kolonel choi mencurigai salah satu dari kami sebagai pelakunya, mari geledah. Aku juga ingin tahu siapa yg mencuri manik-manik itu dan apa tujuannya." ucap kolonel jeon.

Awalnya ia sangat marah kepada kolonel choi yg seenak jidat mencurigai kelompoknya. Namun mengingat keistimewaan inti kristal yg lia sebutkan, kolonel jeon berubah fikiran.

Saat ini, tidak ada seorangpun yg tahu cara merangsang kemampuan melalui inti kristal dan bahkan benda itu membuat siapapun yg menelannya berubah menjadi zombie.

Lalu, apa tujuan si pencuri?

.

.

.

TO BE CONTINUE....